Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indri Dewi Yunitasari

NIM : 1012016020
Prodi : S1 Farmasi / VIII
Tugas Kewirausahaan : Analisis bisnis dan pangsa pasar madu “FATIHONEY”

1. Analisis Bisnis Madu FATIHONEY

Kondisi alam Indonesia yang subur dan beriklim tropis memungkinkan tumbuhnya
beraneka ragam jenis tanaman kayu dan non kayu yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Hasil dari hutan selain kayu merupakan
alternatif lain yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan hutan yang lestari. Selain
berasal dari nabati ada juga yang berasal dari hewani, di antaranya dapat berasal dari
hewan yang sudah mati berupa gading, kulit, tanduk serta yang berasal dari hewan yang
masih hidup seperti ulat sutra, lebah madu, dan lain-lain (Radam, 2011).
Madu merupakan salah satu hasil dari hutan selain kayu yang berasal dari hewan yang
masih hidup dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dan dibudidayakan, sebab
dengan iklim tropis yang ada memiliki potensi yang cukup besar untuk peternakan lebah
madu, sehingga dapat dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat (Radam, 2011). Lebah madu merupakan serangga yang sangat
besar manfaatnya bagi manusia karena secara langsung dapat menghasilkan madu, royal
jelly, lilin atau malam lebah yang dapat dimanfaatkan bagi industri farmasi, makanan atau
minuman dan kosmetik. Manfaat madu bagi manusia sangatlah banyak antara lain
menghilangkan rasa lelah, membuat badan selalu segar, mempercepat pertambahan
hemoglobin dalam darah, karena madu mengandung vitamin, protein, dan mineral (antara
lain Kalsium, Natrium, Magnesium, Fosfor, Mangan dan Ferrum).
Budidaya lebah madu memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di
Indonesia. Dengan luas lahan pertanian dan perkebunan mencapai 193 juta hektar dan
hutan sekitar 143 juta hektar, maka Indonesia mempunyai sumber daya alam yang sangat
luas untuk pengembangan peternakan lebah madu. Sedikitnya terdapat 115 tanaman yang
dapat menjadi sumber nektar di Indonesia (Novandra & Widnyana, 2013).
Produksi madu Indonesia baru mencapai sekitar 2.000 ton/tahun dengan tingkat
konsumsi madu perkapita masih rendah, yaitu sekitar 10 s/d 15 gram/orang/th atau hanya
setara dengan satu sendok makan per orang per tahun. Sebagai pembanding konsumsi
madu di negara – negara maju seperti Jepang dan Australia telah mencapai kisaran 1.200
s/d 1.500 gram/orang/th (Dirjen BPDASPS, 2013).
Perdagangan madu di Indonesia pada tahun 2012 mengalami defisit yang cukup besar,
hal tersebut mengindikasikan bahwa produksi madu kita masih sangat rendah, sementara
potensi pasar dalam negeri sangat besar. Dengan total jumlah penduduk sekitar 250 juta
jiwa dan asumsi konsumsi perkapita madu di Indonesia sebesar 30 gr / tahun paling tidak
kita membutuhkan madu sebesar 7.500 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan madu
domestik. Sementara produksi madu kita dari tahun ke tahun terus menurun, sehingga
tidak mengherankan jika Indonesia mengimpor madu dari negara lain untuk memenuhi
permintaan pasar dalam negeri. Peluang pasar seperti ini seharusnya bisa dioptimalkan
oleh masyarakat sekitar hutan agar mampu memproduksi madu dengan kualitas yang baik
dan harga yang bersaing .

2. Pagsa pasar yang bisa dimanfaatkan untuk Madu FATIHONEY


Pangsa pasar madu di indonesia terdapat 5 peringkat dan salah satunya madu lokal
yang memiliki persentase sebanyak 7,4%, persentase tersebut mewakili para produsen
madu yang belum memiliki pangsa pasar yang kuat di Indonesia. Pangsa pasar yang
cukup kecil tersebut ditempati oleh produsen-produsen madu berskala kecil dan
menengah yang sedang mengembangkan usahahnya diseluruh Indonesia. Hal ini
mengindikasikan bahwa banyak produsen madu yang berskala kecil dan menengah
berkembang dengan cepat namun belum memiliki daya saing yang baik. Produsen madu
berskala kecil dan menengah tersebut memiliki skala produksi dan jumlah penjualan yang
masih rendah, serta pemasaran yang dilakukan belum meluas. Banyaknya produsen madu
yang tumbuh pada saat ini mengakibatkan tingkat persaingan antar kompetitor semakin
meningkat. Tingkat persaingan tersebut dapat dilihat dari sejauh mana produsen tersebut
memproduksi berbagai produk turunan, pangsa pasar, pemasaran produk dan peningkatan
jumlah penjualannya. Beberapa produsen madu skala kecil dan menengah dan memiliki
merek dagang sendiri, yaitu seperti madu FATIHONEY. Untuk meningkatkan
ketertarikan masyarakat terhadap produk madu FAIHONEY diperlukan adanya
penambahan variasi tertentu yang belum ada di pasaran seperti penambahan varian rasa
dan keunikan kemasan yang digunakan unruk produk madu FATIHONEY. Selain
keunikan produk yang ditawarkan, melihat dari banyaknya manfaat dari madu
FATIHONEY yang berada di brosur, seperti manfaat untuk keehatan dan manfaat untuk
kecantikan juga dapat menarik minat pembeli. Sehingga pangsa pasar yang cocok untuk
madu FATIHONEY yaitu seperti Toko obat, Toko jamu dan Apotek.

3. Kesulitan dan kemudahan yang dimiliki produk Madu FATIHONEY


a. Kesulitan
 Banyaknya pesaing yang mempunyai usaha madu
 Banyaknya pesaing yang memberikan harga lebih murah
 Banyaknya pengusaha madu yang terlebih dahulu melakukan promosi melalui
media sosial
b. Kemudahan
 Pangsa pasar yang sangat luas
 Permintaan konsumen yang sangat tinggi

4. Analisa SWOT madu FATIHONEY


1. Faktor-Faktor Internal produk madu FATIHONEY

Analisis lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan ancaman produk madu
FATIHONEY. Berikut merupakan faktor-faktor kekuatan dan ancaman yang dimiliki
produk madu FATIHONEY :
a. Kekuatan (Strenght) produk madu FATIHONEY

Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dalam memperkuat perusahaan


dalam persaingan yaitu, beberapa keunggulan yang dimiliki produk madu
FATIHONEY, seperti :
 Memiliki berbagai manfaat yang dibutuhkan konsumen
 Harga sangat terjangkau bagi konsumen
 Produk yang ditawarkan berkualitas premium dan unggulan

b. Kelemahan (Weakness) produk madu FATIHONEY

Produk Madu FATIHONEY memiliki beberapa kekuta dalam menghadapi


persingan dalam mempertahankan eksistensi produk madu di pasaran. Akan
teapi produk madu FATIHONEY juga memiliki kekurangan yang dapat
dimanfaatkan oleh pesaingnya, seperti promosi. Dalam promosi produk madu
FATIHONEY kurang maksimal, sehingga dapat mempengaruhi tingkata
penjualan yang terjadi di lapangan.
Dalam menghadapi hal semaam ini madu FATIHONEY harus lebih kritis
dan lebih kreatif dalam melakukan promosi, seperti promosi pada media sosial
karena pada saat ini masyarakat lebih tertarik dalam menggunakan gadget
sehingga lebih mudah dalam menarik pelanggan dengan menggunakan
promosi melalui media sosial.
2. Faktor-Faktor Eksternal produk madu FATIHONEY
Analisis lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan ancaman produk madu
FATIHONEY. Berikut merupakan faktor-faktor peluang dan ancaman yang dimiliki
produk madu FATIHONEY :
a. Peluang (Opportunities)
Produk madu FATIHONEY harus diketahui oleh Lingkungan eksternal
perusahaan karena hal-hal tersebut yang dapat mendukung dalam dilakukannya
strategi pemasaran. Peluang merupakan salah satu aspek yang mencakup
lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengembangkan atau
memajukan perusahaan. Adapun peluang yang dimiliki produk madu
FATIHONEY adalah:
 Pangsa pasar yang sangat luas
 Permintaan konsumen yang tinggi
 Keamanan Kemasan Produk
 Memaksimalkan pemasaran (perlu ditigkatkan)
b. Ancaman (Threat)
Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah dari lingkungan eksternal
perusahaan yaitu ancaman yang dihadapi Produk madu FATIHONEY. Ancaman
tersebut dapat berasal dari apa saja termasuk kegiatan yang dijalankan perusahaan
pesaing. Ancaman yang dihadapi oleh Produk madu FATIHONEY adalah:
 Pesaing yang bergerak pada bidang yang sama
 Konsumen yang beralih ke perusahaan lain
 Pesaing yang memberikan harga yang lebihh murah
 Pesaing yang lebih dulu memanfaatkan teknologi informasi dalam
pemasarran produknya

Anda mungkin juga menyukai