BAKTERIOLOGI 1
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Praktikan harus telah mengenakan jas lab dan sepatu saat memasuki
laboratorium dan bekerja dengan peralatan di laboratorium untuk
menghindari kontaminasi.
2. Dilarang keras makan, merokok dan minum di laboratorium.
3. Praktikan berambut panjang harus mengikat rambutnya sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kerja dan menghindari dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
4. Sebelum dan sesudah bekerja, meja praktikum dibersihkan dengan
desinfektan.
5. Dilarang membuang zat sisa atau habis pakai dan pewarna sisa disembarang
tempat. Bahan tersebut harus dibuang di tempat yang telah disediakan oleh
asisten.
6. Laporkan segera jika terjadi kecelakaan seperti kebakaran dan ketumpahan
kepada asisten/dosen.
7. Sebelum meninggalkan laboratorium disarankan untuk mencuci tangan.
8. Praktikan dilarang berbicara yang tidak perlu dan membuat gaduh.
9. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 10 menit mengganti Quiz di
akhir acara.
10. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 20 menit tidak diperkenankan
mengikuti praktikum, dan akan mengikuti prakti kum susulan sesuai jadwal
yang disepakati antara dosen dan mahasiswa terkait.
11. Kuis akan dilaksanakan pada awal acara sebelum memulai praktikum untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi yang dicapai.
12. Praktikan yang tidak mengikuti asistensi tanpa keterangan tidak mendapatkan
nilai pretest, tapi jika ada izin tertulis maka dapat mengikuti pretest susulan.
13. Laporan sementara harus dibawa saat masuk pada praktikum sebagai
syarat masuk.
14. Pelanggaran dari ketentuan di atas dapat mengakibatkan sanksi akademik
(skrosing praktikum, tidak diperkenankan mengikuti ujian, dsb).
15. Aturan-aturan / tata tertib yang belum tercantum akan diputuskan kemudian.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM 3.....................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
I. Asistensi dan Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Bakteriologi.............1
II. Teknik Pemindahan Biakan Bakteri.........................................................7
III. Isolasi bakteri........................................................................................... 16
IV. Preservasi Isolat Bakteri...........................................................................20
UJIAN PRAKTIKUM 1
V. Pewarnaan Sederhana.............................................................................. 23
VI. Pewarnaan Gram......................................................................................28
VII. Pewarnaan Endospora & Kapsul Bakteri.................................................33
UJIAN PRAKTIKUM 2
VIII. Motilitas Bakteri...................................................................................... 39
IX. Pengukuran sel bakteri.............................................................................43
X. Penghitungan jumlah bakteri................................................................... 47
XI. Pengujian Viabilitas Bakteri Hasil Preservasi......................................... 54
UJIAN PRAKTIKUM 3
DAFTAR REFERENSI.....................................................................................58
iv
1
ACARA I
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
I. TUJUAN
- Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat
yang digunakan di dalam laboratorium bakteriologi.
- Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat yang digunakan dalam
praktikum bakteriologi.
dengan menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu
ia menemukan bakteri dalam berbagai cairan, diantaranya cairan tubuh, air, ekstrak lada,
serta bir. Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka perluan untuk
dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan
jasa renik penyebab penyakit.
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium
bakteriologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat
struktur bakteri yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang
tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali
hingga ribuan kali.
• Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam bakteriologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2
o o
atm dan dengan suhu 121 C (250 F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh
2
permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square
o
inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121 C.
• Inkubator (Incubator)
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram bakteri
pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042
o
misalnya adalah 10-70 C.
III. METODE KERJA
3.1. Alat dan Bahan
a. Alat
a.1. Alat-alat elektrik
- Mikroskop cahaya
- Autoklaf elektrik
- Inkubator
- Hot Plate
- Colony counter
- Biological Safety Cabinet (BSC)
- Oven
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. Tabung reaksi
5. Labu Erlenmeyer
7. Beaker glass
8. Pembakar Spirtus
9. Gelas ukur
10. Drugalsky
2. Pinset
4. Rak tabung
5. pH meter universal
4.2 Pembahasan
1. Mikroskop cahaya
- Kaki Mikroskop merupakan tempat mikroskop bertumpu.
- Lengan/Pegangan mikroskop berfungsi sebagai pegangan ketika mikroskop
diangkat atau dipindahkan. Sumber: http://sulistyaindriani.files.wordpress.com
24
- Tabung merupakan bagian yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa
objektif.
- Makrometer (tombol pemutar fokus kasar) berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan badan/tabung mikroskop secara cepat sehingga bisa memfokuskan
bayangan objek secara cepat tetapi bayangan objek masih kasar atau belum
jelas.
- Mikrometer (tombol pemutar fokus halus) berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan badan/tabung mikroskop secara perlahan sehingga bisa
memfokuskan bayangan objek secara lambat, tetapi dengan mikrometer bisa
menghasilkan bayangan yang halus atau jelas.
- Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan objek yang diamati.
- Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif.
- Meja benda digunakan untuk meletakkan objek yang diamati.
- Cermin reflektor berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber cahaya
menuju ke sediaan yang diamati.
- Kondensor merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk memusatkan
cahaya dari cermin menuju ke sediaan.
- Diafragma merupakan lubang yang dapat diatur besar kecilnya dan berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dikehendaki menuju kondensor.
2. Autoklave Elektrik
- Tombol pengatur waktu (timer) Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer
yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi,
sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda
dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air
dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi
dengan timer.
- Katup uap Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave,
namun katup uap merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi
sebagai tempat keluarnya uap air.
- Pengukur tekanan Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada
dalam autoclave, Anda dapat melihat pada bagian ini. Pengukur tekanan
berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam autoclave saat
proses sterilisasi tengah berlangsung.
- Katup pengamanan Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau
pengunci penutup autoclave.
- Tombol on/off Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber
energi listrik, maka keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol
ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave.
- Termometer Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda
bergantung pada bahan atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan
komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang
dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau belum.
- Lempeng sumber panas Bagian ini adalah komponen yang akan membantu
perubahan energi listrik menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau
heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus
listrik akan menghasilkan energi panas.
- Skrup pengamanan Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga
besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman
ini terpasang dengan baik dan rapat.
3. Inkubator
- Kabel Konektor. Berfungsi untuk menghubungkan arus listrik ke mesin
- Alas. Berfungsi untuk menopang body agar tetap dalam keadaan stabil
- Tutup. Berfungsi untuk menututup Incubator
- Gagang. Berfungsi untuk membuka incubator
- Body. Berfungsi untuk menopang seluruh bagian komponen
- Monitor Suhu. Berfungsi untuk menampilkan keadaan suhu yang ada didalam
incubator
- Tombol Set. Berfungsi untuk menetapkan program suhu yang ingin digunakan
- Tombol Temperatur. Berfungsi untuk mengubah dan membuat program suhu
- Tombol Fresh Air. Berfungsi Untuk mengatur terbuka atau tertutupnya flap udara
- Lampu Power. Berfungsi Sebagai penanda aktifnya alat
- Lampu Alarm. Berfungsi untuk memberikan keterangan alaram waktu
- Lampu Heat. Berfungsi sebagai penanda bahwa incubator sedang melakukan
pemanasan
- Tombol Power. Berfungsi untuk mengaktifkan alat
- Alarm Set. Berfungsi untuk membuat program alarm
- Dinding Pemanas. Berfungsi ntuk menjaga kestabilan suhu incubator
- Wadah. Berfungsi untuk menampung media yang ingin diinkubasikan
- Elemen. Berfungsi untuk memberikan hawa panas
- Tutup Kaca. Berfungsi untuk menutup bagian dalam incubator
- Flap. Berfungsi sebagai katup udara
4. Hot Plat
- Top Plate Top plate pada gambar di atas berwarna putih. Bagian ini berfungsi
sebagai tempat meletakkan wadah berisi sampel yang hendak dipanaskan atau
dihomogenkan. Alat gelas yang umum digunakan adalah gelas kimia (beaker
glass) atau erlenmeyer. Ada 3 jenis pelapis pada top plate ini, yaitu lapisan
aluminium, enamel dan keramik. Silakan baca penjelasan kami pada artikel
tentang kelebihan dan kekurangan hot plate laboratorium.
- Layar Display Bagian ini hanya ada pada jenis hot plate digital. Anda tidak
akan menjumpainya pada hot plate analog. Fungsi layar display adalah untuk
menampilkan suhu dan kecepatan pengadukan dalam bentuk angka digital.
- Hot Plate House Bagian house ini berfungsi untuk melindungi komponen
elektronik dan sirkuit utama dari hot plate. Pada gambar di atas, bagian ini di
cat dengan warna biru.
5. Colony counter
6. Pen jack (tempat
memasukkan count
7. pen)
8. 2. Tombol reset
( untuk mengatur
9. tayangan dari indikator
hitung dalam
10.keadaan 000 )
11.3. Power Switch (untuk
menghidupkan
12.lampu fluoresen
sebelah kiri)
13.4. Power Switch (untuk
menghidupkan
14.lampu fluoresen
sebelah kanan)
15.5. Source Switch
(untuk menghidupkan
16.lampu pada count
indicator)
17.6. Tombol hitung
(tombol untuk memulai
18.hitungan pada count
indicator)
19.7. Lampu signal Count
indicator
20.8. Pembesar (Loupe)
21.9. Indikator hitung /
Count indicator
22.(maksimal 3 digit/3
angka)
23.10. Petridish/cawan
petri yang akan
24.dihitung jumlah
koloninya
25.11. Penjepit
petridish/Cawan petri
26.12. Pen hitung / Count
pen
Pen jack (tempat
memasukkan count
pen)
2. Tombol reset ( untuk
mengatur
tayangan dari indikator
hitung dalam
keadaan 000 )
3. Power Switch (untuk
menghidupkan
lampu fluoresen sebelah
kiri)
4. Power Switch (untuk
menghidupkan
lampu fluoresen sebelah
kanan)
5. Source Switch (untuk
menghidupkan
lampu pada count
indicator)
6. Tombol hitung (tombol
untuk memulai
hitungan pada count
indicator)
7. Lampu signal Count
indicator
8. Pembesar (Loupe)
9. Indikator hitung / Count
indicator
(maksimal 3 digit/3 angka)
10. Petridish/cawan petri
yang akan
dihitung jumlah koloninya
11. Penjepit
petridish/Cawan petri
12. Pen hitung / Count pen
- Pen jack (tempat memasukkan countpen)
- Tombol reset ( untuk mengaturtayangan dari indikator hitung dalamkeadaan 000 )
- Power Switch (untuk menghidupkanlampu fluoresen sebelah kiri)
- Power Switch (untuk menghidupkanlampu fluoresen sebelah kanan)
- Source Switch (untuk menghidupkanlampu pada count indicator)
- Tombol hitung (tombol untuk memulaihitungan pada count indicator)
- Lampu signal Count indicator
- Pembesar (Loupe)
- Indikator hitung / Count indicator(maksimal 3 digit/3 angka)
- Petridish/cawan petri yang akandihitung jumlah koloninya
- Penjepit petridish/Cawan petri
- Pen hitung / Count pen
6. Oven
- Kabel Konektor. Berfungsi Untuk menghubungkan arus listrik ke mesin
- Gagang. Berfungsi untuk membuka oven
- Body. Berfungsi untuk menopang seluruh bagian komponen
- Alas. Berfungsi untuk menopang body agar tetap dalam keadaan stabil
- Tombol ON/OFF. Berfungsi untuk mengaktifkan seluruh bagian komponen
- Monitor Suhu. Berfungsi untuk menampilkan keadaan suhu yang ada didalam oven
- Monitor Waktu. Berfungsi untuk Menampilkan waktu timer
- Monitor Flap. Berfungsi Untuk menampilkan keterangan % terbuka atau tertutupnya
katup udara
- Dinding Pemanas. Berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu
- Tombol Menu. Berfungsi untuk menampilkan seluruh program
- Flap. Berfungsi sebagai katub udara
- Tombol Set. Berfungsi untuk menetapkan program
- Elemen. Berfungsi untuk memberikan hawa panas
- Monitor Program. Berfungsi untuk menampilkan program oven yang telah kita buat
pada computer
- Monitor Alarm. Berfungsi untuk memberikan peringatan ketikan batasan suhu
terlampaui
- Monitor Grafik. Berfungsi untuk menampilkan aktifitas penggunaan oven
- Tutup. Berfungsi Untuk Menutup oven
7. Biological Safety Cabinet (BSC)
- Sistem HEPA Filter (Filter High Efficiency Particulate Air). Sistem HEPA
sangat efisien dalam melakukan filtrasi yaitu hingga 99,99 %. Efisiensi dan
akurasi mencapai 0,3 mikron. HEPA terbuat dari serat kaca borosilikat lipid.
- Dilengkapi Dengan Layar LED. Dengan dilengkapi oleh layar LED bersama
dengan sistem kontrol mikroprosesor akan mengontrol semua keselamatan
fungsi.Dari semua kelebihan yang dimiliki oleh BSC, ada satu hal yang
membuatnya sangat unik yaitu adanya bar strip di panel kontrol LED yang akan
memberikan warning kepada pengguna untuk mengganti filter HEPA tepat
waktu. Ini membuat BSC memberikan perlindungan khusus bagi pengguna.
- UV Timer. BSC juga dilengkapi dengan UV timer yang berfungsi untuk
mengontrol siklus dekontaminasi dan memaksimalkan umur lampu agar dapat
menyala lebih lama. Sinar UV hanya dapat diaktifkan ketika jendela depan
tertutup rapat sepenuhnya dan lampu flourescent dimatikan. Ini akan
melindungi dan menghidari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh efek
sinar UV pada pengguna BSC.
- Sistem Pengendalian Mikroprosesor. Sistem Pengendalian Mikroprosesor yang
dimiliki oeh BSC akan mengontrol ukuran tekanan aliran udara secara akurat
dan menyeimbangkan kecepatan aliran udara agar tersebar keseluruh ruang
kerja.
- Sistem Cerdas Filter Kompensasi. Konsistensi penyaluran aliran udara vertikal
secara otomatis dengan kecepatan 0.37 m/s ± 0.015m /s tanpa gangguan. Bila
terjadi filter blok, motor fan akan meningkatkan kecepatannya. Hal tersebut
berfungsi untuk memastikan aliran udara vertikal konstan dan menjamin kinerja
yang aman
8. Cawan petri fungsi : berfungsi untuk pembiakan bakteri dalam laboratorium
mikrobiologi, sebagai tempat untuk menimbang bahan, dan juga sebagai tempat untuk
mengeringkan bahan sampel.
9. Pipet ukur : untuk memindahkan suatu cairan dari wadah satu ke wadah yang lainnya,
cuma untuk pipet yang satu ini mempunyai ukuran graduasi volume yang lebih presisi.
10. Pipet tetes : membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain
dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.
11. Tabung reaksi : sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan / bahan
kimia,dan untuk pengembangan mikroba.
12. Labu Erlenmeyer : untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada proses titrasi.
Dalam mikrobiologi erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba. Erlenmeyer tidak
dapat digunakan untuk mengukur volume.
13. Mortar & pestle: digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan,
misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut
14. Beaker glass : merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam Mikrobiologi,
dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll..
15. Pembakar Spirtus : Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling
cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas)
16. Gelas ukur : untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu Erlenmeyer, gelas ukur
memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
17. Drugalsky : untuk teknik inokulasi metode cawan sebar
18. Jarum inokulum / ose : untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke
media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat chrome atau platinum sehingga
dapat berpijar jika terkena panas.
19. Pinset : diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat
memindahkan cakram antibiotik
20. Rubber bulb / Filler : untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet
ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.
21. Rak tabung : untuk tempat menaruh tabung-tabung reaksi
22. pH meter universal : untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat
penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap
pertumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan
warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan
V. KESIMPULAN
Penggunaan alat sebelum melakukan percobaan/ penelitian harus difahami oleh semua
penggunanya, baik itu guru, laboran maupun siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
membaca dan memahami buku manual penggunaan alat sehingga ketika percobaan
dilakukan tidak terjadi kesalahan prosedur dalam penggunaan alat-alat laboratorium.
Penggunaan laboratorium sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap siswa agar alat
dan bahan praktik bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pengklasifikasian peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan untuk
memudahkan dalam menginventarisir alat dan mengidentifikasi alat. Selain itu juga dapat
memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan maupun alat peraga.
DAFTAR REFERENSI
http://biologi.fmipa.unand.ac.id/images/Download/Diktat%20Praktikum/Wajib/PETUNJUK
%20PRAKTIKUM%20MIKROBIOLOGI%202015.pdf
https://www.mindautama.com/artikel/fungsi-dan-jenis-alat-gelas-laboratorium
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa mampu melakukan teknik pengambilan dan pemindahan
bakteri secara aseptik untuk pembuatan subbiakan.
- Mahasiswa mampu melakukan sterilisasi yang benar pada alat inokulasi
dengan nyala api pembakar Bunsen.
- Mahasiswa mampu memainkan jari-jemari secara benar untuk mengambil
dan menutup kembali penutup tabung.
b. Bahan
- Akuades
- Alkohol 70%
- Spirtus
- Kapas
- Kasa
- Media NA
- Isolat Bacillus subtilis
- Isolat Escherichia coli
3.2. Cara Kerja
a. Desinfeksi Meja Kerja.
4.2 Pembahasan
Pada proses inokulasi bakteri dilakukan penanaman ke dalam media Nutrient
Agar dan Media Nutrient Broth.
1. Sebelum pengujian berlangsung dilakukan tindakan aseptis terlebih dahulu
menggunakan Alkohol 70% dan pemijaran api bunsen selama beberapa
menit di area meja kerja.
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan beserta media yang akan
digunakan yaitu Nutrient Agar dan Nutrient Broth. dan bakteri yang
digunakan adalah Bacillus Subtilis, staphylococcus aureus,
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia).
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa mengetahui cara mengisolasi bakteri dari kulit.
- Mahasiswa mengetahui cara mengisolasi bakteri dari sampel tanah.
a. Alat
- Tabung reaksi - Sprayer
- Cawan petri - Botol spirtus
- Pipet ukur
- Filler
b. Bahan
- Akuades steril
- Alcohol 70%
- Spirtus
- Cotton bud steril
- Media NA
- Sampel tanah
0,1 ml
1 ml
1 gr sampel 1 ml 1 ml 1 ml
tanah
0,1 ml
4.2. Pembahasan
Mikroorganisme dalam suatu lingkungan alami merupakan populasi
campuran dari berbagai mikroorganisme baik dari tanah, air, makanan serta
hewan maupun tumbuhan. Pemisahan mikroorganisme perlu dilakuan untuk
mengetahui jenis, karakteristik, morfologi, fisiologi, kultural mikroorganisme
tersebut, yang kemudian dikenal dengan teknik pemisahan mikroorganisme
yang disebut dengan isolasi (Irianto,2006).
Isolasi merupakan rangkaian untuk memisahkan mikroorganisme sehingga
didapatkanlah kultur murni (isolat). Isolat yang didapatkan kemudian
ditumbuhkan pada media yang terpisah sehingga mampu tumbuh dengan baik.
Teknik yang umum digunakan untuk isolasi yaitu engan metode dilution
method (pengenceran bertingkat) , Kemudian dari metode ini didapatkan 3
metode lagi yaitu: Streak plate technique, Spread plate technique, Pour plate
technique
Proses pengerjaan diawali dengan teknik aseptik pada meja kerja. Campuran
yang akan di isolasi adalah campuan bakteri staphyloccoccus aureus dan E Coli
dengan menggunakan media cawan petri Nutrien Agar. Media yang berisi
Nutrient Agar dibagi menjadi 3 kuadran lau dilakukan penggoresan bertahap
dimaksudkan agar terjadi pengenceran agar diharapkan di kuadran ketiga
bakteri yang akan tumbuh akan semakin terpisah jadi apabila ada perbedaan
koloni antara e coli dan staphylococcus akan semakin jelas terlihat.
Pada hasil akan terlihat bahwa goresan di kuadran ketiga akan semakin lebar
jaraknya dan akan semakin terlihat apabila ada koloni yang berbeda. Setelah
selesai pengerjaan dilakukan kembali desinfeksi meja kerja.
V. KESIMPULAN
Proses Isolasi bakteri digunakan untuk mendapatkan kultur murni yang kemudian
ditumbuhkan pada media yang terpisah, dengan metode penggoresan bertahap.
Pada praktikum dilakukan proses isolasi pada campuran bakteri staphylococcus
aureus dan E coli kemudia pada hasil akhir akan terlihat koloni yang berbeda.
DAFTAR REFERENSI
http://etheses.uin-malang.ac.id/884/9/08620016%20Bab%204.pdf
http://eprints.umm.ac.id/41518/3/BAB%20II.pdf
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa memahami teknik preservasi isolat bakteri menggunakan akuades steril.
- Mahasiswa memahami teknik preservasi isolat bakteri menggunakan gliserol.
b. Bahan
- Isolat bakteri Bacillus subtilis
- Isolat bakteri Escherichia coli
- Akuades
- Media NA
- Gliserol
- Spirtus
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia)
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa memahami cara kerja pewarnaan sederhana (Positif).
- Mahasiswa memahami cara kerja pewarnaan sederhana (Negatif).
- Mahasiswa mengetahui bentuk sel bakteri dari masing-masing pewarnaan.
b. Bahan
- Isolat Bacillus subtilis
- Isolat Escherichia coli
- Akuades
- Methytlen blue / Safranin / Crystal Violet.
- Eosin / Nigrosin
- Spirtus
- Alkohol 70%
1 2
3 4
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia).
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa memahami cara kerja pewarnaan gram pada isolat bakteri.
- Mahasiswa memahami morfologi sel bakteri berdasarkan pewarnaan gram.
- Mahasiswa mengetahui karakteristik bakteri berdasarkan pewarnaan gram.
a. Alat
- Object glass
- Sprayer
- Jarum Ose
- Bak pewarnaan
- Botol spirtus
b. Bahan
- Isolat Bacillus subtilis - Etanol 96%
- Isolat Escherichia coli - Safranin
- Akuades - Lugol’s Iodine
- Kristal Violet - Spirtus
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia).
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa mengetahui prosedur pewarnaan endospora & kapsul bakteri.
- Mahasiswa mengetahui tipe endospora bakteri Bacillus subtilis.
- Mahasiswa mengetahui bentuk kapsul bakteri Bacillus subtilis.
A. Alat
- Object glass - Mikroskop
- Sprayer - Pipet tetes
- Jarum ose
- Botol spirtus
- Bak pewarnaan
B. Bahan
- Isolat Bacillus subtillis - Spirtus
- Alkohol 70% - Copper sulfate
- Akuades - Kristal Violet
- Malachite Green - Tissue
Penambahan safranin
Cuci dan keringkan
b. Pewarnaan Kapsul
1. Ambil 1 ose isolat Bacillus subtilis dan oleskan isolat tersebut pada object glass.
2. Teteskan kristal violet pada isolat tersebut, kemudian tunggu 4-7 menit.
3. Teteskan Copper Sulfate pada isolat tersebut.
4. Keringkan isolat menggunakan tissue.
5. Amati struktur kapsul menggunakan mikroskop.
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia).
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan pengamatan motilitas bakteri.
a. Alat
- Objek glass - Sprayer
- Mikroskop - Jarum ose
- Rak tabung - Botol spirtus
- Cover glass - Pipet tetes steril
- Incubator - Tabung reaksi
- Pembakar spritus
b. Bahan
- Sampel bakteri
- Alkohol 70%
- Spirtus
- Spirtus
- Media NA
- Aquades
- Minyak emersi
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia)
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran sel bakteri.
Rumus:
= 0,01 x (mm)
= 10 x (µm)
a. Alat
- Objek glass - Sprayer
- Mikroskop - Jarum ose
- Rak tabung - Pembakar spirtus
- Cover glass - Pipet tetes steril
- Incubator - Tabung reaksi
- Pembakar
spritus b. Bahan
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci)
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia)
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan penghitungan bakteri dengan cara plate count,
Most Probable Number (MPN) dan haemocytometer.
6
Spread plate : koloni = 50 = 50 x 10 CFU’s / 0,1 ml
-6
Fp = 1/10 = 50.000.000 CFU’s / 0,1
ml
SP = 0,1 ml = 500.000.000 CFU’s / 0,1
ml
8
= 5 x 10 CFU’s / ml
6
Pour plate : koloni = 50 = 50 x 10 CFU’s / 1 ml
-6
Fp = 1/10 = 50.000.000 CFU’s / 1 ml
SP = 0,1 ml = 500.000.000 CFU’s / 1 ml
= 5 x 107 CFU’s / ml
Koloni yang dipilih, dihitung dengan Standart Plate Count (SPC), yaitu standar
penghitungan yang0 biasa dilakukan pada analisis mikrobiologi untuk memperkecil
kesalahan dalam penghitungan. Syarat- syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Pilih cawan yang ditumbuhi koloni dengan jumlah 30-300 koloni. > 300 =
TNTC (Too Numerous To Count) atau TBUD (Terlalu Banyak Untuk
Dihitung). < 30 = TFTC (Too Few To Count).
4
2. Data yang dilaporkan harus terdiri dari dua angka, missal 2,3 x 10 , bukan
4
2,34 x 10
3. Apabila diperoleh perhitungan < 30 dari semua pengenceran, maka hanya
dari pengenceran terendah yang dilaporkan.
a. Alat
- Objek glass - Sprayer
- Mikroskop - Jarum ose
- Rak tabung - Pembakar spirtus
- Cover glass - Pipet tetes steril
- Incubator - Tabung reaksi
- Pembakar spritus - Erlenmeyer
- Batang drygalski - Pipet ukur 1 ml dan 10
ml
- Tabung durham
b. Bahan
- Sampel bakteri - Alkohol 70%
- Spirtus - Spirtus
- Media NA, LBSS, LBDS - Aquades
- Minyak emersi
Gambar 18. Prosedur metode (a) pour plate dan (b) spread plate.
1. Spread plate
Sampel dimasukkan ke tabung berisi 9 ml akuades steril untuk
pengenceran pertama, selanjutnya dilakukan pengenceran
bertingkat.
rumus untuk kotak sedang. Jika dilakukan pengenceran maka jumlah sel/ml dikalikan
faktor pengenceran.
Luas kotak sedang : Sel/ml :
L=pxl
2 Jumlah sel/ml =
= 0,2 x 0,2 = 0,04 mm
6
Volume kotak sedang : = x 10
2
V = 0,04 mm x 0,1 mm
6
3 = jml sel x x 10
= 0,004 mm
2 5
(Karena 1 ml = 1 cm ), maka : = jm sel x 2,5 x 10
3
V = 0,004 mm
3
= 0,000004 cm
-6
= 4 x 10 ml
Kotak sedang :
Jumlah sel/ml = jumlah sel x 2,5 x 105
kotak kecil :
Jumlah sel/ml = jumlah sel x 4 x 106
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci) .
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia).
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa
I. TUJUAN
- Mahasiswa mengetahui viabilitas bakteri hasil preservasi akuades steril.
- Mahasiswa mengetahui viabilitas bakteri hasil preservasi gliserol
konsentrasi rendah.
b. Bahan
- Isolat Bacillus subtilis hasil preservasi
- Isolat Escherichia coli hasil preservasi
- Akuades 70%
- Media NA
- Akuades steril
- Spirtus
0,1 ml
V. KESIMPULAN
(Hasil kesimpulan merupakan penjelasan akhir secara terperinci).
DAFTAR REFERENSI
(Tidak diperkenankan sumber dari blog dan wikipedia)
Disetujui oleh :
Tanda Tangan
Dosen Mata Ajar Nilai
Mahasiswa