PESERTA DIDIK
Oleh
Nama Kelompok :
1. Diwa Agrapryla (1813031002)
2. NovitaAanggraini (1813031016)
3. Andi Adam Rahmanto (1813031022)
4. Fredi Irawan (1813031038)
5. Gilang Ramadhan (1813031046)
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, inayah, taufik
dan hidayah NYA, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
selesai tepat pada waktunya yang berjudul ”ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
SOSIAL PESERTA DIDIK”
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua dan
keluarga yang memberikan dorongan, pengertian dan motivasi dalam mengikuti
perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini. Semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu,yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan
kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota kelompoknya.
4
4–5 Inisiative Mereka banyak bertanya dalam segala hal,
vs Guilt sehingga terkesan cerewet. Mereka juga
mengalami perngembangan inisiatif/ide,
sampai pada hal-hal yang berbau fantasi.
6 – 11 Indusstry vs Mereka sudah bisa mengerjakan tugas-tugas
Inferiority sekolah dan termotivasi untuk belajar. Namun
masih memiliki kecenderungan untuk kurang
hati-hati dan menuntut perhatian.
5
1. Perkembangan sosial pada masa bayi
Interaksi sosial dengan orang lain sudah dimulai sejak masa bayi
dengan cara yang sangat sederhana. Pada tahun pertama kehidupan, interaksi
sosial anak sangat terbatas, yang utama dengan ibu dan pengasuhnya.
Interaksi tersebut dilakukan dengan pandangan, pendengaran dan bau badan.
Kepedulian terhadap lingkungan hampir tidak ada, sehingga apabila
kebutuhannya sudah terpenuhi anak tidak peduli lagi terhadap lingkungan.
Pada masa bayi ini bayi senang sekali bila diajak berhubungan
atau berteman oleh orang lain, misalnya diajak berbicara, bermain dan
sebagainya. Makin besar anak makin membutuhkan tidak hanya kontak
fisik namun juga kontak psikis. Kontak fisik dapat diwujudkan dengan
menggendong, menggandeng, mengelus rambut, mencium, memandikan.
Sedangkan kontak psikis dapat berupa pemberian perhatian, kasih
sayang, dorongan.
Beberapa perilaku lazim yang sering muncul pada masa bayi antara lain:
a) Imitasi (peniruan), yakni bayi senang sekali meniru tingkah laku atau
sikap orang-orang dewasa yang ada disekitarnya, misalnya menirukan
orang tertawa, tersenyum, tepuk tangan dan sebagainya.
b) Shyness (perasaan malu), yakni pada masa ini anak mudah sekali
merasa alu atau takut terhadap orang-orang yang belum dikenalnya.
Akan tetapi sebaliknya anak menjadi tidak mudah takut atau malu
setelah dapat mengenal lebih terhadap orang tersebut.
6
e) Rivalry (persaingan dan resistant behavior). Resistant behavior
bertujuan untuk menunjukkan kekuatan.
f) Attention seeking (perhatian akan sesuatu). Pada masa ini timbul niat
atau kemauan anak untuk mengenal lebih lanjut atas apa yang
dilihatnya, misalnya bermain-main dengan jenggot anaknya.
Pada masa ini, anak sudah mulai membentuk masyarakat kecil yang
anggotanya terdiri dari dua atau tiga anak. Mereka bermain bersama-sama
walaupun kelempok itu hanya dapat bertahan dalam waktu yang relatif
singkat. Dalam perkumpulannya ia harus bergaul dan menyesuaikan
7
dirinya dengan anak yang lain. Kadang-kadang ia berkelahi dengan
temannya sendiri.
Perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia pra sekolah sampai
akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak mulai
melepaskan diri dari keluarga dan makin mendekatkan diri pada orang-orang
disamping keluarga.
a) Kegiatan Bermain
8
Dibanding dengan masa sebelumnya anak pada usia sekolah ini
mau tidak mau akan mengurangi waktu bermain daripada masa
sebelumnya. Bermain sangat penting bagi perkembangan fisik, psikis dan
sosial anak. Dengan bermain anak berinteraksi dengan teman yang akan
memberikan berbagai pengalaman berharga.
9
kelompoknya diperlukan kopentensi sosial yang berupa kemampuan dan
ketrampilan berhubungan dengan orang lain.
b) Reaxtive vs aplacidity
Anak yang reactive pada umumnya memiliki kepekaan sosial yang tinggi
sehingg mereka banyak kegiatan, sedangkan anak yang aplacidity
mempunyai sifat acuh tak acuh bahkan tak peduli terhadap kegiatan sosial.
Akibatnya mereka terisolir dalam pergaulan sosial.
c) Passivity vs Dominant
10
masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan
dengan orangtua.
11
b) Remaja akan dapat melatih diri untuk menjadi mandiri, yaitu
diperoleh dengan berbagai kegiatan sosial.
12
Lanjut usia akan lebih menikmati waktunya dengan temannya daripada
dengan keluarganya, karena dengan sesama lanjut usia mereka lebih dapat
berdiskusi dengan masalah-masalah yang mereka hadapi bersama dan saling
membantu memecahkan masalah masing-masing.
1. Keluarga
2. Kematangan
4. Pendidikan
13
anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan
kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interaksi sosial dengan orang lain sudah dimulai sejak masa bayi
sampai akhir hayat. Menurut Erik H. Erikson (1963), perkembangan sosial
terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu :
Beberapa perilaku yang muncul pada massa bayi antara lain imitasi,
shyness, pependancy, acceptance, or authority, revalry, attention seeking dan
coorperation behavior. Pada masa prasek dan yang menonjol adalah sikap
simpatinya. Pada masa remaja interaksi sosial dengan temaan sebaya
bertambah luas dan kompleks.
16
4. Pendidikan ; merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18