LABORATORIUM MIROBIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
anugerah dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pratikum yang berjudul
“Pengenalan alat laboratorium”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa
macam alat yang sering digunakan dalam laboratorium . Pengenalan alat- alat
praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan
proses penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang
akan digunakan.Kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum
Apabila alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal
yang tidak di inginkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat
kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan
sesudahnya dan dapat meningkatkan kegagalan dalam pratikum.
Sebagian besar alat tersebut merupakan alat-alat yang terbuat dari gelas, sehingga
memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya. Apabila terjadi kesalahan
dalam menggunakan alat-alat tersebut, maka akan mengakibatkan hal yang fatal.
Selain terganggunya praktikum, harga dari alat-alat tersebut juga relatif mahal.
Oleh karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar tidak terjadi
kerusakan alat.
II.2 Metodologi Pratikum
2.Kertas lakmus
3.Tabung reaksi
4.Filler (penghisap)
5.Gelas ukur
6.Mikroskop
7.Mikropipet
8.Hot plate
9.Erlenmeyer
10. Spritus
11.Pipet tetes
12.Spatula
13.Oven
14. Corong
15.Labu takar
16. Penjepit
17.Gelas beker
18.Gelas arloji
19.Pipet ukur
20.Cawan petri
21.Pipet volume
22.Inkubator
23.Kaki tiga
24.Pengaduk
25.Stiter
26, Kondensor
27.Kawat kasa
28.Lup
II.2.4 Pembahasan Hasil
1. Mikroskop Cahaya
Salah satu alat yang digunakan untuk melihat sel mikroba yang tidak dapat
Cara Penggunaan:
d) pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
g) Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit objek/benda.
i) pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah
pemutar halus.
k) gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan cara
tempatnya kembali.
2. Autoklaf
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
a) Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf .jika air
kurang dari batas yang ditentukan ,maka dapat ditambah air sampai batas
karat.
b) Masukkan peralatan dan bahan . jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup
harus dikendorkan.
c) Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
dahulu.
d) Nyalakan autoklaf,diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC
f) Jika alarm tanda selesai berbunyi ,maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan ( jarum pada preisure
3. Inkubator
beberapa kondisi yang diatur di dalamnya seperti kelembapan, suhu udara, dan
mikroorganisme.
Cara Pengunaan:
a) Nyalakan alat
c) Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol set
d) Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan
yang akan berkenan di inkubasi. Jika menggunakan cawan petri, maka bungkus
berfungsi untuk mengaduk dan memanaskan larutan satu dengan larutan lain
yang bertujuan untuk membuat suatu larutan homogen dengan bantuan pengaduk
Cara Penggunaan :
b) Masukkan bahan yang akan dipanaskan ke dalam beaker glass dan masukkan
g) Setelah mendidih putar tombol suhu dan tombol magnetic stirer ke angka nol
h) Angkat beaker glass menggunakan hot hands.
5. Colony Counter
microba pada cawan petri atau media lainnya dengan menggunakan sinar dan luv.
Cara Pengunaan:
d) Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja
Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/
penanaman.
Cara Penggunaan :
bekerja.
f) Usap permukaan interior BSC dengan alkkohol 70% atau desifektan yang cocok
g) Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan , jangan terlalu penuh(overload)
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar benar steril.
i) Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan
j) Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas
kerja.
k) Setelah selesai bekerja ,biarkan 2-3menit supaya kontaminan tidak keluar dari
BSC.
l) Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% dan biarkan menguap lalu
Cara Penggunaan :
lancarnya mikropipet.
c) Tekan trumb knob sampai hambatan pertama/ first stop,jangan ditekan lebih
kedalam lagi
e) Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari thumb knob
,maka cairan akan masuk ke tip kedalam cairan akan masuk kedalam tip.
g) Tekan tumb knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekanan semaksimal
mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip,Jika ingin melepas tip
putar thumb knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar
dengan sendirinya,atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong
tip keluar.
Cara penggunaan:
a) Sebelum digunakan, penting untuk memastikan cawan petri dalam kondisi bersih
mikroorganisme.
b) Setelah cawan petri dalam kondisi bersih dan steril, selanjutnya kita masukkan
c) Media agar ini mengandung nutrisi, garam, indikator, dan antiobiotik untuk
e) Kemudian, kita ambil sampel dari mikroorganisme yang akan diamati dan
Merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui . Cara
Penggunaan:
a) Bawa pipet ukur ke wadah yang sudah disediakan, lalu tekan tuas kebawah agar
b) Pasang pipet ukur lalu tekan tombol atas untuk mengambil cairan dan tekan
Fungsinya sama dengan pipet ukur ,namun volume yang dipindahkan tidak
dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain.
Untuk memindahkan ke dalam wadah lain kita hanya perlu memencet kembali
karet dibagian atas pipet secara perlahan, pengambilan cairan ini sesuai dengan
kebutuhan.
a) Cara pertama dipanaskan terlebih dahulu tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia yang sudah diisi air dan kemudian menggunakan kompor /heater pembakar
spiritus untuk proses pemanasan. Cara yang terakhir agar selalu memegang
Cara Penggunaan:
a) Pada saat mencampur larutan, maka cara menggunakan labu erlenmeyer ini
adalah dengan cara tetap memegang pada leher botol. Dan pencampuran
bisa menyatu.
Cara penggunaan:
b) Tuangkan larutan yang ingin di ambil ke dalam gelas ukur dengan volume yang
diinginkan. Ingat bahwa pembacaan skala pada gelas ukur menggunakan prinsip
miniskus cekung. Artinya kalian membaca/mengukur larutan/cairan dengan
c) Tepatkan cekungan bagian bawah tersebut dengan skala pada gelas ukur.
d) Setelah volume larutan sesuai dengan yang diinginkan, miniskus larutan telah
sesuai dengan skala gelas ukur, selanjutnya tuangkan larutan tersebut ke dalam
a) Bahan pratikum yang akan dihaluskan diletakkan didalam mortar lalu dihaluskan
volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi ,penampung
c) Dan simpan gelas diatas kasa asbes diatas kaki tiga untuk melakukan pembakaran
Cara Penggunaan:
a) Bunsen diisi dengan spritus lalu ditutup ,lalu dibakar dengan menggunakan
mancis ,jika sudah selesai api bisa dimatikan dengan menggunakan tutupnya.
a) Ambil tabung reaksi ,lalu masukkan tabung durham dalam kedaan tebalek(yang
bulat dibawah) lalu masukkan media .jika terjadi gas maka akan terjadi
gelembung.
d) Lalu ose di bakar diatas bunsen tutup api dengan tutup bunsen
20. Pinset
Cara Pengunaan:
a) Ambil pinset lalu ambil antibiotik,lalu pindahkan kedalam media yang sudah ada
Untuk mengsihap larutan yang akan dari botol larutan. Cara Penggunaan:
23. Oven
Cara Penggunaan:
c) Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
d) Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat
dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu
e) Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke
nol
g) Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
24. Kulkas
a) Media yang sudah selesai dibuat lalu ingin dipakai ,bisa dipakai
25. Spatula
a) Ambil media dengan menggunakan spatula ,lalu masukkan media itu kedalam
beacker glass ,setelah selesai cuci spatula dan letakkan ke tempat yang sudah
disediakan
Cara Pengunaan:
a) Gunakan Timbangan Top-Loading jika berat bruto atau presisi rendah yang
diperlukan
b) Gunakan Timbangan Top-Loading jika menimbang HaOH pellet atau asam kuat
Cara Penggunaan:
a) Geser rahang luar Sejauh Ukuran Benda, setelah meletakkan objek pada rahang
luar jangka sorong, rahang harus tepat digeser sejauh ukuran benda,lakukan
hingga benda yang diukur tidak ada jarak atau celah sehingga kedua rahang luar
selanjutnya adalah mengunci screw lock. Tujuannya adalah agar hasil ukuran
yang dilakukan ini tidak berubah jika ada getaran, tersenggol dan dapat kita catat
Cara Penggunaan:
a) Ambil Objek glass lalu ukir dengan lidi ,lalu diwarnai sesuai dengan sediaan
melihat sediaan
29. Corong
Cara Penggunaan:
III.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain
sebagai berikut:
2. Sebagian alat yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca atau gelas.
praktikum.
5. Alat yang ada dilaboratorium harus diketahui fungsinya terlebih dahulu agar
http://catatanmahasiswakupukupu.blogspot.com/2017/02/pengenalan-alat-
alat-laboratorium.html?m=1
https://alatlabor61.wordpress.com/2018/08/03/60-macam-alat-laboratorium-
dan-fungsinya/