Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN MEMBACA BUKU

 Kegiatan Prabaca

Judul buku : Introvert, Sebuah Novel Penggugah Jiwa

Nama Pengarang : M. F. Hazim

Penerbit : PT. Pustaka Alfabet

Tahun Terbit : 2017

Jenis Buku : Fiksi

Tebal Buku : vii + 270 halaman

 Laporan Rangkuman Hasil Membaca

Prolog

Pada bagian ini diceritakan tokoh “aku” yang sedang mengagumi seseorang seperti dia sedang
mengagumi sebuah karya lukisan terkenal dari John Uban. Ia beranggapan sosok yang sedang ia
kagumi saat ini memiliki kehidupan yang sangat sempurna dan cocok dengan dirinya. Sosok
yang dikagumi ini mampu memisahkan tokoh “aku” dari delusi dan kebingungan pikiran.

BAB I

Pada bagian ini menceritakan tentang sudut pandang tokoh “aku” dengan pemikirannya bahwa
“semakin beriman seseorang, maka akan semakin tinggi ujian yang akan didapatkan”. Sama
dengan pemikiran bahwa semakin kerja keras, kamu justru akan semakin miskin.

Tokoh “aku” memiliki motivasi hidup yang biasa saja, agar cobaan dalam hidupnya tidak begitu
besar. Di dalam bab ini dijelaskan bahwa tokoh “aku” sedang membuat esai yang menceritakan
pandangan hidup serba biasa. Ia menjelaskan hakekat kehidupan normal berdasarkan sudut
pandangnya. Bahwa hidup normal bukanlah dengan banyak pengikut, namun yang hanya sedikit.

Tokoh “aku” berusaha menggugah orang lain dengan realita bahwa kaum minoritas yang tidak
populer dengan pengikut sedikit atau berbeda keyakinan dianggap oleh kaum minoritas sebagai
kelompok yang kurang bergaul dengan lingkungan.

Pada bab ini juga dijelaskan sifat introvert tokoh “aku” yang lebih suka menyendiri di rumah. Ia
tidak suka dilibatkan dalam pembicaraan yang hanya basa-basi dan lebih suka terlibat
percakapan yang substantional. Ia juga lebih suka berhati-hati dalam berbicara. Ia memikirkan
apa akibat yang bisa ditimbulkan dari kata-kata yang keluar dari mulutnya.

BAB II

Dalam bab ini, diceritakan bahwa tokoh “aku” mulai merasa ingin juga memiliki teman agar ia
bisa bertahan hidup. Ia mulai memiliki ide bagaimana cara mencari dan memulai pertemanan
dengan orang lain. Namun, lama-lama ia justru mengurungkan niat tersebut, karena ia berfikir
memiliki banyak teman memang bisa meningkatkan popularitas, tapi menurunkan kualitas
dirinya.

Sifat tokoh “aku” yang introvert ini membuatnya merasa selalu dijadikan sebagai kelinci
percobaan oleh orang-orang yang memiliki sifat ekstrovert. Baik oleh teman-temannya di
sekolah yang mencoba membuatnya akrab dengan orang lain, guru, dan bahkan keluarganya
sendiri. Tokoh “aku” merasa tidak nyaman dengan kondisi ini.

BAB III

Pada bagian ini, tokoh “aku” mencoba memecahkan konflik dalam dirinya sendiri. Ia mulai
mencari-cari apa makna pertemanan yang sesungguhnya. Ia mencoba mencari-cari buku tentang
makna pertemanan, bahkan ia pun mencarinya melalui internet. Namun, ia tak puas dengan
semua jawaban yang disuguhkan buku-buku tersebut.

Ia mulai membaca buku berjudul Sang Nabi karya Kahlil Gibran. Ia juga mengingat-ingat cerita
tentang Sokrates. Ia memahami kisah-kisah tersebut. Ia beranggapan bahwa harus menjadi
seperti orang gila, hanya agar teman-teman mau menerima dirinya apa adanya. Dengan begitu,
dia merasa sebenarnya tidak membutuhkan teman sama sekali.

BAB IV

Tokoh “aku” bertemu dengan seorang gadis pelukis yang menyadarkannya mengenai makna
hidup yang sesungguhnya. Gadis pelukis ini lama-lama mengisi kekosongan dalam diri dan hati
tokoh “aku”. Mereka banyak bertukar pikiran mengenai apa makna sebenarnya dari sepi dan
hening.

Epilog

Tokoh “aku” mulai membuka diri kepada seorang gadis, sahabatnya yang berkepribadian
ambivert yaitu gabungan ekstrovert dan introvert. Meskipun mereka memiliki kepribadian yang
sedikit berbeda, namun mereka bisa saling melengkapi satu sama lain. Mereka seperti tak
membutuhkan orang lain. Tokoh “aku” bersyukur bisa menemukan teman yang selama ini selalu
ia tunggu.
KESIMPULAN

Manusia memang ditakdirkan untuk memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat
ekstrovert dan mudah berbaur dengan orang lain dimanapun ia berada. Kelompok ini selalu
populer dimanapun ia berada dan memiliki banyak teman. Ada juga orang dengan kepribadian
introvert yang merasa nyaman dalam kesendirian.

Namun bukan berarti orang-orang introvert ini bermasalah. Mereka hanya memahami dan
menjalani hari-hari di dunia dengan cara yang unik dan berbeda. Mereka suka keheningan dan
sepi, namun bukan berarti mereka kesepian.

Itulah beberapa contoh laporan kegiatan yang bisa dijadikan sebagai panutan. Masih banyak
jenis laporan kegiatan yang lain, misalnya saja laporan kegiatan praktikum, seni, observasi, karya
wisata, gathering, dan lain sebagainya
LAPORAN KEGIATAN

LOMBA MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DI SMP NEGERI 1 KUDUS

DALAM RANGKA BULAN BAHASA NASIONAL 2018

1. Latar Belakang

Bulan Bahasa dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat


terhadap budaya membaca dan menulis di Indonesia. Rendahnya kepedulian masyarakat
terhadap kegiatan membaca utamanya buku dan karya sastra melatarbelakangi dicanangkannya
program Bulan Bahasa ini.

Selama Bulan Bahasa berlangsung, pemerintah berharap Dinas Pendidikan dan pihak-pihak lain
yang memiliki kepedulian dalam dunia literasi mampu mengajak masyarakat untuk
meningkatkan partisipasi dan memahami pentingnya literasi bagi kehidupan.

Oleh karena itu, SMP Negeri 1 Kudus yang merupakan institusi pendidikan dan salah satu garda
terdepan dunia pendidikan di Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kesadaran
literasi siswa dalam Bulan Bahasa ini. SMP Negeri 1 Kudus menggelar Lomba Menulis Cerita
Pendek (Cerpen) dalam memperingati Bulan Bahasa Nasional 2018.

2. Tujuan Kegiatan Lomba

Kegiatan Lomba Menulis Cerita Pendek (Cerpen) di SMP Negeri 1 Kudus ini bertujuan untuk:

1. Menumbuhkan jiwa kreatif siswa dalam hal literasi menulis.


2. Menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pentingnya literasi (menulis dan membaca) bagi
masa depan.
3. Mencetak kemampuan menulis siswa.
4. Menumbuhkan minat membaca bagi siswa.
5. Menumbuhkan semangat apresiasi dan jiwa kritis siswa terhadap karya sastra milik orang
lain.

3. Nama dan Tema Kegiatan

Nama Kegiatan : Lomba Menulis Cerita Pendek (Cerpen)

Tema : Gerakan sadar literasi dalam Bulan Bahasa Nasional

Peserta Lomba : Seluruh siswa kelas VII, VII, dan IX SMP Negeri 1 Kudus.

4. Waktu Kegiatan

Hari : Senin
Tanggal : 15 Desember 2018

Waktu : 07.00 – 10.00 WIB

Tempat : Aula SMP Negeri 1 Kudus

5. Hadiah

Juara 1 : Piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan senilai Rp 500.000,00.

Juara 2 : Piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan senilai Rp 300.000,00.

Juara 3 : Piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan senilai Rp 100.000,00.

6. Hasil Lomba

Lomba Menulis Cerita Pendek (Cerpen) SMP Negeri 1 Kudus yang dilaksanakan pada tanggal
15 Desember 2018 dimenangkan oleh:

Juara 1 : Siska Adelia

Kelas IX-C

Judul cerpen “Ibu”

Skor akhir 405.

Juara 2 : Luthfi Azzar

Kelas IX-F

Judul cerpen “Rembulan”

Skor akhir 399.

Juara 3 : Muhammad Ikhsan Adiputra

Kelas VIII-D

Judul cerpen “Malam Gerimis”

Skor akhir 380.


 

PENUTUP

Demikianlah laporan kegiatan lomba “Menulis Cerita Pendek (Cerpen) SMP Negeri 1 Kudus
dalam Rangka Bulan Bahasa Nasional 2018” yang menjadi tanggung jawab kami sebagai panitia
penyelenggaranya. Laporan kegiatan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Jika masih terdapat
maka banyak kesalahan, akan menjadi dasar perbaikan kami di kemudian hari.

Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
mensukseskan kegiatan lomba ini. Semoga SMP Negeri 1 Kudus bisa melaksanakan lomba
untuk meningkatkan budaya literasi dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai