FAIL
DOSEN PEMBIMBING
MUHAMMAD NASIRUDDIN,M.Pd
Kelompok Pemakalah:
NOVI ANGGRAINI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
baginda besar Nabi kita Muhammad SAW.
Karya tulis ini kami akui masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengalaman
yang kami miliki. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini kedepannya dapat lebih baik.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi para pembacanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A. ..Latar Belakang………………………………………………..4
B. ..Rumusan Masalah…………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fail...............................…………………………….5
B. Pembagian Fail..................…………………………..………...5
BAB III PENUTUP
A. ..Kesimpulan…………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa yang penting dalam agama islam, dimana bahasa ini
memiliki perbedaan dengan bahasa lainya baik bahasa Indonesia maupun bahasa inggris.
Dalam bahasa ini memiliki kaidah-kaidah bahasa tersendiri dan berbeda juga dengan bahasa
yang lain, dimana bahasa-bahasa lain lebih bersifat sederhana, dan hal ini berbeda dengan
bahasa arab yang lebih kompleks dalam kaidah kebahasaanya.
Kita sebagai calon guru agama islam haruslah memahami kaidah-kaidah bahasa arab,
sehingga lebih memudahkan kita dalam memahami nash dan hadist, dengan kepahaman
terhadap bahasa arab ini juga dapat memudahkan kita dalam mengajar kelak. Dalam makalah
in kami mencoba mendiskripsikan kaidah bahasa yang disebut dengan Fail, dan semoga
dengan memberikan pendiskripsian ini membuat kita lebih memahami kaidah bahasa dalam
bahasa arab.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3. Untuk dapat mengimplikasikan fail dalam sebuah kalimat, dan dapat membedakanya
dengan kaidah / ketentuan bahasa yang lain dalam bahasa arab.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. .Pengertian Fail
Fail merupakan isim marfu’ (yang di baca rofa’) yang menjadi pelaku pekerjaan,
kedudukan terletak setelah fiil atau syibhulfiil, contoh :
طا رالعصفو ر Burung pipit terbang
الطا لبؤ ن يجلس Para siswa duduk
هند فر حت Hindun bergembira
الحصانا ن خر ى Dua ekor kuda lari
ظبيبة تد هب Seorang dokter perempuan pergi
الطا لبا ت خر جت Para siswi keluar
Kalimat yang bergaris bawah berkedudukan sebagai fail, karena sebagai pelaku pekerjaan.
Jika failnya muannats(perempuan), maka failnya diberi tanda muanast. Untuk fiil
madhi ditambahkan ta’ ta’nist, contoh: (قا مت ءا ئشةaisyiah berdiri), dan untuk fiil mudhori’
menggunakan huruf mudhora’ahta’, contoh : (تقو م ءا ءشةasyiah sedang berdiri)
C. .Pembagian Fail
Fail dibagi menjadi dua, isim zhohir dan isim dhomir. Fail isim zhohir adalah fail
yang tidak berupa kata ganti. Contoh: يبكي خا لد (Kholid menangis). Fail isim dhomir adalah
fail yang berupa kata ganti baik orang pertama, kedua, dan ketiga. Contoh:قر ا ت الق ءان (Saya
membaca Qur’an),(ق]]رات الق]]رءانKamu membaca Qur’an),(ق]]ران الق]]رءانMereka perempuan
membaca Qur’an)
1. Bariz
Briz merupakan dhomir yang tampak pada dalam lafal, seperti : (هل اكلتapakah kamu telah
makan ?)
2. Mustatir
Mustatir adalah dhomir yang tidak Nampak dalam lafal (tersimpan), seperti: (اكتب الرسا لتsaya
menulis surat).Dhomir yang tersimpan dalam lafal اكتبadalah (اناsaya). Dhomir Mustatir ini
dibagi menjadi dua yaitu :
1. Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang pertama tunggal maupun jamak.
Contoh: (اخلس ءلى الكر سيsaya duduk diatas kursi). Dhomir yang tersimpan انا نبكي ءلى ذ
نو بنا,(kita mengisi dosa-dosa kita). Domir yang tersimpanنحن
2. Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang kedua orang laki-laki tunggal. Contoh : اين تد
(هبkemana kamu pergi) dhomir yang tersimpan ا نت
5
3. Fiil amar untuk laki-laki tunggal.Contoh:تعلم ( belajarlah). Dhomir yang tersimpan
adalah ا نت
b. Boleh disimpan
1. Fiil mudhori’ yang failnya orang krtiga laki-lakitunggal. Contoh: (محمد يقرا الد ر س
Muhammad membaca pelajaran).Dhomir yang tersimpan هو
2. Fiil mudhori’ yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh: (فا طمة تقرا القر ان
fatimah membaca Al-Qur’an). Dhomir yang tersimpan هي
3. Fiil madhi yang failnya orang ketiga laki-laki tunggal.Contoh:هللا خلق السموات (Allah
menciptakan langit).Dhomir yang tersimpanهو
4. Fiil madhi yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh: ف]]]ا طم]]]ة
(نخحتFatimah sukses).Dhomir yang tersimpanهي
Untuk Memahami Fail kita jujga harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi
catatan didalamnya. Hal ini meliputi :
1. Setiap fiil pasti mempunyai fail baik berupa isim zhohir maupun isim dhomir, untuk itu setiap
ada fiil kita harus berusaha mengetahui failnya.
2. Jika dalam susunan sebuah kalimat hanya terdiri dari fiil dan isim, maka fiilnya tinggal
disesuiakan dengan isimnya dalam hal mudzakar dan muannatsnya.
3. Dhomir ditinjau dari segi lain terbagi dua, munfasil dan muttasil. Dhomir munfasil adalah
dhomir yang bisa menjadi permulaan kalimat atau jatuh setelah اال .Contoh: (ان]]ا ط]]البsaya
siswa). Dhomir muttasil adalah dhomir dhomir yang tidak bisa menjadi permulaan
kalimatdan tidak bisa setelahاال .Contoh:كتبت الرسالة (saya menulis surat).
4. Jika susunan kalimat terdiri dari isim dan fiil, maka fiilnya disesuaikan dengan isimnya
dalam hal muzakar, muannats, mufrad, mutssana, dan jamaknya. Contoh:
6
Dalam contoh dibawah ini yang berdhomir mustatir diberi garis bawah satu dan yang
berupa dhomir bariz diberi garis bawah dua.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fail merupakan isim marfu’ (yang di baca rofa’) yang menjadi pelaku pekerjaan,
kedudukan terletak setelah fiil atau syibhulfiil. Dalam fail terdapat ketentuan ketentuan yang
harus kita pahami, seperti apa yang dipaparkan diatas jika failnya muannast, maka fiinya
harus diberi tanda muannats, sedangakan untuk fiil mudhori’ menggunakan huruf
mudhora’ah ta’. Fail dibagi menjadi dua yaitu isim zhohir dan isim dhomir. Fail isim zhohir
adalah fail yang tidak berupa kata ganti. Fail isim dhomir adalah fail yang berupa kata ganti
baik orang pertama, kedua, dan ketiga. Sedangkan dalam fail isim dhpmir dibagi menjadi dua
yaitu bariz dan mustatir, bariz adalah dhomir yang tampak dalam lafal, dan mustatir adalah
dhomir yang tidak tampak dalam lafal.
Dhomir mustatir ini ada dua macam yaitu dhomir yang wajib disimpan dan dhomir
yang boleh disimpan. Dhomir yang wajib disimpan ada pada Fiil mudhori’ yang failnya
berupa orang pertama tunggal maupun jamak. Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang kedua
orang laki-laki tunggal..Fiil amar untuk laki-laki tunggal. Sedangkan Dhomir mustatir yang
boleh disimpan adalah Fiil mudhori’ yang failnya orang krtiga laki-laki tunggal.Fiil mudhori’
yang failnya orang ketiga perempuan tunggal.Fiil madhi yang failnya orang ketiga laki-laki
tunggal.Fiil madhi yang failnya orang ketiga perempuan tunggal.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://gaulsantriindonesia.blogspot.com/2017/03/makalah-nahwu-fail.html