Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TENTANG KARAKTERISTIK DAN TUGAS


PERKEMBANGAN USIA DINI,ANAK, DAN REMAJA

Kelompok 2
M. SURYA : 1910122210005
M. AKMAL HELMI PRALESTI : 1910122210014
ISTIQOMAH : 1910122320004

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin-Nyakami dapat menulis makalah ini dan menyelesaikannya tepat pada
waktunya.Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
perkembangan peserta didik. Makalah ini berjudul,“ karakteristik dan tugas
tugas perkembangan anak ”.Dalam pembuatan makalah ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya dosen mata
kuliah perkembangan peserta didik yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini serta kepada orang tua dan teman-teman yang
telah mendukung kami.

Makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah ini
menjadi sempurna. Namun, adanya makalah ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan kepada pembaca untuk memahami konsep dan
karakteristik perkembangan peserta didik. Semoga makalah inidapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis serta pembaca dan umumnya bagi
masyarakat luas.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………...................................

A. LATAR BELAKANG………………………………………...................................
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………...
C. TUJUAN MASALAH………………………………………...................................

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………………

A. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN USIA DINI,ANAK, DAN REMAJA…….


B. TUGAS PERKEMBANGAN USIA DINI,ANAK, DAN REMAJA………………….

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………………..

KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
A.Latar Belakang

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia


membutuhkan orang lainuntuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta
didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antarsesama
peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari
perkembanganhubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian
dan proses sosialisasi peserta didik.Perkembangan adalah salah satu proses
yang harus dialami oleh setiap peserta didik baikdalam naungan lembaga
formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan
dari peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah
berjalan dengan lancar.Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus
mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar dari
perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar
mengajar.Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan
peserta didik.Perkembangan peserta didik tersebut meliputi:
perkembangan fisik, perkembangansosioemosional, dan bermuara pada
perkembangan intelektual. Perkembangan fisik
dan perkembangan sosio sosial mempunyai kontribusi yang kuat terhadap
perkembanganintelektual atau perkembangan mental atau perkembangan
kognitif siswa.Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas,
sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif yang akan
dilaksanakan. Rancangan pembelajaranyang kondusif akan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan
proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas


antara lain:

1. Apa itu karakteristik dan tugas tugas perkembangan anak ?


2. Apa saja tugas tugas perkembangan anak?
3. Apa itu karakteristik anak?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan individual anak?

C. Tujuan Masalah

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik dan tugas tugas perkembangan anak

2 .Untuk mengetahui tugas tugas perkembangan anak

3. Untuk mengetahui karakteristik anak

4. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan individual anak


A. Karakteristik Perkembangan Ser-Dik Usia dini, Anak, dan Remaja

a. Karakteristik anak usia sekolah dasar (SD)


Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun.
Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak
usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan anak, yaitu masa
kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12
tahun).
Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan
anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak,
senang bekerja, dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan
sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan
pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa
berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

b. Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah (SMP)


Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak
usia menengah (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14
tahun), Terhadap sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP
ini, yaitu
1. Terjadinya ke tidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan
2. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder
3. Kecenderungan ambivalensi
4. Senang membandingkan kaedah-kaedah
5. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil
6. Mulai mengembangkan standard an harapan terhadap perilaku diri
sendiri yang sesuai dengan dunia social
c. Karakteristik Anak Usia Remaja (SMP/SMA)
Masa remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa
kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewa. Masa remaja sering
dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego identity) masa remaja
ditandaidengan sejumlah karakteristik penting, yaitu :
1. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya
2. Dapat menerima dan belajar peran social sebagai pria atau wanita
dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat
3. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5. Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat
dan kemampuannya
6. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga
dan memiliki anak.
7. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara social
8. Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman
dalam bertingkah laku
9. Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas

d. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Sesuai dengan sifat individu yang unik, adanya variasi individual dalam
perkembangan anak merupakan hal normal terjadi. Terkadang anak yang
satu lebih cepat berkembang daripada anak yang lainnya, begitupun dalam
perbedaan minat dan kecakapan, sementara sebagian anak lebih senang
melakukan gerakan-gerakan fisik atau bermain kelompok dengan
temannya. Berdasarkan dari tahapan perkembangan yang telah dibahas,
uraian berikut mengetengahkan tentang karakteristik anak yang dibatasi
pada hal-hal yang bersifat menonjol dan lebih terkait dengan proses
pembelajaran anak
e. PERKEMBANGAN KARAKTERISTIK REMAJA

Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa


adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence
sesungguhnya memiliki arti mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan tersebut didukung oleh Piaget
(Hurlock, 1991) yang menyatakan bahwa secara psikologis remaja adalah
suatu usia di mana anak tidak merasa berada di bawah tingkat yang lebih
tua, melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.

Selain itu, remaja memiliki keunikan-keunikan yang terletak pada masing-


masing individunya. Tampak jelas bahwa para remaja dari keluarga yang
sama memperlihatkan perbedaan-perbedaan dalam besar badan,
intelegensi, minat dan sifat sosial. Para remaja dari kelas sosial yang satu
berbeda dengan para remaja dari kelas yang lain dalam sikap dan cita-
citanya. Singkatnya, beberapa keunikan para remaja terletak dalam
individualitasnya bukan pada masa remajanya.

Adapun ciri-ciri atau karakteriskik remaja antara lain:

1. Perkembangan seksual

2. Emosi yang meluap-luap

3. Mulai tertarik kepada lawan jenis

4. Kegelisahan

5. Pertentangan

6. Aktifitas kelompok

7. Keinginan mencoba segala sesuatu


f. Perkembangan fisik

Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentang kehidupan
individu dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa
pertama terjadi pada fase prenatal dan bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu
pada tahun-tahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil,
namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena
terlebih dahulu mencapai kematangan dari pada bagian-bagian yang lain.
Hal yang paling jelas terlihat pada hidung, kaki dan tangan. Pada masa
remaja akhir proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang
dewasa dalam semua bagiannya.

Dalam perkembangan seksualitas remaja ,ditandai dengan dua ciri yaitu


sebagai berikut:

a) Ciri-ciri seks primer

1. Pada remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan


testis. Setelah testis mulai tumbuh dan penis menjadi panjang, pembuluh
mani dan kelenjar prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ
seks tersebut, memungkinkan remaja pria (sekitar usia 14-15 tahun )
mengalami “mimpi basah”.

2. Pada remaja wanita kematangan organ seksualnya ditandai dengan


tumbuhnya rahim ,vagina dan ovarium(indung telur). Ovarium
menghasilkan telur dan mengeluarkan hormon-hormon yang dikeluarkan
untuk kehamilan ,menstruasi. Pada masa ini sekitar usia 11-15 tahun
remaja wanita mengalami menstruasi pertama.

b) Ciri-ciri seks sekunder

1. Wanita : Tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak ,


bertambah besar buah dada , bertambah besarnya pinggul.
2. Pria :Tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak,
terjadi perubahan suara, tumbuh kumis , tumbuh jakun.

g. Perkembangan kognitif (intelektual)

Pada usia 12-20 tahun proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan.


Pada usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa. Pada masa
remaja terjadi reorganisasi lingkaran syaraf Lobe frontal yang berfungsi
sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu kemampuan merumuskan
perencanaan strategis atau mengambil keputusan. Lobe frontal ini
berkembang sampai usia 20 tahun lebih dan sangat berpengaruh pada
kemampuan intelektual remaja,seperti halnya anak usia 12 tahun
walaupun secara intelektual remaja tersebut berbakat namun belum
bijaksana.

h. Perkembangan emosi

Pada masa remaja merupakan puncak emosionalitas yaitu perkembangan


emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik serta organ-organ seksual yang
mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan dan dorongan-
dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta ,rindu dan
keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada remaja
awal perkembangan emosinya menunjukan sifat sensitive dan reaktif
terhadap peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negative dan
temperamental. Sedang remaja akhir sudah bias mengendalikan emosinya.

i. Perkembangan Sosial

Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan untuk


memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang
unik ,baik menyangkut sifat-sifat pribadi minat nilai-nilai maupun
perasaannya. Pemahamannya , mendorong remaja untuk menjalin
hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman sebaya, baik melalui
persahabatan maupun percintaan. Dalam hubungan persahabatan , remaja
memilih teman yang memiliki kualitas psikologisnya relative sama dengan
dirinya, baik menyangkut interes, sikap, nilai maupun kepribadian. Pada
masa ini juga remaja cenderung mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
hobby dan juga keinginan orang lain.

j. Perkembangan Moral

Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan perbuatan yang dinilai
baik oleh orang lain. Keberagaman tingkat moral remaja disebabkan karena
faktor penentuannya yang beragam juga. Salah satu yang mempengaruhi
adalah orangtua.

k. Perkembangan Kepribadian

Sifat-sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual,


emosional, sosial, kognitif dan nilai-nilai. Pada masa remaja paling penting
bagi pengembangan dan integrasi kepribadian. Faktor-faktor dan
pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan kepribadian pada
masa meliputi remaja:

a. Perolehan pertumbuhan fisik yang menyerupai masa dewasa.

b. Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan-dorongan dan


emosi baru.

c. Kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarahkan diri


dan mengevaluasi diri kembali tentang standar (norma), tujuan dan cita-
cita.

d. Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual ,berteman


dengan pria maupun wanita.

Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity (jati diri).


Perkembangan “identity” merupakan isu sentral pada masa remaja yang
memberikan dasar bagi masa dewasa. Erikson meyakini bahwa
perkembangan identity pada masa remaja berkaitan erat dengan komitmen
terhadap okupasi masa depan.
Dalam mengolaborasi teori Erikson tentang identity remaja , James Marcia
dkk. Mengemukan bahwa ada empat alternative bagi remaja dalam
menguji diri dan pilihan-pilihannya yaitu sebagai berikut.

a. Identity Achievement, yang berarti bahwa setelah remaja memahami


pilihan yang realistik , maka dia harus membuat pilihan dan berprilaku
sesuai dengan pilihannya.

b. Identity Foreclosure, menerima pilihan orangtua tanpa


mempertimbangkan pilihannya.

c. Identity Diffusion yang berarti kebingungan tentang siapa dirinya dan


mau apa dalam hidupnya.

d. Moratorium, penundaan dalam komitmen remaja terhadap pilihan-


pilihan aspek pribadi atau okupasi. Dalam hal ini Erikson menyadari bahwa
remaja dalam masyarakat yang kompleks mengalami krisis identitas atau
periode moratorium dan kebingungan yang temporer.

l. Perkembangan Kesadaran Beragama

Untuk memperoleh kejelasan tentang kesadaran beragama remaja dapat


disimak sebagai berikut:

a. Masa remaja awal (sekitar usia 13-16 tahun)

Pada masa ini kepercayaan kepada tuhan kadang-kadang sangat kuat ,akan
tetapi kadang sangat berkurang. Hal ini dapat terlihat pada cara beribadah
kadang rajin kadang juga malas. Kegoncangan dalam keberagamaan ini
muncul karena disebabkan faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal seperti matangnya organ seks yang mendorong untuk


memenuhi kebutuhan tersebut, namun disisi lain dilarang oleh agama. Yang
lain adalah bersifat psikologis yaitu sikap independen, keinginan untuk
bebas , tidak mau terikat oleh norma keluarga. Edang berkaitan dengan
perkembangan budaya dalam masyarakat, yang tidak jarang bertentangan
dengan nilai-nilai agama seperti beredarnya film-film dan foto-foto porno,
miras, ganja atau obat-obat terlarang.

Apabila kurang mendapat bimbingan keagamaan dalam keluarga maka


dapat menjadi pemicu berkembangnya sikap dan perilaku remaja yang
kurang baik seperti pergaulan bebas( free sex), minum-minuman keras
,menghisap ganja dan menjadi trouble maker dalam masyarakat.

b. Masa remaja akhir (17-21 tahun)

Secara psikologis , masa ini merupakan permulaan masa dewasa , emosinya


mulai stabil dan pemikirannya kritis. Dalam kehidupan beragama, remaja
sudah mulai melibatkan diri kedalam kegiatan-kegiata keberagamaan dan
dapat membedakan agama sebagai ajaran dengan manusia sebagai
penganutnya diantaranya ada yang shalih dan tidak.
B. Pengertian Tugas -Tugas Perkembangan Usia Dini,Anak, dan
Remaja
Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan Menurut Para Ahli.
Elizabeth B. Hurlock (1978) tugas perkembangan yaitu belajar
menyesuaikan diri terhadap pola - pola hidup baru, belajar untuk memiliki
cita - cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya
mulai belajar memantapkan identitas diri.
Teori dorongan (motivasi) dikemukakan Morgan, bahwa segenap
tingkah laku distimulir dari dalam. Bahwa motivasi adalah merupakan
dorongan keinginan sekaligus sebagai sumberdaya penggerak melakukan
sesuatu yang berasal dari dalam dirinya.
Teori dinamisme mengatakan bahwa di dalam organisme yang hidup
itu selalu ada usaha yang positif ia akan selalu mencari pengalaman-
pengalaman baru.
Kartono berpendapat bahwa ekstensi anak dipastikan oleh adanya :
a. Segenap kualitas hereditas;
b. Pengalaman masa lampau dan masa sekarang, dalam suatu
lingkungan sosial tertentu dan sebagai produk proses belajar
secara kontinyu.
Havighurst (1953). Mengemukakan bahwa perjalanan hidup
seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas yang harus dipenuhi. Secara
garis besar Havighurst menengaskan bahwa tugas-tugas perkembangan
yang dilakukan seseorang pada masa kehidupan tertentu adalah
disesuaikan dengan norma-norma sosial serta norma-norma
kebudayaan.Tugas-tugas perkembangan dituntut adanya korelasi antara
potensi diri dan pendidikan yang diterima anak, serta norma-norma sosial
budaya yang ada.
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila
mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Hurlock (1981) menyebutkan tugas-tugas perkembangan ini sebagai
Social Expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan
anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan
memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang
rentang kehidupan.
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu
dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan
tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).
Sumber faktor-faktor perkembangan diantaranya:
1. Kematangan fisik, misalnya;
a. Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kak
b. Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin
yang bebeda pada masa remaja karena kematangan
organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya;
a. Belajar membaca
b. Belajar menulis
c. Belajar berhitung
d. Belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya;
a. Memilih pekerjaan
b. Memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma-norma agama, misalnya;
a. Taat beribadah kepada Allah SWT
b. Berbuat baik kepada sesama manusia.

A. Tugas -Tugas Perkembangan Pada Setiap Fase Perkembangan


1. Tugas - Tugas Perkembangan Pada Usia Bayi dan Kanak - Kanak
(0,0-6,0 tahun)
a. Belajar berjalan pada usia 9,00-15,00 bulan
Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15
bulan, pada usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya
telah matang untuk belajar berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat
Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat
pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut
telah matang untuk hal tersebut.
c. Belajar berbicara
Mengeluarkan suara yang berarti dan
menyampaikannya kepada orang lain dengan perantaraan
suara itu. Untuk itu, diperlukan kematangan otot-otot dan
syaraf dari alat-alat bicara.
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar
Tugas ini dilakukan pada tempat dan waktu yang sesuai
dengan norma masyarakat. Sebelum usia 4 tahun, anak pada
umumnya belum dapat mengatasi (menahan) ngompol karena
perkembangan syaraf yang mengatur pembuangan belum
sempurna.
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
Melalui observasi (pengamatan) anak dapat melihat
tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian yang berbeda antara
jenis kelamin yang satu dengan yang lainnya. Dengan cara
tersebut, anak dapat mengenal perbedaan anatomis pria dan
wanita, anak menaruh perhatian besar terhadap alat
kelaminnya sendiri maupun orang lain.
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
Keadaan jasmani anak sangat labil apabila dibandingkan
dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan perubahan
suhu sehingga temperatur badannya mudah berubah.
Perbedaan variasi makanan yang diberikan dapat mengubah
kadar garam dan gula dalam darah dan air di dalam tubuh.
Untuk mencapai kestabilan jasmaniah, bagi anak diperlukan
waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses mencapai kestabilan
jasmaniah ini, orangtua perlu memberikan perawatan yang
intensif, baik menyangkut pemberian makanan yang bergizi
maupun pemeliharaan kebersihan.

2. Tugas - Tugas Perkembangan Pada Masa Sekolah (6,0 - 12,0 tahun)


a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan
permainan.
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis.
c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis,dan
berhitung.
f. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
g. Mengembangkan kata hati. Ialah mengembangkan sikap dan
perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama.
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat prbadi.
i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial
dan lembaga-lembaga. Ialah mengembangkan sikap sosial yang
demokratis dan menghargai hak orang lain. Umpamanya sikap
tolong menolong, tenggang rasa, bekerjasama dengan orang
lain, toleransi, dan menghargai hak orang lain.
3. Tugas – Tugas Perkembangan Remaja
a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita.
1. Hakikat tugas, Tujuannya:
 Belajar melihat kenyataan, anak wanita sebagai wanita,
dan anak pria sebagai pria.
 Berkembang menjadi orang dewasa di antara orang
dewasa lainnya.
 Belajar bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama.
 Belajar memimpin orang lain tanpa mendominasinya.
b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
Hakikat tugasnya, Remaja dapat menerima dan belajar peran
sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi
oleh masyarakat.
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
Hakikat tugasnya, tugas ini bertujuan agak remaja merasa
bangga, atau bersikap toleran terhadap fisiknya, menggunakan
dan meemlihara fisiknya secara efektif, dan merasa puas
dengan fisiknya tersebut.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang
dewasa lainnya. Hakikat tugasnya,
1. Membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang kekanak-
kanakan atau bergantung pada orangtua,
2. Mengembangkan afeksi (cinta kasih) kepada orangtua,
dan
3. Mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa
lainnya tanpa bergantung kepadanya.
e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
Hakikat tugasnya, tujuannya agar remaja merasa mampu
menciptakan suatu kehidupan (mata pencaharian). Penting
buat remaja pria dan tidak terlalu penting buat remaja wanita.
f. Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan).
Hakikat tugasnya:
1. Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya,
2. Mempersiapkan diri-memiliki pengetahuan dan
keterampilan- untuk memasuki pekerjaan tersebut.
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
Hakikat tugasnya.
1. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup
berkeluarga, dan memiliki anak.
2. Memperoleh pengetahuan yaang tepat tentang
pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak.
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep
yang diperlukan bagi warga negara.
Hakikat tugasnya.
1. Mengembangkan konsep-konsep hukum, pemerintahan,
ekonomi, politik, geografi, hakikat manusia, dan lembaga-
lembaga sosial yang cocok dengan dunia modern,
2. Mengembangkan keterampilan berbahasa dan
kemampuan nalar (berfikir) yang penting bagi upaya
memecahkan masalah-masalah secara efektif.
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
Hakikat tugasnya.
1. Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung
jawab sebagai masyarakat,
2. Memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku
dirinya.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku.

Hakikat tugasnya.
1. Membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat
direalisasikan,
2. Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-
nilai,
3. Mengembangkan kesadaran akan hubungannya dengan
sesama manusia dan juga alam sebagai lingkungan tempat
tinggalnya, dan
4. Memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang
dimilikinya, sehingga dapat hidup selaras (harmoni)
dengan orang lain.
k. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mencapai kematangan sikap, kebiasaan dan pengembangan
wawasan dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik
pribadi maupun sosial.

B. Peranan Sekolah Dalam Mengembangkan Tugas-Tugas Perkembangan


Siswa

Sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan


kepribadian anak (siswa), berperan sebagai substitusi keluarga.

Menurut Havighurs (1961: 5) sekolah mempunyai peranan atau


tanggung jawab penting dalam membantu para siswa membantu para
siswa mencapai tugas perkembangannya. Sekolah seyogianya berupaya
untuk menciptakan iklim yang kondusif atau kondisi yang dapat
memfasilitasi siswa untuk mencapai perkembangannya.
Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

1. Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis k


earahkesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

2. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pikiran suatu individu
yang disebabkan oleh pengalaman.

3. Peserta didik adalah semua komponen mayarakat yang belajar dan meng
embangkandiri melalui prosedur – prosedur, baik prosedur formal maupun
nonformal.Prinsip-prinsip perkembangan peserta didik meliputi
perkembangan adalah proses yangtak berakhir, setiap anak bersifat
individual dan berkembang sesuai dengan perkembangannya, semua
aspek perkembangan saling berkatan, perkembanagan berlangsungdari
kemampuan bersifat umum menuju ke bersifat khusus, serta
perkembangan itu terarahdan dapat diramalkan.Karakteristik peserta didik
merupakan sikap atau pola pikir dari masing-masing pesertadidik. Dalam
hal ini mencakup fisik, fisik ini keadaan jasmani, keadaan indra
darimasing;masing peserta didik. Kemudian adanya intelengensi yaitu
berpikir abstrak. Adanya bakat kusus dari masing-
masing peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda.Emosional
peserta didik, social cultural, dan komunikasi antar pendidik dan peserta
didik yang harus berjalan dengan baik dengan menggunakan
bahasa komunikastif.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd , pengantar : PROF. DR. M. DJAWAD
DAHLAN (Psikologi perkembangan Anak dan Remaja)

Dra. Desmita, M.Si. (Psikologi perkembangan peserta didik)

Mohammad Ali , Mohammad Asrori ( Psikologi Remaja)

Anda mungkin juga menyukai