Anda di halaman 1dari 17

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA

DEWASA (ADULTHOOD)

Dosen:

Drs. Etty Hasnawati

Kelompok 10

Aliana Putri 1514619061


Cordoba Aulia 1514619063
Fae Khansa Mora Iskandar 1514619077
Nicke Ari Azani 1514619049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL


SENI KULINER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji kami hanturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah
dan karunianya akhirnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
perkembangan peserta didik kami yang berjudul “Karakteristik Perkembangan
Masa Dewasa (Adulthood)”.

Shalawat serta salam tidak lupa kami hanturkan kepada Nabi besar Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing kami dari zaman kebodohan menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Drs. Etty Hasnawati selaku dosen
pengampu mata kuliah perkembangan peserta didik karena telah memberikan
tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini kami


mengalami banyak hambatan, sehingga banyak sekali kesalahan dalam pembuatan
makalah ini dan hasilnya pun jauh dari kata sempurna. Akhir kata, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
makalah kami yang memiliki banyak kekurangan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua walaupun hanya sedikit manfaatnya.

Jakarta, 1 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………...……3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………….……………………………4

B. Rumusan Masalah…………………….…………….……………..4

C. Tujuan………………………………….………………….….…….5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Masa Dewasa………………...………6

B. Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa………..….……...…7

1. Perkembangan fisik……………………………………………...7

2. Perkembangan kognitif (Intelektual)…………………………….9

3. Perkembanagn emosi…………………………………………….11

4. Perkembangan sosial…………………………………………….12

C. Kebutuhan pada Perkembangan Masa Dewasa…………………..14

1. Pasangan………………………………………………………….14

2. Pemilihan karir…………………………………………………...15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………..……………...16

B. Saran…………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa dewasa merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai


aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Masa dewasa juga
merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah
dicapai pada masa remaja usia diatas 18 tahun dikelompokkan sebagai usia
dewasa.

Karakteristik masa dewasa tidak sedinamis dan beragam seperti


karakteristik perkembangan pada rentang-rentang usia sebelumnya.
Hampir seluruh aspek kepribadian mencapai puncak kematangannya pada
akhir masa adolesen, atau awal masa dewasa muda. Pada usia dewasa,
terutama dewasa muda perkembangan masih berlangsung, pada usia
dewasa ada aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada
aspek-aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran-
kemunduran. Oleh karena itu dibuatlah makalah yang berjudul
“Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa (Adulthood)” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa rumusan


masalah, meliputi:

1. Apa yang dimaksud perkembangan masa dewasa?

2. Apa saja karakteristik yang muncul pada perkembangan masa dewasa?

3. Apa saja kebutuhan-kebutuhan pada masa dewasa?


C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang muncul dapat dismpulkan beberapa


tujuan, meliputi:

1. Pengertian perkembangan masa dewasa

2. Macam-macam karakteristik yang muncul pada perkembangan masa


dewasa

3. Kebutuhan-kebutuhan pada masa dewasa


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Masa Dewasa

Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan


individu setelah masa remaja. Secara etimologi istilah dewasa (adult)
berasal dari Bahasa latin, bentuk lampau partisipel dari kata kerja adults
yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna
(grown to full size and strength)“ atau “telah menjadi dewasa (matured)”

Dari segi bioologis, masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode
dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan
tubuh secara optimal dan kesiapan untuk memiliki keturunan. Pada
dasarnya perkembangan masa dewasa dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Masa dewasa awal

Masa dewasa awal dimulai ketika tercapainya kematangan secara


hukum kurang lebih pada kisaran usia 18-20 tahun dan akan
berlangsung hingga manusia tersebut menginjak usia kira kira 40 tahun
dimana perubahan fisik dan psikologis telah mencapai kematangannya,
sehingga dipandang sebagai usia terbaik dari masa manusia secara
keseluruhan. Pada masa ini, tidak hanya kemampuan fisik manusia
saja yang berkembang, namun kondisi mental, emosi, dan sosial pun
mengalami perkembangan. Serta kemampuan kognitif manusia pada
masa ini juga mengalami kemajuan yang signifikan.

2. Masa dewasa madya

Masa dewasa madya adalah masa dewasa tahap lanjut setelah masa
dewasa awal. Masa ini dimulai ketika manusia mencapai usia 40 dan
berakhir pada usia 60 tahun. Pada masa ini, kemampuan fisik manusia
secara berangsur-angsur akan melemah. Selain kemampuan fisik yang
melemah, kemampuan fungsi kerja organ tubuh juga akan mengalami
penurunan secara signifikan, sehingga pada masa ini manusia akan
rentan terhadap penyakit kronis tertentu yang sebelumnya tidak pernah
dialami, seperti rematik, jantung, dan sebagainya.

3. Masa dewasa lanjut

Masa ini dimulai saat seseorang memasuki usia 60 tahun sampai


meninggal dunia, dimana kemampuan fisik dan psikologis berada
ditahap rendah hingga terendah.

Walaupun, secara kasatnya manusia akan dipandang matang atau


menjadi dewasa jika telah setidaknya memasuki masa dewasa awal.
Namun, masa atau usia manusia tidak bisa dijadikan pedoman dalam
mengukur kedewasaan seseorang. Tidaklah menutup kemungkinan
untuk seseorang dikatakan dewasa walaupun belum menginjak usia
dewasa, walaupun secara biologis belum mencapai umur dewasa,
apabila manusia tersebut mampu bersikap selayaknya orang dewasa
manusia tersebut sudah dapat dikatakan dewasa atau telah mencapai
tahap kedewasaan.

B. Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa

Perubahan yang dialami individu menuju kedewasaannya berlangsung


secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan yang melitputi seluruh
aspek. Manusia yang telah memasuki masa dewasa akan menunjukkan
perkembangan aspek dan perubahan karakteristik atau ciri tertentu,
meliputi:

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangannya aspek-


aspek lain dalam diri setiap individu, term. Ciri-ciri perubahan fisik
pada masa dewasa relative dipandang sama pada setiap individu,
meskipun terdapat perbedaan tertentu dalam perilaku setiap
individunya. Dengan kata lain, di usia ini terdapat perubahan yang
berlaku secara universal namun bukan berarti perilaku seseorang di
usia dewasa dapat dipandang secara pukul rata menunjukkan
kesamaan.

Kuhlen dan Thompson, sebagimana dikutip oleh Syamsu Yusuf,


mengungkapkan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat
aspek1, yaitu:

1.1 Sistem Syaraf

Sistem syaraf adalah organ halus yang berpusat di central


nervous system yaitu pusat system jaringan yang ada di otak.
Perkembangan dan pertumbuhan system syaraf ini sangat
mempengaruhi kecerdasan atau intelegensi seorang anak. Otak
merupakan aspek fisiologi terpenting dalam syaraf, sebab otak
adalah sebagai sentral dari segala perkembangan.

1.2 Otot-otot

Aspek otot berfungsi untuk mempengaruhi perkembangan


dan kekuatan motorik seseorang. Perubahan dan perkembangan
otot-otot berlangsung sejalan dengan masukkan gizi, makananm
kesehatan, dan latihan latihan fisik seperti olehraga. Kekuatan otot-
otot ini mencapai puncaknya di usia 30 tahun dan menurun secara
drastis saat usia 40 tahun.

1.3 Kelenjar Endokrin

Kelenjar ini menyebabkan menyebabkan munculnya pola-


pola tingkah laku baru, misalnya perasaan tertarik untuk aktif di
kegiatan olah raga tertentu. Hal ini menyebabkan setiap individu
mempunyai kecenderungan berbeda antara satu dengan lainnya.
Kelenjar endokrin ini menghasilkan beberapa hormon. Diantaranya
adalah hormon tetosterone yang bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan sistem reproduksi pria dan hormon estrogen yang

1
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Rosda Karya, Bandung, 2000, hal.101
berfungsi dalam mengarahkan pertumbuhan seksual dan reproduksi
pada wanita.

1.4 Struktur fisik

Struktur fisik atau tubuh ini meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Struktur fisik usia dewasa awal dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

a. Faktor hereditas

Sangat sering dijumpai seorang anak yang berpostur tinggi


pada umumnya memiliki orang tua yang tinggi pula ukuran
tubuhnya. Atau lebih mudah disebut dengan faktor keturunan
atau gen.

b. Faktor lingkungan

Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh pada


perkembangan fisik masa dewasa adalah gizi yang cukup.
Ditunjang oleh gizi yang cukup dan kesehatan yang semakin
baik, menjadi poin penting untuk perkembangan fisik yang
baik pada perkembangan fisik masa dewasa.

2. Perkembangan kognitif (Intelektual)

Kecerdasan (intellegence, Inggris, al-Dzaka, Arab) menurut bahasa


berarti pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu, yakni
kemampuan dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna.
Seiring perkembangan fisik yang meliputi sistem syaraf dan otak,
tentunya hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat keceradasan
seseorang. Ketika seseorang telah memasuki usia dewasa awal, mereka
telah mampu berfikir obyektif serta dapat mengambil kesimpulan yang
abstrak dari kenyataan yang ada.

Terlepas dari faktor usia, kedewasaan seseorang juga dapat diukur


dari tingkat intelektualnya atau kemampuan kognitifnya. Kemampuan
kognitif adalah kemampuan sesorang untuk memahami sesuatu. Ketika
pada usia remaja, fokus otak manusia adalah menambah wawasan dan
mengumpulkan berbagai informasi, baik berupa pengetahuan, norma,
sikap dan lain sebagainya. Setelah menginjak usia dewasa, manusia
akan mulai memperluas, menerapkan dan mambagi informasi tersebut.

Keanekaragaman definisi tentang intelegensi dari para ahli sering


terjadi, karena istilah intellegence merupakan suatu konsep sehingga
menimbulkan kesulitan dalam mendefinisikannya. Intelegensi hanya
dapat diketahui dari tingkah laku atau perbuatan yang tampak. Ada 4
fase kognitif pada perkembangan masa dewasa (K. Warner Schaie,
1997):

2.1 Tahap mencari prestasi (achieving stage)

Tahap ini terjadi pada masa dewasa awal dimana berkaitan


dengan perencanaan di masa depan (Karir dan perolehan
pengetahuan)

2.2 Tahap tanggung jawab (responsibility stage)

Dimulai sejak masa dewasa awal. Terjadi ketika keluarga sudah


terbentuk, munculnya rasa tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan pasangan dan turunan.

2.3 Tahap eksekutif (executive stage)

Terjadi pada masa dewasa madya. Pada tahap ini individu


bertanggung jawab terhadap sistem di lingkungannya terutama
yang berkaitan dengan keorganisasian/lembaga. Tahap ini
terjadi jika seseorang sedang berada di bawah naungan suatu
organisasi atau lembaga tertentu, terkait dengan pekerjaan.

2.4 Tahap reintegratif (reintegrative stage)

Tahap ini akan dialami pada masa dewasa lanjutan, yaitu ketika
individu memfokuskan pada kegiatan yang akan bermakna
baginya di sisa akhir hidupnya.
3. Perkembangan emosi

Emosi merupakan suatu perasaan yang banyak berpengaruh


terhadap fungsi-fungsi psikis atau mental seseorag, baik itu berupa
pengamatan, tanggapan, pemikiran, maupun kehendak. Emosi tidak
serta merta dapat di katakan sebuah amarah, amarah termasuk emosi,
namun emosi tidak hanya mencakup amarah saja. Cakupan emosi
sangat bervariasi tergantung kepada setiap individu masing masing.
Emosi dapat dikatakan sebagai ekspresi perasaan seseorang baik itu
rasa senang, sedih, kecewa, amarah, benci, gembira, bahagia, dan lain
sebagainya. Ketika memasuki masa dewasa awal manusia akan lebih
mampu untuk mengontrol emosinya. Karena ketika seseorang
memasuki masa dewasa awal, terjadi pemantapan dan kestabilan dalam
emosi sebagai hasil belajar dari pengalaman yang telah dilalui.

Seseorang yang telah memasuki masa dewasa awal telah memiliki


kemampuan menghadapi rangsangan yang makin rumit dan semakin
mampu mengendalikan emosinya. Rangsangan yang menimbulkan
emosi direspon dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur
yang dihormati. Selain itu, usia dewasa awal semakin diplomatis dan
mampu berpura-pura menutupi perasaannya, sangat mungkin bagi
manusia yang telah memasuki masa dewasa bersikap tersenyum
memuji, namun dengan perasaan benci di hati. Ketika memasuki masa
dewasa awal manusia akan semakin mampu berdrama dengan topeng
kepribadian yang sedang mencari bentuknya. Ada beberapa
karakteristik perubahan emosi ketika telah memasuki masa dewasa.
Emosi pada orang dewasa akan:

3.1 Belangsung lama dan berakhir lamban

3.2 Tidak terlihat kuat atau hebat

3.3 Lebih mendalam dan lama

3.4 Sangat jarang terjadi

3.5 Sulit terlihat karena mampu menyembunyikannya.,


Usia dewasa juga dikenal dengan dengan masa ketegangan emosi.
Artinya pada usia ini seseorang akan menghadapi berbagai masalah
emosi dalam kehidupannya. Hal itu terlepas dari kemampuan
seseorang dalam mengekspresikan emosinya, karena dalam
pengekspresian emosi setiap individu akan memiliki caranya sendiri
dalam mengekspresikan emosinya.

4. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses menyesuaikan


diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi masyarakat
agar dapat meleburkan diri menjadi satu kesatuan yang saling
berkomunikasi dan bekerja sama2. Sebagai proses belajar,
perkembangan sosial ini akan berlangsung sepanjang hayat seseorang
sesuai dengan usia perkembangannya.

Kemampuan sosial tumbuh dan berkembang sejak bayi sehingga


seseorang belajar bergaul untuk menyesuaikan diri dan berusaha
menerima keberadaan pihak lainnya. Seiring berjalannya waktu,
kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi
tentunya akan berkembang, namun tantangan lingkungan yang
dihadapi pun akan semakin sulit.

Perilaku maladjustment atau ketidakmampuan menyesuaikan diri


sering dijumpai dalam diri manusia usia dewasa awal, utamanya
kepada yang baru menyelesaikan pendidikan formalnya. Berakhirnya
masa remaja dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang
dewasa, seperti karir dan kehidupan pernikahan, menyebabkan
hubungan dengan teman-teman sebayanya semakin renggang.
Bersamaan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar
rumah semakin berkurang seiring kesibukan menentukan karir.
Akibatnya, manusia dewasa awal akan mengalami keterpencilan sosial
berupa keterasingan.

2
Syamsu Yusuf, op.cit, hal.122
Tantangan yang harus dihadapi ketika memasuki masa dewasa
sangat berat, menurut John P. Dworetzki menyebut masa dewasa awal
sebagai masa coba-coba dan masa timbulnya benyak kesulitan dalam
kehidupan sosial. Manusia yang memasuki masa dewasa harus
menghadapi beberapa keputusan penting yang berhubungan dengan
kehidupan sosial, seperti hubungan dengan lawan jenis, anak-anak,
teman seprofesi, persahabatan baru, dan tugas kenegaraan lainnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan sosial sangat erat


kaitannya dengan kepercayaan diri seseorang. Semakin seseorang
memiliki kepercayaan diri yang tinggi, semakin mudah baginya untuk
menjalani hubungan sosial yang baik dan tidak menutup kemungkinan
baginya untuk membangun hubungan yang menguntungkan untuk
kehidupan sosialnya. Salah satu faktor seseorang mengalami kesulitan
dalam membangun hubungan sosisal yang baik, terlepas dari sulitnya
bertahan dalam kehidupan sosial masa dewasa, adalah penampilan
fisik seseorang.

Penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang


menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai
hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Ketika seseoang memiliki
penampilan yang menarik akan semakin mudah baginya untuk
berteman dengan orang lain. Sebab sesrorang yang menarik lebih
mudah diterima dalam sebuah pergaulan dan diniliai lebih positif oleh
orang lain.

Walaupun begitu kenyataan juga menunjukkan bahwa pribadi yang


menarik bukan hanya dilihat dari penampilan fisik semata, tetapi juga
ditentukan oleh kecantikkan hati dan perilaku. Pada usia dewasa, minat
untuk meningkatkan penampilan fisik akan menurun menjelang usia
tiga puluhan ketika ketegangan dalam pekerjaan dan rumah tangga
terasa kuat atau malah sebaliknya begitu tenang. Namun, minat akan
penampilan pribadinya akan meningkat kembali saat mulai terlihat
tanda-tanda penuaan.
Dari segi sosial, semua usia dewasa mempunyai minat atau
keinginan untuk lebih berarti dan berdaya guna bagi lingkungan
masyarakatnya. Mereka menginginkan posisi dan kedudukan tertentu
dalam lingkungan sosial, baik dalam keluarga, karier, maupun
masyarakatnya. Mereka menolak adanya keterkecualian atas penolakan
orang lain, atas dasar inilah banyak usaia dewasa awal yang
mengarahkan minat sosialnya dalam aktivitas-aktivitas sosial dalam
masyarakat.

C. Kebutuhan pada Perkembangan Masa Dewasa

Saat seseorang memasuki masa dewasa kebutuhan yang harus


dipenuhi tidak lagi sebatas benda, seperti kebutuhan primer (sandang,
pangan, papan), namun kebutuhan yang lebih mendalam daripada itu.
Ketika memasuki masa dewasa terlebih lagi dewasa awal, manusia akan
memusatkan pikirannya pada dua kebutuhan ataupun fokus yang harus ia
capai dan penuhi, meliputi:

1. Pasangan

Manusia sebagai makhluk hidup dari semenjak bayi hingga


dewasa mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi
salahsatunya kebutuhan biologis yang terdiri dari oksigen yang
dibutuhkan untuk proses respirasi, melakukan aktivitas,
istirahat dan tidur, bereproduksi dan lain sebagainya. Namun
pada manusia dewasa dalam kebutuhan biologis yakni
bereproduksi atau memiliki keturunan adalah cara
mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk
kehidupan. Setiap organisme individu ada, karena hasil dari
suatu proses reproduksi pendahulunya.

Untuk memenuhi kebutuhan bilogis tersebut, manusia


membutuhkan pasangan hidup. Pasangan merupakan hal yang
penting dalam aspek kehidupan seseorang. Ketika telah
memasuki masa dewasa dan siap untuk bereproduksi, manusia
akan berfikir untuk mencari pasangan hidup yang akan selalu
mendampingi hidupnya sampai akhir hayat. Pentingnya
memiliki pasangan berubah menjadi kebutuhan pada
perkembangan masa dewasa seseorang.

Sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa


hidup tanpa bantuan orang lain dengan kata lain harus
bergantung kepada orang lain. Seiring bertambahnya usia
kebutuhan untuk bergantung pada orang lain semakin besar,
dengan adanya pasangan hidup keduanya bisa saling
bergantung satu sama lain demi keberlangsungan kehidupan
keduanya, maka dari itu pasangan merupakan kebutuhan yang
sangat penting bagi setiap manusia yang telah memasuki
perkembangan masa dewasa.

2. Pemilihan karir

Karir adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan


dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi
seseorang selama rentang waktu tersebut (Simamora,
2001:505). Pemilihan karir adalah hal yang penting bagi
manusia yang telah memasuki masa dewasa erat kaitannya
dengan pekerjaan. Pemilihan karir akan berdampak besar pada
kehidupan manusia. Hal ini berkaitan dengan keberlangsungan
hidup. Ketika seseorang mampu menjalani karirnya dan
mendapatkan pekerjaan tetap, maka akan lebih mudah baginya
untuk mendapatkan uang demi melanjutkan keberlangsungan
hidupnya serta ketika seseorang telah memiliki karir yang tetap
akan memberikan keuntungan baginya ketika ingin mencari
pasangan hidup, terutama bagi kaum pria.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan individu
setelah masa remaja. Pada dasarnya perkembangan masa dewasa dibagi
menjadi 3, yaitu:

1. Masa dewasa awal

2. Masa dewasa madya

3. Masa dewasa lanjut

Ada 4 perkembangan aspek ketika memasuki masa dewasa, yaitu:

1. Perkembangan fisik

2. Perkembangan kognitif (Intelektual)

3. Perkembangan emosi

4. Perekembangan sosial

Ketika memasuki masa dewasa semakin banyak kebutuhan yang muncul


untuk dipenuhi diluar kebutuhan akan benda, meliputi:

1. Pasangan

2. Pemilihan karir

B. Saran

Diharapkan kepada seseorang yang mulai memasuki masa dewasa mulai


mempersiapkan diri karena tantangan yang akan dihadapi akan semakin
besar dan berat, persiapkan mental, fisik, psikis dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, B. Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta:Erlangga

Santrock J.W, dkk. (2008). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:Erlangga

Simamora H. (2001). Manejemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:STIE


YKPN

Yusuf S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:Rosda


Karya

http://repository.radenintan.ac.id/91/6/Bab_III.pdf diakses pada 1 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai