Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA MASA PRENATAL

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

DOSEN PENGAMPU EDDY NOVIANA S.PD, MP.D

Disusun oleh:

Kelompok 9

o Deffny Gusmalinda (2305113903)

o Mila Wilanda (2305127373)

o Yofi Lasimta Mansur (2305127359)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat dan limpahan rahmat serta
karuniyanya, sehingga dengan segenap kemampuan yang ada, penulis dapat menyelesailam,
makalah yang berjudul “Tugas Perkembangan Peserta Didik Pada Masa Prenatal”. Pada
kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam dalamnya kepada
semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dengan ini kami mengharapkan, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
kami pribadi. Dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulid berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 1 September 2023.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... ii

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 4


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3. Tujuan ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5

2.1 Perkembangan masa bayi. ................................................................... 5

2.2 Pola perkembangan fisik pada masa bayi ............................................ 6

2.3 Rangkaian dalam perkembangan bahasa pada masa bayi ................... 8

2.4 Perkembangan pengelihatan pada masa bayi .................................... 10

2.5 Perkembangan bicara pada masa bayi ............................................... 10

2.6 Perilaku emosional dalam masa bayi ................................................. 11

2.8 Perkembangan sosialisasi pada masa bayi......................................... 11

2.9 Faktor-faktor perkembangan masa bayi ............................................ 12

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 14

3.2 Saran .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan suatu hal yang penuh teka-teki dan
pertanyaan karena bayi terlihat bagai makhluk yag perilaku umumnya tampak tidak terorgaisasi,
ia akan menangis ketika merasa tidak nyaman dan tidak aman. Serta hanya terdiam saja ketika
sebaliknya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya sebenarnya hal apa saja yang biasa ia lakukan
apakah dengan terdiamnya serta kebiasaanya yang selalu tidur hingga 16-17 jam per hari bayi
juga bisa melihat, mendengar dan merasakan rangsangan dari sekitarnya.

Sang ibu biasanya memliki permasalahan komunikasi dengan bayinya. Ibu ingin memenuhi
kenyamanan dan keinginan bayi sepenuhnya. Namun kadang kita tidak tahu apa maksud dari
tangisan bayi. Dalam makalah ini akan membahas mengenai bagaimana sebenarnya pertumbuhan
dan perkembangan bayi tersebut. Sehingga kita dapat memahami bagaimana dunia sang bayi
tersebut, dimana hal tersebut akan mendorong perkembangan dan pertumbuhan
bayi secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan masa bayi?


2. Bagaimana pola perkembangan fisik pada masa bayi?
3. Bagaimana rangkaian dalam perkembangan bahasa pada masa bayi?
4. Bagaimana perkembangan pengelihatan pada masa bayi?
5. Bagaimana perkembangan bicara pada masa bayi?
6. Bagaimana perilaku emosional dalam masa bayi?
7. Bagaimana perkembangan sosialisasi pada masa bayi?
8. Apa saja faktor-faktor perkembangan masa bayi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui perkembangan masa bayi.
2. Mengetahui pola perkembangan fisik pada masa bayi.
3. Mengetahui rangkaian dalam perkembangan bahasa pada masa bayi.
4. Mengetahui perkembangan pengelihatan pada masa bayi.
5. Mengetahui perkembangan bicara pada masa bayi.
6. Mengetahui perilaku emosional dalam masa bayi.
7. Mengetahui perkembangan sosialisasi pada masa bayi.
8. Mengetahui faktor-faktor perkembangan masa bayi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan masa bayi.


Perkembangan manusia pada masa bayi (infancy) yang dimulai pada usia 0-3 tahun
merupakan tahap kedua dari perjalanan hidup manusia. Pada masa ini pertumbuhan manusia secara
fisik sudah sempurna. Akan tetapi, pertumbuhan dan perubahan fisik ini akan terus berlangsung
sampai akhir hidup manusia. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa
ini diletakkan. Manusia didalam perkembangannya mengalami paling tidak dua perkembangan,
yaitu perkembangan fisik maupun psikisnya.

John W. Santrock memberikan pengertian masa bayi yaitu, periode perkembangan yang terus
terjadi dari lahir sampai sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa bayi merupakan waktu
ketergantungan yang ekstrem terhadap orang dewasa. Banyak aktivitas psikologis baru dimulai
kemampuan bicara, mengatur indera-indera, tindakan fisik, berfikir dengan simbol, meniru, dan
belajar dari orang lain. (Jhon W. Santrock, 2007).

 Diane E. Papalia, Dkk mengungkapkan perkembangan fisik pada fase bayi yang meliputi:

1) Berkembangnya semua sensor dan sistem tubuh berfungsi saat lahir dengan tingkatan yang
beragam.

2) Otak tumbuh dalam hal kompleksitas dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan.

3) Pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik sangat tinggi.

 Perkembangan kognitif meliputi:

1) kemampuan untuk belajar dan mengingat telah ada.

2) penggunaan symbol dan kemampuan untuk memecahkan masalah dikembangkan pada akhir
tahun kedua.

3) pemahaman dan penggunaan bahasa berkembang dengan cepat.

 Sedangkan perkembangan psikososial meliputi;

1) ketertarikan kepada orang tua dan orang lain terbentuk


2) kesadaran diri mulai terbentuk

3) Peralihan dari ketergantungan anatomi terjadi

4) Ketertarikan kepada anak-anak lain meningkat.

Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-angsur agak
menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi
menjadi mandiri, melainkan setiap hari , setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu &
mandiri sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia
yang berbeda dengan awal masa bayi.

2.2 Pola perkembangan fisik pada masa bayi.


Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi dan periode
pubertas. Selama enam bulan pertama, pertumbuhan terus terjadi dengan pesat seperti pada masa
periode prenatal dan kemudian mulai menurun. Dalam tahun kedua tingkat pertumbuhan cepat
menurun. Selama tahun pertama , peningkatan berat tubuh lebih besar daripada peningkatan tinggi,
selama tahun kedua terjadi hal yang sebaliknya. Kalau pertumbuhan pesat yang merupakan cirri
dari periode prenatal dari awal periode pasca natal tidak berkurang setelah lahir , anak dapat
tumbuh menjadi raksasa. Telah diperhitungkan bahwa kalau tingkat petambahan berat tubuh sama
besarnya dengan tingkat pertumbuhan yang terjadi selama tahun pertama , seorang anak yang pada
waktu lahir beratnya tujuh pon akan mempunyai berat sebesar 230,029 pon pada usia sebelas tahun.

Pola pertumbuhan fisik bayi laki-laki dan perempuan adalah sama. Namun dalam kelompok
seks terdapat perbedaan yang menonjol.selama tahun pertama terdapat sedikit perbedaan dalam
tinggi dan berat tubuh antara bayi kulit hitam dan bayi kulit putih dari tingkat ekonomi yang sama .
perbedaan mulai tampak dalam tahun kedua, karena anak kulit hitam umumnya lebih ramping
daripada kulit putih.

a. Berat

Pada usia empat bulan, berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat. Pada usia satu tahun
berat bayi rata-rata tiga kali berat pada waktu lahir atau sekitar 21 pon. Pada usia dua tahun rata-
rata berat bayi amerika adalah 25 pon. Peningkatan berat tubuh disebabkan karena peningkatan
jaringan lemak.

b. Tinggi

Pada usia empat bulan, ukuran bayi antara 23 dan 24 inci , pada usia satu tahun, antara 28 dan
30 inci, dan pada usia dua tahun , antara 32 tahun dan 34 inci.

c. Proporsi Fisik

Pertumbuhan kepala berkurang dlam masa bayi, sedangkan pertumbuhan badan dan tungkai
meningkat. Jadi bayi berangsur-angsur menjadi kurang berat diatas dan tampak lebih ramping dan
tidak gempal pada masa akhir bayi.

d. Tulang

Jumlah tulang meningkat selama masa bayi. Pengerasan tulang dimulai pada awal tahun
pertama, tetapi belum selesai sampai masa puber. Ubun-ubun atau daerah otak yang lunak 50%
bayi lahir telah tertutup pada usia delapan belas bulan, dan pada hamper semua bayi telah
tertutup pada dua tahun.

e. Otot dan Lemak

Urat otot sudah ada pada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum berkembang. Urat otot
itu berkembnag lambat selama masa bayi dan lemah. Sebaliknya, jaringan lemka berkembang
pesat, sebagian karena.tingginya kadar lemak di dalam susu yang merupakan bahan makanan
pokok bagi bayi.

f. Bangun Tubuh

Selama tahun kedua , ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai memperlihatkan
kecendrungan bangun tubuh yang karakteristik. Tiga bentuk bangun tubuh yang paling lazim
adlah ektomotorik, yang cenderung panjang dan langsing, endomorfik yang cenderung bulat dan
gemuk , mesomorfik yang cenderung berat, keras dan empat persegi panjang.

g. Gigi

Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan 16 pada dua
tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah geraham.
Empat gigi susu terakhir biasanya baru muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak.

h. Susunan Saraf

Pada waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan berat total bayi. Pertmabahan berat otak
paling pesat pada usia dua tahun.otak kecil berperan penting untuk menjaga keseimbangan dan
pengendalian tubuh, bertambah beratnya tiga kali lipat satu tahun sesudah kelahiran.ini juga
berlaku untuk otak besar sel-sel yang belum matang, yang ada pada waktu kelahiran , terus
berkembang sesudah kelahiran tetapi secara relative beberapa sel baru terbentuk.

i. Perkembangan organ perasa

Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk memungkinkan bayi melihat
sesuatu secara jelas dan nyata dan sel-sel kerucut sudah berkembang baik untuk memungkinkan
mereka melihat warna. Pendengaran berkembang pesat selama waktu ini. Penciuman dan
pengecapan berkembang baik pada waktu kelahiran , terus membaik selama masa bayi.bayi sangat
tanggap terhadap semua perangsang kulit karena semua organ perasa yang berhubungan dengan
peraba, tekanan, ras-rasa sakitdan suhu berkembang dengan baik.

2.3 Rangkaian dalam perkembangan bahasa pada masa bayi.


Persamaan dalam seluruh kehidupan bermasyarakat manusia dalam rangkaian perkembangan
bahasa dimana anak akan mengalami peningkatan positif melalui peranan suara / bunyi
(phonology) penggunaan kata (syntax), arti dari kata itu sendiri (semantic), dan belajar untuk
memadukan kata mereka (pragmatic) contoh: seorang anak yang berbicara dengan menggunakan
pidgin, dialek dari bahasa jepang, inggris, ataupun perancis. Mereka akan membentuk bahasa
dengan strategi dan aturan. Kita dapat melihat sejak saat bayi baru lahir untuk melihat proses
kompleks perolehan bahasa dimulai.

Berikut ini empat kompetisi/kemampuan yang harus dimiliki seorang anak:

1. Peranan suara (phonology)

Phonology berhubungan dengan pengucapan intonasi, contoh dalam percakapan atau


penggunaan bahasa inggris oleh orang jepang yang tidak membedakan antara huruf L dan R.

2. Tata bahasa (syntax)

Syntax berhubungan dengan penggabungan kata dalam penggunaan kalimat untuk membuat
kalimat bertata bahasa. Contoh :”Ana cup” untuk mengatakan , bahwa ana diminta membawakan
sebuah cangkir diatas meja.

3. Arti kata (semantic)

Semantic berhubungan dengan arti kata yang digunakan. Contoh “Dog” dalam bahasa inggris
dan “Chien” dalam bahasa perancis.

4. Pengetahuan Konteks Sosial (pragmatic)


Pragmatic yaitu pengetahuan bagaimana bahasa dengan menggunakan konteks yang
berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi social si pembicara.

2.4 Perkembangan pengelihatan pada masa bayi.


1. Penglihatan pada Bayi.

Ketika seorang kartunis menggambarkan karakter bayi, mereka menggambarkan sepasang mata
yang besar dibandingkan dengan ukuran kepala. Mata bayi lebih dulu mencapai ukuran maksimum
dibanding organ lain di kepala. Bayi yang baru lahir bahkan telah memiliki penglihatan fungsional
walaupun masih banyak bagian yang akan berkembang.

2. Penglihatan terhadap wajah dan Pengenalan Wajah.

Manusia yang baru lahir ke dunia cenderung memperhatikan satu stimulus lebih besar daripada
yang lain. dalam dua hari pertama, mereka menghabiskan waktu lebih banyak melihat wajah-wajah
daripada pajangan stasioner lainnya. Kecenderungan tersebut menarik, karena mendukung teori
bahwa terdapat “modul oengenal wajah” yang tertanam di dalam otak, kemungkinan terpusat di
girus fusiform.

Konsep “wajah” bagi seorang bayi masih belum berkembang dengan baik. Peneliti merekam
lamanya waktu yang dihabiskan bayi untuk menatap tiap wajah. Bayi yang baru lahir memiliki
prefensi yang lebih kuat untuk wajah yang tidak terbalik, terlepas apakah wajah tersebut realistis
atau terdistorsi.

Di masa awal kehidupan kita, kemahiran mengenali wajah akan meningkat seiring dengan
banyaknnya latihan. Contohnya, sebagian besar orang dewasa tidak dapat mengenali wajah monyet,
tetapi bayi yang sejak berumur 6 hingga 9 bulan telah dilatih melihat wajah monyet, memiliki
kemampuan mengenali wajah monyet jauh lebih baik.

Kesimpulannya, bayi yang lahir menatap wajah lebih lama daripada objel tak bergerak yang
lain. bayi yang baru lahir memberikan respons yang sama terhadap wajah yang terdistorsi dan
wajah yang realistis, alaskan mata terletak pada bagian atas wajah tersebut. Pengalaman visual
berpola pada masa awal perkembangan diperlukan, khususnya pada otak belahan kanan untuk
mengembangkan kemampuan pengenalan wajah yang baik.

Beberapa bulan setelah dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan mengalihkan tatapan
mereka dari stimulus yang menarik perhatian. Bertahun-tahun lamanya, anak mengalami kesulitan
mengalihkan perhatian dari objek yang bergerak ke objek yang diam.
2.5 Perkembangan bicara pada masa bayi.
Berbicara merupakan sarana berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain
semua individu harus dapat menguasai dua fungsi yang berbeda. Kemampuan menangkap maksud
yang ingin dikomunikasi orang lain dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain
sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti. Komunikasi dapat dilakukan dalam setiap bentuk
bahasa tertulis, lisan, isyarat tangan, ungkapan musik dan artistik dan sebagainya.

Tugas pertama dalam berkomunikasi dengan orang-orang lain berupa pemahaman akan
perkataan orang lain. Dalam setiap tahapan usia, anak-anak lebih dapat mengerti apa yang
dikatakan orang lain daripada mengutarakan pikiran dan perasaan-perasaan mereka sendiri dalam
kata-kata. Hal ini tampak lebih jelas dalam masa bayi dari pada tahun-tahun masa kanak-kanak.
Ekspresi muka pembicara, nada suara dan isyarat-isyarat tangan membantu bayi untuk mengerti
apaa yang dikatakan kepadanya.

Tugas kedua dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah belajar bicara. Karena belajar
bicara adalah tugas yang lama dan sulit, dan karena bayi-bayi belum cukup matang untuk belajar
hal yang sulit dan ruwet ini selama tahun pertama, maka alam memberikan bentuk-bentuk
pengganti pengkomunikasi yang digunakan sampai mereka siap untuk bicara. Banyak bayi selama
tahun pertama dan kedua, mencoba memberitahukan kebutuhan dan keinginannya dengan cara ini.

2.6 Perilaku emosional dalam masa bayi.


Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana, hampir tidak terbedakan sama sekali.
Dengan bertambahanya usia, berbagai reaksi emosional menjadi kurang tersebar, kurang acak dan
lebih terbedakan, dan reaksi emosional dapat ditimbulkan oleh berbagai macam rangsangan. Ada
dua ciri khusus dari emosi masa bayi. Pertama emosi bayi sangat berbeda dengan emosi remaja dan
orang dewasa, dan kadang-kadang dari anak-anak yang lebih tua. Dan yang kedua, emosi lebih
mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada periode-periode lain.

1. Pola emosi yang umum.

Terdapat sejumlah pola emosional tertentu yang umum pada bayi. Kotak 4-5 memuat reaksi ini
dan rangsangan yang biasanya membangkitkan reaksi tersebut. Reaksi emosional bayi berbeda
terhadap beberapa rangsangan tertentu yang berlainan, bergantung sebagian besar pada pengalaman
lalunya.

2. Dominasi emosi dalam masa bayi


Salah satu perbedaan terpenting dalam reaksi emosional meliputi dominasi emosi
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Beberapa bayi mengalami lebih banyak emosi senang
dari pada tidak senang, sedangkan bayi lain mengalami sebaliknya. Bergantung terutama pada
kondisi fisik dan kondisi-kondisi dalam lingkungan.

2.7 Perkembangan sosialisasi pada masa bayi.


Pengalaman sosial yang dini memainkan peranan yang penting dalam menentukan hubungan
sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang-orang lain. Dan karena kehidupan bayi
berpusat di sekitar rumah, maka dirumahlah diletakan dasar perilaku dan sikap sosial kelak.
Terdapat sedikit bukti yang menyatakan bahwa sikap sosial atau antisosial merupakan sikap
bawaan. Malahan, apakah seseorang menjadi terikat keluar atau ke dalam ekstrovert atau introvert
bergantung terutama pada pengalaman-pengalaman sosial awal.

2.8 Pola emosional yang lazim pada masa bayi


1. Kemarahan

Perangsang yang lazim membangkitkan kemarahan bayi adalah campur tangan terhadap
gerakan-gerakan mencoba-cobanya, menghalangi keinginannya, tidak mengizinkannya mengerti
sendiri, dan tidak memperkenankannya melakukan apa yang dia inginkan.

2. Ketakutan

Perangsang yang paling mungkin membangkitkan ketakutan bayi adalah suara keras; orang,
barang, dan situasi asing; ruang gelap; tempat tinggi; dan binatang. Perangsang yang menjadi tiba-
tiba atau tidak terduga atau yang tidak lazim bagi bayi biasanya membangkitkan rasa takut juga.
Tanggapan rasa takut yang lazim pada masa bayi terdiri dari upaya menjauhkan diri dari
perangsang yang menakutkan dengan merengek menangis, dan menahan nafas.

3. Rasa ingin tahu

Setiap mainan atau barang baru dan tidak biasa adalah perangsang untuk keingintahuan, kecuali
jika kebaruan itu begitu tegas sehingga menimbulkan ketakutan bila rasa takut berkurang, ia akan
membuka mulut, dan menjulurkan lidah. Kemudian bayi akan menangkap barang yang
membangkitkan rasa ingin tahunya tersebut, memegang, membolak-balik, melempar, atau
memasukannya ke mulutnya.

4. Kegembiraan
Kegembiraan dirangsang oleh kesenangan fisik. Pada bulan kedua atau ketiga, bayi bereaksi
kepada orang yang mengajaknya bercanda, mengelitik, mengamati, dan memperhatikannya.
Mereka mengungkapkan rasa senang atau kegembiraannnya dengan tersenyum, tertawa, dan
menggerakkan lengan serta kakinya.

5. Afeksi

Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya, atau
memperlihatkan afeksi akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Kemudian, mainan dan
hewan kesayangan keluarga mungkin juga menjadi objek cinta bagi mereka. Umumnya, bayi
mengungkapkan afeksinya dengan memeluk, menepuk, dan mencium-barang atau orang yang
dicintai.

2.9 Faktor-faktor perkembangan masa bayi.


Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bayi Manusia dalam Kehidupannya.
Menurut Piaget pertumbuhan mental mengandung dua macam proses yaitu perkembangan
dan belajar. Perkembangan adalah perubahan struktur sedangkan belajar adalah perubahan isi.
Proses perkembangan dipengaruhioleh 4 faktor yaitu: heriditas, pengalaman, transmisi sosial
dan ekuilibrasi.
1. Heriditas
Heriditas tidak hanya menyediakan fasilitas kepada anak yang baru lahir untuk menyesuaikan
diri dengan dunianya, lebih dari itu heriditas akan mengatur waktu jalannya perkembangan pada
tahun-tahun mendatang. Inilah yang dikenal dengan faktor kematangan internal. Kematangan
mempunyai peranan penting dalam perkembangan kognitif, akan tetapi faktor ini saja tidak mampu
menjelaskan segala sesuatu tentang perkembangan kognitif.
2. Pengalaman
Pengalaman dengan heriditas fisik merupakan dasar perkembangan struktur kognitif. Dalam hal
ini sering kali disebut sebagai pengalaman fisis dan logika matematis. Kedua pengalaman ini secara
psikologiberbeda. Pengalaman fisis melibatkan obyek yang kemudian membuat abstraksi dari
obyek tersebut. Sedangkan pengalaman logika matematismerupakan pengalaman dimana
diabstraksikan bukan dari obyek melainkan dari akibat tindakan terhadap obyek (abstraksi
reflektif).
3. Transmisi sosial
Transmisi sosial digunakan untuk mempresentasikan pengaruh budaya terhadap pola berfikir
anak. Penjelasan dari guru, penjelasan orang tua,informasi dari buku, meniru, merupakan bentuk-
bentuk transmisi sosial. Kebudayaan memberikan alat-alat yang penting bagi perkembangan
kognitif, seperti dalam berhitung atau membaca, dapat menerima transmisi sosial apabila anak ada
dalam keadaan mampu menerima informasi. Untuk menerima informasi itu terlebih dahulu anak
harus memiliki struktur kognitif yang memungkinkan anak dapat mengasimilasikan dan
mengakomodasikan informasi tersebut.
4. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan suatu keadaan dimana pada diri setiap individu akan terdapat proses
ekuilibrasi yang mengintegrasikan ketiga faktor tadi,yaitu heriditas, pengalaman dan transmisi
sosial. Alasan yang memperkuat adanya ekuilibrasi yaitu dimana anak secara aktif berinteraksi
dengan lingkungan. Sebagai akibat dari interaksi itu anakberhadapan dengan gangguan atau
kontradiksi, yaitu apabila situasi pada pola penalaran yang lama tidak dapat menanggapi stimulus.
Kontradiksi ini menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang. Dalam keadaan ini individu secara
aktif mengubah pola penalarannya agar dapat mengasimilasikan dan mengakomodasikan stimulus
baru yang disebut ekuilibrasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua
minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa
bayi akan digunakan untuk membedakanya dengan periode pasca-natal yang ditandai dengan
sangat tidak berdaya.

Karena istilah “Bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka
semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun itu sebagai anak kecil yang
baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga
relative mandiri.
Masa bayi dianggapnya sebagai masa perkembangan yang sangat penting. Anak
mengalami perubahan yang pesat dalam perkembangan jasmani dan rohaninya. Untuk
mengimbangi proses perkembangan yang pesat itu ia memerlukan pemnuhan kebutuhan
seperti makanan sehat, pakaian yang bersih, perawatan yang teratur, dan sebagainya, sampai ia
mencapai usia satu setengah tahun. Sejak ia lahir sampai kemudian berusia satu setengah
tahun, ada yang mengatakan sampai usia dua tahun, kebanyakan ahli psikologi cenderung
menyebut masa bayi. Tahap Sensorismotor, yaitu pada saat lahir hingga 2 tahun. Pencapaian
utamanya yaitu pembentukan konsep “keajekan objek” dan kemajuan bertahap dan perilaku
reflex ke perilaku yang diarahkan oleh tujuan.

3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada pembaca adalah hendaknya
pembacamempelajari lebih banyak lagi tentang perkembangan masa prenatal. Penulis juga
menyarankanagar para pembaca mencari sumber informasi yang banyak terutama
dari buku sumber, bukan internet saja.

Kepada semua pembaca khususnya mahasiswa/i Universitas Riau atau siapa saja yang
menyempatkan membaca makalah ini bila mendapat kekeliruan terhadap materi kami harap bisa
meluruskannya dan memakluminya. Maka kami banyak berharap kepada para pembaca untuk
tidak segan memberi kritik, saran dan masukan yang membangun kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA

Intan Giri Indah P.Florean Auolia Jen Clara.(2018).Periodesasi Pekembangan Pada Masa
Bayi.Jurnal.

Muhammad Emir Rasyid.(2016).Perkembangan Pada Masa Bayi.Psikologi Perkembangan.Jurnal

Anda mungkin juga menyukai