POST MODERN
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
JUNI 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Remaja ?
2. Apa Saja Tahun-Tahun Masa Remaja?
3. Apa Saja Ciri-Ciri Masa Remaja?
4. Apa Saja Tugas-Tugas Masa Remaja?
5. Bagaimana Filosofi Yang Mendasari Perspektif Modernism ?
6. Apa Saja Kritikan Perspektif Modernism ?
7. Apa Definisi Postmodern ?
8. Bagaimana Konsep Dasar postmodern ?
9. Apa saja Implikasi – implikasi dalam pendidikan masa kini ?
10.Bagaimana Budaya dan Komsumsi Postmodernism?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Remaja
2. Untuk Mengetahui Tahun-Tahun Masa Remaja
3. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Masa Remaja
4. Untuk Mengetahui Tugas-Tugas Masa Remaja
5. Untuk Mengetahui Filosofi Yang Mendasari Perspektif Modernism
6. Untuk Mengetahui Kritikan Perspektif Modernism
7. Untuk Mengetahui Definisi Postmodern
8. Untuk Mengetahui Konsep Dasar postmodern
9. Untuk Mengetahui Implikasi – implikasi dalam pendidikan masa kini
10. Untuk Mengetahui Budaya dan Komsumsi Postmodernism
2
BAB II
PEMBAHASAN
Elizabeth B. Hurlock Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin
(adolescene), kata bendanya adolescentia yang berarti remaja yang berarti “tumbuh”
atau “tumbuh menjadi dewasa‟‟ bangsa orang-orang zaman purbakala memandang
masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam
rentang kehidupan anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan
reproduksi.
Istilah adolescence yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang sangat
luas, yakni mencangkup kematangan mental, sosial, emosional, pandangan ini di
ungkapkan oleh Piaget dengan mengatakan, Secara psikologis, masa remaja adalah
usia dimana individu berintregasi dengan masarakat dewasa, usia dimana anak tidak
lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkat yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah integrasi dalam masyarakat
(dewasa) mempunyai aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber,
termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang
khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam
hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum
dari periode perkembangan ini.
3
Begitu juga pendapat dari (World Health Organization) WHO 1974 remaja
adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksualitas sampai saat ini mencapai kematangan
seksualitasnya, individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial
yang penuh, kepada keadaan yang relatife lebih mandiri.
Maka setelah memahami dari beberapa teori diatas yang dimaksud dengan
masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju kemasa
dewasa, dengan ditandai individu telah mengalami perkembangan-perkembangan
atau pertumbuhan-pertumbuhan yang sangat pesat di segala bidang, yang meliputi
dari perubahan fisik yang menunjukkan kematangan organ reproduksi serta
optimalnya fungsional organ-organ lainnya. Selanjutnya perkembangan kognitif yang
menunjukkan cara gaya berfikir remaja, serta pertumbuhan sosial emosional remaja.
dan seluruh perkembangan-perkembangan lainnya yang dialami sebagai masa
persiapan untuk memasuki masa dewasa. Untuk memasuki tahapan dewasa,
perkembangan remaja banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan selama
pertubuhannya diantaranya: hubungan dengan orang tuanya, hubungan dengan teman
sebayanya, hubungan dengan kondisi lingkungannya, serta pengetahuan kognitifnya.
4
2.2 Tahun-Tahun Masa Remaja
Batasan usia masa remaja menurut Hurlock, Awal masa remaja berlangsung dari
mulai umur 13-16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16
atau 17 tahun sampai 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian
akhir masa remaja merupakan periode yang sangat singkat. Menurut Santrock, Awal
masa remaja dimulai pada usia 10-12 tahun, dan berakir pada usia 21-22 tahun.
Maka dengan demikian dapat diketahui dari bagian-bagian usia pada remaja
yang dapat dijelaskan sebagai berikut, usia 12-15 tahun termasuk bagian remaja
awal, usia 15-18 tahun bagian remaja tengah, dan remaja akhir pada usia 18-21
tahun. Dengan mengetahui bagian-bagian usia remaja kita akan lebih mudah
mengetahui remaja tersebut kedalam bagiannya, apakah termasuk remaja awal atau
remaja tengah dan remaja akhir.
a) Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada remaja awal yang
dikenal sebagai masa strong dan masa stress. Peningkatan emosional ini
merupaknan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada
masa remaja. Dari segi kondisi sosial peningkatan emosi ini merupakan tanda
bahwa remaja berada dalam kondisi baru, yang berbeda dari masa
sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditunjukan
5
pada remaja misalnya mereka di harapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti
anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan tanggung jawab. Kemandirian
dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring dengan berjalannya waktu, dan
akan Nampak jelas pada remaja akhir yang dalam hal ini biasanya remaja
sedang duduk di masa sekolah.
b) Perubahan yang cepat secara fisik yang juga di sertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubhan fisik yang terjadi secara cepat baik
perubahan internal maupun eksternal. Perubahan internal seperti sistem
sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi. Sedangkan perubahan eksternal
seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh
terhadap konsep diri remaja.
c) Perubahan yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari
masa kanak-kanak digantiakan dengan hal menarik yang baru dan lebih
menantang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar
pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan
ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi
dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhungan dengan
hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan
lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
d) Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanakkanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati masa dewasa.
6
tertentu yang membedakannya dengan periode sebelumnya dan sesudahnya,
ciri-ciri tersebut seperti:
d. Masa remaja sebagai periode mencari Identitas. Diri yang di cari berupa
usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa Pengaruhannya dalam
masyarakat.
e. Masa remaja sebagai periode masa yang tidak realistik. Remaj cendrung
memandang kehidupan dari kacamta berwarna merah jambu, melihat
dirinya sendirian orang lain sebagaimana yang di inginkan dan bukan
sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
7
Dengan demikian, yang dimaksud dengan ciri-ciri remaja menurut para tokoh
diatas, maka penulis dapat menjelaskan mengenai ciri-ciri remaja dengan uraian
sebagai berikut. Remaja mempunyai ciri-ciri sebagai periode yang penting untuk
perkembangan selanjutnya. Remaja akan merasakan masa sebagai masa peralihan
yang ditandai dengan gaya hidup yang berbeda dari masa sebelumnya. Remaja akan
melewati masa perubahan yang semula belum mandiri remaja akan cenderung lebih
mandiri. Remaja akan melewati masa pencarian identitas untuk menjelaskan tentang
siapa dirinya. Ciri-ciri remaja selanjutnya yakni masa ketakutan disini remaja akan
sulit diatur atau lebih sering berprilaku kuranng baik. Remaja akan melewati masa
tidak realistic dimana orang lain dianggap tidak sebagaimana dengan yang
diinginkan dan yang terakir yakni ciri sebagai ambang masa dewasa yang ditandai
remaja masih kebingungan dengan kebiasaan-kebisaan pada masa sebelumnya.
Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut maka kita akan lebih mengetahui dari
perkembangan-perkembangan remaja.
8
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
Hal senada juga di kemukakan tentang tugas-tugas remaja oleh pikunas
dalam William kay, yaitu bahwa tugas perkembangan remaja adalah memperoleh
kematangan moral, untuk membimbing perilakunya. Kematangan remaja belumlah
sempurna, jika tidak memiliki kematangan moral yang dapat di terima secara
universal.
9
Modernisasi, mass consumen society, dan munculnya konsumen modern
Konsep modern akan konsumsi sebagai pembedaan dari fenomena lain yang berakar
dalam pembedaan-pembedaan lainnya, seperti: pembedaan rumah dengan
workplace, pembedaan waktu untuk kerja dan waktu untuk leisure, pembedaan
kegiatan dalam wilayah public berbeda dengan wilayah private. Dengan pemisahan-
pemisahan ini menjadikan pembeda antara konsumsi dengan produksi. Konsumen
dianggap sebagai bentuk sekunder pada produksi, yang tidak menciptakan suatu
nilai yang signifikan (seperti ekonomi) untuk masyarakat atau kemanusiaan. Di sisi
lain produksi merupakan penciptaan nilai karena menambah nilai kehidupan
manusia, sehingga dipandang sebagai aktifitas yang ‘keramat’ (sacred).
Melalui periklanan, jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih tinggi,
terciptalah ‘a consuming family’ menggantikan ‘a working family’.
10
2.6 Beberapa kritikan terhadap perspektif modernism
Menurut Brown (1993), membahas beberapa kritikan terhadap pandangan
modernism, diantaranya adalah:
11
▪ Konsumen dipandang sebagai komoditi, pemujaan pada obyek, namun pada
saat yang bersamaan ada slogan pemasaran yang mengatakan bahwa
‘konsumen adalah raja’ atau ‘konsumen selalu benar’. Dalam pandangan
postmodern ada penjajaran konsumen dengan produsen, dimana konsumsi
dipandang sebagai suatu aktifitas yang menghasilkan nilai.
➔ Kritikan dari kaum feminist, dinyatakan oleh Bristor dan Fischer (1993) ,
pandangan modern cenderung mengekspos konstruk modern dari konsumen
sebagai suatu bagian yang dapat dipisah dari tubuh, individu dipisahkan dari
konteks sosial dan masalah manusia hanya dikontrol sebatas sebagai obyek.
Postmodern dianggap membuka pikiran konsep paradox dalam konstruksi
modern konsumen, dan juga menunjukkan perspektif yang berbeda secara
radikal mengenai siapakah konsumen itu.
12
bahwa periode sejarah modern telah berakhir dan bahwa kita sekarang hidup di era
postmodern. Memulai sebuah filosofi yang disebut fenomenologi, Heidegger
memerhatikan kebenaran subjektif dari diri manusia sendiri tentang kenyataan atau
realitas dari intuisi mereka, persepsi, dan refleksi ketika mereka berinteraksi dengan
fenomena.
Postmodernisme memiliki beberapa hasil studi dalam pembangunan
psikologi dan metode pendidikan. Postmodernis dan para filsuf menyetujui perihal
ide membuat atau membentuk keyakinan kita tentang pengetahuan dari pengalaman
kita. Oleh karena itu peserta didik membuat pandangan mereka tentang
pengetahuan dengan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Pengetahuan
merupakan sebuah konstruksi manusia, tidak pernah lengkap tetapi bersifat
sementara, bersifat dugaan, dan dapat direvisi terus-menerus karena pembelajar
memperoleh lebih banyak pengalaman. Pembelajaran kolaboratif, berbagi
pengalaman dan ide melalui bahasa, menjadikan pengetahuan sebagai konstruksi
pribadi dan sosial.
13
sadar akan buku pelajaran dan biasnya sendiri. Postmodernis mendesak guru untuk
menjadi sadar akan peran kuat mereka dan secara kritis memeriksa representasi
mereka kepada siswa. Daripada hanya mengirimkan pengetahuan yang disetujui
secara resmi, guru harus secara kritis mewakili pengalaman manusia yang lebih
luas tetapi lebih inklusif. Siswa berhak mendengar banyak suara dan banyak cerita,
termasuk otobiografi dan biografi mereka sendiri. Sementara postmodernis dan
pragmatis setuju bahwa kurikulum harus mencakup diskusi tentang masalah-
masalah kontroversial, postmodernis tidak menekankan metode ilmiah seperti
halnya pragmatis. Metode ilmiah, untuk postmodernis, mewakili meta- narasi lain
yang digunakan untuk memberi kekuatan kelompok elit atas yang lain.
14
2.10 Budaya dan konsumsi postmodernism
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja (adolescence) adalah merupakan masa yang sangat penting
dalam rentang kehidupan manusia, merupakan masa transisi atau peralihan dari
masa kanak-kanak menuju kemasa dewasa. Dalam sejarahnya, istilah modern
muncul pada awal abad Pencerahan (Aufklarung) awal abad 18, yang dipahami
sebagai suatu proses yang berkembang dan menyebarnya rasionalitas Barat ke
segenap segi kehidupan manusia dan tingkah laku sosial. Menurut Best dan
Kellner (1991) kehadiran manusia diakui sebagai aku, identik dengan rasio
(kesadaran) yang diyakini mampu mengatasi, ada pengalaman yang bersifat
partikular dan menghasilkan kebenaran mutlak, universal, tidak terikat oleh
waktu.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami
konsep mengenai remaja. Juga mahasiswa terus mencari dari sumber lain seperti
jurnal-jurnal internasional agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang
tepat guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.(Retnawati, 1984)
16
DAFTAR PUSTAKA
17