MIKROBIOLOGI
PEWARNAAN BAKTERI
OLEH:
SAMUEL SEFYANTONY
NIM. 2206111988
AGROTEKNOLOGI-B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PEWARNAAN MIKROBA
OLEH :
SAMUEL SEFYANTONY
NIM. 2206111988
MENGETAHUI :
13 APRIL 2023
ASISTEN I ASISTEN II
CO ASISTEN CO ASISTEN
II. TUJUAN
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah bunsen, jarum ose,
mikroskop, pipet tetes, kaca obyek, spayer, bakker gelas dan korek api
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alcohol 70%,
aquades, zat warna kristal violet, safranin, wigol, tisu, isolar bakteri, dan Bacsillus
sp.
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
morfologi bakteri, sehingga bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau
nama bakteri tersebut. Selain itu juga perlu dilakukan identifikasi sifat
bakteri dan koloninya. Berbagai pewarnaan, reaksi enzimatik atau reaksi biokimia
dapat digunakan untuk mengkonfirmasi jenis bakteri, terutama ketika identifikasi
banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat
(suk adengan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana
dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk
pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan karbol fuehsin yang
warna dengan tujuanhanya untuk melihat bentuk sel. Adapun zat warna yang
dipakai dalam pewarnaan positif adalah metilen biru dan air furksin. 2.
untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap.
Teknik ini bergunauntuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Metode ini
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Pada pewarnaan Gram, hasil
yang didapat akan ditentukan dari komposisi dinding sel bakteri. Pada pewarnaan
Gramini, reagen yang digunakan ada 4 jenis, yaitu Kristal violet, iodine, alkohol
dan safranin. Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari krista l
violet sehingga ketika diamati dengan mikroskop akan menunjukkan warna ungu
sedangkan bakteri Gram negatif tidak dapat mempertahankan warna ungu dari
Kristal violet tetapi zat warna safranin dapat terserap pada dinding sel sehingga
akan memperlihatkan warna merah. Uji biokimia untuk gram negative adalah uji
(Pratita, 2012).
dalam golongan gram positif atau gram negative. Bakteri gram negative memiliki
ciri – ciri tidak dapat menahan zat warna setelah dicuci dengan alkohol 95 %
untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negative. Perbedaan warna
pada bakteri gram positif dan gram negative menunjukkan bahwa adanya
perbedaan struktur dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram
positif memiliki struktur dinding sel dengan kandungan peptidoglikan yang tebal
sedangkan bakteri gram negative memiliki sturktur dinding sel dengan kandungan
pewarnaan terlebih dahulu agar dapat diamati dengan jelas. Pada umumnya
bakteri bersifat tembus cahaya, hal ini disebabkan karena banyak bakteri yang
tidak mempunyai zat warna. Tujuan dari pewarnaan adalah untuk mempermudah
diberikan sehingga sifat fisik atau kimia jazad dapat diketahui (Hadiutomo, 1990).
membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk
zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora, flagela, dan bahan
inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang, 2003)
mikroorganisme harus difiksasi terlebih dahulu agar terikat pada kaca objek. Tanpa
adanya fiksasi akan mengakibatkan zat warna yang diberikan pada mikro organisme
tidak melekat karena luntur setelah pencucian zat warna dengan air
mengalir (Brown, 2005)
golongan yaitu Gram negatif dan Gram positif. Prinsip pewarnaan gram
tergantung dengan reaksi dindig sel bakteri terhadap tinta safranin dan kristal
violet. Bakteri yang telah diuji dengan pewarnaan berwarna ungu menunjukkan
negatif (Brown, 2005).
Bakteri yang dapat membentuk endospore ini dapat hidup dan
sel vegetatifnya.(pelczar,1986).
0,5% sehingga selvegetatif ini berwarna merah, sedangkan spora berwarna hijau
(volk&wheeler,1988).
bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal. Prinsipnya yaitu pewarnaan ini
hanya menggunakan satu macam zat warna saja. Sebelum zat warna difiksasi
terlebih dahulu pewarnaan ini dipakai untuk melihat bentuk-bentuk bakteri. Zat
warna yang di gunakan adalah Methylen blue, Crystal violet, basic fuchin atau
safranin. Fungsi zat warna: Crystal violet merupakan pewarna primer (utama)
yang akan memberi warna mikrioorganisme target. Crystal violet bersifat basa
(Sutedjo, 1991).
V. CARA KERJA
1. Dinyalakan bunsen.
5. Dibuka plastic wrap isolat dan disterilkan pinggir petri dengan bunsen.
8. Disterilkan jarum ose, kaca preparat yang terdapat isolate bakteri dengan
aquades.
menunjukkan pewarnaan Gram positif. Bakteri Bacillus sp. Ini adalah Gram
positif, berbentuk batang dan memiliki endospora. Bacillus sp. sebagai agen
antibiotik.
selsemakin tua, maka sel vegetatif akan pecah sehingga endospora akan
terlepasmenjadi spora bebas. Berbeda dengan sel vegetatif, maka spora akan
keadaankering, panas, atau adanya bahan kimia yang beracun. Spora juga lebih
untukmelepaskan zat warna, sehingga tidak dapat mengikat zat warna lainnya
digunakan safranin. Dengan cara ini endospora yang masih terdapat di dalam sel
vegetatif maupun spora bebas akan berwarna merah sampai merah muda.
Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup
dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri
ini diambil dari nama seorang bacteriologist yang berasal dariGermani yaitu
Theodor Von Escherich, yang berhasil melakukan isolasibakteri ini pertama kali
pada tahun 1885. Dr.Escherich juga berhasil membuktikan bahwa diare dan
gastroenteritis yang terjadi pada infant adalah disebabkan oleh bakteri Escherichia
coli.
Escherichia coli termasuk kedalam bakteri gram negatif karena pada saat
dilakukan pewarnaan bakteri ini kehilangan zat kristal violet dan ketika diberizat
pewarna tandingan yaitu safranin akan membentuk warna merah. Escherichia coli
bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2
µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7 µm dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli
membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata.
VII. PENUTUP
VII.1 Kesimpulan.
Dalam pewarnaan mikroba, dapat digunakan satu jenis zat warna. Cara ini disebut
sederhana misalnya biru metilen, fukhsin basa, atau kristal violet. Pewarnaan
bakteri gram negatif maka akan menghasilkan warna merah karena bakteri
tersebut tidak dapat mempertahankan zat kristal violet dan zat pewarnasandingan
seperti pada bakteri Escherichia coli. Sedangkan bakteri yang termasuk kedalam
VII.2 Saran
Salah satu saran yang dapat diberikan untuk prosedur ini adalah mengamati