a. Kemiskinan
Kemiskinan adalah ancaman terbesar bagi kesehatan anak. Faktor yang terkait dengan kemiskinan meliputi
pendidikan orang tua, pekerjaan, dan orangtua tunggal. Bahkan jika orang tua memiliki pekerjaan penuh-waktu. tingkat
pendidikan yang rendah membuat anak-anak mereka rentan terhadap kemiskinan.
Kemiskinan tidak selalu menempatkan anak pada risiko; Namun, anak-anak miskin menghadapi risrko kesehatan dan
sosial ekonomi yang dapat memperberat kemiskinan (Federal Interagency Forum on Child and Family Statistics, 2013):
1. Anak-anak miskin kurang memiliki akses terhadap makanan bergizi, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan.
2. Anak-anak miskin sering kehilangan kesempatan seperti sekolah yang baik, perpustakaan, dan sumber daya masyarakat
lainnya.
3. Kematian akibat cedera yang tidak diinginkan, penganiayaan anak, pembunuhan, IMS, dan penyakit menular (termasuk
AIDS) lebih umum di antara anak-anak miskin.
4. Banyak anak-anak miskin tinggal di perumahan di bawah standar, memiliki stres di rumah. Obato-batan dan kejahatan.
dan kurangnya role model yang positif dan matang.
5. Anak-anak miskin yang merasa putus asa tentang masa depan.
6. Anak-anak miskin sering menderita berat badan lahir rendah, asma, kerusakan gigi, kadar tunbal dalam darah tinggi,
ketidakmampuan belajar, Dan remaja hamil di luar nikah (belum menikah telah melahirkan anak)
7. Anak-anak miskin lebih cenderung untuk sering bergerak. Ketidak stabilan perumahan dan kondisi hidup yang ekstrim
dari anak-anak miskin yang tidak punya rumah atau migran biasanya menambah masalah kesehatan mereka.
b.Penggunaan layanan kesehatan
Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat antara masa bayi dan remaja; Oleh karena itu mereka
sangat rentan terhadap efek dari penyakit dan faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan fisik
dan emosional. Upaya preventif dan perawatan gigi menawarkan anak-anak dan orang tua untuk
bertemu secara berkala dengan penyedia layanan kesehatan untuk melakukan hal berikut:
1. Mendiskusikan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan emosmnal anak
2. Mempelajari tentang gizi yang baik.
3. Masalah keselamatan, seperti penggunaan kursi mobil dan sabuk pengaman.
4. Menerima imunisasi, dan skrining pendengaran dan penglihatan
5. Mempelajari tentang ancaman lingkungan yang berisiko untuk kesehatan anak.
6. Mulai pengobatan yang cepat untuk kondisi yang ditemukan selama pemeriksaan.
7. Tanyakan pertanyaan lain atau mendapatkan rujukan jlka diperlukan.
Akses ke sumber pelayanan kesehatan secara teratur dapat memfasilitasi dengan cepat masalah
medis akut, yang dapat membantu mencegah menjadi kronis, menonaktifkan kondisi. Misalnya, infeksi
telinga yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan pendengaran. yang dapat menyebabkan
ketidakmampuan belajar. masalah sekolah, dan bahkan putus sekolah. Sehingga harga (ini rendah dapat
meningkatkan kemungkinan depresi. masalah perilaku, aktivitas seksualawal. IMS. Dan kehamilan
yang tidak direncanakan. Secara keseluruhan perawatan kesehatan dengan teratur membantu semua
anak mencapai potensi mereka.
D. STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN ANAK
DAN REMAJA
2. Seorang peneliti untuk strategi yang efektif untuk melayani perempuan dan anak-anak
3. Seorang peserta dalam program yang didanai public
4. Sebuah promotor intervensi sosial yang meningkatkan situasi kehidupan keluarga berisiko tinggi
5. Seorang mitra dengan profesional lain untuk meningkatkan pelayanan kolaborasi dan koordinasi
Salah satu peran penting dari perawat kesehatan masyarakat adalah untuk membantu menghubu
ngkan pelayanan kesehatan dan sosial setempat dengan sistem sekolah
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT ANAK DAN
REMAJA
Hasil pengkajian oleh mahasiswa perawat diuniversitas fort de kock di RW 08 di Desa Bayang, Pesisir
Selatan. Didapatkan data 47% remaja pernah mencoba merokok, rerata usia pertama merokok 10 tahun.
Saat ini 32% remaja masih merokok, jumlah rokok yang dihabiskan dalam sehari 1-5 batang. Alasan remaja
merokok 15% karena coba-coba, 42% karena ikut-ikutan teman, 43% agar terlihat gaul. Masyarakat sekitar
menyatakan banyak remaja yang nongkrong di warung-warung sambil merokok. Sebagian besar remaja di
Desa Bayang sudah lama tinggal di daerah ini karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di
sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disini dan bersekolah di Desa Bayang . Bahasa
yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, mayoritas remaja cenderung menggunakan Bahasa gaul.
Adat/suku yang ada di Desa Bayang adalah adat sunda, jawa, betawi, padang dll dengan mayoritas agama
islam. Di lingkungan Desa Bayang termasuk kawasan rumah padat penduduk, dan kumuh. Dalam
menggulangi bahaya rokok bagi remaja salah satu solusi yang dibuat oleh pemerintah adalah mengeluarkan
peraturan yang tertuang dalam: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81
TAHUN 1999 ( PP NO 36 Tahun 2000 ) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN Pasal 2
Penyelenggaraan pengamanan rokok ayat 2 yg berbunyi melindungi penduduk usia produktif dan remaja
dari dorongan lingkungan untuk penggunaan rokok dan ketergantungan terhadap rokok.
-
Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di
daerah ini. Biasanya remaja berkumpul di depan warung untuk dijadikan lokasi
pertemuan dan merokok.Warga Desa Bayang yang ingin mendapatkan pelayanan
kesehatan harus menempuh jarak 3 km untuk mencapai puskesmas terdekat, di desa
tersebut terdapat posyandu dan aktif melaksanakan kegiatan 1 bulan sekali namun
belum terdapat posbindu. Masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan terutama masalah bahaya merokok. Orang tua
dari kebanyakan remaja di Desa Bayang berpenghasilan rata rata menengah kebawah,
ada juga sebagian yang tidak memiliki pekerjaan. Kendaraan Desa Bayang seperti
sepeda motor, mobil angkot, dan terdapat siskamling pada malam hari. Para remaja
banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam kelompok organisasi di
komunitas mereka. Di desa Bayang tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang
taruna Rata-rata pendidikan warga desa tergolong rendah yaitu tamatan SMP bahkan
ada yang tamatan SD. Masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan penyuluhan
atau pendidikan kesehatan terutama masalah bahaya merokok. biasanya remaja lebih
memilih rekreasi dengan duduk di warung sambil merokok dengan persentase 47%.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNOTAS DI DESA BAYANG
Variabel Sub Variabel Sub sub Variabel Hasil Pengkajiam
Core Sejarah Sebagian besar remaja di
tinggal di daerah ini karena
orang tua dan keluarga
besarnya bertempat tinggal di
sana. Sehingga komunitas
remaja sebagian besar
dilahirkan disini dan
bersekolah di Desa Bayang.
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0099) pada agregat remaja di RW 08 Desa Bayang
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117) pada agregat remaja di RW 08 Desa Bayang
PRIORITAS DIAGNOSA
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan
prioritas masalah, adapun penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Diagnosa
Kriteria M N
No A B C D E F
Keperawatan
1 Perilaku 5 4 4 3 4 3 23 I
kesehatan
cenderung
beresiko
(D.0099) Akibat
perilaku remaja
yang merokok
mulai usia 10
tahun,
menghabiskan
1-5 batang
perhari.
2 Defisit 4 4 4 3 3 3 21 II
kesehatan
komunitas
(D.0110)
tidak ada
program untuk
mengatasi
masalah yang
muncul
terutama
masalah
bahaya
merokok,
sumber daya
kurang
memadai.
3 Pemelihara 3 3 4 3 3 3 19 III
an
kesehatan
tidak efektif
(D.0117)
Kurangnya
keinginan
perubahan
perilaku
sehat
karena tidak
ada wadah
untuk
kegiatan
remaja.
Keterangan kriteria :
● Kesadaran masyarakat akan masalah
● Motivasi masyarakat
● Kemampuan perawat menyelesaikan masalah
● Ketersediaan ahli atau pakar
● Beratnya konsekuensi masalah
● Resolusi yang dapat dicapai
Keterangan pembobotan :
1. sangat rendah 2.rendah
3.Cukup
4.Tinggi
5.Sangat tinggi
DATA Diagnosis Keperawatan NOC/SLKI NIC/SIKI
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
Hasil pengkajian D.0099 Perilaku Prevensi Primer Intervensi Primer
oleh perawat di kesehatan L.12107 Perilaku kesehatan I.12359 Bimbingan antisipatif
RW 03 Desa cenderung I.12360 Bimbingan system kesehatan
Bayang beresiko Prevensi Skunder I.01001 Dukungan berhenti merokok
didapatkan data L.12104 Manajemen kesehatan I.09265 Dukungan pengambilan
47% remaja L.12105 Manajemen kesehatan I.09277 keputusan
pernah merokok, keluarga Dukungan tanggung jawab
rerata usia I.14502 pada diri sendiri
pertama merokok Prevensi Tersier I.12464 Identifikasi resiko
10 tahun. Saat ini L.12106 Pemeliharaan I. 12435 Penentuan tujuan bersama
32 % remaja masih kesehatan I.12439 Edukasi prilaku upaya
merokok. Alasan kesehatan
remaja merokok Edukasi pola perilaku
15% karna coba- I.09260 kebersihan
coba, 42% karna I.09282
ikutan teman, 43% I.09258 Intervensi Sekunder
agar terlihat gaul. Dukungan koping keluarga
Masyarakat sekitar Kontrak perilaku positif
menyatakan I.10344 Dukungan kelompok
banyak remaja I.09312
yang nongkrong di I.09314 Intervensi Tersier
warung-warung I.12383 Konseling
sambal; merokok I.13500 Promosi koping
I.01027 Reduksi ansietas
Edukasi kesehatan
Terapi kelompok
Terapi pemberhentian
merokok
Masyarakat mengaku D.0110 Defisit kesehatan Prevensi Primer Intervensi Primer
belum pernah komunitas L.08075 Ketahanan komunitas I.12435 Promosi perilaku upaya kesehatan
mendapatkan penyuluhan D.0110 I.14515 Manajemen lingkungan komunitas
dan pendidikan kesehatan Prevensi Sekunder
terutama masalah bahaya L.09089 Status koping komunitas
merokok Intervensi Sekunder
Prevensi Tersier I.14581 Skrining kesehatan
L.12109 Status kesehatan komunitas
Intervensi Tersier
I. 12435 Edukasi perilaku mencari kesehatan
3. Memeberikan
pendidikan
kesehatan
tenntang cuci
tangan enam
langkah
Defisit kesehatan 1. Kemitraan (Bekerjasama memberdayakan Remaja dan warga Enggia Senin, 22 Mei 2023 Lingkungan RW. 08, Masyarakat
komunitas dengan masyarakat dalam masyarakat untuk RW 08 Desa Pukul 08.00 WIB Desa Bayang
menentukan masalah meningkatkan Bayang Posyandu RW. 08,
tetang kesehatan tentang pengetahuan mengenai Selasat, 23 Mei Desa Bayang
Grup Discussion) status kesehatan, 2023
bagaimana bahaya Pukul 09.00
merokok pada remaja
2. Pemberdayaan
( memberdayakan
masyarakat dengan
meningkatkan
pengetahuan mengenai
status kesehatan,
bagaimana bahaya
merokok pada remaja )
Ketidakefektifan 1. Promosi Kesehatan Meningkatkan Remaja dan warga Naya Kamis, 25 Mei 2023 Lingkungan RW. 08, Masyarakat
pemeliharaan kesadarann masyarakat RW 08 Desa Pukul 08.00 WIB Desa Bayang
kesehatan 2. Metode KIE akan kesehatan dan Bayang Selasa, 30 Mei 2023 Posyandu RW. 08,
memberikan metode Pukul 09.00 Desa Bayang
baru dalam
pemeliharaan kesehatan
remaja
TERIMAKASI