Anda di halaman 1dari 6

RESENSI CERPEN “Cinta dan Kesunyian”

(Diambil dari Kumpulan Cerpen Peraih Hadiah Nobel Sastra)

Judul Cerpen: Cinta adalah Kesunyian

Nama Pengarang: Gabriel Garcia Marquez

Penerbit: Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta

Tebal Buku: 164 halaman

Cerpen yang diresensikan, halaman 75-83

Cetakan: ke-IV, Juli 2009

Penerjemah: Anton Kurnia

Latar Belakang Pengarang


Gabriel Garcia Marquez dilahirkan di Aracataca, Kolombia, 1928. Ia adalah peraih Hadiah Nobel Sastra
1982. Anak seorang operator telegraf itu penah belajar ilmu hokum di Universitas Nasiaonal Kolombia,
namun tak selesai. Lalu ia bekerja sebagai wartawan dan kontributor untuk sejumlah kantor berita di
beberapa negara Amerika Latin, Eropa dan New York. Di kemudian hari ia menjadi redaktor harian
berpengaruh yang terbit di Bogota, El Espectador. Marquez dikenal dunia sebagai pengibar realisme
magis dalam novel-novelnya, Al Coronet No Tiene Quien Ie Escriba – Tak Seorang Pun Menulis pada
Seorang Kolonel (1961). Los Funerales General en Su Labrinto – Sang Jendral pada Labirinnya (1989). Ia
juga menerbitkan sejumlah buku nonfiksi.

Sinopsis Cerpen
Florentino Ariza sebagai tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan seorang lelaki dewasa yang
selalu melamunkan dan membayangkan pujaan hatinya. Fermina Daza, perempuan khayalannya itu tak
banyak diceritakan dalam cerpen ini. Namun pengarang lebih menekankan inti cerita pada arti cinta dan
kesunyian. Dalam perjalan Florentino Ariza, ia mendapatkan kejadian yang sangat tak terduga. Suatu
cinta ia dapat dengan sekejap dengan seorang wanita yang tak ia kenal sedikit pun dan hilang begitu saja
dalam kesunyian. Dengan bagaimana Florentino Ariza mendapatkan cinta sesaatnya itu? Coba luangkan
ssdikit waktu untuk membaca cerpen peraih Nobel Sastra ini, mungkin akan menambah inspirasi karya
sastra kita.

Analisis Unsur Instrinsik


Tema: Cinta dan Kesunyian

Setting: perjalanan di sungai dengan menggunakan kapal


Alur: maju dan mundur

Tokoh: Florenzino Ariza, Kapten Kapal, Duta Besar Inggris dan Wanita misterius

Perwatakan: Florenzio Ariza orang yang tenang dan tidak gegabah.

Kapten Kapal orang yang tegas dan melaksanakan tugasnya.

Duta Besar Inggris orang yang kurang arif dan semaunya.

Wanita misrerius orang yang misteri dan tak pernah memikir panjang.

Sudut Pandang: pengarang sebagai orang ketiga yang banyak tahu.

Amanat: “cinta dengan nafsu sesaat hanya membuat kenikmatan sesaat dan mengakibatkan
keterburukan sendiri”

Analisis Unsur Ekstinsik


Nilai Moral : Cinta itu bukan nafsu sesaat kenikmatan dunia, hal seperti ini hanya membuat seseorang
terjun dalam keterpurukannya, penyesalan dan kehilangan harga dirinya.

Nilai Sosial : Jabatan setinggi apapun sepatutnya tetap menghargai sesama dan makhluk hidup lainnya.
Serta, alangkah baiknya seseorang berinteraksi telah saling mengenali satu-sama lain.

Nilai Budaya : Kebiasaa masa orang Eropa dengan sistem kenegaraannya. Dalam cerpen ini sangat
menggambarkan suasana zaman peperangan di negara itu dan adat tunduk serta hormat pada seorang
Duta Besar.

Keunggulan Cerpen
Dalam cerpen ini, pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang
sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan membuat para pembaca lebih terinpirasi.
Terutama pada diakhir-akhir alinea, mulai terlihat ciri pengarangyang menggambarkan cerita dapat
berakhir dengan hal apapun, tak harus sedih atau pun senang.

Kelemahan Cerpen
Cerita ini memang menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar banyak pembaca sulit
membayangkan masa itu. Dan mungkin tak sedikit pembaca akan berhenti di lembar kedua, karena di
masa kini sulit untuk memahami bacaan yang tinggi kebahasaannya.

Kesimpulan
Sebagai peresensi berdasarkan dari keunggulan dan kelemahan cerpen ini menilai bahwa cerpen ini baik
untuk dipublikasikan karena akan menambah imajinasi pembaca dan mencoba untuk memotifasi
menjadi penulis.

November 2009

RESENSI KUMPULAN CERPEN


UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH

SANI JUANINGSIH

KELAS XII IPA I

SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI


JL. RH. DIDI SUKARDI NO. 186 TELP. (0266)
221371
RESENSI

Judul Buku : My Valentine

Penulis : Hanna Al – Ithriyah

Terbit : Gema Insani

cetakan : 1, Dzulqa’idah 1427 H / November 2006 M

Tebal : 192 halaman

Hanna Al – Ithriyah, penulis muda berbakat ini masih bersekolah di madrasah

aliah ( P1 ) Annuqayah, Sumenep, Madura,. Lahir di Sumenep, 22 desember

1985, karyanya yang berjudul “ Selaka Rindu Dinda “ berhasil memperoleh juara

hiburan pertama pada lomba SMCI Gema Insani dan di bukukan dalam antologi

cerpen pemenang sayembaya yang judulnya diambil dari judul cerpennya, “

Selaka Rindu Dinda “.

Kali ini, Hanna Al – Ithriyah kembali meluncurkan buku kumpulan cerpen

karyanya yang berjudul “ My Valentine “ yang berisi sebelas cerita dengan

karakteristik yang berbeda di setiap ceritanya.

Kumpulan cerpen “ My Valentine “ secara tidak langsung membuat ketertarikan

ingin membacanya. Yang paling mempengruhi itu adalah judulnya, yang sudah

familiyar dengan remaja-remaja. Banyak orang yang salah memprediksikan isi

buku ini, karena mereka melihat dari judulnya, padahal isinya sangat berbeda

dengan yang mereka prediksikan. Selain itu bahasanya sangat mudah


dimengerti walaupun ada sebagian kata yang memakai bahasa arab dan madura

tetapi di akhir cerita di berikan keterangannya.

Diantaranya sebelas cerita, ada 3 cerita yang terlihat paling menyentuh hati dan

mengharukan. Ketiga cerita itu adalah “ Dialog Alam Barzah “, “ H Minus 7 ( My

Valentine )”, “ Donat “. Ketiga cerita ini mengandung makna yang sangat dalam.

Bisa dilihat dari cerita “ Dialog Alam Barzah “ menceritakan tentang amalan

seseorang yang tidak menjamin masuk surga yaitu menceritakan di 24 orang

hamba Allah , yang salah satu dari mereka adalah ahli ibadah, ternyata seorang ahli ibadah tidak

menjamin dia akan masuk surga karena orang tersebut belum bisa menghindari penyakit hati.

Ternyata yang masuk surga adalah orang yang selalu menjaga agar hatinya

selalu bersih dari penyakit hati. Dalam cerita ini bahasa yang digunakan sangat

mudah dimengerti seakan-akan kita menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Dicerita yang kedua bahasa yang di digunakan yaitu bahasa gaul anak remaja

sekarang yang berjudul “ H Minus 7 ( My Valentine ) “ isinya menceritakan

seorang anak muda yang bernama Boy. Anak muda ini sedang mencari

pasangan untuk merayakan hari valentine, ternyata cewek-cewek di sekolahnya

sudah mempunyai gandengan. Yang belum hanya anak Rohis. Tentunya itu

memperkenalkan seorang akhwat itu dan temannya memberi saran untuk

secepatnya mengirim sebuah kado dan sekotak coklat. Boy mengikuti saran

temannya itu. Setelah itu Boy mendapat bingkisan itu kembali dan didalamnya

terdapat securik kertas yang didalamnya berisi penolakan menerima bingkisan

Valentine itu. Akhwat itu menolak ajakan dan pemberian bingkisan itu, lalu

akhwat itu menjelaskan alasannya dan memberi pesan yang sangat menyentuh

hati sehingga bisa membuat Boy kembali mendekat kepada Allah SWT.

Dicerita yang ketiga “ DONAT “ isinya kita ambil hikmah yang sangat besar

karena ceritanya sangat menyentuh hati, sampai bisa membuat menangis


pembacanya dan sangat membuat penasaran karena judulnya seperti komedi.

Didalamnya menceritakan sebuah keluarga yang harmonis, seorang ibu yang

mempunyai dua orang anak yang bernama Yuli dan Ipit. Ipit anak yang paling

kecil, dia sangat suka makan donat. Sehari saja dia makan donat dia pasti mayur

dan bertingkah tidak karuan. Suatu hari dia masuk rumah sakit, ternyata dia

mengidap penyakit turunan dari ayahnya yaitu penyakit diabetes. Tidak berapa

lama Ipit meninggal dunia, ibunya dan kakanya sangat menghawatirkan. Cerita

itu sangat mengharukan dibanding cerita yang lain.

Anda mungkin juga menyukai