KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
KOKNITIF SOSIAL DAN MORAL MASA
REMAJA SERTA PEARBEDAAN
INDIVIDUAL ANTARA KECERDASAN
DAN KEPRIBADIAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Disusun Oleh
Kelompok : 03
M.wahyu saputra (22020003)
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.Penulisan makalah yang berjudul ”Karakteristik Perkembangan Koknitif
Sosial Dan Moral Masa Remaja Serta Perbedaan Antara Kecerdasan Dan
Kepribadian” .
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah yang
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Penulis
juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dari pembaca
diharapkan dapat menyempurnakan makalah ini pada kesempatan
berikutnya.Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan, serta
para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
E. Pengertian individu....................................................................................
F. Pengertian kecerdasan................................................................................
G. Pengertian keperibadian.............................................................................
3
I. Pengertian perbedaan individu.....................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam referensi makna Pertumbuhan sering diartikan sama dengan
Perkembangan, sehingga kedua istilah itu penggunaannya seringkali
dipertukarkan untuk makna yang sama. Pertumbuhan diberi makna sebagai
perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar, panjang,
dll.
Masa remaja adalah masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita
perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan
didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan
bertambahnya umur. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan identitas/konsep
diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai pengalaman dan
pengetahuan yang didapatnya baik dari pendidikan keluarga sekolah maupun dari
masyarakat dimana ia tinggal.
Setiap individu pada hakekatnya akan mengalami Pertumbuhan /
Perkembangan yang prosesnya dimulai sejak kita masih dalam kandungan hingga
kita lahir kedunia, dari bayi menjadi seorang balita, kanak-kanak, remaja, hingga
dewasa.
5
Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui bagi seorang pendidik
maupun calon pendidik, agar dapat menguasai karakter siswa yang merupakan
subjek pembelajaran guna menciptakan suasana yang kondusif dalam
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana proses masa perkembangan remaja
2. Apa Perbedaan individu dan kecerdasan pribadi
3. Apa yang di maksud dengan individu, kecerdasan, dan kepribadian
C. Tujuan
Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui dan menjelaskan
tentang apa dan bagaimana proses masa perkembangan remaja, dan
perbedaan individu antara kecerdasan dan kepribadian. Adapun yang menjadi
dasar pengetahuan kita adalah :
a. Kita mampu mendefinisikan apa yang dimaksud dengan Masa
Perkembangan Remaja
b. Kita dapat mengetahui Batasan Usia masa remaja
c. Kita dapat menjelaskan tentang Pertumbuhan Fisik pada masa
perkembangan remaja
d. Kita dapat menjelaskan tentang perkembangan kognitif, sosial dan bahasa
pada masa remaja
e. Kita dapat menjelaskan tentang perkembangan emosi dan moral pada masa
remaja
f. Kita dapat mengetahui antara Perbedaan individu dan kecerdasan pribadi
g. Kita dapat mengetahui apa yang di maksud dengan individu, kecerdasan,
dan kepribadian
6
BAB II
PEMBAHASAN
1
Santrock, Jhon W. ADOLSCENCE Perkembangan Remaja. Jakarta. Erlangga.
7
1. Batasan Usia Masa Perkembangan Remaja
Terdapat berbagai pendapat mengenai batas dan ukuran tentang kapan mulainya
dan kapan berakhirnya masa remaja itu. Menurut Harold Alberty (1957:86),
periode masa remaja itu kiranya dapat didefinisikan secara umum sebagai suatu
periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang semenjak
berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya masa dewasanya. Para ahli
umumnya sependapat bahwa rentang masa remaja berlangsung dari sekitar 11-13
tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang. Batas
umur remaja menurut Kartono (1990) dibagi tiga, yaitu :
1. Remaja Awal (12-15 tahun)
Pada masa ini remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan
perkembangan intelektual yang sangat insentif sehingga minat anak pada dunia
luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi
namun belum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa
ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa
kecewa.
2. Remaja Pertengahan (15-18 tahun)
Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada
masa remaja ini timbul unsure baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan
kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan
melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.
3. Remaja Akhir (18-21 tahun)
Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal
dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan
keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan
hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola
yang jelas yang baru ditemukannya.
B. Pertumbuhan Fisik
8
Yang dimaksud dengan Pertumbuhan Fisik adalah perubahan-perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan Motorik (Papalia, dan
Olds , 2001).
Menurut Piaget seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena
perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara
aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak
langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah
mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide
lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak
saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu
mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu
berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang
aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap
operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang
remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal.
Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang
hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini
memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis.
Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa
rencana atau suatu bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang
dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,
termasuk adanya kemungkinan yang dapat mempengaruhi dirinya
(Santrock ,2001) Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi
tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang
diinginkan di masa depan.
Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari
kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai
mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu
perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
9
C. Perkembangan Kognitif, Sosial dan Bahasa2
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa
pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak
yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut
tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi
secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun
dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung
diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu
membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya,
lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja
mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah
cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu
berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang
aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap
operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang
remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal.
Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang
hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini
memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis.
Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana
atau suatu bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan
pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk
adanya kemungkinan yang dapat mempengaruhi dirinya.
2
Desmita. 2006. Psykologi Perkembangan. Bandung. Rosdakarya.
10
Berdasarkan hasil penelitian, para ahli psikologi perkembangan
mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam
menguasai kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam kurun
waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya.Karena
perbandingan umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu
menunjukkan perkembangan bahasanya.
Ada beberapa aliran yang memiliki pandangan tentang perkembangan
bahasa seseorang. Berikut adalah penjabarannya :
1. Aliran Nativisme
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan bahasa seseorang ditentukan
oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang ditentukan oleh orang tuanya. Hal ini
berarti, jika kemampuan bahasa orang tuanya baik dan cepat, maka sang anak juga
memiliki kemampuan bahasa yang baik dan cepat, begitu sebaliknya.
11
memikirkan dirinya sendiri. Perilaku-perilaku yang ditujukan untuk menarik
perhatian, umum terjadi pada masa remaja. Dongeng pribadi (the personal
fable) adalah bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik
seorang anak remaja.
Rasa unik pribadi seorang anak remaja membuat ia merasa bahwa tidak
seorang pun mengerti tentang perasaan mereka sebenarnya. Dongeng pribadi
biasanya dapat ditemukan pada diari seorang anak remaja. Didalam dongeng
pribadi itu terdapat pelampiasan seorang remaja yang merasa bahwa tidak seorang
pun yang mengerti perasaannya. Misalnya, seorang remaja perempuan yang baru
saja diputuskan oleh pacarnya dan ia merasa bahwa Ibunya tidak mungkin
mengerti perasaan yang sedang dialaminya ini. Oleh karenanya, ia
mempertahankan rasa unik itu dengan menceburkan diri kedalam fantasi yang ia
buat sendiri.
3
Prof. Dr. Soetjiningsih, SpA(k). IBCLC Tumbuh Perkembangan Remaja Dan Permasalahannya.
SAGUNG SETO.
12
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-
kanak. Jenis yang secara normal dialamai adalah cinta atau kasih saying, gembira,
amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan
derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola
pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
Menurut Biehler (1972), membagi cirri-ciri emosional remaja menjadi dua
rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
1. Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun :
· Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya
diri
Kemarahan biasa terjadi
Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang
sendiri
Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
2. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
“Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang
universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
Sering kali melamun memikirkan masa depan mereka
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada masa remaja
antara lain :
a. Perubahan jasmani atau fisik
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber
menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini
mempengaruhi kondisi psikis remaja. Hal ini menyebabkan rangsangan dalam
tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam perkembangan
psikisnya, khususnya perkembangan emosinya.
b. Keadaan anak
Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri
anak akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan
13
berdampak lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya, rendah diri, mudah
tersinggung, atau menarik diri dari lingkungannya.
c. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk geng yang biasanya pula
memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun jika
diteruskan pada masa remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin
membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.
Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar
lawan jenis dikalangan remaja.
d. Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya
pendidikan untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat
menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa
yang mereka lakukan setelah lulus sekolah.
E. Pengertian Individu
4
Mengenai pengertian individu, individu berasal dari kata “individuum”
yang artinya tidak terbagi dari bahasa latin. Individu merupakan unit yang paling
kecil dari pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial individu juga merupakan
bagian paling kecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil lagi. Individu akan memiliki atau menyesuaikan
karakteristik dengan kelompok di mana individu tersebut bergabung. Kata
individu merupakan kesatuan yang terbatas bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan.
4
Yusuf L.N , Syamsu dan Nani M. Sugandhi. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. PT RAJA
GRAFINDOPERSADA.
14
lingkungan masyarakat individu memiliki peran menjadi makhluk sosial. Selain
memiliki peran dalam lingkungan masyarakat, individu juga memiliki peran
dalam dunia politik. Peran individu dalam dunia politik seperti menjadi yang
menyumbangkan pendapat, salah satu partisipasi dalam berbagai kegiatan
politik, dan ikut membantu mencari solusi masalah dalam organisasi atau dunia
politik.
Secara etimologis, kata “individu” ini diadaptasi dari bahasa Inggris yang
berasal dari bahasa Yunani “individium”, yang mana artinya “tidak terbagi”.
Istilah tersebut merujuk pada suatu kesatuan yang paling kecil serta terbatas.
Sehingga dalam hal ini, individu itu merupakan suatu kesatuan yang terbatas,
yakni sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
F. Pengertian Kecerdasan
15
untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan,
serta kemampuan berpikir abstrak.
16
memecahkan masalah.5
G. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri
seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan, dan juga
bawaan seseorang sejak lahir.(Sjarkawi, 2008: 11).
Dalam buku (Agus Sujanto, dkk: 10) kata kepribadian berasal dari kata
Personality (bhs. Inggris) yang berasal dari kata persona (bhs. Latin) yang berarti
kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain
panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi
seseorang.
Hal itu dilakukan oleh karena terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya
dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti kepribadian yang baik, ataupun
yang kurang baik. Misalnya untuk membawakan kepribadian yang angkara
murka, serakah, dan sebagainya sering ditopengkan dengan gambar raksasa,
sedang untuk prilaku yang baik, budiluhur, suka menolong, berani berkorban,
dan sebagainya ditopengkan dengan seorang ksatria, dan sebagainya.(Agus
Sujanto dkk, 2009: 10)
17
pengertian yang beraneka ragam. Terutama dalam kosa kata bahasa Indonesia
juga dikenal istilah watak, karakter, perangai dan sebagainya yang pengertiannya
sulit dibedakan dengan kepribadian. Meskipun demikian, menurut Suryabrata
(1990), watak sebenarnya merupakan padanan dari karakter dan dalam
penggunaannya, watak tidak hanya dipakai dalam satu arti.
Salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan adalah
kecakapan berbahasa yang berbeda – beda antara setiap individu. Kemampuan
berbahasa ini adalah macam - macam perbedaan individu yang berguna untuk
menyatakan hasil pemikiran seseorang dalam bentuk ungkapan kata – kata yang
bermakna, logis dan sistematis serta dalam kalimat yang terstruktur baik. Faktor
lingkungan serta faktor fisik atau organ tubuh yang digunakan untuk bicara
adalah faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa.
18
motorik yang lebih kompleks juga. Faktor yang mempengaruhi kemampuan
motorik adalah kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir
yang akan membuat perbedaan pada kemampuan motorik masing – masing
orang.
Kemampuan khusus mengenai suatu bidang tertentu yang dibawa sejak lahir
disebut bakat. Bakat dapat berkembang dengan baik apabila seseorang
mendapatkan stimulasi yang tepat. Sedangkan apabila lingkungan tidak
memberikan kesempatan pada bakat seseorang untuk berkembang, maka bakat
tersebut tidak akan terasah dan berkembang dengan baik. Kemampuan
mengembangkan bakat dimiliki oleh masing – masing orang, namun hasil tes
inteligensi yang dilakukan lebih menampilkan keberhasilan di bidang akademik
daripada bakat seseorang.
19
tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain kondisi fisik, rasa ingin
tahu, sikap, dan pengalaman.
Istilah jenis kelamin dan gender tidak sama. Jenis kelamin lebih merujuk pada
istilah yang berhubungan dengan perbedaan laki – laki dan perempuan secara
biologis, sementara gender lebih menunjuk kepada aspek psikososial dari
seorang laki – laki atau perempuan. Gender adalah perbedaan yang terbangun
antara laki – laki dan perempuan secara sosial dan budaya. Termasuk dalam
gender adalah peran, tingkah laku, sifat, dan kecenderungan lain yang
mendefinisikan artinya menjadi seorang lelaki atzu arti menjadi seorang
perempuan dalam masyarakat.
8. Perbedaan Minat
Minat bisa diartikan sebagai kekuatan yang memotivasi dan membuat kita
ingin melakukan sesuatu mengenai suatu hal, orang, atau suatu aktivitas. Dalam
berbagai bidang, itu berarti ketertarikan seseorang akan suatu bidang tertentu
yang melebihi bidang lainnya. Minat juga akan bervariasi pada setiap individu,
dan merupakan salah satu dari macam – macam perbedaan individu.
9. Perbedaan Tingkah Laku
Nilai adalah hal – hal yang dianggap penting oleh individu. Beberapa orang
menilai bahwa materi lebih penting daripada nilai moral, ada juga yang
menganggap sebaliknya dan masih banyak lagi nilai yang dipentingkan oleh tiap
orang yang berbeda. Untuk menyeimbangkan nilai – nilai tersebut dalam diri
20
seseorang antara nilai spiritual dan materialisme agar tercapai juga
keseimbangan dalam hidup seseorang, maka pendidikan yang tepat perlu
dilakukan sejak dini.
7
http://de-kill.blogspot.com/2008/03/perkembangan-masa-remaja.html
21
generasi ke generasi. Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, tinggi badan, dan
berbagai ciri anatomis tubuh memang banyak yang diturunkan dari generasi ke
generasi. Berbagai penemuan mutakhir juga menunjukkan bahwa temperamen
seseorang banyak banyak dipengaruhi oleh susunan gen yang dikenal dengan
nama enkephalin dan endorfin.
22
B.F Skinner (1904- ). Karena memandang perlunya lembaga pendidikan untuk
mempengaruhi perkembangan individu, maka aliran ini merangsang timbulnya
gerakan optimisme pedagosis.
2. Remedial
pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau
hambatan dengan memberikan pelajaran atau tigas tambahan sehingga mereka
dapat menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang di tentukan.
3. Program pengeyaan
Program pengayaan, pemberian layanan pendidikn sesuai dengan potensi
kecerdasan yang di miliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas
belajar tambahan yang bersifat perluasan pendalaman, setelah yang bersangkutan
menyelesaikan tugas - tugas yang diprogramkan untuk siswa lainnya.
8
Sumarto, Ny. Hartono Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Rineka Cipta.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penyusunan masalah tentang perkembangan
masa remaja, Penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa
kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan
perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih
dapat berfikir abstrak dan hipotesis. Perasaan mereka berubah hampir terhadap
segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja
menghadapi tugas utama mereka membangun identitas termasuk identitas
seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
2) Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa
secara baik.
3) Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang pula kemampuan untuk
memahami orang sebagai individu.
4) Dengan perkembangan bahasa, berkembanglah pula kemampuannya untuk
mengungkapkan isi hatinya. Ia akan lebih mudah mengerti orang lain dan
lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Semua ini sangat membantu
perkembangan tingkah laku dan sikap remaja. Manusia Atau individu adalah
makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang,
5) individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan
dan oknum. Perbedaan individu secara umum adalah hal-hal berkaitan dengan
psikologi pribadi yang menjelaskan perbedaan psikologis antar orang-orang
serta berbagai persanaanbya. Sumber perbedaan individu disebabkan faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Terhadap beberapa macam bidang perbedaan
individu dapat diaplikasikan dalam bebebrapa cara yaitu menggunakan
pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa
yang di miliki oleh siswa.
24
B. Saran
Remaja merupakan tahap awal seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang
dewasa yang cerdas dan berpengetahuan luas. Oleh sabab itu, orang tua harus
memperhatikan setiap perkembangan yang dialami oleh anaknya dari mulai
perkembangan fisik, emosi, motivasi, perasaan, intelektual, sosial dan bahasa.
Agar anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak
dirinya sendiri. Orang tua hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan
jalan memberikan kebebasan terbimbing untuk mengambil keputusan dan
tanggung jawab sendiri.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://de-kill.blogspot.com/2008/03/perkembangan-masa-remaja.html