Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI

“PEWARNAAN GRAM PADA BAKTERI”

Nama Anggota Kelompok (K. Asal) (K.Kategori/Abs)

1. ARIELLA RAMADHINI HAKIM X IPA 5 X IPA 1/07

2. CITRA ‘AAQILATUL FAA’IDAH X IPA 6 X IPA 1/11

3. DWINDA HUSNA SHOFIYAH X IPA 2 X IPA 1/12

4. JOSUA JONATHAN MANURUNG X IPA 4 X IPA 1/21

SMA NEGERI 6 SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI
“PEWARNAAN GRAM PADA BAKTERI”

BAB I – PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah :

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil). Kali ini, kelompok kami melakukan pengamatan terhadap
bakteri. Pengamatan yang kami lakukan ini berjudul Pewarnaan Gram pada Bakteri.
Pengertian dari Pewarnaan Gram atau metode gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang
paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. 

2. Tujuan Pembuatan Laporan dan Eksperimen :

1. Mempelajari cara pewarnaan gram pada bakteri.

2. Membedakan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif.

3. Memenuhi tugas yang diberikan oleh guru.

3. Manfaat Kegiatan Pengamatan :

Diharapkan setelah kegiatan, peserta didik mengerti proses pewarnaan gram pada
bakteri, mengetahui warna bakteri gram positif dan gram negatif, dan mengetahui penyebab
mengapa bakteri tersebut berwarna ungu (bakteri gram positif) atau berwarna merah (bakteri
gram negatif).

BAB 2 – KAJIAN TEORI

Mikroorganisme sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena tidak mengabsorpsi


ataupun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk
mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengabsorpsi dan membiaskan cahaya sehingga
kontras mikroorganisme dengan lingkungannya ditingkatkan.

Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan diferensial yang banyak digunakan dalam


laboratorium mikrobiologi guna pencirian dan identifikasi bakteri. Pewarnaan gram
mengelompokan bakteri menjadi kelompok Gram positif dan Gram negatif. Bakteri Gram
positif berwarna ungu karena bakteri tersebut mengikat kompleks zat warna kristal ungu-
yodium, sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah karena mengikat warna sekunder
yang berwarna merah. Perbedaan hasil dalam pewarnaan ini disebabkan perbedaan struktur
dinding sel bakteri dan perbedaan kandungan asam ribonukleat antara bakteri Gram positif
dan Gram negatif.

Pewarnaan dengan zat warna yang mengandung yodium menyebabkan amilopektin


berwarna biru atau keunguan, sedangkan glikogen berwarna merah kecoklatan atau merah
keunguan. Dengan melakukan pewarnaan, sangat memungkinkan kita untuk melihat bakteri
dengan jelas, tetapi tidak dapat membedakan jenis-jenis bakteri yang berbeda dengan
morfologi yang sama.

ALAT DAN BAHAN :

Alat : Bahan :

1. Mikroskop 1. Larutan Safranin (C20H19CIN4)

2. Pisau cutter 2. Larutan Kristal Violet (C25H30CIN3)

3. Kaca objek 3. Larutan Yodium (I2)

4. Kaca penutup 4. Alkohol (C2H5OH) 70%

5. Tusuk gigi 5. Alkohol (C2H5OH) 96%

6. Tissue 6. Korek Api

7. Pembakar spirtus 7. Kapas

8. Botol sprayer 8. Aquades

9. Cawan petri 9. Kentang

10. Yoghurt plain


4. Jalannya Eksperimen
4.1. Tahap Persiapan Bahan

1. Potong 1 buah kentang menjadi 2 bagian.

2. Kukus kentang hingga matang dengan menggunakan panci.

3. Letakkan di atas cawan petri dan biarkan terbuka.

4. Diamkan selama satu sampai dua hari.

5. Amati noda pada permukaan kentang tersebut, koloni bakteri tampak sebagai noda-

noda-noda berlendir atau seperti setitik mentega. Koloni jamur akan tampak seperti

kapas.

4.2. Pewarnaan Gram pada Bakteri Yo

1. Bersihkan kaca objek dari kaca penutup dengan menggunakan kapas yang telah
dibasahi alkohol 70%.

2. Ambil youghurt dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian letakkan di atas kaca
objek.

3. Buat apusan dengan cara mendorong biakan bakteri dengan menggunakan kaca

objek yang berbeda.


4. Lakukan fiksasi (keringkan) dengan melewatkan beberapa kali di atas nyala api

pembakar spirtus.

5. Preparat yang telah difiksasi ditetesi dengan larutan kristal violet sebanyak 5 tetes

hingga merata dan diamkan selama 1 menit,

kemudian bilas dengan aquades.

6. Teteskan larutan yodium sebanyak 3 tetes


sampai merata dan diamkan selama 2 menit,

kemudian bilaslah dengan aquades.

7. Cucilah preparat tersebut dengan cara mengalirkan alkohol 56% ke atasnya.

8. Bilas kembali dengan aquades,


kemudian tetesi dengan safranin sebanyak 3 tetesdan diamkan selama 30 detik.

9. Bilas dengan aquades, kemudian keringkan.

10. Amati di bawah mikroskop, kemudian buatlah gambar hasil pengamatan dan

bedakan bentuk serta warna sel yang terwarnai.

4.3 Tahap Pewarnaan pada Bakteri Kentang Busuk

1. Bersihkan kaca objek dari kaca penutup dengan menggunakan kapas yang telah
dibasahi alkohol 70%.
2. Letakkan lendir bakteri kentang busuk pada kaca objek.

3. Tutup kaca objek yang telah diberi lendir dengan kaca objek yang lainnya.

4. Amati di bawah mikroskop

5. Data Eksperimen
5.1. Struktur Tubuh Virus

No. Asal Bakteri Gambar Hasil Bentuk Bakteri Bakteri Gram


Pengamatan
1. Kentang

2. Yoghurt

*)Diisi dengan gram positif atau gram negatif


6. Diskusi
Coba ajukan beberapa pertanyaan terkait dengan eksperimen yang telah dilakukan!

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

7. Tugas dan Pertanyaan


1. Berdasarkan pengamatan mikroskop, bagaimanakah bentuk bakteri pada kentang dan

yoghurt?

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, bentuk bakteri pada yoghurt adalah
streptococcus, sedangkan bakteri pada kentang busuk adalah

2. Berdasarkan hasil eksperimen, termasuk ke dalam bakteri gram apakah bakteri pada

kentang dan yoghurt?

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, bakteri yang terdapat pada yoghurt
termasuk bakteri gram positif, sedangkan bakteri yang terdapat pada kentang busuk termasuk
bakteri gram negatif.

3. Jelaskan cara mengelompokkan suatu bakteri ke dalam gram positif atau gram negatif?

Jika bakteri diwarnai dengan kristal violet kemudian dicuci dengan aquades dan berwarna
ungu, maka bakteri tersebut termasuk bakteri gram positif. Sedangkan, jika berwarna merah
muda maka bakteri tersebut termauk bakteri gram negatif.

4. Mengapa bakteri gram positif berwarna ungu dan gram negatif berwarna merah?

Bakteri gram positif berwarna ungu karena bakteri ini mempertahankan zat warna kristal
violet waktu proses Pewarnaan Gram, sehingga akan bewarna biru atau ungu jika diamati di
bawah mikroskop.Bakteri gram negatif berwarna merah karena bakteri ini tidak
mempertahankan zat warna kristal violet waktu proses Pewarnaan Gram, sehingga akan
berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.

5. Sebutkan struktur lapisan dinding sel pada bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif?
- Flagellum
- Kapsul
- Dinding sel
- Membran plasma
- Sitoplasma
- Ribosom
- Bahan inti
- Klorosom
- Vakula gas

BAB III – PENUTUP

KESIMPULAN

Yang dapat kami simpulkan dari kegiatan pengamatan ini adalah kelompok kami
dapat mengetahui proses pewarnaan gram pada bakteri. Bakteri gram terbagi menjadi 2, yaitu
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif adalah bakteri yang
mempertahankan zat warna kristal violet waktu proses Pewarnaan Gram, sehingga akan
berwarna biru atau ungu jika diamati di bawah mikroskop. Bakteri gram negatif adalah
bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet waktu proses Pewarnaan Gram,
sehingga akan berwarna merah bila diamati di bawah mikroskop.

SARAN

Saran yang dapat kelompok kami berikan adalah dapat dilakukan pengamatan mata
pelajaran biologi seperti ini. Karena pengamatan seperti ini memberikan kami pengetahuan
yang dapat menambah ilmu pengetahuan kami dalam hal pewarnaan gram pada bakteri.

Baktei Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses
pewarnaan Gram sehingga akan bewarna biru atau unggu jika diamati di bawah mikroskop. Bakteri
Gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya
mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar
90% dari komposisi dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya molekul lain
yang bernama Teichoic Acid (WTAs).

Ciri-ciri bakteri Gram positif antara lain sebagai berikut.

1 Struktur dinding sel tebal, sekitar 15-80 nanometer, berlapis tunggal (monolayer)

2 Dinding selnya mengandung lipid (lemak) normal sekitar 1-4%, peptidoglikan (sebagian lapisan
tunggal) dan Teichoic Acid.

3 Bersifat lebih rentan terhadap penisillin.

4 Pertumbuhan terhambat oleh zat-zat warna seperi zat warna kristal violet (unggu).

5 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.

6 Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

7 Resisten terhadap alkali (1% KOH) larutan.


8 Tidak peka terhadap streptomisin.

9 Toksin yang dibentuk adalah jenis eksotoksin dan endotoksin.

#2 Bakteri Gram Negatif

Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu
proses pewarnaan Gram, sehingga akan bewarna merah bila diamati dengan mikroskop. Bakteri
Gram negatif seperti Escherichia coli memiliki sistem membran ganda dimana membran plasmanya
diselimuti oleh membran luar permeabel yang mengandung lipopolisakarida. Bakteri ini mempunyai
dinding sel tebal berupa peptidoglikan yang terletak di antara membran dalam dan membran
luarnya.

Ciri-ciri bakteri Gram negatif antara lain sebagai berikut.

1 Struktur dinding sel tipis, sekitar 10-15 nanometer, berlapis tiga (trilayer)
2 Dinding selnya mengandung lipid (lemak) sekitar 11-22%, dan peptidoglikan yang
terdapat dilapisan sebelah dalam.
3 Lapisan kaku dan tidak mengandung Teichoic Acid.
4 Pertumbuhan tidak terhambat oleh zat-zat warna seperi zat warna kristal violet
(unggu).
5 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
6 Kurang rentan terhadap senyawa penisillin.
7 Tidak resisten terhadap gangguan fisik.

Anda mungkin juga menyukai