Sinopsis :
Novel ini menceritakan riwayat hidup Bung Karno yang mana kisah Beliau dari
kecil bahkan sampai menjadi presiden, dan juga bukan hanya itu siapa nama asli Bung
Karno dan Mengapa di Namakan Bung Karno.
Novel ini juga menceritakan semangat Bung Karno yang mana pada masa kecil
nya ia bukan tergolong orang yang kaya. Dan juga cerita ini bukan hanya menceritakan
sejarah beliau saja tetapi sejarah Indonesia yang mana diceritakan dari mana nama
Indonesia itu berasal dan juga suku asli Indonesia.
Nama Indonesia berasal dari kata ‘indo’ dan ‘Nesie’ yang berati kepulauwan
Hindia.Orang pertama yang menggunakan nama Indonesia Adalah James Richardson
Logan (1869) dalam karangannya yang berjudul The Indian Archipelago and Eastern
Asia. Nama Indonesia dipopulerkan oleh Prof. Adolf Bastian(1826-1905) seorang ahli
ethnologi dan ethnologi dan anthropologi bangsa jerman pernah menjadi guru besar
pada universitas di berlin dalam ilmu bahasa. Dan sebenarnya nama Indonesia sudah
ada sejak Tahun 1850.
Asal mula bangsa Indonesia juga berasal dari suku-suku bangsa Wedda,yang
tidak sengaja ada di Indonesia,tetapi ada juga di bagian selatan Dekhan serta Sri
Langka. Di Indonesia merupakan orang Kubu di Sumatra Selatan dan orang Toala di
Sulawesi, Ini lah penduduk asli Indonesia, yang dasarnya berbadan kecil dan berkulit
hitam. Selain ada suku wedda terdapat suku bangsa Negrito sebagai bangsa asli tetapi
suku ini sudah musnah sama sekali.
Sesudah itu datang lagi dalam beberapa gelombang bangsa lain yang disebut
bangsa Deutero-Melayu. Mereka dateng kira-kira 200-300 tahun sebelum Masehi.
Mereka menyingkirkan bangsa Proto-Melayu ke pedalaman. Sehingga kita kenal
bangsa ini ada sebagai orang Dayak di Kalimantan, orang Toraja di Sulawesi dan orang
Mentawai di pulai Mentawai.
Dan seperti diketahui, Bung Karno nama kecilnya adalah Koesno. Apa sebab
anak lelaki ini dinamakan Sukarno?. Ayahnya adalah Raden Sosrodiharjo adalah
penggemar wayang kulit. Sehingga dari cerita wayang kulit ini sangat berkesan dalam
hati Raden Soekami. Beliau sangat terpesona cerita wayang kulit itu dan ia mempunyai
cita-cita di dalam hatiny jika suatu saat nanti ia memiliki anak lelaki, hendaknya jiwa
dan watak sebagaimana cerita wayang itu, kepadanya anak lelaki itu diberi nama
Koesno, Kemudian diganti dengan Sukarno.
Disini Bung Karno banyak menceritakan pertemukaan tokoh tokoh dunia dan
cerita tantang Bung Karno bersama Alm.Tjokrominoto yang mana pada masa Sukarno
kuliah ia tinggal di kost nya Beliau dengan harga 11 rupiah.
Bung Karno termasuk seorang yang gemar membaca sampai sampai ia di juluki
sebagai “hantu buku”. Oleh karena itu setiap buku yang ia jumpai selalu ia baca dari
sahabatnya yang baru membeli buku baru. Apapun yang bebentuk buku ia baca dari
buku Agama, Sosial, dll.
Lalu beberapa tahun kemudian Bung Karno pada tahun 1926 berhasil
menyelesaikan studinya di Universitas THS dan lulus dari ujian penghabisan dengan
skripsinya tantang ontwerp dari sebuah pelabuhan. Denga demikian Bung Karno
mendapat gelar sebagai sarjana teknik(Civel-ingenieur). Sejak itu lah Bung Karno
mendapat gelar Insinyur Sukarno.
Itulah sebabnya mengapa sifat dan bentuk perlawanan rakyat Indonesia tidak
lagi merupakan bentuk perlawanan bersenjata akan tetapi beralih kepada gerakan-
gerakan massa rakyar yang mendasarkan perjuangan di atas dasar demokrasi melalui
organisasi dan partai politik. Sehingga cara yang kita pergunakan inipun merupakan
gaya baru,yang belum pernah kita jalankan sebelumnya.
Di antara banyak pemimpin dan pejuang kemerdekaan baik yang gugur meupun
yang kini masih hidup, maka Bung Karno termasuk pimpinan beruntung dan bahagia.
Kita katakan demikian oleh karena bayak sekali pemimpin dan pejuang yang gagal dan
gugur dalam perjuangannya, tidak sedikit pemimpin dan pejuang yang sudah gugur
sebelum cita citanya tercapai. Bahkan tidak sedikit pula yang tidak dapat menyasikkan,
apalagi menikmatik hasil perjuangannya. Andai katakanoun masih hidup, sudah tidak
aktif lagi dalam perjuangan, arti nya masa kepemimpinanya itu telah berakhir.
Tanggapan Penulis
Novel Bung Karno Putera Fajar ini sangat bagus sekali bagi para pelajar yang
memiliki semangat kurang untuk Indonesia. Selain itu, sangat bagus untuk para guru
atau pendidik dan juga pemerintah yang mempunyai peran penting dalam memajukan
perjuangan di Indonesia. Karena di novel ini banyak sekali pesan moral, pendidikan,
dan sosial yang dapat kita ambil.