Dosen pengampu :
Disusun Oleh
Kelompok 4
2023
A. Pengertian
Masa kanak-kanak lanjut (usia 6-12 tahun) adalah periode ketika anakanak
dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, dalam
hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia 6-
12 tahun juga sering disebut usia sekolah. Artinya, sekolah menjadi pengalaman
inti anak-anak usia ini, yang menjadi titik pusat perkembangan fisik, kognitif, dan
psikososial (Lusi Nuryanti, 2008).
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar
diberikannya berbagai berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola
pikir atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar
keilmuan, seperti membaca, menulis dan berhitung. Disamping itu, kepada
anak diberikan juga pengetahuan-pengetahuan tentang manusia, hewan,
lingkungan alam. Untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak
untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk
mengungkapkan pendapat, gagasan, atau penilaiannya terhadap berbagai hal,
baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi dilingkungannya.
Misalnya yang berkaitan dengan materi pelajaran, tata tertib sekolah,
pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau orang lain.
2) Perkembangan Bahasa.
Bahasa adalah sarana berkomunikas dengan orang lain. Dalam pengertian
ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi , dimana pikiran dan perasaan
dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau, gerak dengan
menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambang, gambar atau lukisan.
Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam
sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
Dalam hal ini, Sis Heyster berpendapat bahwa ada tiga fungsi bahasa, yaitu:
a) Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa.
b) Bahasa sebagai peresapan.
c) Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat. (Agus Sujanto,
1998: 27)
3) Perkembangan Emosi.
Emosi merupakan factor dominan yang mempengaruhi tingkah laku
individu, dalam hal ini termasuk perilaku belajar. Emosi yang positif seperti
perasaan senang, bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu akan
mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas
belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif dalam
berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar.
4) Perkembangan Sosial.
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok,tradisi dan moral (agama).
Perkembangan sosial pada anak-anak Sekolah Dasar ditandai dengan adanya
perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga dimulai membentuk
ikatan baru dengan membentuk ikatan baru (peer group) atau teman sekelas,
sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas. Pada masa usia ini
anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada
orang-orang lain disamping keluarga. Meluasnya lingkungan social bagi anak
menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar
pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman. (Siti Rahayu, 2006:
183) Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
5) Perkembangan Moral.
Pada masa perkembangan ini Anak mulai mengenal konsep moral
(mengenal benar-salah atau baik-buruk) pertama kali dari lingkungan
keluarga. Pada mulanya, mungkin anak tidak mengerti konsep moral, tetapi
lambat laun anak akan memahaminya. Usaha menanamkan konsep moral
sejak usia dini (prasekolah) merupakan hal yang seharusnya, karena informasi
yang diterima anak mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi
pedoman pada tingkah lakunya kemudian hari.
7) Perkembangan Motorik
Perkembangan motoric pada usia ini menjadi lebih halus dan terkoordinasi
dibandingkan berlari pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan bersifat informal bentuk
permainan. Di samping anak-anak juga melibatkan aktivitas permainan
olahraga bersifat senam, berenang, dan lain-lain.
Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah
a) Belajar permainan memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan
permainan.
b) Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai makhluk
biologis
c) Belajar bergaul dengan teman sebaya
d) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
e) Mengembangkan kata hati
f) Belajar memperoloeh kebebasan yang bersifa pribadi
C. Permasalahan Psikologi Pada Masa Usia Sekolah
Gangguan psikologis merupakan keadaan yang akan membuat seorang
anak bertinglah laku tidak wajar atau tidak normal dan tidak bertinglah laku
normal seperti anak yang seharusnya. Kondisi ini biasanya dapat disebabkan oleh
banyak hal.Misalnya saja karena adanya kelaian genetic, pengaruh kondisi
lingkungan, atau pengaruh dari rasa trauma pada masa lalu yang tidak bisa
dilupakan atau disembuhkan dalam kurun waktu yang sebentar, karena hal
tersebut akan menjadi bayang – bayang masa lalu dan tidak jarang membuat anak
merasa down atau ketakutan akan hal tersebut.
Perkembangan psikologis pada anak usia sekolaha memang sangat banyak
disorot, karena pada masa sekarang ini anak akan mendapatkan banyak masalah
yang sebelumnya ia tidak ketahui karena memang dunia sekolah adalah hal yang
baru baginya.Selain itu, anak juga akan berinteraksi ke lebih banyak orang dari
yang sebelumnya, dengan adanya hal seperti ini tentunya membuat anak
membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang
baru. Pada anak yang memang memiliki gangguan psikologis tentunya akan
sangat membuat orang tuanya merasa kuatir karena akan berpengaruh terhadap
perkembangan anak tersebut untuk bersosialisai seperti anak pada umumnya,
berbicara, dan juga melakukan hal yang lainnya. Berikut gangguan psikologis
yang dialami oleh anak usia sekolah yang pada umumnya terjadi, yaitu:
1. Hiperaktif
Hiperaktif merupakan sebuah gangguan psikologi pada anak usia sekolah
yang paling sering dan umum terjadi. Seorang anak biasanya akan memiliki
perilaku dimana anak tersebut bergerak sangat aktif atau bahkan super aktif
didalam rumah atau dilingkungan dimana anak bertemu dengan teman seusianya.
Baca juga mengenai fakta kepribadian anak usia 4 tahun.
2. Sulit Berkonsentrasi
Tentu saja banyak anak yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.
Seorang anak yang memiliki konsentrasi yang buruk dapat membuat proses
belajar dan bersosialisasinya terganggu. Biasanya mereka lebih konsentrasi
terhadap apa yang terjadi disekitarnya. Baca juga mengenai masalah psikologi
untuk anak tunagrahita.
4. Masalah Bicara
Pada banyak kasus yang terjadi pada anak usia sekolah, memiliki cara
bicara yang tidak jelas dan sukar untuk orang mengerti. Biasanya haanya orang
terdekatnyalah yang mengerti apa yang sedang ia ucapkan.
6. Retardasi Mental
Retardasi mental atau biasanya disbeut juga dengan keterbelakangan
mental merupakan kondisi gangguan psikologis yang terjadi pada anak usia
sekolah yang mengakibatkan adanya perkembangan intelejensia yang disetai
dengan ketidaksesuaian mental pada anak seumurannya pada umumnya.
7. Pica Syndrome
Kondisi pica syndrome bisa saja menyerang beberapa anak usia sekolah.
Adapun ciri dari anak yang mengalami masalah ini adalah kecendrungan
memakan yang bukan makanan misalnya batu, tanah atau kertas.
9. Autisme
Autisme merupakan salah satu gangguan psikologis yang sudah banyak
dikenal oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri ada begitu banyak anak yang
menderita autisme. Anak yang autisme biasanya sibuk dengan apa yang mereka
sukai dan susah untuk bersosialisasi dengan teman seumurnya.