Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN DAN PERBEDAN PERKEMBANGAN

REAMAJA

DISUSUN OLEH : KELMPOK 5


1. ARNOLD INDRA DARMAWAN SILITONGA (5193331012)
2. JUARA PANGGABEAN (519313007)
3. ROMIAN PAKPAHAN (5193331001)
4. TRI UNE LUMBAN GAOL (5193131010)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan kasihNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA”.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Pak Apiek
Ganda Mana, S.pd. M.pd. yang telah memberikan tugas untuk memahami dan
membuat makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Medan, 16 Aktober 2019


Penyusun :
Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................
1.2 Tujun Pembuatan Makalah .......................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP……………........................…………………...
3.1 Kesimpulan………………........………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Remaja dan permasalahannya tidak pernah selesai diperbincangkan dalam
berbagai hal. Terutama dalam hal kebutuhan dan pemenuhannya, itu di
karenakan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya menuju ke jenjang
kedewasaan kebutuhan-kebutuhan remaja tersebut selalu mengalami perubahan.
Kebutuhan fisik dan psikologis merupakan dua kebutuhan yang sangat
mendasar di dalam kehidupan para remaja. Kedua kebutuhan tersebut
merupakan kebutuhan yang menyebabkan bagaimana mereka berperilaku, dan
bukan hanya para remaja saja yang berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan
tersebut, namun pada umumnya semua manusia akan berperilaku berdasarkan
kedua kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar remaja dan manusia pada umumnya
tidak lepas dari masalah-masalah dan konsekuensinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan remaja?
2. Apa saja kebutuhan remaja?
3. Bagaimanakah pemenuhan remaja?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
2. Untuk mendeskripsikan pengertian remaja.
3. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan remaja.
4. Mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan remaja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya
tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi
tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon
(dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan
tidak lagi memiliki status anak.
Borring E.G. (dalam Hurlock, 1990) mengatakan bahwa masa remaja
merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi
dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi se1mua perkembangan yang
dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk
(dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat
individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual,
mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi
dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh
pada keadaan yang mandiri.
Neidahart (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja merupakan
masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan
pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan
yang dikemukakan oleh Ottorank bahwa masa remaja merupakan masa
perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri,
bahkan Daradjat mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya
berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik
yang lebih jelas dan daya fikir yang matang.
Erikson (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa
kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari
remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam
masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru
para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap
menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai
identitas akhir.
Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang
berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan
ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan
sosial. Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian,yaitu sebagai
berikut:
 Masa remaja awal ( 12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai individu yang unik
dan tidak tergantung pada orang tua.
 Masa remaja pertenghan ( 15-18 tahun)
Masa ini di tandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru.
 Masa remaja akhir ( 19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang
dewasa.

B. Kebutuhan Remaja
Kebutuhan manusia timbul akibat dorongan-dorongan (motif) yang ada pada
dirinya. Motif timbul akibat kebutuhan psikologis atau tujuan kehidupan yang
kompleks. Kebutuhan remaja menurut para ahli Menurut Sunarto (1994:49)
 Kebutuhan Primer
Yaitu kebutuhan yang merupakan kebutuhan biologis (organik) yang timbul
dari dorongan/motif asli seperti kebutuhan makan, minum, bernapas,
kehangatan tubuh, dan kebutuhan seksual dan perlindungan diri.
 Kebutuhan sekunder
Yaitu kebutuhan yang timbul oleh motif dipelajari (kebutuhan sosial–
psikologis) seperti kebutuhan untuk mencari pengetahuan, mengikuti pola hidup
bermasyarakat, hiburan dan lainnya. Remaja sebagai individu pada umumnya
mempunyai kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar seorang individu oleh Lindgren
(Sunarto, 1994:53) dideskripsikan sebagai berikut.

Deskripsi Karakteristik :
- Kebutuhan jasmaniah, termasuk keamanan dan pertahanan diri
Kebutuhan yang terkait dengan pertahanan diri khususnya pemeliharaan
dan pertahanan diri bersifat individual
- Kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang
- Kebutuhan untuk memiliki.
- Kebutuhan aktualisasi diri , kebutuhan yang terkait langsung dengan
pengembangan diri yang relatif kompleks, abstrak dan bersifat sosial.
Keempat macam kebutuhan tersebut bersifat hirarki dari kebutuhan yang
bertingkat rendah yaitu kebutuhan jasmaniah sampai pada kebutuhan yang
bertingkat tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Hirarki kebutuhan tersebut
sejalan dengan teori kebutuhan Maslow (Sunarto dan Hartono, 1994:54) yaitu:
1) Kebutuhan aktualisasi diri
2) Kebutuhan kognitif
3) Kebutuhan penghargaan
4) Kebutuhan cinta kasih
5) Kebutuhan keamanan
6) Kebutuhan jasmaniah (fisiologis)
Menurut Lewis dan Lewis (Sunarto dan Hartono, 1994:55) kegiatan remaja
didorong oleh berbagai kebutuhan yaitu:
1) Kebutuhan jasmaniah
2) Kebutuhan psikologis
3) Kebutuhan ekonomi
4) Kebutuhan sosial
5) Kebutuhan politik
6) Kebutuhan penghargaan
7) Kebutuhan aktualisasi diri

 Prescott (Oxendine, 1984:224) mengklasifikasikan kebutuhan remaja


sebagai berikut:
·Kebutuhan psikologis seperti melakukan kegiatan, beristirahat dan kegiatan
seksual.
· Kebutuhan sosial (status) seperti menerima, diterima, menyukai orang lain.
· Kebutuhan Ego atau interaktif seperti kontak dengan kenyataan, harmonisasi
dengan kenyataan, dan meningkatkan kematangan diri sendiri.
Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan psikologis akan muncul setelah
kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpenuhi. Ia mengklasifikasikan kebutuhan
sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan keselamatan (Safety needs)
2. Kebutuhan memiliki dan mencintai (belonging and love needs)
3. Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan (esteem needs)
4. Kebutuhan untuk menonjolkan diri (self–actualizing needs)

Perumusan kebutuhan tersebut berjalan secara hirarkis dan sistematis. Suatu


kebutuhan baru akan terpuaskan setelah kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Pada
akhirnya seseorang akan berusaha untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan
tertinggi yaitu kebutuhan self–actualizing.

1. Kebutuhan Remaja dan Implikasinya


Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif
terhadap kebutuhan para siswa (remaja) dan berusaha memahaminya sebaik
mungkin. Untuk itu guru perlu memperhatikan aspek berikut :
a. Mempelajari kebutuhan remaja melalui berbagai pendapat orang dewasa.
b. Mengadakan angket yang ditujukan kepada para remaja untuk mengetahui
masalah–masalah yang sedang mereka hadapi.
c. Bersikap sensitif terhadap kebutuhan yang tiba–tiba muncul dari siswa yang
berada di bawah bimbingannya.
Dari uraian di atas, kebutuhan remaja diklasifikasikan menjadi 4 kelompok
kebutuhan yaitu:
a. Kebutuhan organik yaitu makan, minum, bernapas, seks.
b.Kebutuhan emosional yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan
pengakuan dari pihak lain dikenal dengan n’Aff.
c.Kebutuhan berprestasi atau need of achievement dikenal dengan n’Ach yang
berkembang karena dorongan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan
sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis
d.Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis. Sejalan
dengan pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu yang
sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di
sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam
rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat
menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.
2. Masalah yang dihadapi remaja
a.Sikap dan Perilaku
Upaya untuk dapat mengubah sikap dan prilaku kekanak-kanakan
menjadi sikap dan prilaku orang dewasa,tidak semuanya dapat dengan mudah
dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Kegagalan dalam
mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri,dan
akibat lebih lanjut menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya
tidak percaya diri,pendiam,atau kurang harga diri.

b. Perubahan Fisik
Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-
perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan
tubuhnya.Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang
serasi.Ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan keganjalan,
karena ia (mereka) sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas,juga hal itu
tampak pada gerakan atau prilaku ynag kelihatannya wagu dan tidak puas.

c. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebinggungan


remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan prilaku
yang menentang norma. Pandanganya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat
menimbulkan kesulitan dalam pergaulan.

d. Kemandirian
Dalam memasuki kehudupan bermasyrakat, remaja yang terlalu mendambakan
kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi
problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbgai masalah, terutama
masalah penyesuaian emosional, seperti over acting, lancing, dan semacamnya.

e. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri


secara social ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk
menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan. Penyesuaian social
merupakan salah satu yang sangat sulit dihadapi oleh remaja karena mereka
juga harus menghadapi norma baru dalam kehidupan sebaya remaja dan
kuatnya pengaruh kelompok sebaya.

f. Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam hidup masyarakat


merupakan masalah tersendiri bagi remaja. Dalam hal ini remaja menghadapi
perbedaan nilai dan norma kehidupan. Seringkali perbedaan norma yang
berlaku dan norma ynag dianutnya menimbulkan prilaku yang menyebabkan
dirinya dikatakan “nakal”

C. Pemenuhan Kebutuhan Remaja


Usaha-Usaha Pemenuhan Kebutuhan Remaja dan Implikasinya dalam
Penyelenggaraan Pendidikan. Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik
merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini
merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar
(survival). Tidak berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa di masa
perkembangan sebelumnya, kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi,
terutama ekonomi keluarga. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan fisik ini akan
sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi dan perkembanagn psiko-
sosial seorang individu. Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan, hidup
teratur dan sehat sangat perlu ditanamkan oleh orang tua, sekolah dan linkungan
masyarakat kepada anak-anak dan para remaja. Realisasi hal ini di sekolah
adalah pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, dan pentingnya usaha
kesehatan sekolah (UKS).
Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhan fisik remaja,
usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua,
terutama ibu. Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan
fisik, namun hal ini menyangkut factor lain untuk diperhatikan dalam
pemenuhannya. Orang tua harus cukup tanggap dan waspada secara dini
menjelaskan dan memberikan pengertian arti dan fungsi kehidupan seksual bagi
remaja (terutama wanita) dan arti seksual dalam kehidupan secara luas.
Pemenuhan kebutuhan dan dorongan seksual pada remaja, di mana pada saat itu
mereka telah menyadari akan adanya norma agama, sosial dan hukum, maka
banyak dilakukan secara diam-diam.
Pendidikan seksual di sekolah dan terutama di dalam keluarga harus
mendapatkan perhatian. Program bimbingan keluarga, dan program bimbingan
perkawinan dapat dilakukan secara periodik oleh setia organisasi ibu-ibu dan
organiasasi wanita pada umumnya. Sekolah sekali-sekali perlu mendatangkan
ahli atau dokter untuk memberikan penjelasan tentang masalah-masalah remaja,
khususnya masalah seksual. Selain itu perlu juga diadakan program bimbingan
keagamaan karena yang mampu untuk mengendalikan hawa nafsu pada
dasarnya adalah rasa keimanan pada Allah SWT.
Banyak orang menganggap bahwa masa remaja adalah masa yang paling
menyenangkan tapi sekaligus juga paling membingungkan. Masa dimana
seseorang mulai memikirkan tentang cita-cita, harapan dan keinginan-
keinginannya. Namun juga masa yang membingungkan, karena ia mulai
menyadari masalah-masalah yang muncul ketika ia mencoba untuk
mengintegrasikan antara keinginan diri dan keinginan orang-orang sekitarnya.
Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk
menolong anak remajanya, supaya mereka tidak salah jalan. Tetapi tidak dapat
dipungkiri kalau pada saat yang sama orang tua mengalami kesulitan dalam
menghadapi perubahan-perubahan remaja,baik secara fisik maupun psikis .
Oleh karena itu orang tua perlu melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat
agar dapat mengerti dan memahami masalah anak remajanya. Jika tidak maka
hal ini akan menyebabkan banyak kesalahpahaman diantara mereka.
Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan
berbagai norma sosial, amat penting dikembangkan kelompok-kelompok remaja
untuk berbagai urusan, seperti kelompok olah raga, kelompok seni musik,
kelompok koperasi, kelompok belajar, dan semacamnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangannya yakni proses secara berkelanjutan guna memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan permanen dalam diri seseorang
yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam
organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan organisme.
Sebagai implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif terhadap kebutuhan para
siswa (remaja) dan berusaha memahaminya sebaik mungkin.
B.Saran
Manusia harus lebih memahami kebutuhan yang dia butuhkan. Manusia dan
khususnya remaja harus memperoleh kebutuhannya agar dapat hidup dengan
normal. Pemenuhan kebutuhan fisik atau organic merupakan tugas pokok.
Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk
mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar.

Anda mungkin juga menyukai