Anda di halaman 1dari 4

5 Aspek Kehidupan Manusia

Posted on October 9, 2011 by HAFIZ

Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna. Meski begitu, tetap saja mereka itu
tidak sempurna. Hal yang biasanya paling mendasar yang menyebabkan hal itu adalah
ketidakseimbangan.Tapi seandainya seimbang sekalipun, manusia tetap saja tidak sempurna.
Karena pada dasarnya mereka memang tidak sempurna. Ini adalah beberapa aspek kehidupan
manusia yang ku rangkum dari beberapa sumber.

Spiritual

Spiritual adalah aspek kehidupan manusia yang berkaitan dengan Ketuhanan. Aspek ini
menekankan bagaimana seseorang berhubungan dengan Tuhan nya. Sebagai seseorang yang
beragama kita wajib untuk meyakini Keberadaan dan Kekuasaannya. Mungkin terdengar
mudah. Tapi untuk mempercayai sesuatu yang tidak bisa kita cerap dengan pancaindra dan
pikiran kita adalah sesuatu yang sama sekali tidak mudah. Mengutip dari kata-kata seorang
Profesor Simbologi agama dalam sebuah film yang pastinya banya tahu tentang agama dan
Ketuhanan.

“Iman adalah sebuah anugerah yang belum ku terima”

~Robert Langdon~

Lucu sekali bukan, mengingat orang ini menghabiskan hidupnya untuk mempelajari agama
tanpa bisa percaya keberadaan Tuhan. Karena itulah aspek spiritual sangat penting bagi hidup
kita.

Intelegensi

Lebih sering kita kenal dengan nama kecerdasan. Itu tidak masalah. Karena pada dasarnya
kedua hal itu sama saja.Aspek ini jelas sangat penting dalam kehidupan kita mengingat
banyaknya masalah yang bisa diselesaikan dengan intelegensi. Tapi intelegensi di sini
bukanlah sesuatu yang sempit seperti cerdas dalam pelajaran. Intelegensi di sini adalah
multiple Intelegence yaitu Math, language, music, kinesthetic, Interpesonal, intrapersonal ,
natural, spatial dan existensial.

Emosional

Jangan berpikir emosional berarti mudah marah. Emosional di sini berarti berkaitan dengan
emosi. Emosi manusia adalah seuatu yang sangat rumit. Lebih rumit dari fraktal paling rumit
sekalipun. Emosi bagai api, tanpanya hidup hampa. Jika tidak terkendali akan
mengahncurkan kita. Karena itu kita perlu kendali yang cukup besar terhadap aspek ini. Tapi
itu tidak semudah yang terlihat. Emosi terkadang seperti kuda liar yang tidak bisa dihentikan.
Tapi kadang seperti kucing yang manis dan lgu. Karena itulah kita perlu mengendalikannya

Fisikal
Apa jadinya manusia tanpa tubuh? Hanya roh tanpa wujud yang tak bisa kita sentuh. Karena
itu ada aspek lain yang kita sebut aspek fisikal, yaitu yang berkenaan dengan tubuh manusia.
Yang ini relatif lebih mudah dijaga dibandingkan empat aspek yang lain karena ini adalah
satu-satunya yang bisa langsung terukur oleh kita. Hal yang biasa kita perhatikan dari tubuh
adalah kesehatan dan keindahannya Yang lebih penting tentu saja kesehatan, tapi kita
cenderung lebih memperhatikan keindahannya. Tapi bagaimanapun juga, kita harus selalu
menjaga tubuh kita.

Sosial

Ini adalah aspek terakhir. Jika dari tadi kita hanya bicara tentang diri sendiri. Saatnya bicara
tentang hubungan kita dengan orang lain. Aspek ini berkaitan dengan kecerdasan interpesonal
yang ada diatas. Jika kecerdasan interpersonal hanya mengarah dari kita pada publik, maka
aspek sosial mengarah dari kita ke publik dan dari publik ke kita serta menghubungkan kita
dengan manusia-manusia lain sehingga kita bisa semakin memperluas jaringan. Sama seperti
emosional, aspek ini juga seperti pedang bermata dua. Jika salah menggunakannya justru
akan menghancurkan kita sendiri. Krena itu kesiapan dari empat aspek sebelumnya sangat
perlu untuk membangun aspek terakhir ini

Nah, itulah aspek-aspek kehidupan manusia menurut pendapat saya. Tentu saja suatu saat
nanti pendapat saya ini bisa berubah, tapi untuk sementara inilah pendapat saya.

Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki seorang
pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-
tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi
dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan
memiliki karakter kuat. Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti:

 Sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi dasar
yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
 Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuanyang memancarkan kewibawaan; kejujuran.

Jack Welch, dalam bukunya yang berjudul “Winning” mengatakan, “integritas adalah sepatah kata
yang kabur (tidak jelas). Orang-orang yang memiliki integritas mengatakan kebenaran, dan orang-
orang itu memegang kata-kata mereka. Mereka bertanggung-jawab atas tindakan-tindakan mereka di
masa lalu, mengakui kesalahan mereka dan mengoreksinya. Mereka mengetahui hukum yang
berlaku dalam negara mereka, industri mereka dan perusahaan mereka – baik yang tersurat maupun
yang tersirat – dan mentaatinya. Mereka bermain untuk menang secara benar (bersih), seturut
peraturan yang berlaku. ”Berbagai survei dan studi kasus telah mengidentifikasikan integritas atau
kejujuran sebagai suatu karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam diri seorang pemimpin.
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas
diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas
adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik). Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila
tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya (Wikipedia).
Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan
seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan
tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan
kepentingan pribadinya.Integritas menjadi karakter kunci bagi seorang pemimpin. Seorang
pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan (trust) dari
pegawainya. Pimpinan yang berintegritas dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya
juga menjadi tindakannya.

Dari selancar di internet saya menemukan ungkapan yang menarik tentang integritas :

“When you are looking at the characteristics on how to build your personal life, first comes
integrity; second, motivation; third, capacity; fourth, understanding; fifth, knowledge; and
last and least, experience.

Without integrity, motivation is dangerous; without motivation, capacity is impotent; without


capacity, understanding is limited; without understanding, knowledge is meaningless;
without knowledge, experience is blind. Experience is easy to provide and quickly put to good
use by people with all other qualities.

Make absolute integrity the compass that guides you in everything you do. And surround
yourself only with people of flawless integrity.”

Ungkapan yang saya cetak tebal menurut saya sangat inspirasional : Tanpa integritas ,
motivasi menjadi berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya; tanpa
kapasitas, pemahaman menjadi terbatas; tanpa pemahaman pengetahuan tidak ada
artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta.

Kesimpulannya, integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas


adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).
Setelah membaca tentang makna integritas, saya berpendapat kriteria integritas sebagai
persyaratan pertama dalam memilih pimpinan, baru berikutnya menyusul syarat kapabilitas
intelektual dan manajerial. Semakin banyak tipe manusia dengan integritas yang tinggi akan
menentukan maju mundurnya suatu lembaga dan lebih luas lagi akan menentukan masa depan
suatu Negara. Jika demikian halnya, saya jadi bertanya-tanya kalau Indonesia sampai saat ini
masih berkutat dalam upaya melepaskan diri dari jerat korupsi yang sedemikian sistemik,
apakah ini ada kaitannya dengan integritas para pemegang jabatan Negara ya? Di antara begitu
banyaknya pemimpin Negara di kelembagaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, siapa-siapa
saja yang menunjukkan seorang pemimpin yang berkarakter dan berintegritas tinggi sehingga
mampu menumbuhkankan trust di hati banyak warga bangsa Indonesia? Kalau mencari
pemimpin yang berpendidikan tinggi , yang ahli atau pakar di bidangnya tentunya kita tidak akan
kesulitan menemukannya. Indonesia berlimpah dengan sarjana. Magister, doctor, dan professor
setiap tahun juga semakin bertambah jumlahnya. Namun, siapa pemimpin yang betul-betul
berintegritas tentunya tidaklah sebanyak jumlah para pakar.

Sungguh celaka kalau ternyata pemimpin yang berintegritas itu sulit ditemukan, dan sebaliknya
yang banyak justru tipe sebaliknya yakni tipe hipocricy . Jika begitu maka Indonesia sungguh-
sungguh dalam ancaman bahaya. Bahaya yang mengancam ini bukan main-main. Karena
pemimpin yang tidak jujur, lebih mengutamakan kepentingan pribadi , kelompok dan golongan
akan cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Lembaga atau Negara yang
mengalami krisis integritas akan mengalami kemerosotan akibat proses pembusukan dari dalam
unsur-unsur organisasi atau Negara itu sendiri.

Saya berdoa agar Indonesia tercinta ini tidak akan menghadapi ancaman bahaya krisis integritas.
Kalau pun kita tidak dapat berharap banyak pada generasi saat ini, kita masih bisa meletakkan
harapan dan impian kita di pundak generasi mendatang. Kuncinya ada di pendidikan. Nilai-nilai
apa yang ditanamkan di benak generasi mendatang dan teladan apa yang dicontohkan akan
membentuk karakter mereka. Bicara integritas, maka nilai kejujuran dan pentingnya meletakkan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan menjadi
nilai yang utama. Sudahkah nilai-nilai ini kita tanamkan dan kita contohkan pada anak-anak
Indonesia saat ini ? Jika belum atau bahkan yang ditanamkan adalah nilai-nilai yang
mengunggulkan dan mengutamakan kepentingan diri dan kelompoknya sendiri dan yang
dicontohkan adalah perilaku yang tidak konsisten dengan yang diucapkan dan dikotbahkan,
maka jangan berharap akan banyak lahir manusia-manusia berintegritas di bumi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai