Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Bak cuci dengan kran air mengalir
2. Sabun / desinfektan
3. Handuk kerja
4. Sikat kuku
5. Tempat handuk kotor
B. PROSEDUR
1 Naikkan lengan baju yang panjang di atas pergelangan
tangan dan lepaskan perhiasan dan jam tangan.
2 Pertahankan kuku jari pendek dan terkikir
3 Perhaikan permukaan tangan dan jari-jari apakah ada
luka.
4 Berdiri di depan bak cuci agar tangan dan seragam anda
tidak menyentuh permukaan bak cuci
5 Buka kran yang dioperasikan oleh tangan
6 Hindari memercikan air ke seragam anda
7 Atur aliran air
8 Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruhdi
bawah air mengalir, jaga agar tangan dan lengan bawah
lebih rendah darisiku selama mencuci.
9 Ambil sabun / anti septik pada tangan.
10 Cuci tangan menggunakan banyak busa dan gosokkan
selama 10 – 15 detik.
11 Bila area di bawah jari-jari kotor, bersihkan dengan
menggunakan sikat kuku dan tambahkan sabun jika perlu.
Jaga kulit di bawah (sekitar) kuku anda tidak luka.
12 Bilas tangan dan pergelangan tangan secara menyeluruh,
jaga agar tangan di atas dan siku di bawah.
13 Ulangi langkah 10 dan 11 dengan diperpanjang mencuci
tangan selama 1-3 menit.
14 Keringkan tangan dengan mengusap jari turun ke
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Bak cuci dengan kran air hangat mengalir
2. Sabun anti microbial
3. Sikat tangan steril sekali pakai dan pakai kikir kuku
B. PROSEDUR
1 Periksa tangan dan jari terhadap luka dan abrasi
2 Lepaskan semua perhiasan
3 Kenakan masker wajah, pastikan menutup mulut dan
hidung.
4 Atur aliran air.
5 Basahi tangan dan lengan bawah dengan bebas,
pertahankan tangan atas berada setinggi siku selama
prosedur.
6 Ambil sabun / antiseptic (2-5 mml) ke tangan dan
gosokkan sampai 5 cm di atas lengan.
7 Bersihkan kuku di bawah air mengalir dengan sikat steril
atau kikir kuku.
8 Basahi sikat dengan sabun antimicrobial, sikat ujung jari,
tangan dan lengan dengan cara :
a. Sikat kuku dengan 25 kali gosokan
b. Lakukan gerakan sirkular, sikat telapak tangan dan
permukaan anterior dengan 10 kali gosokan.
c. Sikat bagian sampaing dan posterior ibu jari dengan
10 kali gosokan.
d. Sikat bagian sampingdan belakang tiap jari dengan
10 kali gosokan setiap area.
e. Sikat punggung tangan 10 kali gosokan
9 Cuci sikat, oleskan kembali sabun.
10 Bedakan lengan dalam 3 bagian, sikat tiap permukaan
bagian bawah lengan dengan gerakan sirkulai selam 10
kali gosokan, sikat bagian tengah dan atas dengan cara
yang sama. Buang sikat di tempat yang telah
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Sarung tangan steril
2. Wastafel atau air mengalir untuk cuci tangan
3. Handuk bersih
4. Sabun
B. PROSEDUR
1 Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2 Lepas cincin, jam tangan dan gelang
3 Lakukan cuci tangan (Lihat prossedur cuci tangan)
4 Buka kemasan sarung tangan bagian luar dengan hati-
hati, sibakkan ke samping
5 Pegang kemasan sarung tangan bagian dalam dan taruh
pada permukaan datar yang bersih tepat di atas ketinggian
pergelangan tangan
6 Buka kemasan, pertahankan sarung tangan pada
permukaan dalam pembungkus.
7 Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung
tangan mempunyai manset kurang lebih 5 cm.
8 Kenakan sarung tangan pada tangan yang lebih dominan.
9 Pegang tepi manset dengan ibu jari dan dua jari lainnya
dari tangan yang tidak dominan. Pastikan bahwa manset
tidak menggulung pada tangan, pastikan juga jari-jari ada
pada posisi yang tepat.
10 Masukkan jari-jari di bawah manset sarung tangan kedua,
dengan tangan yang telah memakai sarung tangan.
11 Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non
dominan. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari satu tangan
yang dominan menyentuh bagian tangan yang non
dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari tangan non
dominan abduksi ke belakang.
12 Jika sarung tangan kedua telah terpasang, lakukan
penyesuaian sarung tangan dengan jari-jari seperti biasa
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Sarung tangan steril
2. Sabun
3. Kain pengering
4. Talk
5. Tablet formalin
6. Tromol/toples.
B. PROSEDUR
1 Membersihkan sarung tangan dengan air bersih, pisahkan
jika ada sarung tangan yang bocor.
2 Menggantungkan sarung tangan yang telah dicuci,
membiarkan sampai kering.
3 Mengeringkan sarung tangan dengan menggunakan kain
pada kedua sisi sarung tangan.
4 Memberikan talk pada kedua sisi sarung tangan kemudian
diatur secara sepasang.
5 Membungkus sarung tangan yang telah diberi talk dengan
menggunakan kain.
6 Meletakkan sarung tangan tersebut kedalam tromol
dengan tablet formalin selama 24 jam atau memasukkan
ke dalam alat sterilisator tanpa tablet formalin.
7 Membereskan peralatan.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
Baki yang berisi :
1. Stetoskop
2. Spignomanometer
3. Buku catatan dan alat tulis.
4. Kapas alcohol dan tempatnya bengkok
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan menjaga
privasi klien serta memperkenalkan diri
2 Menyiapkan lat dan mendekatkan ke pasien.
3 Mencuci tangan
4 Mengatur posisi klien : duduk atau berbaring yang
nayaman dengan lengan tersokong setinggi jantung dan
telapak tangan menghadap ke atas.
5 Membuka pakain yang menutupi lengan atas pasien.
6 Palpasi arteri brchialis dan menempatkan manset lengan
2,5 cm di atas sisi denyut arteri brachialis.
7 Pusatkan anak panah yang tertera pada manset ke arteri
brachialis dan lingkarkan manset dengan rapid an tisak
ketat.
8 Memastikan manometer terletak setinggi titik pandang
mata dan pemeriksa berdiri tidak lebih dari 1 mter
jaraknya.
9 Palpasi arteri brachialis sambil memompa manset sampai
tekanan 30 mmHgdi atas titik dimana denyut nadi arteri
menghilang. Perlahan kempiskan manset, perhatikan
sampai saat denyut kembali teraba (sistolik palpasi).
10 Mengempiskan manset sepenuhnyadan tunggu selama 30
detik.
11 Tempatkan bagian telinga stetoskop ke telinga pemeriksa.
12 Mencari kembali arteri brachialis dan tempatkan
diafragma stetoskop diatasnya.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Arloji dengan jarum detik
2. Buku catatan
3. Alat tulis
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2 Menyiapkan semua peralatan dan menghubungkan satu
dengan yang lain. Pastikan semua sudah terhubung dengan
baik.
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
mengeringkannya.
4 Mengatur posisi pasien :
a. Bila terlentang, letakkan tangannya menyilang di dada
bawahnya dengan pergelangan terbuka dan telapak
tangan kebawah.
b. Bila duduk, tekuk sikuya 90o dan sanggah lengan
bawahnya di atas kursi atau tagan pemeriksa
5 Menempatkan dua atau tiga jari tangan pemeriksa di atas
lekukan radikal searah ibu jari, sisi dalam pergelangan
tangan klien.
6 Berikan tekanan ringan di atas radius, abaikan denyutan
awal dan kmudian tekanan rileks sehingga denyutan
menjadi mudah dipalpasi.
7 Saat denyutan teratur, mulai menghitung frekuensi denyut
dengan menggunakan arloji berharum detik.
8 Kaji kesetaraan, kekuatan dan irama denyut.
9 Bantu klien dalam posisi nyaman.
10 Mencuci tangan.
11 Mendokumentasikan hasil pengukuran
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
1. Arloji dengan jarum detik
A.
2. Buku catatan
3. Alat tulis
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2 Menyiapkan semua peralatan dan menghubungkan satu
dengan yang lain. Pastikan semua sudah terhubung
dengan baik.
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
mengeringkannya
4 Meletakkan tangan klien pada posisi rileks menyilang
abdomen atau dada bagian bawahnya atau letakkan
tangan pemeriksa di atas dada klien.
5 Mengobservasi siklus pernapasan klien.
6 Setelah siklus terobservasi, lihat jarum detik pada arloji
dan hitung frekuensinya.
7 Saatmenghitung, catat kedalaman pernapasan.
8 Mencui tangan
9 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
1. Arloji dengan jarum detik
A. 2. Buku catatan
3. Alat tulis
4. Termometer Axilla
B. PROSEDUR
1 Menyapa ibu dan keluarganya dan memperkenalkan diri.
2 Menyiapkan peralatan.
3 Membawa alat ke dekat pasien.
4 Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan
dan tujuan tindakan.
5 Memasang tirai/gorden.
6 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
7 Membantu pasien untuk duduk atau posisi terlentang.
Buka pakaian salah pada satu lengan klien.
8 Memastikan thermometer berfungsi dengan baik dan
mengatur air raksa pada thermometer di bahw suhu 36o.
9 Masukkan thermometer axilla ke ketiak pasien, turunkan
lengan dan silangkan lengan bawah pasien.
10 Diamkan thermometer ( air raksa : 5 – 10 menit dan
thermometer digital sampai sinyal terdengar).
11 Ambil thermometer dan lap memakai tissue dengan
gerakan memutar dari atas ke araha reservoir kemudian
buang tisuunya.
12 Baca hasil pemeriksaan dengan sejajar mata.
13 Membantu pasien merapikan bajunya.
14 Membersihkan thermometer kembali.
15 Menurunkan kembali tingkat air raksa/mengembalikan ke
skala awal.
16 Mengembalikan alat ke tempatnya.
17 Membuka sarung tangan.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
1. Arloji dengan jarum detik
A. 2. Buku catatan
3. Alat tulis
4. Thermometer oral
B. PROSEDUR
1 Menyiapkan peralatan
2 Mendekatkan alat ke dekat pasien
3 Memberi tahu klien tentang proseur pelaksanaan dan
tujuannya.
4 Mencuci tangan, mengeringkan dan memakai sarung
tangan
5 Menyuruh pasien membuka mulut.
6 Menempatkan thermometer di bawah lidah pasien dalam
kantung sub lingual lateral ke tengah rahang bawah.
7 Minta pasien untuk menahan thermometer dengan bibir
terkatup dan hindari penggigitan. Bila pasien tidak
mampu menahan thermometer maka pegang
termometernya.
8 Biarkan thermometer di dalam mulut (thermometer
raksa : 2-3 menit dan thermometer digital sampai sinyal
terdengar dan dapat dibaca)
9 Keluarkan thermometer dengan hati-hati
10 Bersihkan thermometer memakai tissue dengan gerakan
memutar dari atas kea rah reservoir kemudian buang
tissue.
11 Baca hasil pemeriksaan.
12 Membersihkan thermometer air raksa lagi.
13 Menurunkan tingkat air raksa ke skala normal.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
1. Arloji dengan jarum detik
A. 2. Buku catatan
3. Alat tulis
4. Thermometer rectal
B. PROSEDUR
1 Menyapa ibu dan keluarganya dan memperkenalkan diri.
2 Menyiapkan peralatan.
3 Membawa alat ke dekat pasien.
4 Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan
dan tujuan tindakan.
5 Memasang tirai/gorden.
6 Mengatur posisi :
7 Dewasa : sim/miring dengan kaki atas ditekuk kea rah
perut
8 Bayi/ anak : tengkurap/terlentang.
9 Melumasi ujung thermometer dengan Vaseline sekitar 2,5
– 3,5 cm (dewasa) dan 1,2 – 2,5 cm (anak-anak).
10 Membuka anus dengan menaikkan bokong atas dengan
tangan kiri (untuk orang dewasa). Bila bayi tengkurap
regangkan bokong dengan jari-jari.
11 Minta klien menarik napas dalam dan masukkan
thermometer secara perlahan ke dalam anus sekitar 3,5
cm )dewasa) dan 1,2 – 2,5 cm (untuk anak-anak/bayi).
12 Pegang thermometer pada tempatnya selama 2-3 menit
(dewsa) dan 5 menit (anak).
13 Keluarkan thermometer secara hati-hati
14 Bersihkan thermometer mengunakan tissue dengan arah
memutar dari atas kea rah reservoir kemudian buang
tissue ditempat yang telah disediakan.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
1. Bak instrument sedang
2. Bengkok/
3. Kom bertutup
4. Handscun
5. Kain alas
6. Kasa/Tisu
7. Plaster
A.
8. Gunting Plester
9. Tabung oksigen dengan flow meter
10. Humidifier/regulator dengan cairan steril/air destilasi/air
matang
11. Nasal kanul/selang oksigen
12. Masker wajah/sungkup/masker canul
13. Tempat sampah medis
B. PROSEDUR
1 Memberi salam dan perkenalkan diri
2 Menyampaikan tujuan dan Menjelaskan prosedur yang akan
dilakukan dan menjaga privasi klien
3 Menyiapakan alat dan bahan habis pakai dalam posisi
ergonomis
4 Cuci tangan dengan Teknik 7 langkah
5 Gunakan/pakai handscun pada kedua tangan dengan baik dan
benar
6 Kaji kembali kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi
perintah pengobatan
7 Siapkan pasien dan keluarga
8 Atur posisi pasien secara semi fowler
9 Jelaskan jika oksigen tidak berbahaya dan informasikan
petunjuk keamanan yang berhubungan penggunaan oksigen
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Buku catatan obat
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan disposible
4. Spuit 1 ml
5. Alat tulis (pena/spidol)
6. Bak spuit / bak instrument
7. Perlak/alas
8. Baki obat
9. Bengkok
B. PROSEDUR
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan obat
3 Mengidentifikasi ulang pasien
4 Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6 Memilih daerah area penusukan
7 Mencuci tangan dan mengeringkannya.
8 Memakai sarung tangan.
9 Membersihkan daerah yang akan ditusuk dengan
menggunakan kapas alcohol.
10 Memegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
11 Membuka tutup jarum
12 Menempatkan ibu jari tangan yang non dominan 2,5 cm
dibawah area penusukan dan tarik keluar.
13 Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan dengan tangan
dominan, masukkan jarum tepat dibawah kulit dengan
sudut 15o.
14 Masukkan obat secara perlahan sambil memperhatikan
adanya gelembung tipis (vesikel).
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Buku catatan obat
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan disposible
4. Spuit 2 ml
5. Injeksi
6. Alat tulis (pena/spidol)
7. Bak spuit / bak instrument
8. Perlak/alas
9. Baki obat
10. Bengkok
B. PROSEDUR
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan obat
3 Mengidentifikasi ulang pasien
4 Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6 Memilih daerah area penusukan
7 Mencuci tangan dan mengeringkannya.
8 Memakai sarung tangan.
9 Membersihkan daerah yang akan ditusuk dengan
menggunakan kapas alcohol.
10 Memgang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
11 Membuka tutup jarum
12 Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari tangan non
dominan.
13 Dengan ujung jarum menghadap ke atas, dan dengan
tangan dominan masukkan jarum tepat di bawah kulit
dengan sudut 45o (90o untuk orang gemuk).
14 Lepaskan tarikan tangan non dominan.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Buku catatan obat
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan disposable
4. Injeksi
5. Spuit 2-5 ml
6. Alat tulis (pena/spidol)
7. Bak spuit / bak instrument
8. Perlak/alas
9. Baki obat
10. Bengkok
B. PROSEDUR
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan obat
3 Mengidentifikasi ulang pasien
4 Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6 Memilih daerah area penusukan
7 Mencuci tangan dan mengeringkannya.
8 Memakai sarung tangan.
9 Membersihkan daerah yang akan ditusuk dengan
menggunakan kapas alcohol.
10 Memegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
11 Membuka tutup jarum
12 Menarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan non dominan.
13 Dengan cepat masukkan ujung jarum dengan sudut 90o
dengan tangan dominan, masukkan sampai jaringan otot.
14 Dengan tangan non dominan menahan barel dan tangan
dominan menarik plunger.
15 Mengobservasi adanya darah pada spuit.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Buku catatan obat
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan disposable
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2-5 ml
6. Alat tulis (pena/spidol)
7. Bak spuit / bak instrument
8. Baki obat
9. Bengkok
10. Perlak/alas
11. Tourniquet
12. Betadine
13. Plester
B. PROSEDUR
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan obat
3 Mengidentifikasi ulang pasien
4 Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6 Memasang pengalas
7 Membebaskan daerah yang akan ditusuk
8 Meletakkan tourniquet 15 cm di atas daerah yang akan
disuntik.
9 Membersihkan daerah yang akan ditusuk dengan
menggunakan kapas alcohol.
10 Memegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
11 Membuka tutup jarum
12 Menarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan non dominan.
13 Memegang jarum 30o sejajar vena yang akan ditusuk.
VULVA HYGIENE
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Selimut
b. Handscoen
c. Kom berisi Kapas DTT
d. Kom berisi air DTT
e. Nierbekken
f. Perlak
g. Handuk pribadi
h. Larutan clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Memberi tahu ibu tentang tindakan yang akan di lakukan
2 Menganjurkan ibu untuk melepas celana dan membantu
memasang selimut
3 Mengatur dengan posisi dorsal recumbent
4 Memasang perlak dan meletakkan nierbekken di samping
pasien
5 Cuci tangan dengan sabun dan dibawah air mengalir lalu
keringkan dengan handuk pribadi
6 Memakai handscoen
7 Melakukan vulva hygiene dengan cara:
Mengambil kapas yang sudah dicelupkan dalam air DTT
kemudian membersihkan labia mayora kanan dan kiri,
setelah itu membuang kapas kedalam nierbekken
8 Mengambil kapas yang sudah dicelupkan dalam air DTT
kemudian membersihkan labia minora kanan dan kiri,
setelah itu membuang kapas kedalam nierbekken
9 Mengambil kapas DTT kembali dan membersihkan dari
vestibulum sampai dengan perineum, kemudian buang ke
nierbekken
10 Merapikan pasien
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Bak instrument kecil berisi : Obat suppositoria
dalam bungkusnya, sarung tangan, kain kassa,
pelican, kertas tissue
b. Sampiran bila perlu
c. Pot bila perlu
d. Pengalas
e. Bengkok
f. Waskom berisi larutan chlorine 0,5%
B. PROSEDUR
1 Cek instruksi dokter, periksa dan yakinkan tentang adanya
order pengobatan
2 Siapkan peralatan secara ergonomis
3 Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah (tetap
menjaga privacy)
4 Atur posisi pasien dalam posisi sim
5 Pasang pengalas di bawah bokong
6 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
7 Pakai sarung tangan steril
7 Buka pembungkus suppositoria dengan merobek pada
bagian yang telah diberi tanda
8 Ambil obat suppositoria dengan kassa
9 Oleskan ujung suppositoria dan ujung telunjuk tangan
kanan (tangan dominan) dengan jel
10 Buka bokong sekitar anus agar lubang jelas terlihat
(dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan)
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Obat yang berbentuk suppositoria atau krim
b. Sarung tangan disposibel
c. Pelumas untuk obat supositoria
d. Aplikator untuk krim vagina
e. Kertas tissue / handuk
f. Kapas air DTT
g. Bengkok
h. Waskom berisi larutan chlorine 0,5%
B. PROSEDUR
1 Cek instruksi dokter, periksa dan yakinkan tentang adanya
order pengobatan
2 Siapkan peralatan secara ergonomis
3 Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah
(tetap menjaga privacy)
4 Atur posisi pasien dalam posisi dorsal recumbent
5 Pasang pengalas di bawah bokong
6 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
7 Buka pembungkus obat suppositoria dan letakkan di atas
pembungkusnya yang terbuka. Bila menggunakan
aplikator, isi aplikator dengan krim, jelly atau foam sesuai
kebutuhan
Pakai sarung tangan steril
Lakukan vulva hygiene
8 Ambil obat suppositoria dengan kassa
9 Oleskan ujung suppositoria dan ujung telunjuk tangan
kanan (tangan dominan) dengan jel
TRANSFUSI DARAH
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Standar infus
b. Perangkat transfusi
c. NaCl 0,9%
d. Darah sesuai dengan kebutuhan pasien
e. Jarum infus / abocath atau sejenisnya sesuai
dengan ukuran.
f. Pengalas
g. Tourniquet/ pembendung
h. Kapas alkohol 70 %
i. Plester
j. Gunting
k. Kasa steril
l. Betadine
m. Sarung tangan
B. PROSEDUR
1 Cuci tangan
2 Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
3 Hubungakan cairan NaCl 0,9% dan seperangkat transfusi
dengan menusukkannya.
4 Isi cairan NaCl 0,9% ke dalam perangkat transfusi dengan
menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan
terisi sebagian. Kemudian buka penutup, hingga selang
terisi dan udaranya keluar.
5 Letakkan pengalas.
6 Lakukan pembendungan dengan tourniquet.
7 Gunakan sarung tangan.
8 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Spuit 3 cc / 5 cc
b. Torniket
c. Kapas alkohol
d. Kapas kering
e. Plester dan gunting plester
f. Tabung darah
g. Handscone
h. Perlak
i. Bengkok
j. Larutan clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Memberi tahu ibu tentang tindakan yang akan di lakukan
2 Memposisikan ibu senyaman mungkin
3 Memasang perlak dan meletakkan nierbekken di samping
pasien
5 Cuci tangan dengan sabun dan dibawah air mengalir lalu
keringkan dengan handuk pribadi
6 Memakai handscoen
7 Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk untuk
mengambil sampel darah
8 Memasang tourniket 3 jari diatas tempat yang akan
ditusuk
9 Desinfeksi bagian yang akan ditusuk secara sirkuler
10 Masukan jarum spuit dengan membentuk sudut 20-30
derajat.
11 Tarik pendorong bila sudah ada darah lepaskan torniquet
dan lakukan pengambilan sampel sesuai dengan
kebutuhan biasanya 3- 5 cc
12 Bila selesai melakukan pengambilan sampel darah tekan
bagian yang ditusuk dengan kapas alkohol berikan plester
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Lanset
b. Autoklik
c. Kapas alkohol
d. Kapas kering
e. Objek glass
f. Handscone
g. Perlak
h. Bengkok
i. Larutan clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Memberi tahu ibu tentang tindakan yang akan di lakukan
dan tujuannya
2 Persiapan alat termasuk memasukkan lanset ke dalam
autoclik
3 Memposisikan ibu senyaman mungkin
4 Memasang perlak dan meletakkan nierbekken di samping
pasien
5 Cuci tangan dengan sabun dan dibawah air mengalir lalu
keringkan dengan handuk pribadi
6 Memakai handscoen
7 Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk untuk
mengambil sampel darah yaitu diujung jari
8 Tekan ujung jari supaya darah tertahan
9 Desinfeksi bagian yang akan ditusuk
10 Letakkan autoclik pada bagian yang akan ditusuk
kemudian tekan.
11 Darah pertama yang keluar bersihkan dengan kapas
kering, kemudian keluarkan darah berikutnya dengan cara
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Kapas lidi steril
b. Objek Glass
c. Handscoen
d. Speculum cocor bebek
e. Kom berisi Kapas DTT
f. Kom berisi air DTT
g. Nierbekken
h. Perlak
i. Lampu sorot
j. Handuk pribadi
k. Larutan clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Memberi tahu ibu tentang tindakan yang akan di lakukan
2 Memasang sampiran
3 Menganjurkan ibu untuk melepas celana dan membantu
memasang selimut
4 Mengatur dengan posisi dorsal recumbent
5 Memasang perlak dan meletakkan nierbekken di samping
pasien
6 Cuci tangan dengan sabun dan dibawah air mengalir lalu
keringkan dengan handuk pribadi
7 Memakai handscoen
8 Melakukan vulva hygiene
9 Memasukkan speculum ke dalam introitus vagina dengan
posisi miring dan letakkan melintang ke dalam vagina,
Lalu speculum di tekan ke belakang dan di dorong lebih
dalam lagi sehingga ujung speculum menyentuh puncak
vagina di forniks posterior. Setelah itu speculum di kunci
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Kom berisi air bersih/ air mengalir
b. Nierbekken
c. Sabun
d. Lap
e. Sterilisator
f. Kassa
g. Clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Semua alat setelah digunakan dibilas dengan air bersih, air
mengalir, kemudian direndam dalam larutan corin 0,5 %
selama 10 menit
2 Setelah itu bilas satu persatu dengan sabun dan bilas
sampai bersih
3 Masukkan dalam sterilisator yang telah diisi air, masukan
sampai mendidih selama 15-20 menit
4 Setelah steril, alat diangkat dengan korentang steril
masukan dalam bak instrument
5 Bereskan alat-alat
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Kom berisi air bersih/ air mengalir
b. Nierbekken
c. Sabun
d. Lap
e. Sterilisator
f. Kassa
g. Lidi kapas
h. Clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Semua alat setelah digunakan dibilas dengan air bersih, air
mengalir, kemudian direndam dalam larutan corin 0,5 %
selama 10 menit
2 Pengisap dan tabung dibersihkan dengan lidi kapas atau
sikat dan sabun
3 Setelah itu bilas satu persatu dengan sabun dan bilas
sampai bersih
4 Jarum dibersihkan
5 Didalam sterilisator jarum, spuit dan pengisap ditaruh
berdampingan dalam air dingin. Masak selama 15-20
menit sampai air mendidih
6 Sesudah steril simpan dalam bak steril
7 Bereskan alat-alat
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
a. Bensin
b. Spuit
c. Kapas
d. Clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Alat-alat dibersihkan, bekas plester dibersihkan dengan
bensin
2 Kateter, sonde direndam dalam larutan clorin 0,5 %
selama 10 menit kemudian dibilas dan dicuci dengan
sabun. Bagian dalam dibersihkan dengan spuit dan air
mengalir smabil ditekan-tekan
3 Rebus selama 3-5 menit dalam air mendidih (alat-alat
dimasukan setelah air mendidih)
4 Bereskan alat-alat
PEMASANGAN INFUS
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
PELEPASAN INFUS
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Baki yang telah dialasi
2. Perlak dan pengalasnya
3. Handuk kecil
4. Sarung tangan
5. Kapas alcohol
6. Plester/ hepafix
7. Gunting plester
8. Neirbekken/Bengkok
C. PROSEDUR
1 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2 Mendekatkan alat
3 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih
4 Memasang perlak dan pengalas
5 Memakai sarung tangan
6 Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas
alcohol
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Handscoon steril
2. Alat tenun (duk steril)
3. Kateter steril sekali pakai
4. Gel
5. Kasa steril
6. Cairan antiseptic untuk membersihkan area uretra
7. Alat plastic penampung urine (urine bag)
8. Lampu sorot
9. Spoit 5 cc
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur dan tujuan pada klien dan keluarga
klien
2 Mempersiapkan alat
3 Memasang Sampiran
4 Menanggalkan pakaian bagian bawah
5 Mengatur posisi klien Dorsal recumbent
6 Meletakkan perlak di bokong dan Menempatkan selimut di
atas kedua paha
7 Menutup area yang tidak digunakan
8 Mengalasi bokong dengan perlak
9 Mencuci tangan
10 Memakai sarung tangan steril
12 Ambil 5 kapas DTT
12 Lakukan vulva hygiene
13 Mengoleskan Gel pada ujung kateter
14 Memasukkan kateter yang sudah diberi jeli ke meatus
uretra dengan menggunakan teknik steril
15 Menyambung kateter dengan kantong plastic urine (urinal
bag)
16 Melakukan fiksasi dalam dengan memasukkan NaCl
aquades steril sejumlah 10 – 15 cc kedalam kateter
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Handscoon steril
2. Alat tenun (duk steril)
3. Kateter steril sekali pakai
4. Gel
5. Kasa steril
6. Cairan antiseptic untuk membersihkan area uretra
7. Alat plastic penampung urine (urine bag)
8. Lampu sorot
9. Spoit 5 cc
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur dan tujuan pada klien dan keluarga
klien
2 Mempersiapkan alat – alat
3 Memasang sampiran
4 Menanggalkan pakaian bagian bawah
5 Mengatur posisi klien
6 Meletakkan perlak di bokong dan Menempatkan selimut di
atas kedua paha
7 Meletakan bengkok diantara tungkai pasien
8 Mencuci tangan dan memasang sarung tangan steril
9 Mengolesi kateter dengan jeli pelumas
10 Mencuci gland penis disekitar meatus dengan antiseptic
menggunakan kasa steril
11 Memegang penis (tangan kiri) dan menegakkannya
12 Memasukkan kateter ke dalam uretra (15-25 cm) sampai
urine mengalir keluar
13 Menarik penis sedikit dibawah jika agak sulit memasukkan
kateter.
14 Jika urine sudah keluar, masukkan kateter ke dalam kurang
lebih 25 cm
PELEPASAN KATETER
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Handscoon steril
2. Alat tenun (duk steril)
3. Kapas dan cairan DTT
4. Kasa steril
5. Lampu sorot
6. Spoit 5 cc
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur dan tujuan pada klien dan keluarga
klien
2 Menyiapkan alat
3 Mengatur posisi klien, Dorsal Recumbent
4 Menutup area yang tidak digunakan
5 Mengalasi bokong dengan perlak
6 Mencuci tangan
7 Memakai sarung tangan steril
8 Melepaskan fiksasi dalam menggunakan spoit untuk
menghisap cairan NaCL/Aquadest, lakukan penghisapan
sampai semua cairan untuk fiksasi dalam habis
9 Secara perlahan- lahan mengeluarkan kateter, sambil
meminta pasien untuk menarik napas.
10 Merapikan klien dan peralatan
11 Menilai kondisi klien
12 Mendokumentasikan hasil pemasangan kateter urine dan
respon klien pada catatan.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Handscoon bersih
2. Spuit 20 cc steril
3. Plester
4. Bengkok
5. Gunting
6. Tissue
7. Stetoskop
8. Kertas lakmus
9. Selang nasogastrik (NGT) steril
10. Makanan cair
11. Teh atau air matang
12. Waskom berisi larutan Chlorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Beritahu pasien atau orang tua (pada pasien bayi dan anak-
anak) tindakan yang akan dilakukan
2 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3 Pasang sampiran atau penutup tirai
4 Atur posisi pasien senyaman mungkin (sebaiknya semi
fowler), pasien yang gelisah / tidak tenang sebaiknya diikat
kaki dan tangannya
5 Cuci tangan dengan sabun dan air air mengalir
6 Bersihkan daerah hidung dengan menggunakan kassa/lidi
kapas
7 Pasang kain pengalas diatas dada pasien
8 Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrument
steril
9 Pakai sarung tangan steril
10 Ukur panjang slang dengan cara pegang ujung akhir slang
setinggi ujung sternum (Xifisternum), ukur sampai
kehidung kemudian belok ke telinga beri tanda pada slang
11 Licinkan ujung pipa dengan air atau dulu licinkan dengan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Handscoon bersih
2. Bengkok
3. Tissue
4. Kapas lidi
5. Waskom berisi larutan Clorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Beritahu pasien atau orang tua (pada pasien bayi dan anak-
anak) tindakan yang akan dilakukan
2 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3 Pasang sampiran atau penutup tirai
4 Atur posisi pasien senyaman mungkin (sebaiknya semi
fowler), pasien yang gelisah / tidak tenang sebaiknya diikat
kaki dan tangannya
5 Cuci tangan dengan sabun dan air air mengalir
6 Pasang kain pengalas diatas dada pasien
7 Pakai sarung tangan steril
8 Oleskan kapas alcohol di sekitar plester fiksasi
9 Pegang bagian selang NGT kemudian sambil
menganjurkan pasien menarik napas, tarik keluar selang
NGT
10 Bersihkan hidung pasien dengan menggunakan kapas lidi.
11 Bereskan alat dan rapikan pasien
12 Lepas sarung tangan (sebelumnya cuci tangan yang
menggunakan sarung tangan dalam larutan chlorine 0,5 %),
rendam sarung tangan dalam larutan chlorine 0,5% selama
10 menit
13 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
Menyiapkan / Merapikan Tempat Tidur Tanpa Pasien di Atasnya & Pemasangan Alat
Tenun
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Sprei / Laken besar
2. Stiklaken / laken kecil
3. Perlak / alas
4. Selimut
5. Sarung Bantal
6. Tempat Alat Tenun Kotor
B. PROSEDUR
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien bahwa tempat
tidurnya akan dirapihkan
2 Mendekatkan alat / menyiapkan alat secara ergonomis
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
4 Mempersilahkan dan membantu pasien untuk turun dari
tempat tidur dan duduk di kursi (pada pasien yang mampu)
5 Mengambil selimut, perlak, sarung bantal dan sprei dari
tempat tidur pasien, dan memasukkan pada alat tenun kotor
6 Mengatur posisi kasur, ke tengah tempat tidur
7 Memasang sprei dengan garis tengah lipatan tepat di tengah
kasur
8 Memasukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur
9 Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur
10 Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk
sudut 45 derajat
11 Memasukkan sprei bagian samping ke bawah kasur
12 Memasang perlak di tengah tempat tidur
13 Memasang stiklaken di atas perlak
14 Memasukkan perlak dan stiklaken bagian samping ke
Menyiapkan / Merapikan Tempat Tidur Dengan Pasien di Atasnya & Pemasangan Alat
Tenun
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Sprei / Laken Besar
2. Stiklaken / Laken Kecil
3. Perlak
4. Selimut
5. Sarung Bantal
6. Tempat Alat Tenun Kotor
7. Sarung Tangan Bersih
B. PROSEDUR
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien bahwa tempat
tidurnya akan dirapihkan
2 Mendekatkan alat/menyiapkan alat secara ergonomis
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
4 Mempersilahkan dan mengatur posisi pasien untuk miring
ke kiri
5 Mengambil selimut dan bantal pasien (lihat keadaan umum
pasien)
6 Melepas perlak, stiklaken, laken/sprei dari tempat tidur
pasien yang dekat dengan bidan dan menggulungnya ke
arah tubuh klien
7 Memasang sprei bersih pada bagian yang dekat dengan
bidan, dengan garis tengah lipatan tepat di tengah kasur
8 Memasukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur
9 Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur
10 Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk
sudut 45 derajat
11 Memasukkan sprei bagian samping yang dekat dengan
bidan ke bawah kasur
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. 2 kom berisi air bersih
2. 2 waslap
3. 2 handuk
4. Sarung tangan
5. Sabun mandi
6. Talk/bedak
7. Peralatan untuk menggosok gigi
8. sisir
9. Selimut mandi
10. Pakaian bersih
11. Perlak dan handuk kecil
12. Pot / urinal
13. Ember tempat pakaian kotor
B. PROSEDUR
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang
akan dilakukan
2 Mendekatkan alat
3 Memasang sampiran/korden dan pintu
4 Menyingkirkan bantal dan guling, selimut tidur
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6 Petugas mencuci tangan dengan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7 Memakai sarung tangan
Memandikan pasien dengan ururtan sebagai berikut:
9 Membersihkan muka :
Perlak dan handuk kecil dibentangkan dibawah
kepala
Muka, telinga dan leher dibersihkan dengan waslap
lembab, kemudian jika pasien bersedia diberi sabun
dengan menggunakan waslap, bilas lalu dikeringkan
dengan handuk.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tempat tidur pasien
2. Bantal
3. Selimut
B. PROSEDUR
1 Memberitahu pasien tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan di lakukan
2 Menyiapkan Alat
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4 Membantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua
kaki
5 Meletakkan bantal dibawah kepala pasien
6 Kedua telapak kaki tetap menapak di tempat tidur
7 Kedua tangan pasien diletakkan kearah kepala
8 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
9 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tempat tidur pasien
2. Bantal
3. Selimut
B. PROSEDUR
1 Memberitahu pasien tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan di lakukan
2 Menyiapkan Alat
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4 Pasien tidur terlentang dengan kedua paha diangkat dan
ditekuk kearah perut
5 Tungkai bawah membuat sudut 90 derajat terhadap paha
karena sikap ini sukar dipertahankan maka dipergunakan
alat penahan kaki
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tempat tidur pasien
2. Bantal
3. Selimut
4. Balok penopang kaki tempat tidur
B. PROSEDUR
1 Memberitahu pasien tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan di lakukan
2 Menyiapkan Alat
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4 Merapikan pasien dan tempat tidur
5 Petugas mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain
memberi balok di bagian kaki tempat tidur
6 Membaringkan pasien terlentang tanpa bantal, dan dibawah
lipatan lutut diberi bantal
7 Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur diberi bantal
sebagai penahan
8 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
9 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tempat tidur pasien
2. Bantal
3. Selimut
4. Balok penopang kaki tempat tidur
B. PROSEDUR
1 Memberitahu pasien tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan di lakukan
2 Menyiapkan Alat
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4 Membantu pasien untuk duduk
5 Menyusun bantal atau menaikkan kepala bed dengan sudut
45ºC-90ºC sesuai kebutuhan. (semi fowler/fowler rendah
15ºC-45ºC. dan fowler tinggi 90ºC.
6 Menaikkan pasien :
Petugas berdiri disebelah kanan menghadap pasien
Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut
Menganjurkan pasien untuk menopang badan
dengan ke dua lengan
Tangan kanan petugas di bawah ketiak dan tangan
kiri dibelakang punggung pasien
Menganjurkan pasien untuk mendorong dadannya
ke belakang
7 Bila pasien tidak dapat membantu :
Dua petugas berdiri di kedua sisi tempat tidur
Masing-masing petugas merentangkan 1 tangan di
bawah pangkal paha, saling berpegangan
Menganjurkan pasien untuk menundukkan kepala
dan kedua tangan di atas perut
Salah satu petugas memberi aba-aba dan bersama
mengangkat pasien ke atas
8 Menopang telapak kaki pasien degan menggunakkan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tempat tidur pasien
2. Bantal
3. Gulungan Handuk
B. PROSEDUR
1 Memberitahu pasien tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan di lakukan
2 Menyiapkan Alat
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4 Membaringkan pasien terlentang mendatar ditengah tempat
tidur
5 Menggulingkan pasien hingga pada posisi setengah
telungkup
6 Meletakkan bantal dibawah kepala pasien.
7 Mengatur posisi bahu atas, sehingga bahu dan siku fleksi
8 Meletakkan bantal di sela antara dada dengan perut dan
pada lengan atas
9 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
10 Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Jam Tangan
2. Buku catatan dan alat tulis
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan tujuan menghitung tetesan infus
2 Mengatur dan melihat posisi jarum infus, apakah tetesan
infus
Lancar/tidak
3 Menghitung banyaknya/jumlah tetesan dalam satu menit,
sesuai dengan program dokter dengan rumus.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Bak instrument berisi kassa dan pinset anatomis.
2. Perlak dan pengalas.
3. Selimut mandi.
4. Hand schoen 1 pasang.
5. Bengkok 2 buah.
6. Tas plastik 2 buah.
7. Kom berisi kapas basah (air dan kapas direbus
bersama).
8. Celana dalam dan pembalut wanita.
9. Pispot.
10. Botol cebok berisi air hangat.
11. Obat luka perineum.
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur tindakan.
2 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3 Cuci tangan di air mengalir
4 Menutup sampiran
5 Memasang selimut
6 Mengatur posisi pasien dorsal recumben.
7 Memasang alas dan perlak di bawah pantat
8 Melepas celana dan pembalut kemudian memasang pispot,
sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda
9 Mempersilahkan pasien untuk BAK/BAB (bila pasien ingin
BAK/BAB)
10 Memakai sarung tangan kiri.
11 Mengguyur vulva dengan air matang
12 Mengambil pispot
13 Meletakkan bengkok ke dekat vulva
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Bak instrumen berisi:
a) Sepasang handscoon.
b) 2 buah pinset.
c) Kassa steril.
2. Bengkok.
3. Salep luka. 4
4. Perlak.
5. Selimut.
6. Kom 1 buah.
7. Handuk kering.
B. PROSEDUR
1 Beri informasi kepada ibu, jelaskan tindakan yang akan
dilakukan sampai pasien menerti dan menyetujui tindakan
yang akan dilakukan.
2 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3 Cuci tangan di air mengalir
4 Menutup sampiran
5 Atur posisi pasien snyaman mungkin, sebaiknya pasien
dalam posisi terlentang agar mempermudah perawatan
ganti verban
6 Menutup badan pasien, sisakan pada bagian yang akan
dilakukan perawatan luka saja
7 Buka bak instrumen dan memakai handscoon.
8 Pakai sarung tangan steril
9 Membuka kassa dan plester pada luka dengan
menggunakan pinset.
1) Jika plester sulit dilepaskan dapat diberikan alcohol.
2) Angkat balutan pada luka dengan pinset kemudian
buang bekas balutan kedalam bengkok
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PROSEDUR
1 Menyambut ibu dan seseorang yang menemani ibu.
2 Menanyakan identitas ibu.
3 Menanyakan Riwayat kehamilan sekarang.
1) HPHT.
2) Gerakan janin.
3) Keluhan umum.
4) Tanda-tanda bahaya atau penyulit.
5) Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu).
6) Kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
4 Menanyakan Riwayat kehamilan yang lalu
1) Jumlah kehamilan.
2) Jumlah anak yang hidup.
3) Jumlah kelahiran premature.
4) Jumlah keguguran.
5) Persalinan dengan tindakan (SC, forsep, vakum).
6) Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca
persalinan.
7) Kehamilan dengan tekanan darah tinggi.
8) Riwayat kehamilan kembar.
9) Berat bayi
5 Menanyakan Riwayat kesehatan/penyakit yang diderita
sekarang dan dulu.
1) Masalah kardiovaskuler.
2) Hipertensi.
3) Diabetes.
4) Malaria.
5) Penyakit kelamin/HIV/AIDS.
6) Penyakit ginjal.
7) Penyakit asthma.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1) Tensimeter
2) Senter
3) Hammer
4) Thermometer
5) Air clorin
6) Air Sabun
7) Air DTT
8) Pengukur LILA / pita ukur
9) Timbangan BB
10) Stetoskop
11) Leanec / Doppler / monoskop
12) Pengukur tinggi badan
13) Metlin
14) Jangka panggul
15) Jam tangan
16) Selimut
17) Baju ibu
18) Baju Leopold
19) Kassa bersih/Tissue
20) Kapas steril
21) Perlak
22) Bengkok
23) Bak instrument
24) Kom
25) Waskom
26) Handscoon
B. PROSEDUR
1 Beri informasi kepada ibu, jelaskan tindakan yang akan
dilakukan sampai pasien menerti dan menyetujui tindakan
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1) Stetoscope.
2) Lampu senter.
3) Kapas pada tempatnya.
4) Lampu penghangat
B. PROSEDUR
1 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
2 Mendekatkan alat dan menyalakan lampu penghangat
3 Mencuci tangan 7 langkah
4 Menggunakan sarung tangan bersih
5 Menidurkan bayi telentang dan menjaga kehangatannya
6 Memeriksa kepala:
a. Bentuk kepala simetris/asimetris
b. Adanya caput succedaneum
c. Adanya cephal haematoom
d. Tanda Moulding
7 Memeriksa mata:
a. Bentuk mata
b. Katarak congenital
c. Strabismus
d. Perdarahan konjungtiva
e. Pus (tanda gonoblenorrhoe)
8 Mememeriksa hidung:
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1) Sarung tangan
2) Perlak dan pengalasnya
3) Tempat specimen
4) Pispot/urinal
5) Etiket
6) Bak instrument
7) Bengkok
8) Larutan klorin 0,5%
9) Sabun cair
10) Handuk pribadi
11) Tempat sampah
B. PROSEDUR
1 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3 Mendekatkan alat
4 Memasang sampiran/ menutup tirai
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7 Menggunakan sarung tangan bersih
8 Pasien yang istirahat total di tempat tidur
Memasang pengalas dibawah bokong pasien
9 Memasang pispot dibawah bokong pasien
10 Membantu pasien untuk cebok dulu sebelum berkemih
11 Membiarkan urine yang keluar permulaan, dan menampung
urine yang keluar berikutnya dengan bengkok atau botol
yang telah disediakan sesuai kebutuhan
12 Membantu pasien untuk cebok
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1) Botol spesimen urine
2) Reagen Bennedict
3) Tabung reaksi 1 buah
4) Rak tabung reaksi
5) Lampu spiritus dan korek api
6) Gelas ukur atau spuit 5 cc
7) Pipet tetes i. Sarung tangan DTT dalam bak
instrumen
8) Bengkok
9) Air mengalir, sabun, handuk untuk cuci tangan
10) Buku KIA, kartu ibu atau status ibu hamil
11) Larutan chlorin 0,5 %
B. PROSEDUR
1 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3 Mendekatkan alat
4 Memasang sampiran/ menutup tirai
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7 Memberi identitas pada botol spesimen urine agar tidak
tertukar dengan pasien lain
8 Mempersilahkan ibu untuk BAK dan menampung urine
dalam botol spesimen yang telah diberi identitas
9 Menggunakan sarung tangan bersih
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1) Botol spesimen urine
2) Reagen Asam Asetat 6 %
3) Tabung reaksi 2 buah
4) Rak tabung reaksi
5) Penjepit tabung reaksi
6) Lampu spiritus dan korek api
7) Gelas ukur atau spuit 5 cc
8) Pipet tetes
9) Sarung tangan DTT dalam bak instrumen
10) Bengkok
11) Air mengalir, sabun, handuk dan cuci tangan
12) Buku catatan/alat tulis
B. PROSEDUR
1 Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3 Mendekatkan alat
4 Memasang sampiran/ menutup tirai
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7 Memberi identitas pada botol spesimen urine agar tidak
tertukar dengan pasien lain
8 Mempersilahkan ibu untuk BAK dan menampung urine
dalam botol spesimen yang telah diberi identitas
9 Menggunakan sarung tangan bersih
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2 Memasang sampiran/ menutup tirai
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
4 Memakai sarung tangan bersih
5 Memposisikan klien terlentang mendatar di tengah tempat
tidur dengan kedua kaki ditekuk
6 Meregangkan kedua kaki untuk menampakkan bagian
genetalia/ anus
7 Menapakkan kedua kaki diatas kasur
8 Merapikan pasien
9 Melepaskan hand scone dan membereskan alat
10 Mencuci tangan
11 Dokumentasi.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2 Memasang sampiran/ menutup tirai
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
4 Memakai sarung tangan bersih
5 Memposisikan klien menungging dengan kedua kaki
ditekuk di atas tempat tidur atau ditempat yang datar
6 Menempelkan dada pada kasur atau bila menungging
ditempat yang datar dada disangga dengan bantal kecil
7 Menyelimuti Pasien
8 Merapikan pasien
9 Melepaskan hand scone dan membereskan alat
10 Mencuci tangan
11 Dokumentasi.
Kasus
No. Langkah
1 2 3 4
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2 Memasang sampiran/ menutup tirai
3 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
4 Memakai sarung tangan bersih
5 Memposisikan klien terlentang mendatar di tengah tempat
tidur
6 Meletakkan bantal kecil di bawah kepala hingga bahu,
curvalumbal dan hingga tumit
7 Memasang bantalan kaki
8 Merapikan pasien
9 Melepaskan hand scone dan membereskan alat
10 Mencuci tangan
11 Dokumentasi.
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
A.
1. Handscon
2. Kapas alkohol
B. PROSEDUR
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan menjaga
privasi klien
2 Pastikan terlebih dahulu kondisi pasien sudah tidak sesak
atau membutuhkan bantuan oksigen
3 Siapkan pasien dan keluarga
4 Atur posisi pasien secara semi fowler
5 Cuci tangan diair mengalir menggunakan sabuh dan
keringkan dengan handuk bersih
6 Gunakan handscoon
7 Matikan putaran pengatur tekanan pada tabung oksigen
8 Bersihkan plaster menggunakan kapas alkohol (bila ada)
9 Lepas selang oksigen dengan hati-hati
10 Anjurkan pasien untuk bernafas normal
11 Periksa pasien dan pastikan tidak terjadi kerusakan mukosa
dan kerusakan pada kulit
12 Rapikan posisi pasien
13 Lepaskan handscon dan bereskan alat yang digunakan
14 Cuci tangan diair mengalir menggunakan sabun dan lap
dengan handuk kering
15 Melakukan pendokumentasian
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
Handscon
B. PROSEDUR
1 Periksa Response pasien dengan memanggil, menepuk dan
memberikan rangsangan nyeri
Resusitasi Bayi
Kasus
No Langkah
1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT
1. Meja resusitasi
2. Lampu sorot
3. Sarung tangan steril / DTT
4. APD
5. Sungkup dan balon resusitasi dalam tempat
A.
6. Penghisap lendir (De Lee) dalam kom
7. Ember pakaian kotor
8. Stetoskop
9. Jam dengan detik
10. Kain bedong 3 buah
11. Oksigen
12. Bengkok / nierbekken
B. PROSEDUR
1 Memperkenalkan diri kepada klien dan menjelaskan tindakan
yang akan dilakukan
2 Petugas mencuci tangan dengan sabun di bawah aliran air
yang mengalir
3 Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
4 Memakai sarung tangan
5 Tutup sampiran
6 Penilaian awal keadaan bayi meliputi:
Bayi bersih dari mekonium, bernapas dan menangis dengan
adekuat, tonus oto baik, warna kulit kemerahan dan bayi lahir
cukup bulan.
Bila ada jawaban tidak maka lakukan langkah selanjutnya.
7 Langkah awal resusitasi (dilakukan dalam waktu 30 detik)