Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA


PEMBERIAN ASI PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA DI
PUSKESMAS LENEK

KETUA: Nurul Hidayatun Jalilah, S.Si.T.,M.Keb

NIDN : 0824098701
ANGGOTA : Tina Sari (113421051)
Wiwin Jayanti (113121055)
Yuliani (113421056)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

HAMZAR LOMBOK TIMUR

TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Pengabdian : Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemberian


Masyarakat ASI pada ibu postpartum primipara di Puskesmas
Lenek
2. Ketua Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nurul Hidayatun Jalilah, S.Si.T.,M.Keb
b. NIP / NIDN / NIK : 0824098701
c. Prodi : S1 Pendidikan Bidan dan Profesi Bidan
d. Hp/E-mail :
3. Periode / Waktu : 1 hari/ Mei 2020
Kegiatan
4. Tempat pelaksanaan : Puskesmas Lenek
5. Masyarakat sasaran : 16 orang
6. Biaya yang disusulkan : Rp. 1.860.000
7. Biaya yang disetujui : Rp. 1.860.000
8. Nama Tim : a. Dosen/NIDN/NIK
Nurul Hidayatun Jalilah, S.Si.T.,M.Keb
(0824098701)
b. Mahasiswa/NIM :
1. Tina Sari (113421051)
2. Wiwin Jayanti (113121055)
3. Yuliani (113421056)

Menyetujui Lombok Timur, Mei 2020


Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana,

Eka Faizaturrahmi S.ST.,M. Nurul Hidayatun Jalilah, S.Si.T.,M.Keb


NIDN. 0808068501 NIDN. 0824098701

Mengetahui,
Ketua LPPM STIKes Hamzar

Ns. Anatun Aupia, S.Kep., MSN.


NIDN. 0820048501
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberi kekuatan dan petunjuk, sehingga laporan akhir pengabdian kepada
masyarakat dalam bentuk Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemberian
ASI pada ibu postpartum primipara di Puskesmas Lenek dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pengajuan
proposal pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan.
Kami menyadari laporan pengabdian kepada masyarakat ini tidak luput
dari kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
.

Lombok Timur, Mei 2020

Ketua Pelaksana Pengmas


DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan..............................................................................2
C. Manfaat Kegiatan............................................................................2
D. Luaran dan Target Pengabdian kepada Masyarakat.......................2
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah.............................................................3
B. Langkah-langkah Kegiatan ..................................................................4
BAB III ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN
A. Rencana Anggaran Biaya.....................................................................5
B. Jadwal Kegiatan ...................................................................................5
BAB IVHASIL KEGIATAN
A. Hasil Kegiatan......................................................................................5
B. Pembahasan..........................................................................................5
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................5
B. Saran.....................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes, 2008). Pemberian ASI ekskelusif
berati hanya bayi diberi ASI sejak lahir sampai usia enam bulan, tanpa
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,
juga tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi ataupun tim (roesli, 2008). ASI mengandungzat gizi
lengkap seperti protein, energi, laktosa, natrium kalsium, fosfor dan zat besi.
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulia
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia, tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow, 2005).
Menyikapi pentingnya pemberian ASI, Pemerintah Indonesia telah
menetapkan undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tentang Kesehatan
pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 bulan, kecuali atas indikasi medis (Presiden Republik
Indonesia (RI), 2009). Undang-undang perlindungan anak, hak kelangsungan
hidup, dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib di jamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah dan negara. (Presiden RI, 2002). Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk, yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya,
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat,
Pemerintah daerah, dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI, 2012).
Ibu primpara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu. Beberapa ibu primpara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirakn bayi yang bebas dari gangguan,
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk, 2004). Seorang ibu
primpara memliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya. Hasil penelitian oleh Smith, dkk (2012) di amerika serikat, 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari, dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya,
menyatakan ASI adalah adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta
tidak mengeluarkan uang, bagi ibu primapara berhenti menyussui, sangat
berkaitan dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan
tentang dasar-dasar ASI, kurangnya keterampilan menyusui, pengalaman
awal yang menyakitkan ketika merka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smith,dkk, 2012)

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan diadakannya program ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan ibu postpartum primiparatentang pentingnya
pemberian ASI di Puskesmas Lenek .
2. Meningkatkan kemampuan ibu postpartum primipara dalam pemberian
ASI di Puskesmas Lenek.

C. Manfaat Kegiatan
Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan ibu postpartum
primiparamengenai pemberian ASI di Puskesmas Lenek.
D. Target dan Luaran
Target atau sasaran Program Pengabdian Masyarakat ini adalah ibu-
ibu postpartum. Jumlah mitra ditetapkan dengan mempertimbangkan
efisiensi dan intensitas pelaksanaan program. Mitra yang merupakan ibu-ibu
post partum yang berasal dari Desa Lenek.
Luaran kegiatan ini merupakan solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi mitra melalui pendekatan secara terpadu, agar dapat meningkatkan
pengetahuan ibu-ibu postpartum tentang pentingnya pemberian ASI pada ibu
postpartum primipara.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Kerangka berpikir untuk memecahkan masalah kegiatan ini digambarkan
seperti pada bagan 3.1. Dari permasalahan yang muncul disusun berbagai
alternatif untuk memecahkan masalah. Selanjutnya dari berbagai alternatif,
dipilih alternatif yang paling mungkin dilaksanakan. Berdasarkan kerangka
berpikir tersebut, maka metode dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1
Metode Pelaksanaan (Kegiatan)

Permasalahan Pemecahan Masalah


 Kurangnya pengetahuan ibu-ibu  Meningkatkan
postpartum tentang pemberian pemahaman ibu-ibu
ASI postpartum tentang
 Terdapat banyaknya kasus ibu pemberian ASI melalui
postpartum yang salah dalam ceramah, tanya jawab dan
pemberian ASI diskusi.

Metode Kegiatan
 Ceramah dan diskusi
 Tanya jawab
B. Langkah – Langkah Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melalui beberapa
langkah, meliputi :
1. Persiapan
a. Pembuatan proposal pengabdian masyarakat
b. Koordinasi dengan mitra
c. Persiapan alat dan bahan
d. Publikasi undangan dan administrasi
2. Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan penyuluhan, sasaran terlebih dahulu dilakukan
pre test
b. Ceramah dan diskusi
c. Post test

3. Evaluasi
Untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan berdampak positif
atau sejauh mana program ini terlaksana adalah dengan melakukan pre
test dan post test.
BAB III
ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN

A. Realisasi Anggaran Biaya

Konsumsi

Makan siang 16 Kotak Rp. 700,000,-

Kue 16 Kotak Rp. 310.000,-

Air Mineral Rp 80.000,-

BBM

BBM untuk 1 mobil Rp. 200.000,-

Kesekretariatan dan ATK

Spanduk Rp. 200.000,-

Fotokopi Leaflet Rp. 170.000,-

Fotokopi Kertas Data, ATK Rp. 200.000,-

Jumlah Total Pengeluaran Rp.1.860.000 ,-

B. Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN BULAN
April 2020 Mei 2020
1. Pengajuan proposal
2. Pelaksanaan Pengabdian
Masyarakat
3. Revisi Proposal Pengabdian
Masyarakat
4. Penyerahan Proposal
Pengabdian Masyarakat
5. Persetujuan Kegiatan
6. Pelaksanaan Kegiatan
7. Pembuatan LPJ
8. Revisi LPJ
9. Penyerahan LPJ
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI pada ibu postpartum


primipara dilakukan pada tanggal 20 Mei 2020 di Puskesmas Lenek.
Pelaksanaan penyuluhan ditujukan pada masyarakat yang kategori ibu
postpartum. Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 16 orang ibu
Berdasarkan nilai pre dan post testdapat dilihat bahwa tingkat
pengetahuan.
1. Gambaran Hasil Pre Test Peserta Pengabdian Masyarakat
Tabel 1. Distribusi frekuensi hasil pre test peserta pengabdian masyarakat

Pengetahuan Frekuenai (f) Persentase (%)


Baik 0 0
Cukup 9 56,25
Kurang 7 43,75
Total 16 100

Tabel 2. Menunjukkan bahwa nilai pre test dominan diperoleh peserta


dengan kategori cukup yaitu sebesar 56,25% dan kategori kurang sebesar
43,75%.

2. Gambaran Hasil Post Test Peserta Pengabdian Masyarakat


Tabel 2. Distribusi frekuensi hasil post test peserta pengabdian masyarakat

Pengetahuan Frekuenai (f) Persentase


(%)
Baik 16 100
Cukup 0 0
Kurang 0 0
Total 16 100

Tabel 3. Menunjukkan bahwa nilai post test diperoleh oleh seluruh peserta
dengan kategori baik yaitu sebesar 100%.
4.2 Pembahasan

Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI pada


ibu postpartum primipara, ibu-ibu peserta penyuluhan mengalami
peningkatan pengetahuan tentangpentingnya pemberian ASI pada ibu
postpartum primipara. Selain itu peserta penyuluhan merasa senang telah
diberikan informasi tentang Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya
pemberian ASI pada ibu postpartum primipara. Berdasarkan teori Edgar
Dale yang menyatakan bahwa pengetahuan meningkat 20% dari
mendengarkan. Pada penyuluhan ini,pentingnya pemberian ASI pada ibu
postpartum primipara menggunakan metode ceramah sehingga peserta
penyuluhan dapat mendengarkan informasi-informasi yang disampaikan
oleh pemateri.
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan nilai pre test dominan diperoleh


peserta dengan kategori cukup yaitu sebesar 56,25% dan kategori kurang
sebesar 43,75%. Kemudian setelah diberikan penyuluhan didapatkan nilai
post test diperoleh oleh seluruh peserta dengan kategori baik yaitu sebesar
100%.

5.2 Saran

Kegiatan penyuluhan kesehatan ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam

meningkatkan pengetahuan ibu-ibu postpartum tentang pemberian ASI.

Dalam pencapaian kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi setiap

pihak yang terlibat.


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes. Pesan-Pesan tentang Inisiasi Menyusui


Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dan
keluarga Indonesia, 2008

Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33


tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Jakarta, 2012.
Diakses tanggal 20 Maret 2013 dalam http://www.depkes.go.id

Hamilton, Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC,


1995

Lowdermilk, B.Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC, 2004

Smith, Paige H, dkk. Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers : A


Qualitative. Philadhelpia: Lippicont Williams & Wilkins, 2003
Lampiran :
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMBERIAN ASI PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA

Tema : Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya Pemberian ASI


Pada Ibu Pospartum Primipara
Sasaran : Ibu-Ibu Post Partum
Tujuan :
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu mengetahui
cara pemberian ASI.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit,
diharapkan WUS dapat:
1. Mengetahui definisi ASI dan ASI eksklusif
2. Mengidentifikasi kandungan ASI
3. Memahami manfaat ASI
4. Mengetahui definisi Ibu primipara

Pelaksanaan Kegiatan
Pukul : 10.00–10.30
Hari / tanggal : 20 Mei 2020
Tempat : Puskesmas Lenek
Kegiatan Pembelajaran

Tahap/Waktu Penyuluhan Sasaran

Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam


(5 menit)  Memperkenalkan diri  Mempehatikan dan
 Menjelaskan tujuan dari mendengarkan dari
penyuluhan pemateri
 Memberiakan pre test  Ibu-ibu post partum
bertanya tentang
penjelasan yang belum
dimengerti
 Menjawab pertanyaan

Isi penyampaian Menjelaskan materi  Memperhatikan


materi penyuluhan mengenai :  Mengajukan
(20 menit)  Pengertian ASI dan ASI pertanyaan
eksklusif  Mempertahankan dan
 Kandungan ASI mendengarkan
 Manfaat ASI penjelasan dari
 Pengertian Ibu pemateri
primipara

Penutup  Menarik kesimpulan  Memperhatikan dan


(5 menit) dari materi yang memdengarkan
disampaikan penyuluhan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup
Metode dan Media
Metode : Ceramah dan diskusi
Media : Laptop, Infocus, Slide (Power Point), Leaflet
Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis test : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ASI dan ASI eksklusif
2. Jelaskan kandungan ASI
3. Jelaskan manfaat ASI
4. Jelaskan pengertian Ibu primipara
Kesimpulan
1. Dari hasil pendidikan kesehatan yang telah diberikan dapat disimpulkan
bahwa ibu-ibu post partum dapat mengerti tentang pengertian ASI dan ASI
eksklusif, kandungan ASI, manfaat ASI, pengertian Ibu primipara.
Lampiran Materi
PERAWATAN PAYUDARA

A. Pengertian ASI dan ASI Eksklusif


ASI adalah makanan paling baik untuk bayi setelah lahir.
Kelebihan
dan kehebatan ASI sudah tidak disangsikan lagi, ASI hampir mengandung
semuazat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi sesuai dengan
kebutuhanbayi. ASI adalah makanan cair, lengkap gizi, dan sebagai
makanan tunggal padaumumnya dapat memenuhi fisiologis sampai umur 6
bulan.
Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pada Ayat 1
diterangkan “Air Susu Ibu eksklusif yang selanjutnya disebut ASI
eksklusif
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan,tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain”.Semula Pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu
menyusui bayinya hinggausia empat bulan. Namun, sejalan dengan kajian
WHO mengenai ASI eksklusif,Menkes 11 lewat Kepmen No 450/2004
menganjurkan perpanjangan pemberianASI eksklusif hingga enam bulan.
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASIsecara eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lainseperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makananpadat seperti
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.
B. Kandungan ASI
ASI mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat
kekebalan,dan sel darah putih dengan porsi yang tepat dan seimbang.
Komposisi ASIbersifat spesifik pada tiap ibu, berubah dan berbeda dari
waktu ke waktu yangdisesuaikan dengan kebutuhan bayi saat itu.
Roesli mengemukakan perbedaan komposisi ASI dari hari ke
hari(stadium laktasi)sebagai berikut:
1. Kolostrum (colostrum/susu jolong)
Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning ataudapat pula
jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebihbanyak dari susu matang)
dan protein, keluar pada hari pertamasampai hari ke-4/ke-7. Kolostrum
membersihkan zat sisa darisaluran pencernaan bayi dan mempersiapkannya
untuk makananyang akan datang. Jika dibandingkan dengan susu
matang,kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah dantotal
energi lebih rendah. Volume kolostrum 150-300 ml/24 jam.
2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadiASI yang
matang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadarkarbohidrat dan
lemak makin tinggi dan volume akan makinmeningkat. ASI ini keluar sejak
hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.
3. ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 danseterusnya,
komposisi relatif konstan.
4. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit
ASI yang pertama disebut foremilk dan mempunyai komposisiberbeda
dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilkdihasilkan sangat
banyak sehingga cocok untuk menghilangkanrasa haus bayi. Hindmilk
keluar saat menyusui hampir selesai danmengandung lemak 4-5 kali lebih
banyak dibanding foremilk,diduga hindmilk yang mengenyangkan bayi.
5. Lemak ASI makanan terbaik otak bayi
Lemak ASI mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandungenzim
lipase yang mencerna lemak. Susu formula tidakmengandung enzim,
sehingga bayi kesulitan menyerap lemak susuformula. Lemak utama ASI
adalah lemak ikatan panjang (omega-3,omega-6, DHA, dan asam
arakhidonat) suatu asam lemak esensialuntuk myelinisasi saraf yang penting
untuk pertumbuhan otak.Lemak ini sedikit pada susu sapi. Kolesterol ASI
tinggi sehinggadapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan otak. Kolesterol
jugaberfungsi dalam pembentukan enzim metabolisme kolesterol
yangmengendalikan kadar kolesterol di kemudian hari sehingga
dapatmencegah serangan jantung dan arteriosklerosis pada usia muda.
6. Karbohidrat ASI
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula) dan kandungannyalebih
banyak dibanding dengan susu mamalia lainnya atau sekitar20-30 % lebih
banyak dari susu sapi. Salah satu produk dari laktosaadalah galaktosa yang
merupakan makanan vital bagi jaringan otakyang sedang tumbuh. Laktosa
meningkatkan penyerapan kalsiumyang sangat penting untuk pertumbuhan
tulang. Laktosa jugameningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik
yaitu,Lactobacillis bifidus. Fermentasi laktosa menghasilkan asam
laktatyang memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
7. Protein ASI
Protein utama ASI adalah whey (mudah dicerna), sedangkanprotein utama
susu sapi adalah kasein (sukar dicerna). Rasio wheydan kasein dalam ASI
adalah 60:40, sedangkan dalam susu sapirasionya 20:80. Produk ASI tentu
lebih menguntungkan bayi,karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein.Selain itu, ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu
sapimengandung lactoglobulin dan bovine serum albumin yang
seringmenyebabkan alergi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif
dapatmenghindarkan bayi dari alergen karena setelah 6 bulan usus
bayimulai matang dan bersifat lebih protektif. Lebih jauh lagi, ASI
jugamengandung lactoferin sebagai pengangkut zat besi dan sebagaisistem
imun usus bayi dari bakteri patogen. Laktoferin membiarkanflora normal
usus untuk tumbuh dan membunuh bakteri patogen.Zat imun lain dalam ASI
adalah suatu kelompok antibiotik alamiyaitu lysosyme. Protein istimewa
lainnya yang hanya terdapat diASI adalah taurine yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak,susunan saraf, juga penting untuk pertumbuhan retina.
Sususapitidak mengandung taurine sama sekali.
8. Faktor pelindung dalam ASI
ASI sebagai imunisasi aktif merangsang pembentukan daya tahantubuh
bayi. Selain itu, ASI juga berperan sebagai imunisasi pasifyaitu dengan
adanya SIgA (secretory immunoglobulin A) yangmelindungi usus bayi pada
minggu pertama kehidupan dari alergen.
9. Vitamin, mineral dan zat besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral, dan zat besi yang lengkap serta
mudah diserap oleh bayi.
Menurut (Maryunani, 2015), tujuan perawatan payudara diantaranya:
1. Memperbaiki sirkulasi darah.
2. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar
terhindar dari infeksi.
3. Menguatkan alat payudara, memperbaiki bentuk puting susu sehingga
bayi menyusui dengan baik.
4. Dapat merangsang kelenjar air susu, sehingga produksi ASI menjadi
lancar.
5. Untuk mengetahui secara dini kelainan pada puting susu ibu dan
melakukan usaha untuk mengatasinya.
6. Mempersiapkan psikologis ibu untuk menyusui.
Mencegah pembendungan ASI.
C. Manfaat ASI
Menurut Roesli manfaat ASI bagi bayi yaitu:
1. ASI sebagai nutrisiDengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai
makanantunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi
normalsampai usia 6 bulan
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuhBayi yang mendapat ASI eksklusif
akan lebih sehat dan lebihjarang sakit, karena ASI mengandung berbagai
zat kekebalan.
3. ASI meningkatkan kecerdasanASI mengandung nutrien khusus yaitu
taurin, laktosa dan, asamlemak ikatan panjang (DHA, AHA, omega-3,
omega-6) yangdiperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien tersebut
tidakada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Oleh karena
itu,pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulanakan
optimal.
4. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang.Perasaan terlindung dan
disayangi pada saat bayi disusui menjadidasar perkembangan emosi bayi
dan membentuk kepribadian yangpercaya diri dan dasar spiritual yang
baik.Manfaat lain pemberian ASI bagi bayi yaitu sebagai berikut:
a. Melindungi anak dari serangan alergi
b. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
c. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
d. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker padaanak, dan
diduga mengurangi kemungkinan menderitapenyakit jantung.
e. Menunjang perkembangan motorik bayi.
Menurut Roesli menyusui juga memberikan manfaat pada ibu, yaitu:
1) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan (post partum)Menyusui
bayi setelah melahirkan akan menurunkan risikoperdarahan post
partum, karena pada ibu menyusui peningkatankadar oksitosin
menyababkan vasokontriksi pembuluh darahsehingga perdarahan akan
lebih cepat berhenti. Hal ini menurunkan
angka kematian ibu melahirkan.
2) Mengurangi terjadinya anemia Mengurangi kemungkinan terjadinya
kekurangan darah atauanemia karena kekurangan zat besi. Karena
menyusui mengurangiperdarahan.
3) Menjarangkan kehamilan
Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidakhamil
pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidakhamil sampai
bayi berusia 12 bulan.
4) Mengecilkan Rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat
membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil.
5. Ibu lebih cepat langsing kembali
Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh
akanmengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil.
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Pada umumnya bila wanita dapat menyusui sampai bayi berumur 2tahun
atau lebih, diduga akan menurunkan angka kejadiancarcinoma mammae
sampai sekitar25% dan carcinoma ovariumsampai 20-2
7. Lebih ekonomis/murah
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susuformula
dan perlengkapan menyusui. Selain itu, pemberian ASIjuga menghemat
pengeluaranuntuk berobat bayi karena bayijarang sakit.
8. Tidak merepotkan dan hemat waktuSusu ASI dapat segera diberikan
tanpa harus menyiapkan ataumemasak air, tanpa harus mencuci botol,
dan tanpa menunggu agarsuhunya sesuai.
9. Memberi kepuasan bagi ibuSaat menyusui, tubuh ibu melepaskan
hormon-hormon sepertioksitosin dan prolaktin yang disinyalir
memberikan perasaanrileks/santai dan membuat ibu merasa lebih
merawat bayinya.
10. Portabel dan praktisAir susu ibu dapat diberikan di mana saja dan kapan
sajadalamkeadaan siap minum, serta dalam suhu yang selalu tepat.

D. Pengertian Ibu Primipara


Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu
kali persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamiton,
1995). Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai
anak yang hidup dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermik, 2004).
Beberapa ibu primipara biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan
bayi yang bebas dari gangguan, sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu
untuk mencari pengetahuan banyak tentang perawatan maternal.
Pengetahuan tersebut termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI
yang benar (Lowdermik, 2004).
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat. Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI, keterampilan yang kurang, perubahan
hidup yang baru, dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka
tidak siap untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith, dkk, 2012).
DOKUMENTASI
DAFTAR HADIR PESERTA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

No Nama Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai