A. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah perkembangan anak usia sekolah dan cara belajar anak usia
sekolah dasar ?
B. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui perkembangan anak usia sekolah dan cara belajar anak usia
sekolah dasar.
C. PEMBAHASAN
BAB II
1
ISI
Tahap perkembangan anak usia sekolah dimulai sejak anak berusia 6 tahun
sampai organ-organ seksualnya masak. Kemasakan seksual ini sangat bervariasi
baik antar jenis kelamin maupun antar budaya berbeda (Irwanto, 2002).
Berdasarkan pembagian tahapan perkembangan anak, ada dua masa
perkembangan pada anak usia sekolah, yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-
kanak tengah dan pada usia 10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah
menjalani masa kanak-kanak akhir, anak akan memasuki masa remaja.
Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa
pertengahan dan akhir anak yang merupakan kelanjutan dari masa awal anak.
Permulaan masa pertengahan dan akhir ini ditandai dengan terjadinya perkembangan
fisik, motorik, kognitif, dan psikososial anak.
a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik pada masa ini lambat dan relatif seragam sampai mulai
terjadi perubahan-perubahan pubertas. Peningkatan berat badan anak lebih banyak
daripada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi
terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka dan otot, serta ukuran beberapa
organ tubuh.
b. Perkembangan motorik
Kemampuan anak usia sekolah dalam menggunakan kemampuan motorik
terlihat lebih menonjol dibandingkan usia sebelumnya. Kemampuan motorik pada
anak dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan motorik kasar dan kemampuan
motorik halus. kemampuan motorik kasar dan halus yang dimiliki oleh anak
merupakan syarat mutlak untuk dapat memasuki dunia sekolah.
2
berkembang dengan pesat. Anak sudah dapat menggunakan fisiknya untuk
menggunakan alat-alat yang membutuhkan ketrampilan motorik halus, seperti alat
tulis.
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan awal masa anak-anak. Anak-anak terlihat lebih
cepat dalam berlari dan makin pandai meloncat. Anak juga mampu menjaga
keseimbangan badannya. Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik,
anak-anak terus melakukan berbagai aktifitas fisik yang terkadang bersifat informal
dalam bentuk permainan. Di samping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam
aktifitas permainan olahraga yang bersifat formal seperti senam, berenang, dan lain
sebagainya.
c. Perkembangan kognitif
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan
kognitifnya turut mengalami perkembangan yang pesat, karena dengan masuk
sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat
maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya
kurang berarti bagi anak.
Pola perkembangan anak dibagi menjadi 4 tahapan : stadium sensorimotorik
(0-18 atau 24 bulan), stadium praoperasional (1-7 tahun), stadium operasional konkrit
(7-11 tahun ), stadium operasional formal (11-15 tahun atau lebih). Pemikiran anak
usia sekolah dasar disebut stadium operasional konkret artinya aktifitas mental yang
difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau konkret.
Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu
mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indera, karena ia mulai
mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan
kenyataan sesungguhnya. Hanya saja, apa yang dipikirkan oleh anak masih terbatas
pada hal-hal yang ada hubungannya dengan sesuatu yang konkret, suatu realitas
secara fisik, benda-benda yang benar-benar nyata. Sebaliknya, benda-benda atau
peristiwa-peristiwa yang tidak ada hubungannya secara jelas dan konkrit dengan
realitas, masih sulit dipikirkan oleh anak.
d. Perkembangan psikososial
3
Pada tahap ini, anak dapat menghadapi dan menyelesaikan tugas atau
perbuatan yang dapat membuahkan hasil, sehingga dunia psikososial anak menjadi
kompleks. Anak lebih memahami dirinya melalui karakteristik internal daripada
karakteristik eksternal dan dapat memilih apa yang baik bagi dirinya, maupun
memecahkan masalahnya sendiri dan mulai melakukan identifikasi terhadap tokoh
tertentu yang menarik perhatiannya.
Masa usia anak sekolah adalah transisi dalam interaksi sosial yaitu terjadinya
perubahan figur tokoh yang akan berpengaruh pada diri anak. Dalam hal ini tokoh ibu
akan digantikan oleh tokoh guru. Menurut Suryosubroto, bahwa keberhasilan proses
belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola proses
belajar mengajar.
Usia sekolah merupakan usia dimana anak tidak hanya memiliki kontrol
dari dalam dirinya tetapi juga mendapatkan berbagai hal dari pengalaman yang
didapatkannya melalui proses belajar. untuk itu penting bagi anak untuk
menyelesaikan tugas perkembangan ini agar mereka dapat dengan mudah
menyelesaikan tahapan perkembangan selanjutnya. berikut beberapa tugas anak
usia sekolah :
4
9. mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga
5
Karakteristik siswa sekolah dasar yang terakhir adalah senang merasakan
atau melakukan sesuatu secara langsung. Berdasarkan tahap perkembangan
kognitif. Piaget seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, siswa sekolah dasar
berada pada tahap operasional konkret. Mereka berusaha menghubungkan konsep-
konsep yang sebelumnya telah dikuasai dengan konsep-konsep yang baru
dipelajari. Suatu konsep juga akan cepat dikuasai anak apabila mereka dilibatkan
langsung melalui praktik dari apa yang diajarkan guru. Oleh sebab itu, guru
seharusnya merancang model pembelajaran yang melibatkan anak secara
langsung dalam proses pembelajaran.
6
BAB III
PENUTUP
7
8