Maulina 2134411024
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,atas rahmat dan hidayahnya.
Dan tak lupa junjungan kepada nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pertumbuhan dan perkembangan
peserta ajar dalam kesiapan belajar”
Dalam penyusunan maupun penulisan dalam makalah ini, kami sadari masih banyak
kekurangan, baik pada penulisan materi maupun isi dari materi.Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, demi penyempurnaan pembuatan makalah.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr.
Eli masnawati M. pd selaku dosen pengampuh Mata Kuliah perkembangan peserta didik
yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Daftar pustaka ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada hakikatnya manusia sepanjang rentang kehidupannya, semenjak dari
masa kehamilan sampai meninggal, manusia selalu mengalami perubahan, baik
perubahan dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahan-
perubahan tersebut terus berlangsung karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan
pada dirinya. Pada proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu melalui
tahapan-tahapan yang berbeda untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya
yang dimulai sejak masa konsepsi hingga akhir hayat.
Tiap tahap perkembangan dan pertumbuhan memiliki tugas masing-masing.
Keberhasilan dalam mencapai tugas tersebut dapat membawa kebahagiaan dan
berhasil dalam tugas berikutnya. Dan akan menemui keslitan dalam tugas berikutnya
apabila gagal.
Tugas-tugas perkembangan tersebut harus dapat diselesaikan dengan baik,
karena akan membawa implikasi penting bagi kegiatan pembelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan peserta didik tersebut. Sebagai calon pendidik, maka penting sekali
untuk mengetahui dan memahami apa dan bagaimana kebutuhan dan tugas
perkembangan peserta didik untuk membantu proses belajar mengajar. Dalam
makalah ini dijabarkan mengenai implikasi dari kebutuhan dan tugas perkembangan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sebagai bentuk pemyahaman ke depan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaiman tahap-tahap dan tugas perkembangan dalam kesiapan belajar?
2. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran?
3. Bagaimana pengaruh tugas pertumbuhan dan perkembangan serta
pengimplikasiannya terhadap kegiatan pembelajaran?
C. Tujuan penulisan makalah
1. Untuk mengetahui tahap-tahap dan tugas perkembangan dalam kesiapan belajar.
2. Untuk mengetahui yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pengaruh tugas pertumbuhan dan perkembangan serta
pengimplikasiannya terhadap kegiatan pembelajaran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui masa tubuh kembang bayi dari satu masa lainnya
dapat dilihat dari uraian berikut:
Tumbuh kembang bayi 1 bukan
Tumbuh kembang bayi 2 bulan
Tumbuh kembang bayi 3 bulan
Tumbuh kembang bayi 4 bulan
Tumbuh kembang bayi 5 bulan
Tumbuh kembang bayi 6 bulan
Tumbuh kembang bayi 7 bulan
Tumbuh kembang bayi 8 bulan
Tumbuh kembang bayi 9 bulan
Tumbuh kembang bayi 10 bulan
Tumbuh kembang bayi 11 bulan
Tumbuh kembang bayi 12 bulan satu tahun)
Tumbuh kembang bayi 15 bulan
Bayi usia 1,5 tahun
Bayi usia 2 tahun
d. Masa kanak-kanak 2-5 tahun (periode estetis)
Setelah berusia 2 tahun, bayi sudah mulai memasuki masa kanak-
kanak (anak usia dini). Mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama
masa pengasuhan, pemeliharaan, dan bimbingan dari orang tuanya.
Ketika berusa 3 tahun, anak masih memiliki kelekatan emosi dengan
prang tua, takut berpisah dari orang tua, suka membuat cerita yang tidak
masuk akal, berbohong, dan egosentris.
Ketika berusia 4 atau 5 tahun, anak sudah cukup mandiri dan memiliki
kontrol diri (self control dan hasrat memperluas pergaulan dengan sebayanya.
e. Masa anak-anak
Pada masa ini disebut masa anak sekolah dasar. Dimulai dari usia 6
tahun sampai 12 tahun. Masa anak ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Masa anak-anak awal (early childood)
Yaitu pada usia 6-7 tahun, berada pada fase perkembangan operasi
konkret. Pada masa ini anak akan mampu melalukan tugas-tugas
matematika seperti penjumlahan, pengurangan, atau perkalian yang
sesderhana.
2. Masa anak-anak tengah (middle childood)
Yaitu pada usia 8-9 tahun, berada pada fase industri. Pada masa ini
anak mulai mengembangkan kepribadian seperti pembentukan
konsep dari fisik, sosial, percaya diri, dan efikasi diri.
3. Masa anak-anak akhir (late childood)
Yaitu pada usia 10-12 tahun, anak mulai menunjukkan perilaku
yang mengarah ke pacaran, walaupun tidak atau belum serius.
Walaupun periode ini dibedakan antara masa anak awal, masa anak
tengah, dan masa ank akhir, namun para ahli psikologi perkembangan
seperti Papilia, Olds & Feldman, Santrock, Helms, & Turners lebih
sepakat untuk menyebut 2 bagian yaitu; anak awal (early childood)
dan anak tengah (middle childood).
f. Masa remaja (adolescecs)
7
dapat terjadi, apakah lancar atau tidak lancar dan berhasil atau gagal. Beberapa faktor
penting yang berpengaruh demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
bagi remaja sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Fisik
Jika pertumbuhan fisik seseorang berjalan kurang wajar, terdapat kelainan-
kelainan yang mencolok. Oleh sebab itu, remaja tersebut mungkin akan
mengalami hambatan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.
2. Perkembangan Fisik Remaja
Aspek-aspek yang menyangkut psikis (misalnya, mental, sikap, dan
perasaan). Seseorang yang lambat perkembangan mentalnya, akan sangat
mungkin mengalami hambatan dalam pelaksanaan tugas-tugas
perkembangannya.
3. Kedudukan atau urutan Anak dalam Keluarga
Kedudukan anak di dalam keluarga memengaruhi kelancaran pelaksanaan
tugas tugas perkembangannya. anak dalam urutan pertama atau terakhir
menentukan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.
Misalnya, anak tunggal biasanya mengalami hambatan dalam pelaksanaan
tugas tugas perkembangannya.
4. Kesempatan bagi Remaja untuk Mempelajari Tugas-Tugas perkembangan
Ada atau tidak adanya kesempatan akan memperlancar atau menghambat
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan bagi seorang remaja. Remaja yang
hidup dalam suatu asrama dengan peraturan yang sangat kaku sering
mengalami hambatan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.
5. Motivasi pada Seseorang
Motivasi dapat bersumber dari luar diri (ekstrinsik) dan dari dalam diri
(intrinsik). Remaja yang hidup dalam suatu keluarga atau suatu masyarakat
yang memberikan penghargaan kepada remaja, akan mendorong remaja-
remaja dalam kelompok masyarakat tersebut untuk melaksanakan tugas-
tugas perkembangannya.
6. Kelancaran Tugas-Tugas Perkembangan Sebelumnya
Terjadi atau tidaknya kelambatan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
seorang remaja dalam masa-masa sebelumnya (seperti masa kanak-kanak)
akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
dalam masa remaja ini.
B. Yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran
Persiapan mengajar merupakan salah satu bagian dari program pengajaran
yang memuat satuan bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan / tatap
muka. Persiapan mengajar dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana
pembelajaran dan sekaligus sebagai acuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif (Moh. Uzer Usman,
1995 : 59). Komponen-komponen pembelajaran yang harus disiapkan guru antara lain
:
1. Tujuan Pembelajaran
Saat ini pendidikan di Indonesia sedang berbenah, salah satunya
dengan mem-berlakukan Kurikulum baru 2004. Istilah tujuan
pembelajaran diganti dengan Kompe-tensi Dasar yang sebenarnya identik
dengan tujuan pembelajaran. Apapun namanya, yang pasti dalam proses
pembelajaran kita memiliki sesuatu yang menjadi sasaran atau target akhir
yang harus dicapai.
Sebagai guru, tujuan apa yang akan dicapai harus dipersiapkan sedini
mungkin sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Mengajar
memerlukan tujuan yang jelas yang akan menuntun ke arah mana
pembelajaran akan dibawa. Tanpa tujuan yang jelas, guru akan berjalan
tanpa tahu arah dan tidak dapat mengetahui berhasil tidaknya
pembelajaran yang dilakukan.
Dalam menetapkan dan merumuskan tujuan pembelajaran, guru harus
mem-perhatikan komponen-komponen yang terlibat dalam pembelajaran,
seperti materi, metode, dan evaluasi. Sebagai contoh, tujuan yang
dirumuskan harus sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi yang
sudah direncanakan. Seringkali kita melihat seorang guru mengajarkan
suatu materi secara dangkal, tetapi ketika melakukan evaluasi ternyata
yang dituntut pemahaman materi yang sangat dalam lantaran soal dibuat
menyesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan, atau sebaliknya guru
menjelaskan terlalu dalam ternyata soalnya hanya mengenai pemahaman
konsep yang dangkal. Oleh karena itu menyiapkan dan merencanakan
tujuan pembelajaran harus benar-benar dilakukan dengan benar dan tepat.
2. Materi ajar
Kunci keberhasilan pembelajaran adalah penguasaan guru terhadap
materi ajar yang akan disampaikan. Meskipun guru bisa saja meminta
siswa untuk mencatat di kelas, tetapi sebisanya kita dapat menghindarkan
diri dari kebiasaan ini, apalagi kalau alasan utamanya karena ketidaksiapan
dalam mengajar. Setidaknya guru membaca materi ajar sehari sebelum
mengajar sebagai persiapan, meskipun materi tersebut sudah dihafal di luar
kepala. Membaca ulang menyebabkan guru berpikir untuk mem-
persiapkan hal-hal lain yang berkaitan dengan materi tersebut. Sebagai
contoh, bila semester sebelumnya hanya mengajarkan konsep Sistem
Periodik dengan ceramah, maka ketika guru memiliki kesiapan akan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang
saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang
baik. Masa bayi 0-2 tahun ( periode vital) Pada masa ini, kondisi fisik
dan mental bayi menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya.
Untuk mengetahui masa tubuh kembang bayi dari satu masa lainnya
dapat dilihat dari uraian berikut
Tumbuh kembang bayi 1 bulan
Tumbuh kembang bayi 2 bulan
Tumbuh kembang bayi 3 bulan
Tumbuh kembang bayi 4 bulan
Tumbuh kembang bayi 5 bulan
Tumbuh kembang bayi 6 bulan
Tumbuh kembang bayi 7 bulan
Tumbuh kembang bayi 8 bulan
Tumbuh kembang bayi 9 bulan
Tumbuh kembang bayi 10 bulan
Tumbuh kembang bayi 11 bulan
Tumbuh kembang bayi 12 bulan (satu tahun)
Tumbuh kembang bayi 12 bulan satu tahun)
Bayi usia 2 tahun
Masa kanak-kanak 2-5 tahun (periode estetis) Setelah berusia 2 tahun, bayi sudah
mulai memasuki masa kanak-kanak (anak usia dini).
17
Walaupun periode ini dibedakan antara masa anak awal, masa anak tengah, dan masa
ank akhir, namun para ahli psikologi perkembangan seperti Papilia, Olds & Feldman,
Santrock, Helms, & Turners lebih sepakat untuk menyebut 2 bagian yaitu; anak awal
(early childood) dan anak tengah (middle childood). Pada masa ini terjadinya
perubahan fisik dan mental anak laki-laki dan perempuan dan terjadi pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat.
Styne (2000)dalam Dariyo (2004a) menyatakan bahwa masa pubertas (remaja) adalah
masa transisi dari masa anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan munculnya
tanda-tanda seksual sekunder dan kemampuan reproduksi yang ditandai perunahan
hormonal, fisik, psikologi, dan sosial. Perubahan yang terjadi pada masa pubertas ini
disebabkan oleh perubahan hormon ynag dapat mengakibatkan emosi seorang anak
menjadi tidak stabil, cepat marah, cepat tersinggung, melamun, tetapi pada saat yang
lain gembira, tertawa, atau menangis.
Dikemukakan oleh Havighurst (1978): bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada saat tertentu dalam kehidupan individu, keberhasilan pencapaian tugas
akan membawa kebahagiaan dan lain halnya jika yang terjadi adalah kegagalan, maka
akan membawa individu pada ketidak bahagiaan.
Faktor yang mempengaruhi kelancaran tugas tugas perkembangan dalam pelaksanaan
tugas-tugas perkembangan bagi remaja, ada beberapa kemungkinan yang dapat
terjadi, apakah lancar atau tidak lancar dan berhasil atau gagal.
Kelancaran Tugas-Tugas Perkembangan Sebelumnya Terjadi atau tidaknya
kelambatan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan seorang remaja dalam masa-masa
sebelumnya (seperti masa kanak-kanak) akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas perkembangan dalam masa remaja ini.
Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Pupu syaiful rahmat Rahmat Syaiful Pupu. (2018). Pekembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2016/05/19/tahap-dan-tugas-pertumbuhan-
perkembangan-peserta-didik/