Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS TERKAIT

KESEHATAN ANAK DAN REMAJA

Fasilitator : Ns. Hariawan, S.Kep, M.Kep

Di susun Oleh kelompok 3 :

1. Nurfitriani
2. Herawati
3. Mardiana
4. Faisal
5. Sri Wahyu Ningsih
6. Supriadi
7. Lalu Putra Jaya Wira Agung
8. Nasriadi
9. Sahabudin
10. Nizam Zarkasyi

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KEPERAWATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan Makalah ini, kami mengalami berbagai kendala dan kesulitan,
namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta
bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga
makalah yang berjudul "Asuhan Keperawatan Agregat Dalam Komunitas Terkait Anak dan
Remaja" dapat selesai tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan, demi terciptanya tujuan
yang ingin dicapai.

Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak, maka kami mengucapkan
terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Lombok Timur, 03 Juli 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan anak memiliki implikasi jangka panjang. Kebiasaan kesehatan yang
diadopsi oleh anak dan remaja akan mempengaruhi potensi mereka untuk hidup sehat
dan produktif. Kesehatan fisik dan emosional yang dialami oleh seorang anak
memainkan peran penting dalam perkembangan secara keseluruhan dan kesejahteraan
seluruh keluarga.
Anak-anak adalah populasi yang bergantung terutama pada orang tua lain
untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraannya. Perawat
kesehatan komunitas/masyarakat dapat mempelajari lebih lanjut tentang kelompok
populasi yang penting ini dan befaktor positif dan negatif yang dapat mempengaruhi
terhadap kesehatan mereka. Perawat dapat menggunakan informasi ini untuk
membantu meningkatkan anak-anak untuk tumbuh menjadi sehat, baik secara fisik
dan emosional. Bab ini berfokus pada status kesehatan anak- anak dan remaja,
kesehatan medisnya, faktor sosial ekonomi, budaya, lingkungan, pendidikan,
keamanan, dan kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas/masyarakat harus
mampu meningkatkan kesehatan anak dan remaja.

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, maka penulis mencoba untuk
merumuskan permasalahan yaitu terkait dengan Kesehatan Anak dan Remaja.

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan anak


2. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan remaja
3. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan anak dan remaja
4. Mahasiswa mampu menyebutkan peran tanggung jawab perawat untuk
meningkatkan kesehatan anak dan remaja
BAB II

PEMBAHASAN

A. ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS :


KESEHATAN ANAK DAN REMAJA
1. Isu Kehamilan Dan Bayi

Kesehatan ibu sebelum, selama dan setelah kehamilan memiliki dampak


langsung pada kesehatan dan kesejahteraan anaknya. Suatu pendekatan yang
komprehensif yang membantu perempuan mengidentifikasi dan mengatasi
potensi risiko dan hambatan terhadap kesehatan pada saat sebelum, antara dan
diluar kehamilan.

a) Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi dan anak-anak selama tahun pertama kehidupan,


merupakan indikator penting dari status kesehatan anak-anak. Kematian
bayi mencerminkan kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat dan
digunakan sebagai indikator luas tentang pelayanan kesehatan dan status
kesehatan. Lima penyabab utama kematian bayi adalah cacat bawaan,
gangguan yang berkaitan dengan usia kehamilan pendek atau berat badan
lahir rendah, sindrom bayi meninggal tiba-tiba (SIDS), komplikasi pada ibu
hamil dan kecelakaan seperti sesak napas.

b) Bayi Lahir Prematur Dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Kelahiran prematur (lahir sebelum 37 minggu usia kehamilan) dan bayi berat
lahir rendah (berat kurang dari 2,5 kilogram saat hamil) adalah tanda yang
paling penting dari kesehatan bayi. Bayi yang lahir premature atau berat
badan lahir rendah memiliki resiko yang jauh lebih besar dari kematian
dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan dengan berat normal, sama seperti
pada kasus cacat mental dan fisik seperti palsy, masalah penglihatan otak
seperti retinopati prematuritas, masalah nutrisi, dan gangguan pendengaran.

c) Kesehatan Prekonsepsi

Kesehatan yang baik untuk semua perempuan pada usia reproduksi,


kesehatan prekonsepsi dapat membantu meningkatkan perkembangan dan
kesehatan janin yang optimal karena hampir setengah dari kehamilan yang
terjadi adalah kehamilan tidak diinginkan. Langkah-langkah gaya hidup
sehat untuk perempuan adalah mencapai berat badan yang sehat dan gizi
yang baik, merawat masalah kesehatan kronis seperti diabetes, melakukan
vaksinasi, menghindari racun lingkungan, mengurangi stress dan
menghilangkan hubungan yang kasar dan menghindari obat- obatan terlarang,
rokok dan alcohol. Kontrasepsi yang efektif dapat membantu perempuan
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan memperpanjang jarak
kehamilan. Jarak kehamilan yang terlalu dekat (kurang 18 bulan) dapat
meningkatkan kemungkinan berat badan lebih rendah, kelahiran premature
dan masalah plasenta.

d) Perawatan Prenatal

Perawatan prenatal lebih awal dan teratur dapat meningkatkan seseorang


perempuan melahirkan bayi secara sehat dan cukup bulan. Perawatan
prenatal termasuk memberikan edukasi pada klien, mengidentifikasi resiko
dan pemantauan dan mengatasi gejala. Hal ini juga termasuk rujukan
kesehatan, nutrisi, edukasi setelah melahirkan, dan program-program
pelayanan sosial yang dapat membantu seorang perempuan mengoptimalkan
kehamilan yang sehat. Perawatan prenatal yang komprehensif dapat
mengidentifikasi penyebab spesifik mortalitas dan morbiditas bayi seperti
anemia ibu, diabetes, hipertensi, infeksi saluran kemih, infeksi menular
seksual dan gizi buruk.

2. Masalah Kesehatan Anak

Penyebab kematian anak bervariasi tergantung usia. Orang tua dan masyarakat
memiliki tanggung jawab penting dalam mempromosikan gaya hidup sehat,
menciptakan lingkungan yang aman dan menjamin akses ke perawatan medis.

a) Cedera
Bayi dan anak-anak berisiko besar untuk cedera yang tidak disengaja. Mereka
mempunyai rasa penasaran dan semangat untuk mengekplorasi lingkungan,
tetapi kurang mampu dalam hal koordinasi dan kognitif dalam menjaga diri
dari bahaya. Ukurannya yang kecil dan perkembangan tulang dan otot
membuat mereka sangat rentan terhadap cedera. Penyebab utama kematian
cedera untuk anak-anak kurang dari 1 tahun adalah sesak napas karena
tersendak atau tercekik.
Banyak kecelakaan dapat dihindari dengan meningkatkan keselamatan
lingkungan anak. Memastikan keamanan anak dalam kendaraan bermotor
sangat penting. Langkah yang paling penting pada orang tua untuk
memastikan keselamataan anak dalam kendaraan bermotor adalah
pengamanan anak di kursi mobil secara benar berdasarkan usia dan ukuran
anak. Untuk memaksimalkan keamanan anak-anak harus di taruh di kursi
mobil yang terletak di kursi belakang mobil sampai mereka berusia 12 tahun
(National Highway Traffic Safety Administrarion, 2013).
Cedera kepala karena bersepeda dan olahraga roda lainnya, seperti skateboard
adalah penyebab utama kematian anak dan kecacatan. Penyebab cedera otak
traumatic adalah kurangnya perlindungan kepala yang tepat dan jatuh dari
sedikitnya 2 kaki. Penggunaan helm dan peralatan pelindung diri yang tepat
secara substansial dapat mengurangi risiko cedera.
b) Malnutrisi dan Gizi oleh Pemerintah Indonesia
Indikator program Bina Gizi dan Kesehatan Anak adalah meningkatnya
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi
seluruh masyarakat. Pembinaan perbaikan gizi masyarakat mempunyai
sasaran kegiatan yaitu meningkatnya pelayanan gizi masyarakat. Selain itu
juga pemerintah melakukan pembinaan kesehatan bayi, anak dan remaja
dengan sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan kesehatan bayi, anak dan remaja.
c) Imunisasi
Imunisasi adalah petunjuk kesehatan anak. Imunisasi yang sesuai akan
melindungi semua anggota masyarakat, terutama untuk kekebalan individu
dan wanita hamil, yang sangat rentan terhadap penyakit infeksi tertentu.
Tingkat penyakit dapat dicegah dengan vaksin berada pada tingkat yang
rendah, tetapi banyak anak-anak dan remaja tetap berada di level yang belum
diimunisasi.
d) Masalah Lingkungan
Potensi ancaman terhadap kesehatan anak-anak kadang- kadang ada di
lingkungan hidup mereka. Ancaman dapat ditemukan di udara, di dalam air,
dan dari eksposur beracun bahan kimia. Misalnya, polusi udara, kualitas udara
ruangan yang buruk dan asap rokok dapat menyebabkan atau memicu asma.
Asma adalah salah satu gangguan kronis anak-anak yang paling umum,
mempengaruhi sekitar 9,3 anak setiap tahun. Masalah lain yang perlu
diperhatikan adalah paparan produk pembersih beracun, pestisida, obat-obatan
dan herbisida. Langkah sederhana dapat membantu mengurangi anak-anak
dari paparan seperti child resistant packaging, lemari keselamatan dan
pengawasan.
e) Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak dan remaja dengan kebutuhan khusus adalah mereka yang
memiliki kondisi fisik, perkembangan, perilaku atau emosional kronis yang
memerlukan pelayanan kesehatan dan kebutuhan lainnya seperti anak pada
umumnya. Kondisi ini termasuk gangguan perkembangan seperti sindrom
Down dan gangguan spectrum autism, gangguan kesehatan mental seperti
depresi dan kecemasan, kejang, alargi, asma, dan attention deficit /
hyperactivity disorder (ADHD).
Anak-anak dengan kebutuhan khusus sering memiliki beberapa kebutuhan
layanan, termasuk kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan fisik dan
mental, layanan diagnostic khusus, pelayanan sosial dan pendidikan, kejuruan
dan kadang-kadang layanan korektif. Keluarga harus menghadapi tantangan
dalam mendapatkan perawatan untuk anak- anak dengan kebutuhan khusus
seperti kriteria perlakuan yang berbeda, duplikasi dan kesenjangan dalam
layanan, sumber pendanaan fleksibel, geografis, budaya dan hambatan
keuangan dan koordinasi yang buruk dari perawatan.

3. Masalah Kesehatan Remaja

Masa remaja adalah masa kesehatan yang baik. Ini adalah periode ketika pra-
remaja dan remaja membentuk kebiasaan kesehatan seumur hidup, termasuk pola
makan dan kebiasaan olahraga dan keterampilan kesehatan emosional seperti
pemecahan masalah dan strategi koping. Biasanya, remaja tidak menggunakan
layanan kesehatan kecuali mereka memiliki kondisi kronis atau penyakit akut.
Mereka jarang menggunakan pelayanan kesehatan preventif.
Dalam mendapatkan kebebasan, banyak remaja yang mempunyai perilaku
berisiko, termasuk alkohol dan penyalahgunaan narkoba, penggunaan tembakau,
awal dan aktivitas seksual tanpa kondom, mengemudi tidak aman, kenakalan
remaja dan kekerasan yang mengancam kesehatan mereka. Perilaku tersebut
dipengaruhi oleh teman sebaya, keluarga, dan karakteristik masyarakat di mana
mereka tinggal.

Pendekatan tradisional untuk meningkatkan kesehatan remaja telah berfokus


pada risiko tertentu. Namun, sebuah kolaborasi, pendekatan multipartner antara
kekuatan yang berfokus masyarakat dibanding dengan berfokus pada risiko
individu. mungkin lebih efektif dalam membantu remaja menghindari risiko dan
mengembangkan kompetensi sosial. Perawat kesehatan komunitas/masyarakat
dapat membantu orang tua dan masyarakat dalam memahami perilaku berisiko
dan dapat membantu dalam pengembangan strategi masyarakat menangani
mereka secara efektif.

a) Perilaku Seksual Berisiko

Salah satu perilaku remaja yang berisiko adalah hubungan seksual. Aktivitas
seksual remaja sering tidak terlindungi dan dapat mengakibatkan kehamilan
yang tidak diinginkan, infeksi human immunodeflciency virus (HIV), dan
infeksi menular seksual lainnya (IMS).

Cara pencegahan HIV, IMS lain, dan kehamilan yang 100 persen efektif
adalah dengan cara menghindari hubungan seks melalui vaginal, anal dan
oral. Model pencegahan primer yang paling berhasil adalah dengan cara
berdasarkan bukti dan disesuaikan dengan kebutuhan individu masyarakat.
Komponen program tersebut dapat mencakup sebagai berikut:

1) Promosi hindari berhubungan seks


2) Pendidikan tentang kontrasepsi dan ketersediaan
3) Pendidikan Seks
4) Pengembangan karakter
5) Pengembangan keterampilan pemecahan masalah
6) Program konseling sebaya
7) Strategi untuk memastikan keberhasilan sekolah remaja
8) Pelatihan kerja
Upaya tersebut akan lebih berhasil ketika ada kemitraan antara orang tua,
remaja, dan lembaga untuk kesehatan, pendidikan, agama, pelayanan sosial.
dan pemerintah. Perawat yang bekerja dalam organisasi tersebut dapat
memainkan peran kepemimpinan dalam mengembangkan program-program
masyarakat untuk pencegahan perilaku seksual berisiko pada remaja.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Anak dan Remaja

a) Kemiskinan
Kemiskinan adalah ancaman terbesar bagi kesehatan anak. Faktor yang terkait
dengan kemiskinan meliputi pendidikan orang tua, pekerjaan, dan orang tua
tunggal. Bahkan jika orang tua memiliki pekerjaan penuh-waktu. tingkat
pendidikan yang rendah membuat anak-anak mereka rentan terhadap
kemiskinan.
Kemiskinan tidak selalu menempatkan anak pada risiko; Namun, anak-anak
miskin menghadapi risiko kesehatan dan sosial ekonomi yang dapat
memperberat kemiskinan (Federal Interagency Forum on Child and Family
Statistics, 2013):
1) Anak-anak miskin kurang memiliki akses terhadap makanan bergizi,
tempat tinggal, dan perawatan kesehatan.
2) Anak-anak miskin sering kehilangan kesempatan seperti sekolah yang
baik, perpustakaan, dan sumber daya masyarakat lainnya.
3) Kematian akibat cedera yang tidak diinginkan, penganiayaan anak,
pembunuhan, IMS, dan penyakit menular (termasuk AIDS) lebih umum di
antara anak-anak miskin.
4) Banyak anak-anak miskin tinggal di perumahan di bawah standar,
memiliki stres di rumah. Obato-batan dan kejahatan. dan kurangnya role
model yang positif dan matang.
5) Anak-anak miskin yang merasa putus asa tentang masa depan.
6) Anak-anak miskin sering menderita berat badan lahir rendah, asma,
kerusakan gigi, kadar tunbal dalam darah tinggi, ketidakmampuan belajar,
Dan remaja hamil di luar nikah (belum menikah telah melahirkan anak)

Beban sosial dan ekonomi ini dapat menyebabkan orang tua atau pengasuh
dapat mengabaikan hal-hal lain, seperti menyediakan sarapan bergizi sebelum
sekolah, menjaga anak, dan imunisasi selesai sesuai jadwal. Hal ini dapat
menyebabkan rasa putus asa dan di kalangan orang tua dan anak-anak, yang
sangat menghambat perilaku sehat. Faktor-faktor ini jelas meningkatkan risiko
kesehatan fisik dan emosional anak.

b) Penggunan Pelayanan Kesehatan


Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat antara masa bayi dan remaja; Oleh
karena itu mereka sangat rentan terhadap efek dari penyakit dan faktor
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional.
Akses ke sumber pelayanan kesehatan secara teratur dapat memfasilitasi
dengan cepat masalah medis akut, yang dapat membantu mencegah menjadi
kronis, menonaktifkan kondisi. Misalnya, infeksi telinga yang tidak diobati
dapat menyebabkan gangguan pendengaran. yang dapat menyebabkan
ketidakmampuan belajar. masalah sekolah, dan bahkan putus sekolah.
Sehingga harga (ini rendah dapat meningkatkan kemungkinan depresi.
masalah perilaku, aktivitas seksualawal. IMS. Dan kehamilan yang tidak
direncanakan.

5. Strategi Untuk Meningkatkan Kesehatan Anak dan Remaja

a) Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit


Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit lebih penting dan hemat biaya
untuk anak-anak daripada untuk kelompok usia lainnya. Perawatan kesehatan
primer dan intervensi dini untuk anak-anak dan keluarga dapat membantu
mencegah masalah biaya, penderitaan, dan potensi manusia hilang.
Promosi kesehatan dan strategi pencegahan penyakit untuk meningkatkan
kesehatan anak dan remaja muncul dalam berbagai bentuk dan berasal
lembaga penelitian, lembaga-lembaga publik, perusahaan swasta, dan
organisasi berbasis masyarakat. Mereka dapat mencakup sebagai berikut:
1) Intervensi klinis
2) Upayakesehatan masyarakat yang mengidentifikasi tren dan
mengembangkan populasi berbasis, masyarakat luas, atau strategi
individu untuk mempengaruhi mereka
3) Usaha filantropis yang mendanai inisiatif di masyarakat, negara, dan
regional
4) Inisiatif kebijakan publik yang membuat atau memperbaiki program
publik atau memberikan insentif bagi entitas nonpemerintah untuk
mengatasi masalah yang teridentifikasi.

6. Peran dan Tanggung Jawab Perawat Untuk Meningkatkan Kesehatan Anak


dan Remaja

Perawat kesehatan masyarakat selalu memainkan peran penting dalam


meningkatkan status kesehatan ibu hamil, anak anak, dan remaja. Dalam
masyarakat, perawat kesehatan masyarakat seringkali yang paling mengetahui
status anak-anak kesehatan, setiap hambatan yang mencegah anak-anak menerima
perawatan yang diperlukan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
kesehatan mereka. Berbekal informasi dan pengetahuan tentang sumber daya
kesehatan yang tersedia di masyarakat, perawat kesehatan masyarakat adalah:
1) Sebuah advokat untuk meningkatkan respons individu dan masyarakat
terhadap kebutuhan anak-anak
2) Seorang peneliti untuk strategi yang efektif untuk melayani perempuan
dan anak-anak
3) Seorang peserta dalam program yang didanai public
4) Sebuah promotor intervensi sosial yang meningkatkan situasi kehidupan
keluarga berisiko tinggi
5) Seorang mitra dengan profesional lain untuk meningkatkan pelayanan
kolaborasi dan koordinasi
Salah satu peran penting dari perawat kesehatan masyarakat adalah untuk
membantu menghubungkan pelayanan kesehatan dan sosial setempat dengan
sistem sekolah. Anak-anak harus sehat untuk belajar; namun, anak-anak mungkin
datang ke sekolah dengan masalah penglihatan, pendengaran, dan masalah
kesehatan lainnya sehingga pendidikan yang sesuai, skrining, dan pengobatan
bisa dicegah atau diatasi. Ketika anak-anak melewati usia prasekolah, perawat
kesehatan sekolah terkadang mereka hanya sambungan ke sistem pelayanan
kesehatan. Perawat kesehatan sekolah dapat menjadi sumber penting dari
pelayanan kesehatan primer dan informasi kesehatan bagi siswa dan keluarga
mereka.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A) PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan
a. Identitas anak dan/atau orang tua
Nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, ras/kelompok entries, jenis
kelamin, agama, tanggal wawancara, informan.
b. Keluhan Utama
Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat
jasmani dan rohani karena akan dipenetrasikan antigen dalam imunisasi
yang akan memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan kondisi anak
yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup
kemungkinan jika saat memasuki jadwal imunisasi ia berada dalam
kondisi sakit.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan
utama. Jika saat ini kesehatan anak baik, riwayat penyakit sekarang
mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam kondisi
tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui
status kesehatan anak saat ini, selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini
juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus mendapat perawatan
lebih lanjut mengenai penyakitnya.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan
sebelumnya yang pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk
yang berarti dalam pemberian imunisasi.
1) Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
2) Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.

3) Alergi.

4) Pengobatan terbaru.

5) Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi


terhadap imunisasi yang pernah didapat sebelumnya.

6) Pertumbuhan dan perkembangan anak (Sebelum melakukan imunisasi


dapat pula dikaji pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat
mengidentifikasikan indikasi imunisasi serta pendidikan kesehatan
yang sesuai dengan usia serta pola perilaku anak baik ditujukan secara
langsung pada anak ataupun keluarganya).

7) Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.

e. Tinjauaan Sistem
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan
masalah kesehatan pada anak, walau tampak jarang dilakukan saat akan
diimunisasi, namun tinjauan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik
selain pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian
cenderung hanya berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga.
f. Riwayat pengobatan keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang
memiliki kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji
pajanan terhadap penyakit menular pada anggota keluarga dan kebiasaan
keluarga yang dapat memengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan
penggunaan bahan kimia lain, serta tingkat kewaspadaan keluarga saat
anak mengalami sakit.
g. Riwayat Psikososial
Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus
pada riwayat imunisasi yang pernah ia dapatkan, apabila riwayat
sebelumnya menyisakan kerisauan pada anak maka akan lebih baik jika
saat imunisasi berikutnya hal ini diperbaiki untuk mengubah konsep anak
terrhadap imunisasi, menanamkan padanya bahwa hal ini penting untuk
mencegah penyakit yang mungkin mendatanginya, serta diperlukan
keterlibatan keluarga yang dapat memberikan dukungan mental pada
anaknya sehingga anak tidak risau dalam menghadapi imunisasi.
h. Riwayat Keluarga
Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan
sebagai anggota keluarga dan komunitas. Pengkajian juga berfokus pada
sejauh mana keluarga memahami tentang imunisasi yang akan diberikan
pada anak.
i. Pengkajiaan Nutrisi
Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan
nutrisi anak dalam kaitannya dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia
mendapatkan imunisasi dan dapat dijadikan bahan untuk pendidikan
kesehatan pasca imunisasi anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian
terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis.
j. Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak,
sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui mengenai keadaan anak
yang dapat membantu proses imunisasi dan juga pendidikan kesehatan
seputaran imunisasi anak.
k. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil,
seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-
lain, serta apakah ehamilannya dipantau berkala.
l. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah
secara normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir.
m. Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan
pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.
n. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku
Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita sebagaimana telah
dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat diketahui mengenai keadaan
perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan normal,
meragukan, atau memerlukan rujukan.
o. Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data
penunjang lainnya, seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang
diperlukan terutama apabila anak berada di klinik.
2. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan


data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui
tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Tujuan analisa data:


a. Menetapkan kebutuhan komunitas
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon komunitas
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

3. Prioritas Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan


keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria
penapisan, diantaranya:
a. Sesuai dengan perawat komunitas
b. Jumlah yang berisiko
c. Besarnya resiko
d. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
e. Minat masyarakat
f. Kemungkinan untuk diatasi
g. Sesuai dengan program pemerintah
h. Sumber daya tempat
i. Sumber daya waktu

B) Diagnosa Keperawatan

Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah


dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
1. Masalah (Problem)

Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.

2. Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi
perilaku dengan lingkungan.
3. Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)

Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta


serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan
yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan

c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau


mesin penjual makanan

d. Kemiskinan

e. Efek penggunaan alcohol atau obat

4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:


a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak
dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju
pertumbuhan adolesens

C) Intervensi (Perencanaan) Keperawatan


Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi: perumusan tujuan, rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.
Intervensi promosi kesehatan
1. Cedera tidak disengaja
a. Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
b. Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
c. Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan
kendaraan bermotor
d. Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga
2. Penggunaan zat
a. Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3. Bunuh diri
a. Berikan informasi tentang bunuh diri
b. Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba
bunuh diri
4. Penyakit menular seksual
a. Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan,
dan gejala yang berhubungan
b. Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif
seksual, tentang penggunaan kondom
c. Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anak-anak adalah populasi yang bergantung terutama pada orang tua lain
untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraannya.
Perawat kesehatan komunitas/masyarakat dapat mempelajari lebih lanjut
tentang kelompok populasi yang penting ini dan befaktor positif dan negatif
yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan mereka. Makalah ini
menjelaskan tentang status kesehatan anak-anak dan remaja, kesehatan
medisnya, faktor sosial ekonomi, budaya, lingkungan, pendidikan, keamanan,
dan kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas/masyarakat harus
mampu meningkatkan kesehatan anak dan remaja.

Konsep teoritis dalam makalah ini terkait status kesehatan anak dan
remaja. Asuhan keperawatannya memiliki fokus pengkajian utama. Fokus
pengkajian tersebut adalah melakukan anamnesis dengan menanyakan kepada
klien terkait keluhan yang terjadi saat ini, pengumpulan riwayat secara
seksama meliputi tanggal awitan, pengobatan yang digunakan baik yang
diresepkan atau yang dibeli sendiri, diagnosis lain yang ada termasuk
pembedahan, diit, paritas jika wanita, dan dampak gaya hidup.

B. SARAN

Diharapkan makalah ini bisa dijadikan acuan dan menambah wawasan


tentang Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kesehatan Anak dan Remaja.
Sehingga, pembaca khususnya mahasiswa/i keperawatan mampu menerapkan
asuhan keperawatan ini secara komperehensif dan holistik.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan


Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

https://www.academia.edu/34188234/ASKEP_REMAJA diaksestanggal20
Februasi 2020 pukul 08:34

Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Nies, Mary.A., McEwen, Melanie. (2019). Keperawatan Kesehatan


Komunitas dan Keluarga. Singapore: Elsevier.

Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai