Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi
Perkembangan tentang Perkembangan Masa Usia Anak Sekolah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat mengevaluasi makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Psikologi Perkembangan tentang
Perkembangan Masa Usia Anak Sekolah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
( Kelompok 6 )
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A.Latar Belakang............................................................................................................ 1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C.Tujuan Masalah.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
A.Pengertian Anak Usia Sekolah...................................................................................
B.Perkembangan Fisik.................................................................................................... 2
C.Perkembangan Kognitif.............................................................................................. 5
D.Perkembangan Psikososial......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan fisik yang ideal dikembangkan pada usia awal masa kanak-kanak
adalah belajar. Keterampilan yang meliputi keterampilan tangan dan kaki. Perkembangan
kreativitas anak usia 5-6 tahun ialah sebelum seorang anak siap masuk sekolah. Ia belajar
untuk harus bisa menerima dan menyesuaikan terhadap peraturan dan tata tertib orang-
orang dewasa.
Anak sudah mulai belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang
diperlukan untuk perkembangan dan ilmunya. Ketika mulai memasuki masa sekolah,
tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitik beratkan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosional),
sosial emosional, (sikap, prilaku serta nilai agama), bahasa dan komunikasi, sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
1
BAB II
PENDAHULUAN
Anak belajar berkompetisi dan berkerja sama dari aturan yang diberikan. Anak
mulai bekerja untuk menghasilkan sesuatu dengan mengembangkan kreativitas,
keterampilan, dan keterlibatan dalam pekerjaan yang berguna secara sosial. Dalam
fase ini perkembangan anak membutuhkan peningkatan pemisahan dari orang tua dan
kemampuan menemukan penerimaan dalam kelompok yang sebaya serta berperan
dalam merundingkan masalah dan tantangan yang berasal dari dunia luar.1
1
Surakhmad,Psikologi Perkembangan(Jakarta:PT karya unipress,1980)hlm.5
2
4. Perkembangan Masa Anak Usia Sekolah secara Fisik
Perkembangan fisik merupakan suatu proses tumbuh kembang serta pematangan
seluruh organ tubuh manusia sejak lahir hingga dewasa. Perkembangan fisik yang
pada dasarnya merupakan suatu perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas
sensoris, dan keterampilan motorik.
Perkembanagn fisik peserta didik difokuskan pada kematangan fisik siswa yang
diperlukan dalam kegiatan belajarnya. Peserta didik SD pada umumnya berada pada
rentang usia sekitar 6-12 tahun, rentang usia tersebut lazimnya disebut sebagai masa
anak (middle and late childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan
masa remaja.
2
Rima Trianingsih,M.Pd, Aplikasi Pemelajaran Kontekstual Yang Sesuai Perkembangan Anak Usia Sekolah
Dasar(Banyuwangi:Lppm Institute Agama Islam Ibrahimy 2018)hlm.25-27
3
5. Perkembangan Masa Anak Usia Sekolah secara Kognitif
4
Kemampuan anak dalam memahami aspek-aspek kumulatif materi, seperti
volume dan jumlah. Anak yang mampu mengenali sifat kuantitatif sebuah
benda akan tau bahwa sifat kuantitatif benda tersebut tidak akan berubah
secara sembarangan.
2. Addition of classes (penambahan golongan benda)
Kemampuan anak dalam memahami cara mengkombinasikan beberapa
golongan benda yang dianggap berkelas lebih rendah dan
menghubungkannya dengan benda yang berkelas lebih tinggi. Disamping
itu kemampuan ini juga meliputi kecakapan memilah-milah benda yang
tergabung dalam sebuah benda yang berkelas tinggi menjadi benda yang
berkelas rendah.
3. Multiplication of classes (pelipatgandaan golongan benda)
Kemampuan yang melibatkan pengetahuan mengenai cara
mempertahankan dimensi-dimensi benda untuk membentuk gabungan
golongan benda. Selain itu kemampuan ini juga meliputi kemampuan
memahami cara sebaliknya, yakni cara memisahkan gabungan golongan
benda menjadi dimensi-dimensi tersendiri.
Pada tahap ini anak sudah :
a. Tidak berpikir egosentris lagi,
b. Bisa memperhatikan lebih dari satu demensi.
c. Mampu memperhatikan aspek dinamis dari suatu perubahan situasi.
d. Mampu mengerti operasi logis dari pembalikan.
e. Dapat melakukan klasifikasi, konservasi dan mengurutkan.
Meskipun pemikiran pada tahap ini masih terbatas pada hal yang konkret.
Penyelesaian suatu masalah perlu disertai hal-hal yang konkret dan nyata.4
4
Ibid, hlm. 2.8
5
masalah keterbatasan pemikiran kongkret oprasional. Tahap perkembangan
kognitif terakhir yang menghapus keterbatasan tersebut sesungguhnya tidak hanya
berlaku bagi remaja hingga usia 15 tahun, tetapi juga bagi remaja dan bahkan
orang dewasa yang berusia lebih tua.5
Pemikiran pada ini lebih abstrak. Diusia ini anak sudah memasuki remaja
awal, anak sudah tidak lagi membatasi diri pada hal-hal yang aktual dan
pengalaman nyata. Berpikir Formal oprasional mempunyai dua sifat penting
yaitu:
a. Deduktif-Hipotetis
Dalam menyelesaikan masalah, anak akan berpikir dahulu secara teoritis,
mengambil kesimpulan umum menjadi khusus kemudian menganalisis
masalahnya melalui penyelesaian anggapan dasar yang ada. Berdasarkan
analisisnya, ia membuat strategi penyelesaian.
b. Berpikir Kombinatoris
Berkaitan dengan deduktif hipotesisnya, anak yang berpikir formal oprasional,
terlebih dahulu akan membuat berbagai kombinasi atau alternative yang
memungkinkan penyelesian masalahnya. Jika anak menemukan penyelesaian
yang sesuai, maka hal itu akan digunakannya lagi. Anak yang berpikir formal
operasional memungkinkannya memiliki tingkah laku pemecahan masalah
yang ilmiah. Hal ini berbeda dengan anak pada tahap konkert oprasional.6
5
Yahdinil Firda Nadirah, Psikologi Belajar Dan Mengajar(Serang:Dinas Pendidikan Provisi Banten 2014)hlm.43
6
Opcit, hlm. 2.9
6
6. Perkembangan Masa Anak Usia Sekolah secara Psikososial
Menurut Erikson, perkembangan psikososialnya berada dalam tahap industri dan
inferior. tahap industri ialah:
1. Mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologi dan
sosial.
2. Memiliki keinginan untuk mandiri.
3. Berupaya menyelesaikan masalah atau tugas.
Bila tugasnya tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior yaitu merasa
rendah diri. Tahap ini sangat di pengaruhi oleh:
a. faktor instrinsik
Motivasi, kemapuan, tanggung jawab yang dimiliki, kebebasan yang dimiliki,
interaksi dengan lingkungan, dan teman sebaya.
b. faktor ekstrinsik
Penghargaan yang didapat, stimulus, dan keterlibatan orang lain.
Pada usia ini sering muncul sifat temperamental, yaitu pola perilakunya
menunjukkan anak mudah bereaksi terhadap situasi baru, sehingga peran orang tua
dan guru sangat besar untuk mengendalikannya dengan cara bersabar, menciptakan
situasi baru agar tidak bosan, menjadi figur dalam sehari-hari, selalu memberikan
harapan, dan mengurangi ketergantungannya dengan cara memberikan pengertian.7
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-
lembaga. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan
menghargai hak orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai
hak orang lain.
7
Suprajitno,S.Kp, Asuhan Keperawatan Keluarga,(Jakarta:EGC 2004)hlm.62
7
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Anak diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari 18 tahun dan sedang
berada dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual. Sedangkan anak usia sekolah ialah sebagai anak yang
berada dalam rentang usia 6-12 tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain
selain keluarga. Anak usia sekolah biasa disebut anak usia pertengahan. Periode usia
anak sekolah dibagi menjadi tiga tahapan umur yaitu tahap awal 6-7 tahun, tahap
pertengahan 7-9 tahun dan pra remaja 10-12 tahun.
Perkembangan masa anak usia sekolah secara kognitif dibagi menjadi tiga tahap
yaitu tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap konkret oprasional (7-11 tahun), dan
tahap formal operasional (11 -15 tahun).
8
DAFTAR PUSTAKA