NIM : 858896798
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
JAWAB
1. Anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat. Berbagai otot
dan tulang mengalami penguatan sehingga anak cenderung aktif dalam melakukan
kegiatan fisik seperti bergerak, berlari, dan tidak pernah diam ditempat. Secara
kognitif, pemikiran anak SD sedang mengalami pertumbuhan sangat cepat. Pada usia
dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan menghitung).
Sebelum masa ini, yaitu masa prasekolah daya pikir anak masih bersifat
imajinatif, berangan-angan atau berkhayal, sedangkan pada usia SD daya pikir anak
sudah berkembang kearah berpikir konkret dan rasional. Dalam rangka
mengembangkan kemampuan anak, maka sekolah dalam hal ini guru, seyogyanya
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan
komentar atau pendapat tentang materi pelajaran yang dibacanya atau dijelaskan oleh
guru.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan kematangan dalam
hubungan atau interaksi sosial. Perkembangan sosial juga bisa diartikan sebagai
proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan
moral agama.
Perkembangan sosial pada anak usia SD/MI ditandai dengan adanya perluasan
hubungan, disamping dengan para anggota keluarga, juga dengan teman sebaya (peer
group), sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.
Pada usia ini, anak mulai memliki kesanggupan menyesuaikan diri dari sikap
berpusat kepada diri sendiri (ogosentris) kepada sikap bekerja sama (kooperatif) atau
sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain. Anak mulai berminat
terhadap kegiatan- kegiatan teman sebaya, dan bertambah kuat keinginannya untuk
diterima menjadi anggota kelompok dan merasa tidak senang apabila tidak diterima
oleh kelompoknya
Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat
dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang
membutuhkan tenaga fisik (seperti membersihkan kelas dan halaman sekolah,
maupun tugas yang membutuhkan pikiran.
Tugas-tugas kelompok ini haruslah memberikan kesempatan kepada setiiap
peserta didik atau siswa untuk menunjukkan prestasinya. Dengan bekerja kelompok,
siswa dapat belajar tentang bagaimana cara ia bersosialisasi, bekerja sama, saling
menghormati, bertenggang rasa dan bertanggung jawab.
Perkembangan Moral Dan Sikap
Pada awal masa kanak-kanak, biasanya anak-anak akan mengidentifikasi
dengan ibunya dan ayahnya atau orang lain yang dekat dengannya. Sedangkan masa-
masa selanjutnya perkembangan pergaulan dan pandangan anak-anak mulai
mengedintifikasi dirinya dengan tokoh-tokoh, pahlwan-pahlawan, pimpinan
masyarakat. Sejalan tambahan usia anak, biasanya anak mulai membrontak pada
disiplin yang diterapkan dirumah atau disekolah. Berikut ini beberapa proses
pembentukkan prilaku moral dan sikap anak.
3. Perkembangan Intelektual
Intelektual menurut para ahli diantaranya menurut Wechler (1958)
merumuskan intelektual sebagai "keseluruhan ke-mampuan individu untuk berpikir
dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan
secara efektif. Intelektual bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu
fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan
kemampuan intelektual.
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual
atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemamapuan intelektual atau
kemampuan kognitif. Menurut Piaget masa ini berada pada tahap operasi konkret
yang ditandai dengan:
1. Kemampuan mengklasifikasikan benda-benda dengan ciri yang sama.
2. Menyusun atau mengasosiasikan angka-angka atau bilangan.
3. Memecahkan yang sederhana.
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar
diberikanya berbagai kecakapan yng dapat mengembangkan pola piker atau daya
nalarnya. Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta,kreatifitas anak maka
anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya berpendapat atau menilai tentang
berbagai hal tentang pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan.
Upaya lain yang dapat dilakukan sekolah dalam mengembangkan kreatifitas anak
adalah dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti lomba mengarang,
menggambar dan menyanyi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi perkembangan Intelek
a. Bertambahnya informasi yang disimpan(dalam otak)seseorang sehingga ia mampu
berpikir reflektif.
b. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga
seseorang bisa berpikir proporsional.
5. Anak sekolah menengah adalah peserta didik pada jenjang sekolah lanjut tingkat
pertama (SLTP) dan sederajat, serta peserta didik pada jenjang sekolah menengah
(SMU dan SMK) dan sederajat dalam katalog psikologi perkembangan, siswa SLTP
termasuk pada masa remaja awal, sedangkan siswa SMU termasuk masa remaja akhir.
Pada usia Sekolah Menengah yaitu usia SLTP dan SLTA, berada pada masa remaja.
Masa remaja merupakan masa peralihan atau transini antara masa kanak-kanak
dengan dewasa. Pada masa trasini ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat.
Perkembangan Fisik/Jasmani
a. Masa transisi
b. Masa pubertas
c. Perkembangan hormonal
- Karakteristik seks primer dan alat kelamin pada laki-laki/perempuan
- Karakteristik seks sekunder perrumbuhan rambut pada kemaluan pada laki-
laki/perempuan
Perkembangan intelektual
a. Anak memasuki tahap pemikiran operasional formal
b. Dapat mempertimbang kemungkinan masa depan, mencari jawaban, menangani
masalah dengan fleksibel
Perkembangan emosi
a. Cenderung banyak merenung dan tidak dpat diterka
b. Sering bertingkah laku kasar
c. Ledakan kemarahan
d. Tidak/kurang toleran kepada orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri
e. Marah kalua ditipu
Perkembangan social
a. Perilaku social remaja banyak dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya
b. Terjadi pengelompokan social
c. Meningkatnya kemampuan dalam menyesuaikan diri
Perkembangan Bahasa
a. Bahasa remaja lebih diwarnai pola Bahasa pergaulan yang berkembang didalam
kelompok
b. Terjadi pengelompokan social
c. Meningkatnya kemampuan dalam menyesuaikan diri
Perkembangan moral
a. Suatu perbuatan dinilai baik oleh anak apabila memengaruhi harapan otoritas atau
kelompok teman sebaya
b. Otoritasi anak yang baik tindakan berorientasi kepada orang lain suatu perbuatan
dinilai baik apabila menyenangkan bagi orang lain