Anda di halaman 1dari 8

RESUME

SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Pendidikan dan Perkembangan Sosial Individu

Dosen Pengampu :

Dr. Novriyanti Achyar, M.Pd

Luthfiani, M.Pd

Disusun Oleh :

Agnes Carisya (20002074)

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Pendidikan dan Perkembangan Sosial Individu

A. Konsep Perkembangan Sosial

Perkembangan adalah suatu proses perubahan yang berlangsung secara

teraturdan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah atau ukuran

dari hal-hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur-unsur yang

baru. Perkembangan meliputi perkembangan fisik, perkembangan emosi,

perkembangan kognitif, dan perkembangan psiko sosial. Perkembangan sosial adalah

upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan

interpersonal (hubungan antar pribadi) yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat

yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga. Positif atau

negativenya persepsi peserta didik terhadap guru dan teman-teman nya itu sangat

memengaruhi kualitas hubungan sosial para peserta didik dengan lingkungan sosial

kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya

Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia

sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Syamsu Yusuf dalam

Hamdani (2007) menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan pencapaian

kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai

proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan

tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.

Pada awal manusia dilahirkan, manusia belum memiliki sifat sosial. Artinya, manusia
belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial

anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang

di lingkungannya.

Menurut Pamela Minet, Perkembangan sosial adalah suatu proses kemampuan

belajardari tingkah laku yang ditiru dari dalam keluarganya serta mengikuti contoh

contoh serupa yang ada diseluruh dunia. Menurut Elizabeth Hurlock, Perkembangan

sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang

memerlukan tiga proses, yaitu:1. Belajar berprilaku yang dapat diterima secara sosial.

2. Memainkan peran sosial

3. Dapat diterima.

4. Perkembangan sikap sosial.

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Sosial Individu

Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap

berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi

dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi

sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan

dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.

Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak


ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam

menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan

oleh keluarga.

b. Kematangan Anak

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu

mempertimbangkan hubungan dalam proses sosial, memberi dan menerima

pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual, dan emosional. Di

samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk

mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap

orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan

baik.

c. Status Sosial Ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial

keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan

sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang

utuh dalam keluarga anak itu. Perkataan “ia anak siapa”, secara tidak langsung

dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya, serta

memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan

sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna


kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang

akan datang.

e. Kapasitas Mental : Emosi dan IntelegensiKemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi


banyak hal, seperti

kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi

perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan

intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik.

Menurut Hurlock (2011: 251-252), ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan sosial anak dan menjadi pribadi yang dapat

bermasyarakat, yaitu:

1. Kesempatan yang penuh untuk sosialisasi adalah penting karena anak-anak

tidak dapat belajar hidup bermasyarakat dengan orang lain jika sebagaian besar

waktu mereka dipergunakan seorang diri. Tahun demi tahun mereka semakin

membutuhkan kesempatan untuk bergaul tidak hanya dengan anak yang umur

dan tingkat perkembangan sama, tetapi juga dengan orang dewasa yang umur

dan lingkungannya berbeda.

2. Dalam keadaan bersama-sama anak-anak tidak hanya harus mampu

berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat mengerti orang lain, tetapi juga

harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi

orang lain.

3. Anak akan belajar bersosialisai hanya apabila mereka mempunyai motivasi


untuk melakukannya. Motivasi sebagian besar bergantung pada tingkat

kepuasan yang dapat diberikan oleh aktivitas sosial kepada anak. Jika mereka

memperoleh kesenangan melalui hubungan dengan orang lain, mereka akan

mengulangi hubungan tersebut. Sebaliknya, jika hubungan sosial hanya

memberikan kegembiraan sedikit, mereka akan menghindarinya apabila

mungkin.

4. Metode belajar yang efektif dengan bimbingan adalah dengan metode belajar

efektif anak-anak dapat mempelajari beberapa pola perilaku yang penting bagi

penyesuaian sosial yang baik. Mereka juga belajar dengan mempraktekkan

peran, yaitu dengan menirukan orang yang dijadikan tujuan identifikasi dirinya.

Akan tetapi, mereka akan belajar lebih cepat dengan hasil akhir yang lebih baik

jika mereka diajar oleh seseorang yang dapat membimbing dan mengarahkan

kegiatan belajar dan memilihkan teman sejawat sehingga mereka akan

mempunyai contoh yang baik untuk ditiru.

C. Pendidikan Dalam Perkembangan Individu

Pendidikan yang diberikan pada anak akan mempengaruhi anak pada masa

selanjutnya. Pendidikan yang haras diberikan pada anak yaitu suatu pembelajaran yang

dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan yaitu aspek perkembangan

kognitif, bahasa, sosio-emosional, fisik motorik, moral dan agama. Keenam aspek

tersebut hendaknya dapat terfasilitasi dengan baik guna membentuk karakter yang utuh
dan dapat menyesuaikan diri pada kehidupannya kelak hal tersebut sesuai dengan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 137 dan 146 tahun 2014 yang memuat

beberapa aspek perkembangan anak usia dini, yaitu aspek moral dan agama, kognitif,

fisik motorik, bahasa, sosial emosional, serta seni. Salah satu perkembangan yang

penting yaitu perkembangan sosial anak dimana manusia hidup di dalam lingkungan

sosial dan tak bisa hidup sendiri sejak kanak-kanak sampai dewasa.

Menurut Yusuf (2006, him, 122) mengatakan bahwa "Perkembangan sosial

merapakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial" dapat diartikan bahwa

perkembangan sosial adalah suatu proses pencapaian menyesuaikan diri dengan apa

yang menjadi adat, tradisi, moral dan norma-norma kelompok. Salah satu tujuan

pendidikan yaitu menciptakan individu yang utuh baik dalam kognitif, sosial dan

sebagainya sebagai dasar dari kepribadian dan karakter. Pada perkembangan sosialnya

individu akan terbagi menjadi dua tipe/kelompok, yaitu kelompok individu sosial dan

nonsosial, hal tersebut diperjelas oleh Herawati (2006). Kelompok individu sosial ialah

individu yang mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi, mengikuti dan memenuhi

harapan dilingkungannya dan diterima sebagai anggota kelompok. Sedangkan individu

nonsosial adalah individu yang tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan dirinya

dengan harapan social maka kecenderangannya menjadi individu antisosial. Selain

istilah tersebut adapula istilah individu introvert dan extrovert. Introvert ialah sikap

kecenderangan orang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya. Minat, sikap

ataupun keputusan yang dibuat umumnya hanya berdasarkan pendapat, perasaan dan
pemikirannya saja. Seseorang yang introvert biasanya pendiam dan tidak membutuhkan

bantuan orang lain karena merasa ia dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Sedangkan

sikap extrovert ialah sikap yang cenderung mengarah pada luar dirinya. Minat, sikap

atau keputusan biasanya diambil bukan berdasarkan dari dirinya namun dari luar

dirinya. Seseorang yang extrovert cenderung aktif, suka berteman dan ramah. Makadari itu
perkembangan sosial sangat pentng untuk dikembangkan supaya menjadi

bekaldasar untuk anak menghadapi kehidupan sosianya utuk saat ini dan kelak.

Anda mungkin juga menyukai