Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

Nama : Nukia Mellani

NIM : F1081231023

Kelas : 2 B Reguler

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Dian Miranda, M.A

Fase Anak-Anak Usia 6-12 Tahun

Peserta didik usia SD (6-12 tahun) berbeda dengan orang dewasa bukan sekedar
secara fisik, tetapi juga secara keseluruhan. Anak bukanlah miniatur orang dewasa,
tetapi anak adalah anak yang dalam keseluruhan aspekdirinya berbeda dengan
orang dewasa.

Menurut Somantri (2012) perkembangan diartikan sebagai perubahan kualitatif


yaitu perubahan yang progresif, konheren, dan teratur. Jadi, bahwa perkembangan
adalah perubahan-perubahan yang dimiliki oleh manusia seperti contohnya
perubahan fisik, kognitif, bahasa, emosi, sosial dan moral. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat dan
kekuatannya. Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek
fisik, contohnya ukuran berat badan, tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh dan
umur tulang.

Masa usia 6-12 tahun banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang
atau masa talent, dimana apa yang telah terjadi dan dipupuk pada masa-masa
sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya. Dengan
memasuki SD salah satu penting yang perlu dimiliki anak adalah kematangan
sekolah, tidak saja meliputi kecerdasan keterampilan motorik, bahasa , tetapi juga
hal lain seperti dapat menerima otoritas tokoh lain diluar orang tuanya, kesadaran
akan tugas, patuh pada peraturan dan dapat mengendalikan emosi-emosinya.
Dengan memasuki dunia sekolah dan masyarakat , anak-anak dihadapkan pada
tuntunan sosial yang baru, yang menyebabkan timbulnya harapan-harapan atas
diri sendiri (self-help skills) dan aspirasi-aspirasi baru, dengan lain perkataan akan
mucul lebih banyak tuntutan dari lingkungan maupun dari dalam anak sendiri yang
kesemuanya dipenuhi. Bebarapa ketrampilan yang perlu dimiliki anak pada fase ini
yaitu:

1. Keterampilan menolong diri sendiri ( self-help skills): misalnya dalam hal


mandi, berdanda, makan, sudah jarang atau bahakan, tidak perlu ditolong
lagi.
2. Keterampilan bantuan sosial (social-help skills): anak mampu membantu
dalam tugas-tugas rumah tangga seperi menyapu, membersihkan rumah,
mencuci dan sebagainya. Partisipasi mereka akan memupuk perasaan diri
berguna dan sikap kerja sama.
3. Keterampilam sekolah (school skills): meliputi penguasaan dalam hal
akademik dan non akademik (misalnya menulis, mengarang, matematika,
melukis, menyanyi, prakarya dan lain-lain).
4. Keterampilan bermain (play skills): meliputi keterampilan dalam berbagai
jenis permainan seperti antara lain main bola, mengendarai sepeda , sepatu,
roda, catur, bulutangkis, dan lain-lain.

Fase-fase yang terjadi pada anak usia 6-12 tahun:

1. Fase Perkembangan fisik


Pada usia 6 sampai 12 tahun anak mengalami pertumbuhan fisik yang
pesat. Anak akan mengalami peningkatan berat badan tinggi bada secara
signifikan. Pada usia 6-7 tahun anak biasanya memiliki koordinasi
motorik yang lebih baik dan mampu melakukan gerakan yang lebih
kompleks seperti menulis, menggambar, dan bermain bola. Pada usia 8-
9 tahun anak mulai mengalami perubahan pada tumbuhnya bulu ketiak
dan rambut kemaluan. Pada usia 10-12 tahun anak mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat dan mulai mengalami perubahan pada
suara.
2. Perkembangan Bicara
Pada usia 6-12 tahun anak berbicara lebih selektif, ngobrol berkurang,
penekanan sebagai bentuk komunikasi, bukan hanya latihan verbal.
Berbicara merupakan alat berkomunikasi terpenting dalam hubungan
dengan orang lain. Bertambahnya kosa kata yang berasal dari berbagai
sumber menyeabkan semakin banyak perbendaharaan kata yang
dimiliki. Bila Pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap
mengobrol, maka kini kegiatan bicara makin berkurang. Pda umumnya
anak perempuan berbicara lebih banyak daripada anak laki-laki karena
anak laki-laki berpendapat bahwa terlalu banyak berbicara kurang
sesuai dengan perannya sebagai laki-laki.
3. Perkembangan kognitif
Pada usia 6-12 tahun anak-anak mulai mengembangkan kemampuan
berpikir yang lebih kompleks dan abstrak. Mereka mulai mampu
memahami konsep-konsep matematika seperti operasi hitung. Selain
itu, anak-anak pada usia ini juga mulai mengembangkan kemampuan
berpikir logis dan kritis, serta kemampuan untuk memecahkan masalah.
Perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan berbeda-
beda, diantara mereka ada yang sudah mampu membaca, menulis dan
berhitung.
4. Sosial
Anak-anak mulai mulai mengembangkan kemampuan untuk
berinteraksi dengan orang lai secara lebih baik. Mereka mulai
memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam kelompok, serta
mulai mengembangkan kemaampuan untuk bekerja sama dan
berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu anak-anak juga mulai
mengembangkan kemampuan untuk memahami perbedaan budaya.
5. Emosional
Memasuki usia sekolah, anak sadar bahwa emosi yang kasar
sangatlah tidak diterima dimasyarakat, karena itu diperlukan
pengendalian dan pengontrol emosi. Seorang anak memiliki
kemampuan mengontrol emosi melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan). Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat memahami
alasan yang mendasari suatu peraturan. Disamping itu, anak juga sudah
dapat mengasosiasikan setiap perilakunya dengan konsep benar-salah
atau baik-buruk.
6. Perkembangan Moral
Pada perkembangan moral akan dilihat bagaimana anak belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis, yakni bagaimana anak mengembangkan sikap positif terhadap
jenis kelaminnya dan menerima dirinya secara positif dan bagaimana
anak mengembangkan kata hari, mengembangkan sikap dan perasaan
yang berhubungan dengan norma agama, seperti disiplin, sopan santun
dalam bertutur kata, berbohong, curang, merusak, membolos, dan bicara
kotor.
Sumber :

Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Bandung:


Alfabeta.

Singgih D. Gunarsa. (2008). Psikologi Perkembangan anak dan remaja.


Jakarta:Gunung Mulia https://www.pdfdrive.com/psikologi-perkembangan-anak-
dan-remaja-d52680891.html

DR. Cucu Sutianah.(2021). Perkembangan Peserta Difik. Jawa Timur: Qiara


Media.

Elfi Yuliani Rochmah. (2011). Perkembangan Anak SD/MI dan Ibu TKW.
Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.

Dr. Pupu Seful Rahmat. (2018). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Timur: Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai