Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Nama Dosen : Syamsuriyawati, S.Pd., M.Pd

“KEBUTUHAN REMAJA DAN PEMENUHANNYA”

KELOMPOK 2

Innawati 1984202002

Yusuf Saputra 1984202005

Nurlina 1984202013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian


alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kebutuhan Remaja Dan
Pemenuhannya”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulisan makalah ini berfungsi untuk


menambah pengetahuan tentang kebutuhan remaja dan pemenuhannya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan
pada penyusun pada khusunya.

Maros,17 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Teks Halaman

SAMPUL

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja ................................................................................ 2


B. Kebutuhan Remaja ................................................................................ 3
C. Pemenuhan Kebutuhan Remaja .......................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja dan permasalahannya tidak pernah selesai diperbincangkan dalam


berbagai hal. Terutama dalam hal kebutuhan dan pemenuhannya, itu di karenakan
di dalam pertumbuhan dan perkembangannya menuju ke jenjang kedewasaan
kebutuhan-kebutuhan remaja tersebut selalu mengalami perubahan. Kebutuhan
fisik dan psikologis merupakan dua kebutuhan yang sangat mendasar di dalam
kehidupan para remaja. Kedua kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang
menyebabkan bagaimana mereka berperilaku, dan bukan hanya para remaja saja
yang berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan tersebut, namun pada umumnya
semua manusia akan berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan tersebut.
Kebutuhan dasar remaja dan manusia pada umumnya tidak lepas dari masalah-
masalah dan konsekuensinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan remaja?
2. Apa saja kebutuhan remaja?
3. Bagaimanakah pemenuhan remaja?

C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian remaja.
2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan remaja.
3. Mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan remaja.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan
tidak lagi memiliki status anak.

Borring E.G. ( dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan bahwa masa remaja


merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi
dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami
sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk ( dalam
Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu
berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami
perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta
terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan
yang mandiri.

Neidahart (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja


merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa
dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir
sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank bahwa masa remaja merupakan
masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri,
bahkan Daradjat mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya
berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik
yang lebih jelas dan daya fikir yang matang.

2
Erikson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa masa remaja adalah
masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari
remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam
masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru
para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap
menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai
identitas akhir.

Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada
masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan
perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial. Secara umum
masa remaja dibagi menjadi tiga bagian,yaitu sebagai berikut:

1. Masa remaja awal ( 12-15 tahun)


Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai individu yang
unik dan tidak tergantung pada orang tua.
2. Masa remaja pertenghan ( 15-18 tahun)
Masa ini di tandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru.
3. Masa remaja akhir ( 19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang
dewasa.

B. Kebutuhan Remaja

Individu adalah pribadi yang utuh dan kompleks. Kekompleksan tersebut


dikaitkan dengan kedudukanya sebagai makhluk individu dan mahluk sosial. Oleh
karena itu, disamping individu harus memahami dirinya, ia juga harus memahami
orag lain dan memahami kehidupan bersama di dalam masyarakat, memahami
lingkungan, serta memahami pula bahwa ia adalah makhluk Tuhan. Sebagai
makhluk psiko-fisis manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologi,
dan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, manusia mempunyai

3
kebutuhan individu (yang juga dikenal sebagai kebutuhan pribadi) dan kebutuhan
sosial kemasyarakatan. Dengan demikian maka setiap individu tentu memiliki
kebutuhan, karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapi kondisi fisik dan
sosio-psikologi yang lebih sempurna dalam kehidupanya.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan menuju ke jenjang dewasa,


kebutuhan hidup seseorang mengalami peubahan-perubahan sejalan dengan
tingkat pertumbuhan hidup seseorang mengalami perubahan-perubahan sejalan
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanganya. Kebutuhan sosial psikologis
semakin banyak dibandingkan dengan kebutuhan fisik, karena pengalaman
kehidupan sosialnya semakin luas. Kebutuhan itu timbul disebabkan oleh
dorongan-dorongan (motif). Dorongan adalah keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan untukmencapai tujuan
tertentu (surabaya, 1971 dan Lifton, 1982).

Menurut teori Freund, struktur kepriadian seseorang berunsurkan tiga


komponen utam, yaitu: id, ego, dan superego. Id merupakan sumber kekuatan
instink pribdi yang bekerja atas dasar prinsip kenikmatan yang pada proses
berikutnya akan memunculkan kebutuhan dan keinginan. Ego adalah komponen
kepribadaian yang praktis dan rasional; berdasarkan kenyataan. Jadi ego adalah
komponen pribadi yang mewakili kenyataan (realita), berfungsi menghambat
munculnya dorongan asli (id)secara bebas dalam berbagai bentuk. Dengan
demikian tugs ego adalah menyelaraskan (menyeimbangkan) pertentangan yang
terjadi antara id dan tuntutan sosial. Superego merupakan bagian dari konsep diri,
yang di dalamnya terkandung kata hati yang bekerja sesuai dengan sistem moral
dan ideal.

Menurut Maslow, manusia itu melakukan tindakan atau perbuatan karena


dasar itu tersusun secara hierarkis dari yang terendah ke kebutuhan yang tertinggi,
yaitu dimulai dari kebutuhan jasmaniah, keamanan, cinta-kasih, penghargaan
sampai dengan kebutuhan aktualisasi diri.

4
Kebutuhan manusia timbul akibat dorongan-dorongan (motif) yang ada
pada dirinya. Motif timbul akibat kebutuhan psikologis atau tujuan kehidupan
yang kompleks. Kebutuhan remaja menurut para ahli.

1. Menurut Sunarto (1994:49)


a. Kebutuhan Primer

Yaitu kebutuhan yang merupakan kebutuhan biologis (organik)


yang timbul dari dorongan/motif asli seperti kebutuhan makan, minum,
bernapas, kehangatan tubuh, dan kebutuhan seksual dan perlindungan diri.

b. Kebutuhan sekunder

Yaitu kebutuhan yang timbul oleh motif dipelajari (kebutuhan


sosial–psikologis) seperti kebutuhan untuk mencari pengetahuan,
mengikuti pola hidup bermasyarakat, hiburan dan lainnya. Remaja sebagai
individu pada umumnya mempunyai kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar
seorang individu oleh Lindgren (Sunarto, 1994:53) dideskripsikan sebagai
berikut.

Deskripsi Karakteristik :

1) Kebutuhan jasmaniah, termasuk keamanan dan pertahanan diri


Kebutuhan yang terkait dengan pertahanan diri khususnya
pemeliharaan dan pertahanan diri bersifat individual
2) Kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang
3) Kebutuhan untuk memiliki.
4) Kebutuhan aktualisasi diri , kebutuhan yang terkait langsung dengan
pengembangan diri yang relatif kompleks, abstrak dan bersifat sosial.

Keempat macam kebutuhan tersebut bersifat hirarki dari kebutuhan yang


bertingkat rendah yaitu kebutuhan jasmaniah sampai pada kebutuhan yang
bertingkat tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Hirarki kebutuhan
tersebut sejalan dengan teori kebutuhan Maslow (Sunarto dan Hartono,
1994:54) yaitu:

5
1) Kebutuhan aktualisasi diri
2) Kebutuhan kognitif
3) Kebutuhan penghargaan
4) Kebutuhan cinta kasih
5) Kebutuhan keamanan
6) Kebutuhan jasmaniah (fisiologis)

2. Menurut Lewis dan Lewis (Sunarto dan Hartono, 1994:55) kegiatan


remaja didorong oleh berbagai kebutuhan yaitu:
1) Kebutuhan jasmaniah
2) Kebutuhan psikologis
3) Kebutuhan ekonomi
4) Kebutuhan social
5) Kebutuhan politik
6) Kebutuhan penghargaan
7) Kebutuhan aktualisasi diri

3. Prescott (Oxendine, 1984:224) mengklasifikasikan kebutuhan remaja


sebagai berikut:
1) Kebutuhan psikologis seperti melakukan kegiatan, beristirahat dan
kegiatan seksual.
2) Kebutuhan sosial (status) seperti menerima, diterima, menyukai orang
lain.
3) Kebutuhan Ego atau interaktif seperti kontak dengan kenyataan,
harmonisasi dengan kenyataan, dan meningkatkan kematangan diri
sendiri.

4. Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan psikologis akan muncul


setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpenuhi. Ia mengklasifikasikan
kebutuhan sebagai berikut:
1) Kebutuhan akan keselamatan (Safety needs)

6
2) Kebutuhan memiliki dan mencintai (belonging and love needs)
3) Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan (esteem needs)
4) Kebutuhan untuk menonjolkan diri (self–actualizing needs)

Perumusan kebutuhan tersebut berjalan secara hirarkis dan sistematis. Suatu


kebutuhan baru akan terpuaskan setelah kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Pada
akhirnya seseorang akan berusaha untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan
tertinggi yaitu kebutuhan self–actualizing.

1. Kebutuhan Remaja dan Implikasinya

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu


sensitif terhadap kebutuhan para siswa (remaja) dan berusaha memahaminya
sebaik mungkin. Untuk itu guru perlu memperhatikan aspek berikut :

a. Mempelajari kebutuhan remaja melalui berbagai pendapat orang dewasa.


b. Mengadakan angket yang ditujukan kepada para remaja untuk mengetahui
masalah–masalah yang sedang mereka hadapi.
c. Bersikap sensitif terhadap kebutuhan yang tiba–tiba muncul dari siswa
yang berada di bawah bimbingannya.

Dari uraian di atas, kebutuhan remaja diklasifikasikan menjadi 4 kelompok


kebutuhan yaitu:

a. Kebutuhan organik yaitu makan, minum, bernapas, seks.


b. Kebutuhan emosional yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan
pengakuan dari pihak lain dikenal dengan n’Aff.
c. Kebutuhan berprestasi atau need of achievement dikenal dengan n’Ach
yang berkembang karena dorongan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki dan sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis
d. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis. Sejalan
dengan pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu
yang sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan
siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara

7
ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah
seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan
siswanya.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju


masa dewasa. Hall (Liebert, dkk, 1974) memandangnya bahwa masa remaja
ini sebagai masa strom and stress. Ia menyatakan bahwa selama masa remaja
banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berusaha menemukan jati
dirinya dilakukan dengan berbagai pendekatan, agar ia dapat mengaktualisasi
diri secara baik.

Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosio-psikologi di masa remaja


pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan
proses pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya. Seperti halnya
pertumbuhan fisik yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin
sekunder merupakan awal masa remaja sebagai indikator menuju tingkat
kematangan fungsi seksual seseorang.

Disamping itu remaja membutuhkan pengakuan akan kemampuanya.


Remaja butuh pengakuan bahwa ia (mereka) telah mampu berdiri sendiri,
mampu melaksanakan tugas seperti orang dewasa, dan dapat bertanggung
jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakanya. Faktor non fisik, yang
secara integratif tergabung didalam faktor sosio-psikologis, dijiwai oleh tiga
potensi dasar yang dimiliki manusia yaitu pikir, rasa dan kehendak.

Pendidikan dan hiburan telah menjadi kebutuhan hidup yang


mendesak, bahkan telah masuk daftar kebutuhan pokok, bahwa perilaku
keidupan manusia telah menjadi begitu kompleks.

8
2. Masalah yang dihadapi remaja
a. Sikap dan Perilaku

Upaya untuk dapat mengubah sikap dan prilaku kekanak-kanakan


menjadi sikap dan prilaku orang dewasa,tidak semuanya dapat dengan mudah
dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Kegagalan dalam
mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri,dan
akibat lebih lanjut menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau
sebaliknya tidak percaya diri,pendiam,atau kurang harga diri.

b. Perubahan Fisik

Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-


perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan
tubuhnya.Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang
serasi.Ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan keganjalan,
karena ia (mereka) sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas,juga hal itu
tampak pada gerakan atau prilaku ynag kelihatannya wagu dan tidak puas.

c. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan


kebinggungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah
tingkah dan prilaku yang menentang norma. Pandanganya terhadap sebaya
lain jenis kelamin dapat menimbulkan kesulitan dalam pergaulan.
d. Kemandirian

Dalam memasuki kehudupan bermasyrakat, remaja yang terlalu


mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk
mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbgai
masalah, terutama masalah penyesuaian emosional, seperti over acting,
lancing, dan semacamnya.

e. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri


secara social ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk
menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan. Penyesuaian

9
social merupakan salah satu yang sangat sulit dihadapi oleh remaja karena
mereka juga harus menghadapi norma baru dalam kehidupan sebaya
remaja dan kuatnya pengaruh kelompok sebaya.
f. Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam hidup masyarakat
merupakan masalah tersendiri bagi remaja. Dalam hal ini remaja
menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan. Seringkali perbedaan
norma yang berlaku dan norma ynag dianutnya menimbulkan prilaku yang
menyebabkan dirinya dikatakan “nakal”

C. Pemenuhan Kebutuhan Remaja

Usaha-Usaha Pemenuhan Kebutuhan Remaja dan Implikasinya dalam


Penyelenggaraan Pendidikan. Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik
merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini merupakan
kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar (survival). Tidak
berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa di masa perkembangan
sebelumnya, kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama ekonomi
keluarga. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan fisik ini akan sangat berpengaruh
terhadap pembentukan pribadi dan perkembanagn psiko-sosial seorang individu.
Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan, hidup teratur dan sehat sangat perlu
ditanamkan oleh orang tua, sekolah dan linkungan masyarakat kepada anak-anak
dan para remaja. Realisasi hal ini di sekolah adalah pendidikan kesehatan,
pendidikan jasmani, dan pentingnya usaha kesehatan sekolah (UKS).

Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhan fisik
remaja, usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua,
terutama ibu. Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan
fisik, namun hal ini menyangkut factor lain untuk diperhatikan dalam
pemenuhannya. Orang tua harus cukup tanggap dan waspada secara dini
menjelaskan dan memberikan pengertian arti dan fungsi kehidupan seksual bagi
remaja (terutama wanita) dan arti seksual dalam kehidupan secara luas.
Pemenuhan kebutuhan dan dorongan seksual pada remaja, di mana pada saat itu

10
mereka telah menyadari akan adanya norma agama, sosial dan hukum, maka
banyak dilakukan secara diam-diam.

Pendidikan seksual di sekolah dan terutama di dalam keluarga harus


mendapatkan perhatian. Program bimbingan keluarga, dan program bimbingan
perkawinan dapat dilakukan secara periodik oleh setia organisasi ibu-ibu dan
organiasasi wanita pada umumnya. Sekolah sekali-sekali perlu mendatangkan ahli
atau dokter untuk memberikan penjelasan tentang masalah-masalah remaja,
khususnya masalah seksual. Selain itu perlu juga diadakan program bimbingan
keagamaan karena yang mampu untuk mengendalikan hawa nafsu pada dasarnya
adalah rasa keimanan pada Allah SWT.

Banyak orang menganggap bahwa masa remaja adalah masa yang paling
menyenangkan tapi sekaligus juga paling membingungkan. Masa dimana
seseorang mulai memikirkan tentang cita-cita, harapan dan keinginan-
keinginannya. Namun juga masa yang membingungkan, karena ia mulai
menyadari masalah-masalah yang muncul ketika ia mencoba untuk
mengintegrasikan antara keinginan diri dan keinginan orang-orang sekitarnya.
Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk menolong
anak remajanya, supaya mereka tidak salah jalan. Tetapi tidak dapat dipungkiri
kalau pada saat yang sama orang tua mengalami kesulitan dalam menghadapi
perubahan-perubahan remaja,baik secara fisik maupun psikis .

Oleh karena itu orang tua perlu melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat
agar dapat mengerti dan memahami masalah anak remajanya. Jika tidak maka hal
ini akan menyebabkan banyak kesalahpahaman diantara mereka.

Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan


berbagai norma sosial, amat penting dikembangkan kelompok-kelompok remaja
untuk berbagai urusan, seperti kelompok olah raga, kelompok seni musik,
kelompok koperasi, kelompok belajar, dan semacamnya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan


perkembangannya yakni proses secara berkelanjutan guna memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan permanen dalam diri seseorang
yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam
organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan organisme.
Sebagai implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif terhadap kebutuhan para
siswa (remaja) dan berusaha memahaminya sebaik mungkin.

B. Saran

Manusia harus lebih memahami kebutuhan yang dia butuhkan. Manusia


dan khususnya remaja harus memperoleh kebutuhannya agar dapat hidup dengan
normal. Pemenuhan kebutuhan fisik atau organic merupakan tugas pokok.
Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk
mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Daruma, Razak A, Sulaiman Samad, Mustafa. 2004. Perkembangan Peserta


Didik. Makassar: Penerbit FIP UNM

http://choiroe.blogspot.com/2010/04/implikasi-kebutuhan-remaja.html

http://fitriecubbi.blogspot.com/2009/06/usaha-usah-pemenuhan-kebutuhan-
remaja.html

http://khanifah-berbagi.blogspot.com/2011/04/kebutuhan-remaja-masalah-
konsekuensinya.html

http://khalidfadullah.blogspot.com/2011/06/jenis-jenis-kebutuhan-dan-
pemenuhannya.html

http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-kependidikan-pgsd-mata-
kuliah-kajian-lingkungan-peserta-didik-pertumbuhan-dan-perkembangan-remaja/

13

Anda mungkin juga menyukai