Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

STUDI PENELITIAN TERHADAP ANAK USIA DINI USIA 5 TAHUN


YANG TELAT DALAM PERKEMBANGAN BAHASA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta
Didik
Dosen Pengapu:
Dr. Daris Tamin, M.Pd.

Disusun Oleh:
Muhlas Aditia
NIM: 18.2.048

PAI 3 C
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM
TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, kami memuji, meminta pertolongan dan memohon
ampunan kepada-Nya. Kami juga meminta perlindungan kepada pengatur alam
semesta yang karena rahmat-Nya penulis bisa menyusun karya tulis yang
berbentuk Laporan mengenai “Studi Penelitian Terhadap Anak Usia Dini Umur 5
Tahun Yang Telat Dalam Perkembangan Bahasa.”
Shalawat beserta pujian mudah mudahan Allah memberikannya kepada
baginda Rasulullsh SAW, karnan ke shalaehannya, dan ketakwaan, serta
keimanannya yang begitu kuat manusia bisa mengetahui tuhannya yang hakiki,
yang abadi, dan satu satunya.
Alhamdulillah berkat pertolongan sang khalik penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini dengan lancar untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh Al-
ustadz Dr. Daris Tamin, M.Pd. dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Dalam pembuatan karyatulis ini banyak sekali yang penulis hadapi, namun
berkat kerjasama keras penulis dan reperensi yang memadai alhamdulilah karya
tulis ini bisa selesai pada waktunya. Terimakasi kepada pihak yang telah ikut
berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ini, karnanya penulis dapat
menyusunnya dengan baik alhamdulillah.
Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………...... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Masalah …………………………………………………………….. 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Periode.Perkembangan……………………………………………………… 3
B. Periode Awal Anak-Anak…………………………………………………... 3
C. Karakteristik Anak Usia Dini……………………………………………….. 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Kasus di Lapangan…………………………………………..................…… 12
B. Instrumen Pertanyaan……………………………………………………….. 12
C. Hasil Penelitian……………………………………………………………... 14
PENUTUP
BAB IV A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 17
B. Saran-saran………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa
tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses
perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi,
lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.
Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks, artinya
banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya
proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur
pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama
memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak
tersebut. perkembangan seseorang berlangsung sejak dilahirkan sampai dengan
mati. Memiliki arti kuantitatif atau segi jasmani bertambah besar bagian-bagian
tubuh. Kualitatif atau psikologis bertambah perkembangan intelektual dan bahasa.
Menurut teori umum psikologi perkembangan, ada fase awal yang dinamakan
fase anak usia dini 0-5 tahun, fase anak usia 0-5 tahun inilah yang merupakan titik
awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia
belum lahir atau masih berada di rahim ibu, menjadi bayi kemudian masa anak
usia dini dimana anak tersebut mengalami masa pra-sekolah, dimana pada usia ini
segala aspek perkembangan anak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Aspek
perkembangan yang ada pada anak usia dini meliputi aspek intelektual,
fisikmotorik, sosio-emosional, bahasa, moral dan keagamaan. Semua aspek
perkembangan yang ada pada diri anak ini selayaknya menjadi perhatian para
pendidik agar aspek perkembangan ini dapat berkembang secara optimal. Tidak
berkembangnya aspek perkembangan anak ini akan berakibat di masa yang akan
datang, tidak saja anak mengalami hambatan dalam perkembangan pada masa
perkembangan di usia berikutnya, tetapi anak juga akan mengalami kesulitan
dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Pada masa inilah

1
penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak. Inilah yang menyebabkan
karakteristik perkembangan anak usia 0-5 tahun perlu untuk dipelajari1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaskud dengan masa perekembangan ?
2. Bagaimana perkembangan pada masa Awal Anak-anak?
3. Bagaimana karakteristik anak usia dini (4-6 tahun)?
4. Bagaimana kasus anak usia (5 tahun)?
5. Bagaimana hasil laporan penelitian perkembangan bahasa anak usia (5
tahun)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaskud dengan masa perekembangan ?
2. Untuk mengetahui perkembangan pada masa Awal Anak-anak?
3. Untuk mengetahui karakteristik anak usia dini (4-6 tahun)?
4. Untuk mengetahui kasus anak usia (5 tahun)?
5. Untuk mengetahui hasil laporan penelitian perkembangan bahasa anak
usia (5 tahun)?

1
Brenden F.I, Erik Damawangsa DKK, “Karakteristik Perlembangan Anak Usia 0-5 Tahun”
Jakarta: Universitas Negri Jakarta, 2010, Hlm 1.

2
BAB II
TEORI
A. Masa Perkembangan
Pada dasarnya perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang
fungsi-fungsi fisik dan pisikis. Perkembangan fisik merupakan perkembangan
biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) dan
hasil dari interaksi proses biologi dan genenika dengan lingkungan. Sementara
perubahan pisikis menyangkut keseluruhan, seperti perkembangan kognitif,
emosi, social dan moral.
Perkembangan dapat di artikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan
kualitatif dalam rentang kehidupanya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa
kanak-kanak, masa anak. Masa remaja, sampai masa dewasa.2
Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan
mulai dari periode atau masa. Menurut santrock (2010) periode itu sendiri terdiri
dari tida periode, Yaitu Anak (childhood), Remaja (Adolesceance), dan dewasa
(Adulhood). Dari ketiga periode itu di klasifikasi lagi menjadi beberapa periode,
yaitu:
1. Masa bayi
2. Masa awal anak-anak
3. Masa pertengahan dan akhir anak
4. Periode remaja
5. Periode dewasa3
Dari pembahasan di atas maka perkembangan anak yang cocok dengan analisis
penulis adalah masa Awal kanak-kanak, jadi pada karya tulis ini punulis akan
membahas mengenai masa awal anak-anak.
B. Perkembangan Masa Awal Anak-Anak
Anak dilahirkan di dunia dalam kondisi serba kurang lengkap, sebab semua
naluri, fungsi jasmaniah, serta rohaniahnya belum berkembang dengan sempurna.
Oleh karena itu anak manusia mempunyai kemungkinan panjang untuk bebas
2
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, “Perkembangan Peserta Didik” Jakarta: Rajawali
Pers, 2010. Hlm 1
3
Ibid. Hlm 9

3
berkembang. Yang dimaksud dengan kebebasan berkembang di sini yaitu untuk
bisa mempertahankan hidupnya dan untuk bisa menyesuaikan diri dalam
lingkungannnya. Bahkan seorang anak bisa meningkat pada taraf perkembangan
tertinggi pada usia kedewasaannya. Hingga di kemudian hari ia mampu
mengendalikan alam sekitar dan juga bumi.
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari
usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat,
tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya.
Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting untuk mempersiapkan anak
untuk bisa beradaptasi ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan
sekolah.
Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika, masa indera dan
masa menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini merupakan saat
terjadinya perasaan keindahan. Disebut juga masa indera, karena pada masa ini
indera anak-anak berkembang pesat. karena pesatnya perkembangan tersebut,
anak-anak senang mengadakan eksplorasi, yang kemudian disebut dengan masa
menentang.
Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris karena merasa dirinya
berada di pusat lingkungan yang ditunjukkan anak dengan sikap senang
menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang disekitarnya.
Perkembangan yang seperti itu disebabkan oleh kesadaran anak, bahwa dirinya
memiliki kemampuan dan kehendak sendiri, yang mana kehendak tersebut
berbeda dengan kehendak orang lain.
Pada masa anak-anak awal, anak-anak banyak meniru, banyak bermain
sandiwara ataupun khayalan, dari kebiasaannya itu akan memberikan
keterampilan dan pengalaman-pengalaman terhadap si anak. Ada yang
mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai sebagai masa penutup bayi.
Masa anak-anak awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk sekolah dasar.
Adapun ciri-ciri pada masa anak-anak awal ialah :
1. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
2. Usia mainan

4
3. Usia prasekolah
4. Usia belajar kelompok
5. Usia menjelajah dan banyak bertanya
6. Usia meniru dan kreatif
a. Perkembangan fisik masa awal anak-anak
Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode
perkembangan yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6
tahun, kadang periode ini disebut tahun pra sekolah. Kelas satu sekolah dasar
biasanya menandai akhirnya periode ini.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, masa kanak-kanak awal
masa perkembangan anak dari usia 2 tahun sampai usia 6 tahun, yang mana bisa
disebut juga dengan periode prasekolah.
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun
tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan
berkembang keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap
lingkungan tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat
memberikan kesiapan pada anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan
penguasaannnya terhadap tubuhnya.
1. Tinggi: Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada
usia enam tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inchi;
2. Berat: Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima
pon. Pada usia enam tahun kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir.
Anak perempuan rata-rata 48,5 pon dan laki-laki 49 pon;
3. Perbandingan tubuh: Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil
tetapi dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan tubuh
berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang
rata, dan dada yang lebih bidang, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan
kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki lebih besar;
4. Postur tubuh: Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada awal
masa kanak-kanak, ada yang postur tubuhnya gemuk lembek

5
(endomorfik), ada yang kuat berotot (mesomorfik), ada yang relatif kurus
(ektomorfik);
5. Tulang dan otot: Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian tubuh
mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, berat dan
kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah;
6. Lemak: Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan
lemaknya dari pada jaringan ototnya sedangkan mesomorfik sebaliknya
dan yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit
jaringan lemak;
7. Gigi: Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-
kanak, empat gigi bayi terakhir geraham belakang muncul. Selama
setengah tahun terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap.
Yang pertama lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi
seri tengah. Bila masa kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi
memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah di mana gigi
tetap akan muncul.
b. Perkembangan kognitif
Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak.
Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan kekuatan
berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai
mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia
kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis. Imajinasi anak
berkembang sepanjang waktu, dan pemahaman mental mereka mengenai dunia
menjadi lebih baik. Pada tingkat ini anak sudah dapat meningkatkan penggunaan
bahasa dengan menirukan prilaku orang dewasa.
c. Perkembangan psikososial
Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai
dengan usia 6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik
berjalan dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-
anak masih sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga. Oleh karena
itu, pada masa anak-anak awal ini keluarga sangat berperan penting dalam

6
mempersiapkan anak untuk terjun ke lingkungan yang lebih luas, terutama
lingkungan sekolah.4
d. Perkembangan bahasa
Pengembangan bahasa memungkinkan anak belajar memahami dan
mengontrol diri sendiri. Ketika anak belajar berbicara, secara tidak disengaja
mereka mengembangkan pengetahuan tentang sistem fonologi, sintaksis,semantik
dan sistem pragmatik (Tompkins, 1991 :8; Jalongo, 1992: 12). Pengetahuan
tersebut, Ellis (1989:79) menyebutnya sebagai elemen bahasa. Pengetahuan ini,
dapat dikembangkan oleh anak dalam kehidupan di lingkungannya, baik di rumah,
dalam kehidupan bermain, dan si sekolah. Oalam kehidupan di sekolah,
pengetahuan guru tentang bahasa anak berguna untuk kepentingan perencanaan,
pelaksanaan, dan dalam evaluasi pembelajanm. Oengan demikian guru hendaklah
memiliki pengetahuan yang luas tentang perkembangan bahasa anak dan cara
mengembangkannya, agar kelak mereka memiliki keterampilan berbahasa yang
benar dan baik, baik dalam mendengarkan, berbicara, membaca, maupun menulis.
Bahasa (language) dan bicara (speech) adalah dua hal yang tidak dapat
Dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Bahasa mencakup setiap bentuk,
Komunikasi yang ditimbulkan oleh pikiran dan perasaan untuk menyimpulkan
Makana kepada orang lain (Hurlock, 1988). Dalam bahasa tersebut, diperlukan
Pengunaan tanda-tanda atau symbol dalam sebuah tata bahasa yang berada
dalam struktur peraturan tertentu. Anak akan mengerti ungkapan Seseorang
karena melalui perbendaharaan kata yang disampaikan. Akantetapi, apabila tidak
dimiliki sejumlah perbendaraan kataatau kosa kata, yang akan digun~an sebagai
elemen berbicara, anak tid~ dapat berbicara atau berkata-kata. Dengan demikian,
meskipun sarana lain untuk berbicara terpenuhi, jika tidak memiliki kosakata,
seseorang/anak tidak dapat berbicara (Tarmansyah, 1966). Jadi, bahasa tidak sama
dengan bicara.
Pada mulanya anak belajar berbicara , agar ia dapat memenuhi
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut tampak pada saat anak

4
Enny Zubaidah, 2004 “Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dan Teknik
Pengembanngannya di Sekolah”, Cakrawala Pendidikan, No. 3, November 2004, Hlm 3-6.

7
menggunakan kata-katayang diperlukan. Anak akan lancar berbicarajika anak
sudah memiliki kesiapan berbicara. Ada dua bentuk proses yang menentukan
kesiapan anak dalam berbicara. Kedua hal tersebut adalah perkembangan kognitif
dan perkembangan bahasa (Dworetzky,1990).
Pemerolehan bahasa anak dikembangkan sebagai sarana dalam
pembelajaran keterampilan berbahasa. Hal ini dapat dikembangkan rnelalui
berbagai eara. Carayang digunakan pengembang tidak selalu sarna, namun ada
permasalahan umum yang dialami oleh hampirsetiap anak, yakni bahwa setiap
anak rnemiliki bahasa pertama (B I) yaitu bahasa yang diperoleh dari
pengasuhnya, khususnya dari ibunya. Pemerolehan B1 itulah yang dapat
digunakan sebagai dasaruntuk mengembangkan bahasa kedua (B2), yaitu bahasa
yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh BI.
Di Indonesia, khususnya Jawa, B1yang diperoleh adalah bahasa Jawa,
sedangkan di daerah lain sebagai B1mereka adalah bahasa yang digunakan di
daerah mereka, dan B2 adalah bahasa Indonesia. Akan tetapi dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini, di
daerahperkotaan sebagian besar anak sudah tidak lagi menggunakan bahasa
daerah sebagai bahasa pertamanya. Yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, guru boleh menggunakan bahasa eampuran dalam pembelajaran,
terutama untuk kelas permulaan.
Pemerolehan bahasa adalah suatu proses aktifdan kompleks. Tidak ada
seorang pun di antara kita yang mengetahui seeara pasti proses pemerolehan
tersebut, hingga anak mampu berbahasa, Dulay, Burt, dan Krashen (1982).
Tampaknya anak dapat berbahasa, karena ia menyatu dalam kehidupan di
sekitamya seeara alamiah, hinggaanak memperoleh bahasa. Pemerolehan bahasa
tersebut, tentulah ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhinya. Faktor
tersebut adalah pengaruh B1 dan pengaruh B2.
1. Pengaruh Pemerolehan Bahasa pertama
PemerolehanBI, menurut Comsky(dalam Lindfors, 1987; Ellis, 1989;
Simanjuntak, 1990; Jalongo, 1992: 10) dinyatakan bahwaB1merupakan
kemampuanbawaan yangdimiliki oleh setiap manusia (LanguageAquisition

8
Device/LAD). Dengan kemampuan bawaannya itu, anak dapat menguasai kaidah-
kaidah dan strukturkebahasaan melalui berbagai interaksi langsung.
dalam kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa tersebut, mulai dari tingkat
yang paling sederhana dan dasar sampai pada struktur kebahasaan yang
paling rumit.
Jadi, tidak ada faktor penentu yang menyebabkan anak tidak mampu
berbahasa, kecuali pada saudara kita yang kurang beruntung karena
mengalami cacat alau memiliki gangguan dalam berbahasa. Seperti dinyatakan
oleh Tarmansyah (1996:87), anak-anak yang mengalami gangguan akan
mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya.
2. Pengaruh Pemerolehan bahasa kedua
Menurut Dulay, Burt, dan Krashen (1982) pemerolehan B2 ditentukan
oleh faktor lingkungan bahasa dan faktor dirilintemal. Lingkungan bahasa adalah
segala sesuatu yang didengar dan dilihat anak dalam belajar 82, yakni bahasa yang
digunakan.dalam berkomunikasi sehari-hari oleh masyarakat dimana anak sedang
mempelajari B2.
Lingkungan dapat berupa situasi bahasayang luas (makro) dan lingkungan
yang sempit (mikro). Kedua hal itu diuraikan berikut. Lingkungan makro yang
dimaksud adalah kealamian bahasa yang didengar, peranan anak dalam
berkomunikasi, tersedianya acuan konkretuntukmempeljelas makna, dan orang
yang menjadi model dalam 82. Lingkungan mikro terdapat pada stuktur
bahasayang hampir sarnanamun berbeda makna ketika didengamya (kala
distingtij). Misalnya perbandingan kata (sepaklbapak); (payung/gayung);
(medan/sedan) dan sebagainya. Keseringan pemerolehan bahasa ini merupakan
bentuk struktur yang disuguhkan kepadanya, dan akan melekat pada
pemahamannya.
Faktor dirilintemal adalah faktor seseorang yang dapat mempengaruhi
anak dalam berbahasa. Faktor tersebut adalah, kepribadian, umur, dan motivasi.
Kepribadian seseorang dapat memberikan akibat pada penampilan bahasanya,
yang antara lain meliputi masalah kepercayaan diri, rasa empati, dan
kecenderungan analitis.

9
Keterampilan berbicara lebih mudah dikembangkan apabila anak
memperoleh kesempatan mengomunikasikan sesuatu seeara alami kepada orang
lain, dalamkesempatan-kesempatan yang bersifat informal (Rofi'uddin dan
Zuchdi, 2001: l3).Oleh karena itu, dalam kesempatan yang bersifat formal seperti
hal nya dalam kehidupan di sekolah, guru guru hams kreatif menciptakansarana
belajar bahasa yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang alamiah.
Secararinci hal ini akan dijelaskan bagian berikut.5
C. Karakteristik Masa Awal Anak-Anak Usia 4-6
No Aspek USia 4-6
1 Fisik 1. Motoric halus
 Dapat mengurus dirinya sendiri
 Belajar menggunting
 Melipat kertas sederhana
2. Motoric kasar
 Berlari dengan cepat
 Naik tangga
 Melompat di tempat
 Dapat bangun dari tidur tanpa
berpegangan
2 Bahasa 1. Menyebutkan nama, jenis kelamin, umur,
dan alamat rumah
2. Berbicara dengan kalimat sederhana
3. Dapat mengunakan dan menjawab
pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa,
bagaimana dan kapam
4. Dapat mendengarkan dan menceritakan
kembali cerita sederhana
3 Kognititf (daya cipta) 1. Dapat menggunakan konsep waktu
2. Dapat mengelompokan benda dengan
5
Enny Zubaidah, 2004 “Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dan Teknik
Pengembanngannya di Sekolah”, Cakrawala Pendidikan, No. 3, November 2004, Hlm, 3-11.

10
berbagai cara (warna, ukuran bentuk
3. Mengenal berbagai macam-maca rasa,
bau, suara, ukuran, dan jarak
4. Mengenal sebab akibat
5. Dapat melakukan uji coba sederhana
6. Mengenal konsep bilangan
7. Mengenal bentuk-bentuk geometrik
8. Mengenal alat untuk mengukur
9. Mengenal penambahan dan pengurangan
dengan benda-benda
4 Social emosional 1. Tenggang rasa
2. Bekerja sama
3. Dapat bermain atau bergaul dengan teman
4. Dapat berimajenasi
5. Mulai belajar berpisah dari orang tua
6. Mengenal dan mengatur aturan
7. Merasa pusas dengan prestasi yang
diperoleh
8. Menunjukan reaksi emosi yang wajar
5 Seni 1. Meronce dengan manik-manikbesar
2. Menggambar bebas
3. Mewarnai gambar
4. Menganyam sederhana6

BAB III
PEMBAHASAN
A. Kasus di Lapangan

6
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, “Perkembangan Peserta Didik” Jakarta: Rajawali
Pers, 2010.Hlm 53-54

11
Kasus yang diambil oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik adalah kasus Anak yang berusia 5 tahun yang berada
di kampung penulis sendiri yaitu anak yang berinisial “Y” dengan kekurangan
keterlambatan dalam Bahasa dengan ciri-ciri awal:
1. Berbicara kurang jelas
2. Apabila ditanya, maka anak tersebut mengulang pertanyaan bukan
menjawab pertanyaan
3. Tidak bias mengespresikan sesuatu dengan kata-kata seperti anak mau
jajan atau mau makan maka anak tidak berbicara “saya mau jajan atau
saya mau makan”, tapi dengan menepak orang yang ada di sekitarnya
Dari ciri-ciri di atas maka penulis berniat untuk meneliti kasus tersebut dengan
bertanya dan mencari sumber-sumber mengenai perkembangan bahasa anak usia 5
tahun, yang berada pada masa Awal anak-anak.
B. Instrument Pertanyaan
No Pertanyaan Jawaban Narasumber
1 Apa saja kegiatan sehari- Kegiatan anak sehari- Ibu kandung “Y”
hari yang dilakukan anak hari seperti anak pada
tersebut? umumnya belajar,
bermain, makan,
minu, tidur, tapi
karna di kampung
tersebut tidak ada
teman sebaya maka
“Y” bermain sendiri.
Seperti main mobil-
mobilan dan yang
lainnya
2 Apakah anak tersebut Anak tersebut jarang
suka bergaul dengan bermain dengan
temannya? temannya, anak
tersebut dibiarkan

12
bermain di rumah dan
di tidak perbolehkan
bermain diluar
dengan alasan takut
terpengaruhi oleh
teman-teman yang
lebih tua darinya,
karna lingkungan
tersebut, anak-
anaknya sering
berbicara kasar dan
yang lainnya.
3 Apakah anak tesebut Jarang ngobrol
sering diajak ngobrol dengan orang tuanya,
dengan oleh orang di lebih senang
tuanya? menonton dan
bermain dengan
mainannya. Terlebih
pekerjaan ayahnya
yang jauh jadi anak
tersebut jauh dari
ayahnya.
4 Menurut ibu apa ibunya sendiri, dia
penyebab anak lambat menyadari bahwa ada
dalam bahasa? sedikit keterlambatan
si anak dalam
berbahasa, dia
berpendapat bahwa
faktor keterlambatan
anak tersebut adalah
pekerjaan ayahnya

13
yang sering
berpindah-pindah
pekerjaan dari satu
wilayah ke wilayah
lain yang berbeda-
beda bahasa dan
perpindahan
pekerjaannya tersebut
sering ketika ia
beruisa sekitar 2
sampai 4 tahun.

C. Hasil Penelitian
Dari hasil di lapangan dan beberapa instrumen pertanyaan di atas maka
penulis membandingkan dengan karakteristik masa awal anak-anak dari bidang
bahasa
No Perkembangan BB MB BSH BSB Keterangan
bahasa
1 Menyebutkan  Setelah penulis bertanya
nama, jenis dan bercakap-cakap
kelamin, umur, dengan “Y” maka
dan alamat rumah perkembangan “Y” dari
indikator tersebut belum
berkembang, karena
apabila “Y”ditanya Siapa
nama “Y” menjawab
“DD”, jenis kelamin “Y”
diam, umur “Y” diam, dan
alamat rumah “Y” diam.
2 Berbicara dengan  Dari indikator ini
kalimat sederhana perkembangan “Y” belum
berkembang, karna setelah

14
penulisa mendengar,
kalimat yang diucapkan
“Y” kurang jelas dan
terbata-bata.
3 Dapat  Dari indikator ini
mengunakan dan perkembangan “Y” belum
menjawab berkembang, karena ketika
pertanyaan apa, “Y ditanya misala: “Y”
mengapa, dimana, udah makan, atau “Y” mau
berapa, bagaimana jajan”, “Y” tidak
dan kapam menjawab melainkan
mengulang pertanyaan
yang di berikan oleh
penanya
4 Dapat  Dari Indikator tersebut
mendengarkan dan perkembangan “Y” belum
menceritakan berkembang karena ketika
kembali cerita penulis bercerita mengenai
sederhana buku cerita yang berjudul
“jangan buang sampah
sembarangan” mata “Y”
seperti tidak fokus dan
ketika di Tanya untu
mengenai apa yang di
sampaikan di hanya diam.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan perkembangan “Y” dari segi bahasa
Belum Berkembang, karena dari empat indikator di atas “Y” tidak memenuhi
perkembangan pada masa awal anak-anak sekitar umur 4-6 tahun sedangkat pada
tahun ini “Y” berumur 5 tahun.

15
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang
fungsi-fungsi fisik dan pisikis, setelah penulis mengambil kasus mengenai anak
yang telat dalam perkembangan bahasa, kemudian membandingkan dengan
karakteristik anak usia 4-6 tahun dapat di sumpulkan “Y” dalam perkembangan
bahasanya tidak sama pada anak yang lainnya, kemungkinan besar faktor yang
mempengaruhinya adalah:

16
1. Sikap orang tua yang terlalu mengekang anak untuk tidak bergaul dengan
teman sebaya, yang menyebabkan bahasa anak tidak bertambah
2. Perpindahan tempat yang berbeda-beda bahasa pada masa pertumbuhan
dapat mengakibatkan anak lambat dalam pencapaian bahasanya
B. Saran-Saran
Orang lain berbicara karena mempunyai alat bicara yang sempurna dan
perbendaharaan bahasa yang cukup, serta mampu mengungkapkannya. Untuk itu,
sejak kecil anak perlu dikembangkan bahasanya, yakni dengan memberikan
kesempatan yang sebanyak-banyaknya seeara alamiah agar mempunyai
perkembangan bahasa yang baik dan memberikan motivasi agar anak selalu
tumbuh dengan penuh rasa percaya diri.

DAFTAR PUSTAKA
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, “Perkembangan Peserta Didik”
Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Enny Zubaidah, 2004 “Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dan Teknik
Pengembanngannya di Sekolah”, Cakrawala Pendidikan, No. 3, November 2004.
Murni, 2017, “Perkembangan Fisik, Kognitif, Psikososial Pada Masa Kanak-
kanak Awal 2-6 Tahun” Volume. III, Juni 2017.
Brenden F.I, Erik Damawangsa DKK, “Karakteristik Perlembangan Anak Usia 0-5
Tahun” Jakarta: Universitas Negri Jakarta, 2010.

17

Anda mungkin juga menyukai