Anda di halaman 1dari 24

Nama :...................................

NIM :....................................

MODUL PENUNTUN PRAKTIKUM


BAKTERIOLOGI I
(Edisi Kedua)

Digunakan Khusus di Lingkungan Universitas MH. Thamrin


Prodi D III Analis Kesehatan

Disusun oleh :
Imas Latifah, SKM., M.KKK
Prima Nanda Fauziah, S.Si., M.Si
Zuraida, SKM., MKM

PRODI D III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA
2021

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 1 | 24
PEWARNAAN SEDERHANA

A. Tujuan : Setelah melakukan praktek mahasiswa mampu membuat pewarnaan


sederhana, serta mampu mengenali bentuk/morfologi dari bakteri.

B. Materi :
Materi mikroorganisme yang tidak diwarnai umumnya tampak hampir
tembus pandang (transparan) bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa
sukar diamati, karena sitoplasma selnya mempunyai indeks bias yang
hampir sama dengan indeks bias lingkungannya yang bersifat cair. Kontras
antara sel dan latar belakangnya dapat dipertajam dengan cara mewarnai
sel-sel tersebut dengan zat-zat warna.
Pewarnaan sederhana ini memungkinkan dibedakannya bakteri
dengan berbagai tipe morfologi (kokus, basil, batang bengkok, spiral, dan
sebagainya) dari bahan-bahan lainnya yang ada pada olesan yang diwarnai.

C. Alat dan Bahan :


1. Mikroskop
2. Kaca Benda
3. Sengkelit bulat/Ose
4. Lampu Spirtus
5. Pinset
6. Kapas
7. Biakan Bakteri (Staphylococcus albus, Bacillus subtilis, Streptococcus
alfa, Vibrio air, Escherichia coli)
8. Zat warna (Kristal ungu/gentian violet, Safranin/Fuchsin, Methylen blue)
9. Air Keran
10. Minyak immersi
11. Xylol
12. Kertas saring / tissue

D. Cara Kerja :
1. Kaca benda yang disedikan, dibersihkan dahulu dengan kapas bersih,
lalu dilewatkan diatas api untuk menghilangkan lemak, dan dibiarkan
mendingin sebelum dipakai.
2. Ambil biakan bakteri, jika bakteri yang akan diperiksa berasal dari
perbenihan cair, maka diambil satu sengkelit dan disebarkan diatas kaca
benda tadi seluas 1-2 cm. Jika berasal dari perbenihan padat, maka
diambil satu sengkelit NaCl 0,9% steril terlebih dahulu dan letakkan
diatas kaca benda. Kemudian diambil satu sengkelit biakan bakteri
[dengan tanpa melukai media] dan campurkan dengan NaCl tadi
sehingga terbentuk suspensi yang keruh.
3. Sediaan dibiarkan kering di udara, kemudian difiksasi dengan cara
melewatkan diatas api.

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 2 | 24
4. Biarkan preparat mendingin, kemudian tetesi dengan satu jenis zat
warna dan dibiarkan 2-3 menit.
5. Cuci dengan air mengalir, keringkan di udara atau serap sisa air dengan
kertas saring atau tissue.
6. Teteskan minyak immersi diatas sediaan dan langsung diperiksa dengan
mikroskop kuat [10 x 100].
7. Amati bentuk dan susunan dari masing-masing jenis bakteri dan warna
yang diserap.

E. Hasil :
1. Bakteri genus Staphylococcus, berbentuk Coccus, susunan berkelompok
seperti buah anggur.
2. Bakteri genus Streptococcus, berbentuk Coccus, susunan berantai.
3. Bakteri genus Bacillus, berbentuk batang, susunan satu-satu.
4. Bakteri genus Escherichia, berbentuk batang oval / cocoid, susunan
satu-satu.
5. Bakteri genus Vibrio, berbentuk batang bengkok, susunan satu-satu.
6. Bakteri genus Triponema, berbentuk spiral, susunan satu-satu.

F. Hasil Praktek :
1. Nama Bakteri :
2. Bentuk :
3. Susunan :
4. Zat Warna :
5. Warna :

1. Nama Bakteri :
2. Bentuk :
3. Susunan :
4. Zat Warna :
5. Warna :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 3 | 24
PEWARNAAN DIFFERENSIAL
PEWARNAAN GRAM

A. Tujuan : Setelah melakukan praktek ini mahasiswa dapat melakukan


pewarnaan Gram, serta menentukan sifat Gram dari bakteri.

B. Materi :
Pewarnaan differensial dimaksudkan untuk membedakan 2 jenis
bakteri berdasarkan daya rekat dinding bakteri terhadap zat warna. Salah
satu jenis pewarnaan differensial adalah pewarnaan Gram, yang
menggunakan 2 macam zat warna yaitu zat warna primer [ Kristal Violet ]
dan zat warna sekunder [ Fucshin atau Safranin ].
Dari pewarnaan Gram dapat dibedakan 2 golongan bakteri, yaitu
bakteri bersifat Gram positif yang akan mengikat zat warna primer / gentiant
violet dan membentuk komplek ungu dengan bantuan lugol, dan tidak akan
dilepaskan pada saat pencucian alkohol 96% [ karena bakteri mempunyai
dinding peptidoglikan yang tebal ]. Dan golongan bakteri bersifat Gram
negatif yang pada pencucian alkohol akan melepas zat warna primer [
karena bakteri mempunyai dinding peptidoglikan yang tipis ], kemudian
mengikat zat warna sekunder/fuchsin akan berwarna merah.

C. Alat dan Bahan :


1. Kaca Benda
2. Jarum Ose
3. Lampu Spirtus
4. Pinset
5. Mikroskop
6. Kertas Saring
7. Larutan Alkohol 96%
8. Larutan Fuchsin
9. Minyak Imersi
10. Biakan bakteri [ Staphylococcus aureus & E. Coli ]
11. Korek Api
12. NaCl 0.9% steril
13. Pipet Pasteur
14. Kapas
15. Larutan Lugol
16. Larutan Gentiant Violet / kristal ungu
17. Xylol

D. Cara Kerja :
1. Kaca benda dibersihkan dengan kapas alkohol, serta panaskan
diaats api agar lemak yang ada pada kaca benda larut.
2. Setelah kaca benda mendingin, ose dibakar hingga pijar, kemudian
ambil 2-3 ose NaCl 0.9% dan letakkan pada bagian tengah kaca

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 4 | 24
benda. Kemudian ambil koloni bakteri dari biakan bakteri sebanyak 1
ose, ratakan dengan NaCl tadi hingga terbentuk suspensi bakteri
yang keruh.
3. Ditunggu kering kemudian lewatkan diatas api hingga 3-4 kali,
setelah dingin baru diwarnai.
4. Ditetesi zat warna primer / kristal ungu pada preparat tadi dan tunggu
5 menit, kemudian buang zat warna dan cuci dengan air mengalir.
5. Kemudian ditetesi dengan larutan lugol dan diamkan selama 1 menit,
kemudian cuci dengan air mengalir.
6. Preparat dicelupkan kedalam alkohol 96% dan diturun naikkan,
sampai tidak ada lagi zat warna ungu yang larut.
7. Kemudian preparat dicuci dengan air mengalir, dan ditetesi dengan
zat warna sekunder / larutan fuchsin dan ditunggu 2 menit. Setelah
itu cuci preparat dengan air mengalir, dan dikeringkan dengan kertas
saring atau udara.
8. Diamati dengan menggunakan mikroskop 10 x 100 [ ditambahkan
minyak imersi ].

E. Hasil :
1. Bakteri bersifat Gram positif akan berwarna UNGU.
2. Bakteri bersifat Gram negatif akan berwarna MERAH.

F. Hasil Pengamatan :
1. Warna badan bakteri :
2. Bentuk badan bakteri :
3. Susunan badan bakteri :
4. Sifat Gram :
5. Nama Bakteri :

1. Warna badan bakteri :


2. Bentuk badan bakteri :
3. Susunan badan bakteri :
4. Sifat Gram :
5. Nama Bakteri :

1. Warna badan bakteri :


2. Bentuk badan bakteri :
3. Susunan badan bakteri :
4. Sifat Gram :
5. Nama Bakteri :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 5 | 24
PEWARNAAN DIFFERENSIAL
PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM

A. Tujuan : Setelah melakukan praktek mahasiswa mampu melakukan


pewarnaan Bakteri tahan asam, serta dapat menentukan sifat dari bakteri
tersebut.

B. Materi
Bakteri tahan asam adalah segolongan bakteri yang sulit diwarnai,
tetapi sekali berhasil diwarnai sulit dihapus. Dinding sel bakteri tahan asam
terdiri dari peptidoglikan, arabinogalaktan dan lipid, dimana 50% dari lipid ini
terdiri dari asam laktat. Bakteri tahan asam dimasukan kedalam golongan
Mycobacterium yang sebagian besar bersifat saprofit [ dikenal juga golongan
atipik ], sebagian kecil patogen bagi manusia yaitu Mycobacterium
tuberculosis dan Mycobacterium leprae.
Dari pewarnaan BTA dapat dibedakan 2 golongan bakteri, yaitu
bakteri tahan terhadap asam yang akan tetap mengikat zat warna primer [
karbol fuchsin ] dan tidak akan dilepaskan pada pencucian alkohol asam,
serta tidak akan mengikat zat warna sekunder [ methylen blue ] sedangkan
bakteri tidak tahan asam akan melepaskan zat warna primer pada pencucian
alkohol asam dan akan mengikat zat warna sekunder.
Ada beberapa cara mewarnai bakteri tahan asam yaitu : menurut
ZIEHL NEELSEN, menurut TAH THIAM HOK [1957] yang disebut juga
pewarnaan KINYOUN GABBETT, serta pewarnaan dengan AURAMIN-
PHENOL FLUOROCHROME.

Skala IUATD
(-) = Jika tidak ditemukan BTA sampai dengan 300 lapang
pandang
Scanty (+n) = Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang (dituliskan
jumlah BTA yang ditemukan / 100 lapang pandang)
1+ = Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
2+ = Ditemukan 1-10 BTA setiap lapang pandang minimal 50
lapang
pandang
3+ = Ditemukan > 10 BTA setiap lapang pandang minimal 20
lapang
pandang

C. Alat dan Bahan :


1. Kaca Benda
2. Lampu Spirtus
3. Pinset
4. Mikroskop
5. Korek Api

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 6 | 24
6. Pipet Pasteur
7. Kapas
8. Alkohol 96%
9. Kertas Saring
10. Minyak Imersi
11. Sputum
12. Larutan karbol fuchsin
13. Larutan methylen blue
14. Larutan Asam alkohol
15. Xylol
D. Cara Kerja
1. Pembuatan Preparat
a) Diambil Preparat Dibersihkan dengan alkohol
b) Di fiksasi di atas api
c) Diambil sputum dengan menggunakan lidi kemudian dengan
bantuan pola di lakukan coiling dengan ukuran 2X3 cm
Jika Sputum encer di tambahkan
Dengan ukuran tidak tebal tulisan koran terbaca, dan tidak tipis.
d) Biarkan mengering
e) Kemudian difiksasi
2. Metoda ZIEHL – NEELSEN
a) Buat sediaan dari sputum dan rekatkan
b) Tuangi sediaan dengan karbol fuchsin hingga tergenag,
kemudian dipanaskan diatas api kecil sampai keluar asap
selama 5 menit (usaha tidak mendidih dan zat warna tidak
keing)
c) Cuci dengan air mengalir
d) Genangi dengan asam alkohol sampai warna fucsin
menghilang
e) Tuangi preparat dengan methylen blue selama 1-2 menit
f) Cuci dengan air mengalir, keringkan dan amati dengan
mikroskop pembesaran 10x100
E. Hasil :
1. Bakteri bersifat Tahan asam akan berwarna MERAH
2. Bakteri bersifat Tidak tahan asam berwarna BIRU
F. Hasil Pengamatan :
1. Warna badan bakteri :
2. Bentuk badan bakteri :
3. Sifat bakteri :
4. Nilai skala IUATLD :
5. Nama bakteri :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 7 | 24
PEWARNAAN KHUSUS

PEWARNAAN KAPSUL BAKTERI

A. Tujuan :Setelah melaksanakan praktek mahasiswa mampu melakukan


pewarnaan kapsul bakteri, serta mengamati badan bakteri dan kapsul yang
dimiliki oleh bakteri.

B. Materi
Kapsul / Simpai merupakan pembungkus / lapisan lendir yang
menyelubungi dinding sel bakteri tertentu. Kapsul biasanya tersusun dari
Polisakarida, Polipeptida, atau Protein polisakarida, komposisi
kapsulkonstan pada beberapa galur, bakteri. Pada medium agar bakteri
kapsul tampak sebagi koloni yang berlendir.
Kegunaan kapsul bagi bakteri antara lain :
1. Mencegah kekeringan pada kondisi yang tiidak menguntungkan
2. Meningkatkan kemampuan bakteri untuk menimbulkan penyakit
merupakan lapisan pelindung yang menghalangi proses
fagositosis oleh sel darah putih

Adanya kapsul pada suatu jenis bakteri dapat dilihat dengan


pewarnan Negatif. Beberapa metoda pewarnaan kapsul adalah :
1. Pewarnaan Muir : Kapsul/simpai berwarna biru dan badan bakteri
berwarna merah.
2. Pewarnaan Hiss : Kapsul/simpai berwarna ungu muda dan
bakteri berwarna ungu tua.
3. Pewarnaan Gins – Burry : adalah kombinasi pewarna negatif dan
pewarnaan sederhana, akan didapat hasil kapsul tidak berwarna
dan badan bakteri berwarna merah, karena kapsul mudah
ditembus zat warna tetapi sukar mengikat zat warna.

C. Alat dan Bahan :


1. Kaca Benda
2. Lampu Spirtus
3. Pinset
4. Mikroskop
5. Korek Api
6. Pipet Pasteur
7. Kapas
8. Alkohol 96%
9. Kertas Saring
10. Minyak Imersi
11. Biakan bakteri Klebsiella ozaenae
12. Biakan bakteri Basillus subtilis
13. Larutan karbol fuchsin

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 8 | 24
14. Larutan tinta bak / tinta cina
15. NaCl 0,9% Steril
16. Xylol

D. Cara Kerja (Metoda GINS-BURRI)


1. Buat sediaan bakeri pada salah satu ujung kaca benda
2. Teteskan satu tetes tinta cina disebelah suspensi kuman
3. Campurkan kedua suspensi tadi dengan menggunakan ujung kaca
benda lain kemudian dengan kaca benda tersebut ratakan suspensi
kuman sepanjang kaca benda (seperti membuat sediaan apus darah)
4. Keringkan sediaan dan direkatkan
5. Genangi dengan larutan karbol fuchsin selama 2 menit
6. Cuci dengan air mengalir perlahan-lahan dan keringkan diudara
7. Amati dengan mikroskop pembesaran 10 x 100, pada bagian yang
tipis
Keterangan :
a. Langkah 1-4 disebut metoda Burri atau pewarnaan Negatif
b. Langkah 5-7 disebut metoda Gins

E. Hasil :
1. Kapsul bakteri TIDAK BERWARNA
2. Badan bakteri asam akan berwarna MERAH
3. Latar belakang berwarna HITAM

F. Hasil Pengamatan :
1. Warna badan bakteri :
2. Warna kapsul bakteri :
3. Warna latar belakang :
4. Bentuk badan bakteri :
5. Nama bakteri :

1. Warna badan bakteri :


2. Warna kapsul bakteri :
3. Warna latar belakang :
4. Bentuk badan bakteri :
5. Nama bakteri :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 9 | 24
PEWARNAAN KHUSUS
PEWARNAAN SPORA KAPSUL

A. Tujuan : Setelah melakukan praktek mahasiswa mampu melakukan


pewarnaan spora bakteri dan mengetahui letak serta sifat dari spora bakteri.

B. Materi :
Beberapa genus bakteri dapat membuat endospora, diantaranya
adalah dari genus Bacillus dan Clostridium. Bakteri ini mengalami siklus
differensiasi untuk merespons keadaan lingkungan buruk, seperti;
kekurangan makanan. Tiap sel membentuk satu endospora yang akan
dilepaskan bila sel induk mengalami otolisis. Spora adalah bakteri dalam
bentuk istirahat. Spora bersifat resisten terhadap panas, kekeringan dan zat
kimiawi. Bila kondisi lingkungan telah baik kembali spora dapat kembali
melakukan germisasi dan memproduksi sel vegetatif.
Letak spora dapat diujung (terminal), agak keujung (eksentris/sub
terminal), atau ditengah (sentral). Ukuran spora bisa sama, lebih besar atau
lebih kecil dari badan bakteri. Kandungan endospora adalah garam kalsium
dari asam dipikolinat, adanya asam ini maka endospora tahan terhadap
panas.
Pewarnaan untuk dapat melihat spora bakteri adalah metoda KLEIN,
dimana spora bakteri akan berwarna merah dan badan bakteri berwarna
biru. Dinding spora yang tebal perlu dipanaskan agar pori-pori membesar
dan zat warna dapat masuk.

C. Alat dan Bahan :


1. Kaca Benda
2. Lampu Spirtus
3. Pinset
4. Mikroskop
5. Korek Api
6. Pipet Pasteur
7. Kapas
8. Larutan Methylen blue
9. Biakan bakteri Basillus subtilis
10. Larutan karbol fuchsin
11. Larutan H2SO4 1%
12. Kertas Saring
13. Minyak Imersi
14. Alkohol 96%
15. NaCl 0,9% Steril
16. Xylol

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 10 | 24
D. Cara Kerja
1. Buat suspensi bakteri didalam 1 ml NaCl 0,9% hingga keruh seperti
susu
2. Masukan karbol fuchsin kedalam suspensi bakteri tadi sama banyak
(1:1)
3. Campurkan, kemudian dipanasi dengan api kecil (70°C) selama 6
menit
4. Siapkan kaca benda yang telah bersih
5. Buat preparat dari suspensi tadi dan rekatkan dan didinginkan
6. Celupkan kedalam bejana yang berisi larutan H2SO4 1% selama 2-3
detik
7. Cuci dengan air mengalir perlahan-lahan
8. Genangi dengan methylen blue selama 2-4 menit
9. Cuci dengan air mengalir perlahan-lahan, dan keringkan
10. Amati dengan mikroskop pembesaraan 10 x 100

E. Hasil :
1. Spora bakteri berwarna MERAH
2. Badan bakteri berwarna BIRU

F. Hasil Pengamatan
1. Warna badan bakteri :
2. Warna spora bakteri :
3. Bentuk badan bakteri :
4. Nama bakteri :
5. Letak spora bakteri :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 11 | 24
FLAGEL DAN GERAK BAKTERI

A. Tujuan : Setelah melakukan praktek mahasiswa mampu mengetahui alat


gerak yang dimiliki oleh bakteri, cara menanam pada media semi solid dan
menentukan sifat pergerakan bakteri.

B. Materi
Flagel merupakan salah satu organel bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan pwarnaan biasa. Untuk dapat melihat flagel dapat dengan
pewarnaan khusus atau dengan mikroskop elektron. Salah satu cara untuk
mewarnai flagel adalah dengan pewarnaan GRAY.
Keberadaan flagel pada bakteri dapat juga diketahui dengan melihat
efek / akibat dari adanya flagel tersebut. Karena flagel merupakan alat gerak
bagi bakteri, maka bila bakteri dapat bergerak maka dapat dikatakan bahwa
bakteri tersebut mempunyai flagel.

1. Pewarnaan flagel metoda GRAY


Bakteri yang akan diperiksa (dibuat sediaan) harus
dipersiapkan secara khusus, yaitu dengan cara memindahkan biakan
setiap hari selama 4 hari berturut-turut daari agar tabung ke dalam
ciran embun (condensed water). Bakteri yang digunakan harus
berumur 8 jam, kemudian diambil 2 sengkelit cairan embun yang
mengandung bakteri dan dimasukkan ke dalam tabung yang
mengandung 5-10 ml aquadest dan dibiarkan selama 2 jam. Setelah
itu baru dapat dibuat sediaan/preparat.

2. Gerak bakteri
Gerak bakteri dapat diketahui dengan 2 cara yaitu secara
langsung (tetes tegak dan tetes gantung) dan biakan. Biakan yang
digunakan tidak mengandung gula, karena adanya gula akan
menurunkan pH media sehingga gerak bakteri akan
terhambatolehnya. Biakan yang umumnya digunakan mempunyai
konsistensi setengah padat/semisolid, agar bakteri dapat bebas
bergerak.
Biakan bakteri yang diperiksa harus berusia tidak lebih dari 20
jam. Perlu diperhatikan bahwa suhu optimum untuk gerak bakteri
pada umumnya adalah dibawah 30 °C.

C. Alat dan Bahan


1. Tabung Reaksi
2. Lampu Spirtus
3. Kaca benda
4. Sengkelit / Ose
5. Mikroskop

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 12 | 24
6. Kapas
7. Minyak imersi
8. Kaca benda cekung
9. Gelas penutup
10. Aquadest
11. Inkubator
12. Cairan embun steril
13. Asam Tanat
14. Karbol fuchsin
15. Alkohol
16. NaCl 0,9% Steril
17. Biakan bakteri Vibrio Sp
18. Biakan bakteri Staphylococcus albus
19. Vaselin
20. Perbenihan SIM (semi solid agar)

D. Cara Kerja
1. Pewarnaan metoda Gray
a. Ambil 3 sengkelit campuran bakteri yang telah dipersiapkan,
diteteskan pada salah satu ujung kaca benda yang telah
dihangatkan, kemudian tetesan dialirkan dengan cara
memiringkan gelas alas tersebut kearah ujung yang lain.
b. Keringkan diudara, kemudian direkatkan dengan melewatkan
diatas api sebanyak 2 kali.
c. Sediaan dimantek dengan diberi / dituangi asam tanat ( Beits
mordant) selama 7-10 menit
d. Dicui dengan air (Harus perlahan-lahan sekali supaya flagel
tidak terlepas)
e. Dituangi karbol fuchsin selama 5 menit
f. Dicuci dengan air perlahan-lahan dari tepi gelas alas sampai
tidak ada kotoran yang melekat
g. Biarkan kering diudara (jangan diletakkan kertas saring)
kemudian diperiksa dengan mikroskop

2. Tetes tegak
a. Kaca benda dibersihkan agar terbebas dai lemak
b. Disiapkan gelas penutup dengan memberikan vaselin pada
keempat sisinya
c. Diambil NaCl 0,9 % Steril 2-3 Ose letakan pada bagian
tengah kaca benda, kemudian diambil 1 ose bakteri dan
dicampurkan pada NaCl tadi.
d. Tutup suspensi bakteri tadi dengan kaca penutup
e. Amati dengan mikroskop perbesaran 10x kemudian 40x

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 13 | 24
3. Tetes Gantung
a. Kaca benda cekung dibersihkan agar terbebas dari lemak
b. Disiapkan gelas penutup dengan memberikan vaselin pada
keempat sisinya
c. Diambil NaCl 0,9 % steril 2-3 ose dan letakan pada bagian
tengah kaca penutup, kemudian diambil 1 ose bakteri dan
dicampurkan pada NaCl tadi
d. Peganglah kaca benda cekung dengan bagian cekung
menghadap kebawah, kemudian dekatkan kaca benda ini
per;ahan-lahan pada kaca penutup sedemikian rupa sehingga
bagian cekungan melingkupi suspensi bakteri. Tekan
perlahan-lahan agar vaselin menyebar
e. Dengan hati-hati namun cepat baliklah kaca benda tersebut,
kemudian amati dengan mikroskop perbesaran 10x dan 40x

4. Biakan semi solid


a. Disiapkan media semi solid
b. Ambil biakan bakteri dengan menggunakan ose jarum yang
sebelumnya telah dipijarkan
c. Tusukan sengkelit tersebut pada bagian tengah media SIM
hingga dasar
d. Eramkan media tersebut dalam inkubator selama 24 jam
pada suhu 37 °C

E. Hasil
1. Pewarnaan metoda Gray : Flagel dan badan bakteri akan berwarna
merah
2. Tetes tegak dan tetes gantung :
a. Gerak + / Positif : Bila bakteri bergerak berpindah
tempat
b. Gerak - / Negatif : Bila bakteri hanya bergerak ditempat
saja / gerak Brown
3. Biakan pada SIM
a. Gerak + / Positif : Bila bakteri tumbuh menyebar, akan
terlihat kekeruhan / turbidinitas
b. Gerak - / Negatif : Bila bakteri hanya tumbuh pada bekas
tusukan

F. Hasil Pengamatan
1. Pewarnaan Metoda Gray
a. Bentuk badan bakteri :
b. Letak flagel :
c. Jumlah flagel :
d. Tipe flagel :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 14 | 24
2. Tetes Tegak

A B
Nama Bakteri

Gerak

Gambar

3. Tetes Gantung

A B
Nama Bakteri

Gerak

Gambar

4. Penanaman pada Media SIM :


a. Nama bakteri :
b. Pertumbuhan bakteri :
c. Gerak :
d. Gambar :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 15 | 24
LAPORAN PRATIKUM BAKTERIOLOGI

PRATIKUM KE .....................

Hari / Tanggal :
Judul : PEWARNAAN SEDERHANA

A. Tujuan : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

B. Prinsip : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

C. Alat & bahan : 1 Alat


_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

2 Bahan
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

Specimen : ________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 16 | 24
Cara Kerja :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 17 | 24
Pembacaan Hasil

a. Nama Bakteri :
b. Bentuk :
c. Susunan :
d. Zat Warna :
e. Warna :

Kesimpulan :

Praktikan Pembimbing

( ) ( )

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 18 | 24
LAPORAN PRATIKUM BAKTERIOLOGI

PRATIKUM KE .....................

Hari / Tanggal :
Judul : PEWARNAAN GRAM

A. Tujuan : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

B. Prinsip : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

C. Alat & bahan : 1 Alat


_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

2 Bahan
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

Specimen : ________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 19 | 24
Cara Kerja :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 20 | 24
Pembacaan Hasil

a. Warna badan bakteri :


b. Bentuk badan bakteri :
c. Susunan badan bakteri :
d. Sifat Gram :
e. Nama Bakteri :

Kesimpulan :

Praktikan Pembimbing

( ) ( )

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 21 | 24
LAPORAN PRATIKUM BAKTERIOLOGI

PRATIKUM KE .....................

Hari / Tanggal :
Judul : PEWARNAAN GRAM

D. Tujuan : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

E. Prinsip : _________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

F. Alat & bahan : 1 Alat


_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

2 Bahan
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

Specimen : ________________________________________________
_________________________________________________
_________________________________________________

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 22 | 24
Cara Kerja :

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 23 | 24
Pembacaan Hasil

a. Warna badan bakteri :


b. Bentuk badan bakteri :
c. Susunan badan bakteri :
d. Sifat Gram :
e. Nama Bakteri :

Kesimpulan :

Praktikan Pembimbing

( ) ( )

P e n u n t u n P r a k t i k u m B a k t e r i o l o g i S e m e s t e r I I 24 | 24

Anda mungkin juga menyukai