Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

OLEH:
SAMUEL SEFYANTONY
NIM. 2206111988
AGROTEKNOLOGI-B

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

OLEH:
SAMUEL SEFYANTONY
NIM. 2206111988

MENYETUJUI

ASISTEN PRAKTIKUM I ASISTEN PRAKTIKUM II

TESA LONIKA VALENCIA NABILLA YOLANDA


NIM. 1806124924 NIM. 1906111911

CO ASISTEN CO ASISTEN

NABILA ANASTASYA FEBY PEBRIANA FIKH RYYA


NIM. 2106113194 NIM. 2106110593

I. JUDUL
Judul praktikum yang dilaksanakan di laboratorium penyakit pada hari kamis

tanggal 2 maret 2023 adalah pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi.

II. TUJUAN

Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui nama

dari alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium mikrobiologi serta mengetahui

fungsinya, dan mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada kegiatan asistensi ini adalah alat tulis

seperti buku, pena, botol alkohol, sprayer, entkas, autoclaf, timbangan analitik,

timbangan digital, jarum ose, laminar air flow cabinet, tabung reaksi, rak tabung

reaksi, hot plats strirrer, kulkas laboratorium, mikroskop, batang l, oven, erlemenyer,

gelas piala, gelas ukur, cawan petri, pipet, pengaduk, pinset, skalpel, dan

lampu spiritus.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang dirancang khusus untuk

keperluan praktikum atau percobaan yang berkaitan dengan mikrobiologi.

Laboratorium mikrobiologi membutuhkan seperangkat alat yang dapat menunjang

kegiatan magang dan proses penelitian di dalamnya. Alat-alat tersebut ada yang

khusus digunakan dalam mikrobiologi dan ada juga yang tidak. Laboratorium

mikrobiologi memerlukan peralatan khusus untuk menunjang keberhasilan praktikum

dan percobaan. Tentunya instrumen khusus ini membutuhkan penggunaan bahan-

bahan khusus yang mendukung kebutuhan praktis (Fachrial et al, 2022).


Alat laboratorium terdiri dari beberapa bahan dasar yang masing-masing

memiliki sifat tersendiri. Bahan kaca memiliki sifat khusus seperti: Ketahanan

terhadap suhu tertentu. Pemanasan dengan pembakar Bunsen atau pemanas di

laboratorium. Seperti memudahkan proses mengamati suatu objek karena objek

tersebut tembus pandang atau tembus pandang. Agar perangkat berfungsi dengan

baik, itu harus dirawat dengan baik. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan

kain bersih yang dibasahi air dan seka dengan kain kering setiap selesai digunakan

(Susanti, dkk 2021).

Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti "tempat bekerja".

Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu

tempat beker, khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu

ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang

ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium

yang lengkap (zikri neor, 2021).

Kegiatan praktikum sebagai cara mengutamakan proses dan menemukan

konsep keilmuan berdasarkan proses, pengamatan, analisis, bukti, dan penyimpulan

dari objek (Rahayu et al., 2019). Perkuliahan dengan praktikum mampu

memperkaya pengetahuan, keterampilan dan sikap pada mahasiswa akan lebih

termotivasi (Eliyarti dan Rahayu, 2019).

Jika kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan benar dan sesuai tujuan

praktikum maka mahasiswa dapat lebih mudah memahami konsep. Melalui kegiatan

praktikum, mahasiswa dapat membuktikan konsep atau teori yang sudah ada dan

dapat mengalami proses atau percobaan itu sendiri, kemudian mengambil


kesimpulan, sehingga dapat menunjang pemahaman mahasiswa terhadap materi

kuliah. Hal ini sejalan dengan pendapat Ambarwati & Prodjosantoso (2019).

Peralatan labor harus dikelompokkan menurut kegunaannya. Perawatan alat

secara rutin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pastikan alat dalam keadaan

utuh sebelum digunakan. Oleh karena itu, sebelum menggunakan alat apa pun, Anda

harus terlebih dahulu membaca petunjuk penggunaan alat dan petunjuk perawatan

dan pemeliharaan. Semua alat baru harus diperiksa terlebih dahulu dan petunjuk

penggunaan dibaca sebelum digunakan. (Gunawan, 2019).

Dalam melakukan praktikum, eksperimen, atau penelitian, diperlukan fasilitas

untuk mendukung pelaksanaannya. Fasilitas tersebut dapat berupa alat dan bahan

magang. Oleh karena itu, praktisi yang melakukan magang perlu mengetahui nama,

format, dan fungsi alat magang. agar tidak terjadi kesalahan, atau minimal kesalahan

yang terjadi pada saat menggunakan alat praktikum (Ramadhani dan Wahyuni, 2020).

Laboratorium boleh jadi merupakan suatu tempat yang berbahaya apabila kita

ceroboh dan kurang perhatian. Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan

eksperimen atau praktikum. Eksperimen adalah suatu kegiatan yang membutuhkan

ketepatan hasil analisa yang bergantung pada mutu bahan dan peralatan yang

digunakan, serta kecermatan dan ketelitian kerja agar diketahui

kebenarannya.Kecermatan dan ketelitian kerja merupakan sifat pribadi seseorang

karena diperoleh dari pengalaman kerja sehingga menjadi kebiasan yang dapat

memperlancar kerja seseorang tersebut. Kehati-hatian dan kecermatan dalam

menggunakan bahan-bahan kimia dan peralatan laboratorium merupakan prasyarat

penting bagi keselamatan dan keberhasilan dalam melakukan praktikum, serta dapat
menciptakan suasana laboratorium sebagai sarana belajar sains yang aman

(Ramadhani dan Wahyuni, 2020).

Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),

autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan

petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose (Selian, dkk., 2019).

Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan

adalah material tersebut dikemas cukup longgar di dalam sebuah wadah (chamber)

untuk mempermudah penetrasi uap panas dan menghilangkan udara setelah proses

sterilisasi selesai. beberapa aturan yang perlu diperhatikan untuk menghindari

kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autoklaf: 1. Harus ditunjuk personil yang

terlatih dan berpengalaman untuk bertanggung jawab dan melakukan perawatan rutin.

2. Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin terhadap chamber,

door seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang cakap Uap panas

harus jenuh (saturated steam) dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat

mengkontaminasi bahan yang sedang disterilkan. 3. Semua bahan yang diautokaf

harus berada di dalam wadah yang memungkinkan uap panas mudah berpenetrasi

secara merata dan membuang udara keluar setelah proses. 4. Untuk autoklaf yang

tanpa alat interlocking safety yang dapat mencegah pintu terbuka saat chamber diberi

tekanan, saluran uap panas utama (the main steam valve) harus ditutup dan suhu

harus turun hingga dibawah 80oC sebelum pintu dibuka (Aminah et al, 2020).

Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam

laboratorium dan dijelaskan juga fungsi , cara penggunaan alat serta prinsip kerjanya
masing-masing. Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum terbagi

atas 3 macam alat yaitu alat elektri, gelas dan non gelas.

Pemakai laboratorium mikrobiologi hendaknya memahami tata letak atau

layout bangunan laboratorium. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan

kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium.

Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran

ruang. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada

arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari penyebaran gas-gas berbahaya dan sumber kontaminan. Bangunan

laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium

harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya

misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat menjangkau

bangunan laboratorium. Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak

ruangan. Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang

utama dan ruang ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa

atau mahasiswa melakukan praktikum (indra gunawan, 2019).

V. CARA KERJA

1. Diberi absen kepada praktikan oleh asisten

2. Diberi respon kepada para praktikan di halaman laboratorium

3. Diberi arahan kepada praktikan untuk memasuki lab

4. Dijelaskan nama, cara penggunaan, kegunaan dari alat laboratorium


5. Dicatat materi yang dijelaskan oleh asisten

6. Diberi waktu tanya jawab antara praktikan dengan asisten

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI.1 Hasil

No Nama Alat Gambar Fungsi

1 Botol Alkohol Botol alkohol untuk

sterilisasi ruangan yang

akan dimasukkan dalam

entkas saat isolasi

mikroorganisme.

2 Sprayer Sprayer digunakan untuk

sterilisasi ruangan yang

akan dimasukkan dalam

entkas saat isolasi

mikroorganisme.
3 Entkas Entkas adalah bentuk

sederhana dari meja

kerja steril. Fungsinya

sama dengan meja kerja

steril.

4 Autoclaf Autoklaf adalah alat

untuk mensterilkan alat

dan media tumbuh.

5 Timbangan Timbangan Analitik

Analitik adalah sebuah alat

laboratorium yang

digunakan untuk

mengukur massa suatu

zat sampai satuan yang

sangat kecil (milligram).


6 Timbangan Timbangan digital

Digital merupakan alat yang

digunakan sebagai

pengukuran untuk

mengukur suatu berat

atau beban maupun masa

pada suatu zat.

7 Jarum Ose Jarum Ose merupakan

alat yang digunakan

untuk melakukan

inokulasi.

8 Laminar Air Laminar air flow


Flow Cabinet cabinet adalah salah

satu instrumen dalam

laboratorium yang

merupakan meja kerja

steril untuk melakukan

pengerjaan inokulasi.
9 Tabung Reaksi Tabung reaksi berfungsi

untuk menghomogenkan

larutan Dan terbuat dari

bahan kaca yang tahan

panas.

10 Rak Tabung Rak tabung reaksi adalah

Reaksi alat yang umumnya

terbuat dari kayu atau

stainless steel yang

mempunyai 12 lubang

dengan 12 cekungan

dibawahnya untuk

menyimpan tabung

reaksi.

11 Hot Plats
Hot plats stirrer adalah
Strirrer
peralatan laboratorium

yang digunakan untuk

memanaskan dan

mengaduk larutan satu

dengan larutan lain

yang bertujuan untuk


membuat suatu larutan

homogen dengan

bantuan batang

pengaduk magnet atau

stir bar.

12 Kulkas Kulkas laboratorium ini

Laboratorium fungsinya adalah untuk

menyimpan benda-benda

kebutuhan laboratorium

dan menyimpan zat yang

mudah terbakar dan zat

kimia berbahaya lainnya.

13 Mikroskop Mikroskop berfungsi

untuk melihat atau

mengamati benda-benda

yang berukuran kecil

yang tidak dapat dilihat

langsung dengan mata

telanjang.
14 Batang L Batang L berguna untuk

menyebarkan suatu

cairan pada suatu

permukaan agar spora

bakteri atau jamur yang

tersuspensi dalam cairan

tersebut tersebar merata.

15 Oven Alat ini digunakan

untuk memanaskan dan

mengeringkan sampel,

melakukan proses

sterilisasi, dll.

16 Erlenmeyer Erlenmeyer berfungsi

sebagai tempat dan

sarana untuk

menuangkan aquades,

media dan bahan-bahan

kimia.
17 Gelas Piala Gelas piala dibutuhkan

untuk menuangkan atau

mempersiapkan bahann

kimia atau aquades

dalam pembuatan media

pembiakan mikroba atau

media lainnya.

18 Gelas Ukur Gelas ukur digunakan

untuk menakar aquades

dan bahan kimia yang

digunakan.

19 Cawan Petri Cawan petri (petridish)

mutlak digunakan dalam

teknik kultur jaringan.

Kegunaannya untuk

menumbuhkan

mikroorganisme
20 Pipet Pipet digunakan untuk

mengambil larutan bahan

kimia seperti KOH, KCl,

menetralkan PH, atau

untuk keperluan lainnya.

21 Pengaduk Batang pengaduk

digunakan

untuk mencampur atau

meng homogenkan suatu

larutan.

22 Pinset Pinset digunakan untuk

memegang atau

mengambil bahan-bahan

yang bersifat padat.

23 Skalpel Skalpel digunakan

untuk mengiris bahan

isolasi yang

membutuhkan irisan

yang sangat tipis.


24 Lampu Spiritus Lampu spiritus

digunakan untuk

sterilisasi dengan

pemijaran.

VI.2 Pembahasan

Botol alkohol biasanya digunakan karena dapat melindungi isi yang terdapat

dalam botol tersebut, seperti bahan kimia ataupun yang lainnya. Dengan botol ini,

bahan atau larutan kimia tersebut dapat terlindungi dari kontaminasi di lingkungan

luar. Ketika menggunakan botol ini, kita harus mengetahui jenis bahan yang akan

disimpan, untuk menyesuaikan botol reaksi tersebut.

Cara penggunaan sprayer adalah dengan menekan badan botol untuk

mengeluarkan air dan diarahkan ke tempat yang akan dialiri air (putri maya juvitasari,

husna amalya melati, 2018).

Cara menggunakan entkas ialah disterilkan dengan cara menyemprotkan alkohol

pada dinding dan dasr enkas dengan handspray dan didiamkan sekitar 30 menit

kemudian menyalakan bunsen selama pengerjaan(Priyonggo Suseno, 2021).

Cara penggunaan autoklaf yaitu melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air

dalam autoklaf, Jika air kurang dari batas yang ditentukan, gunakan air hasil destilasi,

untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat, masukkan peralatan dan bahan,
tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang

keluar dari bibir autoklaf, jika alarm tanda selesai berbunyi maka tunggu tekanan

dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan jarum

pada preissure gauge menunjuk ke angka nol Kemudian klepklep pengaman dibuka

dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.(Priyonggo Suseno, 2021).

Prinsip kerja neraca analitik untuk menimbang massa suatu bahan kimia dengan

tanpa adanya pengaruh udara bebas. letakkan piringan di atas neraca, tekan tombol

“tare” agar bobot piringan menunjukkan angka nol, buka salah satu kaca pada neraca,

letakkan zat yang akan diukur massanya pada piringan tersebut. Sebaiknya gunakan

alat bantu saat meletakkan zat kimia agar tidak ada debu yang menempel, tekan

tombol yang ada pada neraca, kemudian tunggu angka yang tertera hingga 4 digit di

belakang koma, bersihkan timbangan dengan sikat pembersih agar sisa zat kimia

yang sudah diukur tidak tertinggal (fitri rahma, 2022).

Hubungkan timbangan dengan suplay listrik, tunggu beberapa menit, timbangan

akan melakukan check posedur dan test kalibrasi. Setelah kalibrasi selesai, pada

display akan menunjukkan off, tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan

timbangan, display akan menunjukkan angka 0,0000 timbangan siap digunakan,

letakkan bahan yang akan ditimbang pada pelat timbangan. Setelah stabil, display

akan menunjukkan berat bahan, ambil bahan dari timbangan, tekan tombol On/Off

untuk mematikan timbangan, timbangan dalam keadaan stand by, layar display

menunjukkan waktu, cabut aliran listrik apabila proses penimbangan sudah selesai

(Priyonggo Suseno, 2021).


Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga

dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran

(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus

disebut inoculating needle/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan

streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk

inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan

sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preparasi Heinrich’s Slide Culture

(Priyonggo Suseno, 2021).

Cara penggunaan laminar air flaw yaitu hidupkan lampu UV selama 2 jam,

selanjutnya segera dimatikan sebelum mulai bekerja, kaca penutup dipastikan

terkunci dan pada posisi terendah, lampu neon dan blower dinyalakan dan dibiarkan

selama 5 menit, tangan dan lengan dicuci dengan sabun gemisidal/alkohol 70%,

permukaan interior BSC diusap dengan alkohol 70% atau desinfektan yang cocok dan

dibiarkan menguap, alat dan bahan yang akan dikerjakan dimasukkan, jangan terlalu

penuh (overload) karena memperbesar risiko kontaminan, alat dan bahan yang telah

dimasukkan ke BSC diatur sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan

tercipta areal yang benar-benar steril, jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan

bahan bakar alkohol tetapi gunakan yang berbKerja secara aseptis dan jangan sampai

pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja, stelah selesai bekerja, biarkan 2-3

menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC, permukaan interior BSC diusap

dengan alkohol 70% dan dibiarkan menguap, kemudian tangan dibasuh dengan

desinfektan, lampu neon dan blower dimatikan(Priyonggo Suseno, 2021).


Tabung reaksi dipegang pada lehernya, miringkan lebih kurang 60oC lalu diisi

dengan larutan yang akan diperiksa, bila tabung beserta isinya akan dipanaskan,

tabung dipegang dengan penjepit tabung dan pemansan dilakukan pada daerah 1/3

bagian cairan di bawah. Mulut tabung harus diarahkan ke tempat yang aman (jangan

ke arah muka sendiri atau muka orang lain), tabung yang panas tidak boleh

didinginkan secara mendadak(eliyarti, chichi rahayu, 2022).

Penggunaan rak tabung reaksi yaitu hanya perlu meletakkan rak tabung di tempat

yang datar serta aman, lalu meletakkan gelas atau tabung reaksi pada lubang-lubang

yang sudah di sediakan di rak tersebut(eliyarti, chichi rahayu, 2022).

Tancapkan kabel power ke sumber listrik, aktifkan hotplate dengan menekan

tombol ON/OFF, atur suhu yang diinginkan dengan memutar tombol pengaturan suhu

(No.3), suhu tersebut akan muncul pada display (No. 2), setiap nilai yang ditetapkan

akan dipertahankan apabila perangkat dimatikan atau terputus dari

hubungan listrik(Priyonggo Suseno, 2021).

Kulkas laboratorium bekerja dengan terlebih dahulu mengompresi gas refrigeran,

yang meningkatkan tekanan dan suhu refrigeran. Sementara itu, kumparan penukar

panas di bagian luar lemari es membantu menghilangkan panas yang

dihasilkan oleh tekanan.(eliyarti, chichi rahayu, 2022).

Peganglah lengan mikroskop dengan tangan kanan sementara tangan kiri

menyangga kaki mikroskop, Dengan melihat melalui lensa okuler, aturlah cermin

agar diperoleh penyinaran yang merata di seluruh medan pandangan, putar revolver

untuk memindahkan lensa objektif dengan pembesaran paling kecil (4x) tepat di

tengah meja sediaan sampai terdengar bunyi klik,gunakan mikrometer/pengatur fokus


halus untuk memfokuskan preparate (Harijati, Arumingtyas, Mastuti, & Widyarti,

2018).

Dalam penggunaannya, batang L laboratorium harus ditempatkan dengan benar

dan aman. Batang L harus ditempatkan di dalam statif dengan kencang dan stabil agar

tidak mudah goyah. Alat-alat laboratorium yang ditempatkan di atas batang L juga

harus diikat dengan klem atau ring statif dengan kuat agar tidak mudah jatuh atau

bergoyang. Dalam hal ini, keselamatan pengguna laboratorium menjadi

prioritas utama

Pertama, hubungkan oven dengan sumber listrik, Tekanlah tombol “ON” dan

tunggu beberapa saat hingga display muncul. Lalu sesuaikan timer dengan kebutuhan

Anda dan tunggu hingga suhu menyala. letakkan alat Lab yang ingin Anda proses di

dalam oven kemudian tunggulah hingga proses pengovenan selesai. jika sudah

selesai, matikan oven dengan cara menekan tombol “OFF” dan tunggulah

hingga display mati

Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogen kan bahan-

bahan komposisi media, menampung aquades, dan kultivasi mikroba dalam kultur

cair. cara menggunakan erlenmeyer dengan baik dan benar tambahkan zat terlarut ke

dalam labu erlemenyer, tambahkan pelarut secukupnya untuk melarutkan zat terlarut,

terus tambahkan pelarut sampai mendekati garis yang ditandai pada labu volumetrik,

gunakan pipet untuk mengisi labu, gunakan meniskus larutan dan garis kelulusan

pada labu untuk menentukan titik akhir, tempatkan sumbat labu volumetrik ke dalam

labu volumetrik untuk menutupnya, balikkan labu untuk mencampur larutan

secara menyeluruh (Priyonggo Suseno, 2021).


Gelas piala atau gelas kimia dalam bahasa inggris disebut sebagai Beaker Glass.

Gelas kimia biasanya tersebut dari bahan kaca karena tidak akan mempengaruhi

sampel larutan, atau tahan pada sebagian besar reaksi kimia. cara menggunakan gelas

kimia adalah dengan memasukkan atau menuangkan zat berupa padatan atau cairan

ke dalam gelas(putri maya juvitasari, husna amalya melati, 2018).

Gelas ukur digunakan dengan cara memasukkan larutan yang akan di ukur, cara

membaca nya adalah dengan melihat pada permukaan air tersebut pada arah

mendatar, arah penglihatan dan mata harus benar- benar horizontal tidak boleh dari

arah atas maupun dari arah bawah(putri maya juvitasari, husna amalya melati, 2018).

Cara menggunakan cawan petri dengan cara Media dapat dituang ke cawan

bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup (Priyonggo Suseno, 2021).

Cara penggunaan pipet adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan

filler sampai dengan volume yang diinginkan. Volume yang dipindahkan dikeluarkan

mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan

meniskus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara

sekitar(Priyonggo Suseno, 2021).

Cara menggunakan batang pengaduk adalah dengan cara diaduk pada bahan

yang akan di campur(putri maya juvitasari, husna amalya melati, 2018).

Cara kerja dari pinset yaitu bahan yang akan diambil,dijepit dengan pinset yang

tengah-tengahnya ditekan.

Cara menggunakan skalpel yaitu dengan Penempatan ibu jari berada di sebelah

lateral badang scalpel. Sementara jari tengah dan jari manis diposisikan di sebelah

lateral dan ventral batang scalpel. Sedangkan untuk jari telunjuk diposisikan pada
punggung pisau scalpel untuk mengendalikan arah irisan dan memperkirakan

kedalaman irisan.

VII.PENUTUP

VII.1 Kesimpulan.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa peralatan yang

digunakan dalam praktikum mikrobiologi dapat dibagi menjadi tiga bagian, seperti

alat labor yang terbuat dari alat elektrik seperti Oven, Mikroskop autoklaf, kulkas

laboratorium, Hot Plats Strirrer, Laminar Air Flow Cabinet,timbangan digital,

timbangan analitik, Autoclaf, entkas. juga ada peralatan yang terbuat dari gelas

seperti botol alkohol, gelas ukur, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas piala, gelas ukur,

Cawan Petri. Dan ada juga alat yang tidak terbuat dari kaca yaitu Sprayer, jarum ose,

rak tabung reaksi, pipet, batang l, Skalpel, dan pinset.

VII.2 Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu agar semua praktikan menguasai materi

praktikum dan berhati-hati serta teliti untuk mencapai hasil yang maksimal. Alangkah

baiknya jika alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan, dan berhati-hati

dalam menggunakan alat labor agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, S., & Prodjosantoso, A. K. (2019). Analisis Kelengkapan Alat, Bahan


Laboratorium, dan Keterlaksanaan Praktikum Kimia di SMA Negeri 2
Yogyakarta. Jurnal Pembelajaran Kimia, 7(1), 9–18.

Aminah, S., Bhaskoro, S., & Sunarya, A. (2020). Desain dan Implementasi Aplikasi
Inventaris Alat Praktikum Pada Laboratorium Berbasis Android dan QR
Code. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Unjani Expo (Unex), 1(1), 91-95

Eliyarti, chichi rahayu, Z. (2022). deskripsi pengetahuan awal alat praktikum materi
koloid dalam perkuliahan kimia dasar mahasiswa teknik. Jurnal Pendidikan
Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(1):14-23.
Eliyarti, E., & Rahayu, C. (2019a). Deskripsi Efektivitas Kegiatan Praktikum Dalam
Perkuliahan Kimia Dasar Mahasiswa Teknik. Edusains : Jurnal Pendidikan
Sains & Matematika, 7(2), 51–60

Fachrial, E., Harmileni. dan S. Anggraini. 2022. Pengantar Teknik Laboratorium


Mikrobiologi Dan Pengenalan Bakteri Asam Laktat. UNPRI PRES. Medan.

Fitri rahma, fathiyah fairus salsabila. (2022). Uji kalibrasi alat ukur massa pada
neraca analitik menggunakan metode perbandingan langsung.
Jurnal.Ippmunindra, 7(1):24-32.

Gunawan, I. 2019. Managemen pengelolaan alat dan bahan di laboratorium. Jurnal


Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1 (1) : 19-25.

Harijati, N., Arumingtyas, E. L. S., Mastuti, R., & Widyarti, S. (2018). Petunjuk
praktikum biologi umum. Laboratotium Biologi Dasar FMIPA UB. Malang.

Indra gunawan. (2019). managemen pengelolaan alat dan bahan di laboratorium


mikrobiologi. Jurnal 2.Undip.Ac.Id, 1.

Priyonggo Suseno. (2021). dasar-dasar praktikum mikrobiologi (P. Suseno (ed.);


Edisi 1). Universitas Terbuka.

Putri maya juvitasari, husna amalya melati, ira lestari. (2018). Deskripsi pengetahuan
alat praktikum kimia. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 7 (7) : 4-.

Rahayu, C., & Eliyarti, E. (2019). Implementation of Physics Learning Materials


Based Generative Learning With Open-Ended Problem Approach To
Stimulate Critical

Ramadhani, I. dan Wahyuni. 2020. Dasar-Dasar Praktikum Mikrobiologi. Pena


Persada. Bukit Tinggi.

Selian , L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most Probable Number
(MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual Di
Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ; ISSN 2337-
3776

Susanti., L. Herlina. dan F.A. Sasi. 2021. Teknik Pengelolahan Laboratorium. ANDI.
Yogyakarta.

zikri neor, sally irvina ritonga. (2021). Alat-alat laboratorium tingkat universitas (1st
ed.). guepedia.

Anda mungkin juga menyukai