NIM : 711345319015
TINGKAT : 2B
MK : URINARIA & CAIRAN TUBUH
DOSEN : INDRA ELISABET LALAMPULING . M,Sc
1. Pewarnaan Sternheimer-Malbin
Pewarnaan Sternheimer-Malbin adalah pewarnaan yang paling sering digunakan dalam
pewarnaan urine. Prinsipnya berat jenis unsur-unsur organik dan anorganik lebih besar dari
berat jenis cairan urine, sehingga bila disentrifuge unsur-unsur tersebut akan mengendap,
kemudian diwarnai menggunakan zat warna dan diperiksa di bawah mikroskop, dihitung per
lapang pandang kecil dan besar. Zat warna yang digunakan terdiri dari kristal violet dan
safranin O. Pewarnaan ini tersedia secara umum dengan berbagai nama, termasuk Sedi-Stain
(Becton-Dickinson, Parsippany, N.J.) dan KOVA noda (HycorBiomedis, Inc, Garden Grove,
California.). Merek komersial mengandung bahan kimia yang dapat mencegah pengendapan
yang terjadi dengan noda asli. Saat pencelupan, dapat diserap dengan baik oleh leukosit,
epitelsel, dangips, memberikan penggambaran yang lebih jelas dari struktur dan warna-warna
kontras dari inti dan sitoplasma.
Tujuan : Untuk mengidentifikasi leukosit, sel epitel, dan silinder.
3. Asam asetat 2%
Penambahan 2% asam asetat untuk sedimen dapat meningkatkan dalam memperjelas inti
leukosit. Metode ini tidak dapat digunakan untuk analisis sedimen awal karena sel darah merah
akan lisis jika ditambah asam asetat. Fungsi lainnya adalah dapat meningkatkan dalam
membedakan sel darah merah dari leukosit, ragi, minyak tetesan, dan kristal secara jelas dan
rinci.
Tujuan : Untuk membedakan sel darah merah dari leukosit, yeast, tetesan minyak, dan kristal
5. Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram digunakan terutama di bagian mikrobiologi untuk membedakan antara
gram-positif (biru) dan gram negative (Batang) bakteri. Perannya dalam urinalisis rutin dibatasi
untuk identifikasi gips bakteri dengan gips granular yang dapat membingungkan. Untuk
melakukan pewarnaan Gram yang kering, sedimen urin harus tetap digunakan pada persiapan
panas.
Tujuan : Untuk mengidentifikasi silinder bakteri (membedakan bakteri gram positif.
6. Pewarnaan Hansel
Leukosit polynuclear dapat dilihat pada sedimen urin, dan hampir selalu neutrofil terkait
dengan infeksi mikroba. Namun, dalam kasus reaksi alergi akibat obat menghasilkan,
peradangan pada interstitium ginjal, eosinofil hadir dalam sedimen. Pilihan pewarnaan untuk
eosinofil urin adalah Pewarnaan Hansel, yang terdiri dari metilen biru dan Eosin Y (Lide Labs,
Inc, Florissant, Mo.); Namun, pewarnaan Wright juga dapat digunakan. Pewarnaan dilakukan
pada smear kering dari disentrifugasi spesimen atau persiapan cytocentrifuged sedimen.
Tujuan : Untuk membedakan granula eosinophil (eosinophils granules).
1. Eritrosit
Eritrosit yang ditemukan dalam urin biasanya berukuran ± 7 mikron dengan jumlah normal 0-
3 sel/LPK. Apabila eritrosit yang ditemukan lebih dari 5 sel/LPK sudah abnormal. Jumlah
eritrosit yang meningkat menggambarkan adanya trauma atau perdarahan pada ginjal dan
saluran kemih, infeksi, tumor, batu ginjal.
2. Leukosit
Lekosit berbentuk bulat, berinti, granuler, berukuran kira-kira 1,5 – 2 kali eritrosi tatau ±12
mikron. Jumlah lekosit sebanyak 4 atau 5 per LPK umumnya masih dianggap normal.
Peningkatan jumlah lekosit menunjukkan adanya peradangan, infeksi atau tumor.
3. Silinder
Ini adalah mukoprotein yang dinamakan protein Tam Horsfal yang terbentuk di tubulus
ginjal. Terdapat beberapa jenis silinder, yaitu : silinder hialin, silinder granuler, silinder
eritrosit, silinder lekosit, silinder epitel dan silinder lilin (wax cast). Silinder hialin
menunjukkan kepada iritasi ataukelainan yang ringan. Sedangkan silinder-silinder yang
lainnya menunjukkan kelainan atau kerusakan yang lebih berat pada tubulus ginjal. Silinder
eritrosit bersifat granuler dan mengandung hemoglobin dari kerusakan eritrosit.