1. Perbuhan Pernafasan
Saat kepala bayi melewati jalan lahir, ia akan mengalami penekanan yang tinggi pada toraksnya, dan tekanan ini akan hilang dengan tiba-tiba setelah bayi lahir. Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang ada di dalam paruparu hilang karena terdorong kebagian perifer kemudian diabsorbsi. Karena terstimulus oleh sensor kimia, suhu, serta mekanis akhirnya bayi memulai aktivitas napas untuk pertama kali
Tekanan intratoraks yang negatif disertai dengan aktifitas napas yang pertama memungkinkan adanya udara masuk kedalam paru-paru. Setelah beberapa kali napas pertama, udara dari luar mulai mengisi jalan napas pada trakea dan bronkus, akhirnya semua alveolus mengembang karena terisi udara.
Rekoil dada
Masuknya Udara Permulaan berkurangnya tegangan permukaan alveoli Penurunan tekanan interstisial
Peningkatan PO alveoli
Traktus Digestivus
Kemampuan bayi lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yg mengakibatkan gumoh pd BBL. Dengan adanya kapasitas lambung yg masih terbatas maka penting mengatur pola intake cairan pada bayi dengan frekuensi sedikit tapi sering
SUHU
Pada saat lahir bayi berada dalam suhu lbh rendah daripada dalam kandungan 4 mekanisme kehilangan panas 1. Konveksi : udara sekeliling bayi ex: bayi diletakkan didekat pintu terbuka 2. Konduksi : kontak langsung dengan permukaan yg lbh dingin (timbangan) 3. Radiasi : bayi didekatkan benda yg suhunya lbh rendah 4. Evaporasi: penguapan cairan( penguapan cairan ketuban karena setelah lahir tidak dikeringkan)
Metabolisme
Untuk mendapatkan energi pada jam-jam pertama didapatkan dari pembakaran karbohidrat. Pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak, setelah mendapatkan susu pada hari ke 6 energi 60% didapat dari lemak dan 40 % didapat dari karbohidrat
Pada setiap BBL glukosa darah turun dalam waktu cepat (1-2jam) Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: 1. Melalui penggunaan ASI 2. Melalui penggunaan cadangan glikogen 3. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak
Perlindungan Termal
Perlindungan suhu yg cepat pada BBL disebabkan ketidakmampuan bayi menghasilkan panas yang cukup untuk mengimbangi kehilangan panas pada proses kelahiran.
Pemeliharaan pernafasan
Stimulasi Taktil Realisasi dr langkah ini adalah dengan mengeringkan bayi setelah lahir dan memasase pd punggung.
Mempertahankan Suhu Hangat Untuk Bayi Suhu yang hangat akan sangat membantu menstabilakn upaya bayi dalam bernafas
Menghindari prosedur yang tidak perlu 1. Mengisap lendir yg ada ddisaluran nafas bayi, padahal bayi sudah berhasil menangis 2. Melakukan stimulasi berlebihan, misal menampar pipi bayi baru lahir 3. Memandikan bayi segera setelah lahir 4. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir dalam satu jam pertama
Evaluasi Apgar digunakan mulai 5 menit pertama sampai 10 menit. Hasil pengamatan masing-masing aspek dituliskan dalam skala skor 0-2. Penilaian APGAR lima menit pertama dilakukan saat kala III persalinan dengan menempatkan bayi baru lahir di atas perut dan ditutupi dengan selimut atau handuk kering yang hangat.
P G A R
4-6
7-10
Resusitasi
PERSIAPAN TEMPAT
Gunakan Ruangan hangat dan terang Tempat resusitasi hendaknya datar, rata, keras, bersih, kering dan hangat Catatan: Untuk sumber pemancar panas gunakan lampu 60 watt atau lampu petromak dengan jarak 60 cm
3. Isap Lendir
Gunakan Delee atau balon karet Isap lendir mulai dari mulut, kemudian hidung Lakukan penghisapan saat alat penghisap ditarik keluar, tidak waktu memasukkan Jangan lakukan pengisapan terlalu dalam (jangan lbh dr 5 cm ke dalam mulut atau lbh 3 cm ke dalam hidung)
6. Penilaian
Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap-megap - Bila bernafas normal : lakukan asuhan pascaresusitasi - Bila bayi megap-megap atau tidak bernafas ; mulai lakukan ventilasi bayi
VENTILASI adalah tahapan tindakan tindakan resusitasi untuk memasukan sejumlah volume udara kedalam paru-paru dengan tekanan positif untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan teratur
Langkah-langkah
1. Pasang Sungkup Sukup menutupi dagu, mulut dan hidung
- Periksa posisi kepala, pastika posisi sudah menghidu - Periksa cairan atau lendir di mulut. Bila ada lendir atau cairan lakukan penghisapan - Lakukan tiupan 2 kali dengan tekanan 30 cm air (ulangan ), bila dada mengembang, lakukan tahap berikutnya
6. Lanjutkan ventilasi sambil memeriksa denyut jantung Bila dipastikan denyut jantung tdk terdengar setelah 10 menit dilakukan tindakan maka hentikan resusitasi
Jika air ketuban bercampur mekoneum dan bayi bernafas megap-megap : - buka mulut lebar, usap mulut dan isap lendir, potong tali pusat dengan cepat, tdk diikat dilanjutkan langkah awal
BOUNDING ATTACMAN
Adalah suatu ikatan yang terjadi antara orang tua dan bayi baru lahir meliputi pemberian kasih sayang, pencurahan perhatian yang saling tarik menarik.
Komponen yang berpengaruh Keterampilan kognitif-motorik: menyusui, menggendong, mengganti popok, dsb Keterampilan kognitif-afektif : Perilakuperilaku kelembutan, perhatian dan kasih sayang