“PEWARNAAN GRANULA”
KELOMPOK VII
M ISRA J. BAKIR
MARWA SATYA
MURSANTI SARIF
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Misalnya bila diwarnai sediaan kuman difteri dengan zat warna birumetilen,granula
Babes-Ernst akan berwarna coklat tua. Pada spesies kumantertentu, granula metakhromatik
terletak pada tempat-tempat khas di dalamsel kuman.
Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
B. Tujuan
Terdapat 3 jenis pewarnaan granula dengan tujuan yang berbeda-beda yaitu sebagai
berikut:
1. Metode Albert
2. Metode Loeffler
3. Metode Neisser
C. Prinsip
Pada pengecatan dengan toluidine blue granula bakteri akan berwarnaungu (karena
bersifat metakromatik) dan tidak akan larut oleh air sehingga pada pemberian safranin warna
granula tetap ungu. Sedangkan padasitoplasma warna dari toluidin blue akan larut oleh air dan
mengambilwarna hijau dari metyl green.
Pada prosedur Loeffler digunakan zat warna sederhana metilen biru.Granula tampak
berwarna biru gelap dan sitoplasma bakteri berwarna biruterang.
D. Jenis-jenis
Ada tiga jenis pewarnaan untuk melihat granula metakromatik. Ketiga pewarnaan
tersebut adalah Pewarnaan Loeffler, Pewarnaan Albert, danPewarnaan Neisser.
1. Metode Albert
2. Metode Loeffler
3. Metode Neisser
Ada tiga cara kerja dengan ketiga jenis pewarnaan untuk melihatgranula metakromatik. Ketiga
pewarnaan tersebut adalah Pewarnaan Loeffler,Pewarnaan Albert, dan Pewarnaan Neisser
sebagai berikut :
Cara kerja pewarnaan granula dengan metode albert ialah sebagai berikut :
a. Buatlah sediaan
b. Tetesilah sediaan dengan Zat Warna Albert (toluidine blue 0,15 gram,methyl green 0.2 g,
glacial acetic acid 1 ml, etanol 95% 2 ml, danaquades 100 ml) dan biarkanlah selama 5
menit.
c. Bersihkan sediaan dari sisa-sisa zat warna (jangan dicuci dengan air).
d. Tetesilah dengan larutan Lugol dan biarkanlah selama 1 menit.
e. Miringkan sediaan supaya bersih dari sisa-sisa zat warna.
f. Cucilah dengan air yang mengalirg.
g. Keringkan sediaan.
Cara kerja pewarnaan granula dengan Metode Loeffler ialah sebagai berikut :
a. Buatlah sediaan.
b. b.Tetesilah sediaan dengan zat warna biru metilen dan biarkanlahselama 5 menit
c. c.Cucilah dengan air yang mengalir
d. d.Keringkanlah sediaan
a. Buatlah sediaan kuman pada gelas obyek, fiksasilah, dan tunggu sampai dingin.
b. Tuangkan Neisser A (biru metilen 0,1 g, alcohol 96% 2 ml, asam asetat pekat 5 ml, dan
akuades 95 ml.) dan Neisser B (kristal violet 1 g alcohol 96% 10 ml, dan akuades 300 ml)
pada sediaan kuman dan biarkan selama1 menit.
c. Buang sisa neisser A dan neisser B dari gelas obyek.
d. Tuangkan Neisser C(crysoidine 2 gram dan aquades (panas) 300 ml) pada sediaan dan
biarkan selama 1,5 menit.
e. Buang sisa neisser C dari gelas obyek.
f. Keringkan dengan kertas pengering.
F. Interpretasi Hasil
Metode Albert
Granula : Ungu
Sitoplasma : Kuning-hijau
Metode Loeffler
Metode Neisser
Granula metakromatik : Tampak sebagai bentukan warna biru gelap atau biru hitam (warna
dari neisser A ditambah neisser B).
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa :Ada tiga jenis pewarnaan
untuk melihat granula metakromatik. Ketiga pewarnaan tersebut adalah Pewarnaan Loeffler,
Pewarnaan Albert, danPewarnaan Neisser.
1. Metode Albert
Prinsip : Pada pengecatan dengan toluidine blue granula bakteri akan berwarna ungu (karena
bersifat metakromatik) dan tidak akan larut oleh airsehingga pada pemberian safranin warna
granula tetap ungu. Sedangkan pada sitoplasma warna dari toluidin blue akan larut oleh air dan
mengambil warnahijau dari metyl green.
2. Metode Loeffler
Tujuan : Untuk mengamati ada tidaknya granula metakromatik/volution pada sel bakteri
Prinsip : Pada prosedur Loeffler digunakan zat warna sederhana metilen biru. Granula tampak
berwarna biru gelap dan sitoplasma bakteri berwarna biru terang.
Interpretasi Hasil :Granula: tampak sebagai bintik sangat biru. Sitoplasma:kelihatan berwarna
biru pucat
3. Metode Neisser
B. Saran
Saran dari makalah ini kepada pembaca adalah agar pembaca tidakhanya mengacu
pada matri didalam makalah ini melainkan mencari refrensilain diluar makalah