Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA”

MATA KULIAH : Perkembangan Peserta Didik

DOSEN PENGAMPU : Fajriani Azis., S.Pd., M.Si. 

DI Susun Oleh :

Reza Checen Maretha (200902502001)

PENDIDIKAN AKUTANSI/A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan baik dan lancar
yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Remaja” dan menjadi salah satu tugas dari mata
kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.

Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Fajriani Azis., S.Pd., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi saya selaku penyusun dan bagi pembaca pada umumnya
sebagai referensi tambahan di bidang ilmu Perkembangan Peserta Didik.

Makassar, 09 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2

A. Pengertian Perkembangan Remaja.......................................................................... 2


B. Karakteristik Setiap Aspek Perkembangan Remaja................................................ 3

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 8

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam referensi makna Pertumbuhan sering diartikan sama dengan
Perkembangan, sehingga kedua istilah itu penggunaannya seringkali dipertukarkan
untuk makna yang sama. Pertumbuhan diberi makna sebagai perubahan-perubahan
ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar, panjang, dll.
Masa remaja adalah masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita
perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan didapatilah
bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan bertambahnya
umur. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan identitas/konsep diri juga
berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai pengalaman dan pengetahuan
yang didapatnya baik dari pendidikan keluarga sekolah maupun dari masyarakat
dimana ia tinggal.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh karena pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
diperoleh sejak lahir baik faktor Biologis maupun Psikologis. Sifat individual
berkaitan dengan sifat perorangan dimana ciri dan sifat (karakteristik) orang yang satu
berbeda dengan orang yang lain.
Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui bagi seorang pendidik maupun
calon pendidik, agar dapat menguasai karakter siswa yang merupakan subjek
pembelajaran guna menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita rumuskan kedalam rumusan masalah
yaitu :
1. Apa pengertian perkembangan remaja?
2. Bagaimana karakteristik setiap aspek perkembangan remaja?

C. Tujuan Penulisan

1
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat kita rumuskan ke dalam tujuan penulisan
yaitu :
1. Kita dapat mengetahui pengertian perkembangan remaja.
2. Kita dapat mengetahui setiap aspek karakteristik perkembangan remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Masa Perkembangan Remaja


Masa perkembangan remaja merupakan Masa perkembangan setelah masa
anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif,
emosi, sosial, moral, dan kesadaran beragama.
Masa Remaja adalah Masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan
berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun (Papalia dan
Olds, 2001).
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.  Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003:26) bahwa “adolensence”diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional.
1. Batasan Usia Masa Perkembangan Remaja
Terdapat berbagai pendapat mengenai batas dan ukuran tentang kapan
mulainya dan kapan berakhirnya masa remaja itu. Menurut Harold Alberty
(1957:86), periode masa remaja itu kiranya dapat didefinisikan secara umum
sebagai suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang
terbentang semenjak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya
masa dewasanya. Para ahli umumnya sependapat bahwa rentang masa remaja
berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur
kalender kelahiran seseorang. Batas umur remaja menurut Kartono (1990)
dibagi tiga, yaitu :
1) Remaja Awal (12-15 tahun)
Pada masa ini remaja mengalami perubahan jasmani yang
sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat insentif
sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini
remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun belum bisa
meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini

3
remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan
merasa kecewa.
2) Remaja Pertengahan (15-18 tahun)
Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan
tetapi pada masa remaja ini timbul unsure baru yaitu kesadaran akan
kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai
menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap
pemikiran filosofis dan etis.
3) Remaja Akhir (18-21 tahun)
Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah
mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan
sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya
dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian
tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.

B. Karakteristik Setiap Aspek Perkembangan Remaja


1. Perumbuhan Fisik
Yang dimaksud dengan Pertumbuhan Fisik adalah perubahan-
perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan Motorik
(Papalia, dan Olds , 2001).
Menurut Piaget seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia
karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget,
remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi
yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif
mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang
lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide
tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan
diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga
memunculkan suatu ide baru.
Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah
mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal
yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai
tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks.
Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan
4
tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap
operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu
hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah
mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu
bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat
ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,
termasuk adanya kemungkinan yang dapat mempengaruhi dirinya
(Santrock ,2001) Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi
tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang
diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja
juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis.
Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana
mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di
masa depan (Santrock, 2001).

2. Perkembangan Kognitif, Sosial dan Bahasa


Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa
pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur
otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak.  Piaget
menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku
adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif
membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak
langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah
mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding
ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja
tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja
mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah
mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal
yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai
5
tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks.
Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan
tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap
operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu
hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah
mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu
bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat
ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,
termasuk adanya kemungkinan yang dapat mempengaruhi dirinya.
Berdasarkan hasil penelitian, para ahli psikologi perkembangan
mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam
menguasai kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam
kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur
kronologisnya.Karena perbandingan umur kronologis dengan kemampuan
berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasanya.
Ada beberapa aliran yang memiliki pandangan tentang perkembangan
bahasa seseorang. Berikut adalah penjabarannya :

1) Aliran Nativisme
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan bahasa
seseorang ditentukan oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang
ditentukan oleh orang tuanya. Hal ini berarti, jika kemampuan bahasa
orang tuanya baik dan cepat, maka sang anak juga memiliki
kemampuan bahasa yang baik dan cepat, begitu sebaliknya.
2) Aliran Empirisme atau Behaviorisme
Aliran ini berpandangan sebaliknya, bahwa perkembangan
bahasa seseorang tidak ditentukan oleh faktor bawaan melainkan
ditentukan oleh proses belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam hal
ini jika kemampuan bahasa orang tuanya kurang baik dan lambat
namun proses stimulasi dan proses belajar dilakukan secara intensif
dengan lingkunagan berbahasa secara baik dan cepat, maka
kemampuan berbahasa anak menjadi baik dan cepat
3) Aliran konvergensi
6
Aliran ini mengajukan pandangan yang merupakan kolaborasi
antara faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Faktor bawaan yang
kuat pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa seseorang adalah
aspek kognitif. Sedangkan faktor lingkungan juga sangat berpengaruh
yakni besarnya kesempatan yang diperoleh dari lingkungan.

Pemikiran remaja bersifat egosentris. Menurut Elkind, egosentrisme


remaja (adolescent egocentrism) memiliki dua bagian yaitu penonton khayalan
dan dongeng pribadi. Penonton khayalan (imaginary audience) merupakan
keyakinan remaja bahwa orang lain memperhatikan dirinya sebagaimana ia
memikirkan dirinya sendiri. Perilaku-perilaku yang ditujukan untuk menarik
perhatian, umum terjadi pada masa remaja. Dongeng pribadi (the personal
fable) adalah bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik
seorang anak remaja. Rasa unik pribadi seorang anak remaja membuat ia
merasa bahwa tidak seorang pun mengerti tentang perasaan mereka
sebenarnya. Dongeng pribadi biasanya dapat ditemukan pada diari seorang
anak remaja. Didalam dongeng pribadi itu terdapat pelampiasan seorang
remaja yang merasa bahwa tidak seorang pun yang mengerti perasaannya.
Misalnya, seorang remaja perempuan yang baru saja diputuskan oleh pacarnya
dan ia merasa bahwa Ibunya tidak mungkin mengerti perasaan yang sedang
dialaminya ini. Oleh karenanya, ia mempertahankan rasa unik itu dengan
menceburkan diri kedalam fantasi yang ia buat sendiri.

3. Perkembangan Emosi dan Moral


Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa
transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini individu
mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial dan
emosi. Salah satu perkembangan yang dialami oleh remaja yaitu
perkembangan emosi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan
kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai
suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku seperti
gembira, bahagia, sedih, berani, takut, dll.

7
Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan dan surut dalam
waktu yang singkat. Hathersall (1985) merumuskan pengertian emosi sebagai
situasi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat
dari reaksi wajah dan tubuh.
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-
kanak. Jenis yang secara normal dialamai adalah cinta atau kasih saying,
gembira, amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada
macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya
pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
Menurut Biehler (1972), membagi cirri-ciri emosional remaja menjadi
dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
1) Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun :
Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
 Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal
rasa percaya diri
 Kemarahan biasa terjadi
 Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu
menang sendiri
 Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara
objektif
2) Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
 “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan
yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
 Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
 Sering kali melamun memikirkan masa depan mereka
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada masa remaja
antara lain :
1)  Perubahan jasmani atau fisik
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama
masa puber menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang.
Ketidak seimbangan ini mempengaruhi kondisi psikis remaja. Hal ini
menyebabkan rangsangan dalam tubuh remaja yang sering kali

8
menimbulkan masalah dalam perkembangan psikisnya, khususnya
perkembangan emosinya.
2) Keadaan anak
Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun
kekurangan pada diri anak akan sangat mempengaruhi perkembangan
emosional, bahkan akan berdampak lebih jauh pada kepribadian anak.
Misalnya, rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik diri dari
lingkungannya.
3) Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk geng yang
biasanya pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi minat
bersama mereka, namun jika diteruskan pada masa remaja tengah atau
remaja akhir para anggota mungkin membutuhkannya untuk melawan
otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik. Yang paling sering
mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar lawan jenis
dikalangan remaja.
4) Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa
pentingnya pendidikan untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini
sedikit banyak dapat menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja.
Lebih lanjut berkaitan dengan apa yang mereka lakukan setelah lulus
sekolah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penyusunan masalah tentang perkembangan masa
remaja, Penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa
kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan
perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih
dapat berfikir abstrak dan hipotesis. Perasaan mereka berubah hampir terhadap
segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja
menghadapi tugas utama mereka membangun identitas termasuk identitas
seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
2. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa
secara baik.
3. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang pula kemampuan untuk
memahami orang sebagai individu.
4. Dengan perkembangan bahasa, berkembanglah pula kemampuannya untuk
mengungkapkan isi hatinya. Ia akan lebih mudah mengerti orang lain dan
lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Semua ini sangat membantu
perkembangan tingkah laku dan sikap remaja.

B. Saran
Berdasarkan hasil rangkuman, maka kami dapat mengemukakan saran.
Remaja merupakan tahap awal seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang dewasa
yang cerdas dan berpengetahuan luas. Oleh sabab itu, orang tua harus memperhatikan
setiap perkembangan yang dialami oleh anaknya dari mulai perkembangan fisik,
emosi, motivasi, perasaan, intelektual, sosial dan bahasa. Agar anak tidak terjerumus
kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri. Orang tua
hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan
terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf L.N. & Nani M. Sugandhi. (2022). Perkembangan Peserta Didik. Depok: PT
RajaGrafindo Persada

Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Fuaddillah Putra. (2017). Ketercapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMA Dan Siswa
Pondok Pesantren. Jurnal: Jurnal Counseling Care, 1(1), 27-34.

12

Anda mungkin juga menyukai