Anda di halaman 1dari 5

A.

Studi Kasus
Setiap ajaran baru, sekolah disibukkan oleh kegiatan penerimaan siswa baru.
Sebelum kegiatan ini dimulai, kepala sekolah terlebih dahulu membentuk panitian
bedasarkan pedoman Dinas Pendidikan setemmpat. Panitia yang sudah dibentuk
diformalkan dengan menggunakan Surat Keputusan (SK) kepala sekolah. Susunan
panitianya sebagai berikut.

Ketua : Kepala sekolah

Sekretaris 1 : Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan

Sekretaris 2 : Kepala TU

Anggota : TU dan Guru (jumlah sesuai kebutuhan)

Setelah pembentukan panitia , langkah selanjudnya adalah pembuatan


pengumuman kepada masyarakat, agar calon pendaftar mengetahui syarat-syarat
memasuki sekolahtersebut. Berikut contoh pengumuman tersebut.

Kegiatan sekolah berikutnya adalah melaksnakan seleksi bagi calon siswa


yang mendaftar di sekolah yang bersangkutan. Dari hasil seleksi ini ditentukan peserta
didik yang diterima sekolah tersebut. Biasanya terdapat tiga kebijakan sekolah dalam
menentukan peserta didik yang diterima, yaitu: pertama: peserta didik yang diterima;
kedua: peserta didik yang cdangan diterima; dan ketiga: peserta didik yang tidak
diterima. Bagi peserta didik yang diterima langsung melakukan daftar ulang dan
melengkapi persyaratan yang telah ditentukan sekolah.

Setelah peserta didik diterima pada suatu sekolah. Pihak sekolah mempunyai
tanggung jawab untuk memberikan suatu program penyesuaian calon peserta didik
kepada situasi sekolah mereka yang baru. Program ini ynag disebut sebagai masa
orientasi. Masa orienttasi isi dilakukan dalam beberapa hhari (biasanya di sekolah
dilakukan dalam sepekan). Didalam orientasi ini diperkenalkan lingkungan fisik
sekolah dan llingkungan sosial sekolah. Bahkan secara rinci orientasi ini mengenalkan
tata tertib sekolah, guru dan staf TU sekolah, perpustakaan sekolah, layanan khusus
yang ada di sekolah, program studi yang ada di sekolah, cara belajar yang efektif dan
efisien di sekolah serta organisasi kesiswaan yang ada di sekolah.

Setelah siswa selesai mengikuuti masa orientasi, dilakukan pembagian kelas.


Pembagian kelas di sekolah biasanya menggunakan tipe kelas yang heterogen tannpa
adapertimbangan penenpatan kelas bedasarkan suku, nilai, agama, maupun gender.
Pembagian kelas ini dibagi bedasarkan rasio dengan ruang kelas yang ada. Setelah
terbentuk kelas, barulah peserta didik mengikuti rogram pembelajaran dalam bentuk
matapelajaran/bidang studi yang harus ditempuh oleh peserta didik selama di kelas
tersbut. Di samping itu, siswa juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan oorganisasi di
sekolah yang sifatnya ekstra kurikuler dan dilakukan di luar jam matapelajaran/bidang
studi.

Dalam proses pembelajaran dilakukan penilaian terhadap peserta didik.


Penilaian ini dilakukan untuk melihat kemajuan peserta didik dan menentukan naik
atau tidak anik kelas berikutnya, serta penentuan lulus atau tidak lulus. Hasil penilaian
yang dilakukan oleh pihak sekolah ini dilaporkan kepada orang tua/wali murid.
Laporan kepada orang tua tersebut sering disebut dengan rapot. Sedangkan siswa
yang lulus dari sekolah diberikan ijasah/STTB.

B. Administrasi Siswa
OSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakui dan diselenggarakan di
sekolah dengan tujuan untuk meletih kepemimpinan murid serta memberikan wahana
bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan ko-kulikuler yang sesuai. Oleh karena
itu supaya pembinaan administrasinya terutama menyangkut pembinaan pengelolaan
organisasinyadan kegiatannya, apapun kegiatan yang dikembangkan hendaknya selalu
dalam rangkaiannya dengan tujuannya, yaitu pengembangan pengetahuan dan
pengetahuan penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan sikap,
selaras dengan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah melalui OSIS adalah
sebagai berikut:
a. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran
1) Diskusi, temu karya, seminar, dan lain-lain.
2) Penelitian.
3) Karya wisata.
4) Penulisan karangan untuk berbagai media.
5) Percobaan-percobaan akademis diluar sekolah.
b. Kegiatan pengembangan keterampilan bedasarkan hobi:
1) Latihan kepemimpinan.
2) Palang Merah Remaja.
3) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4) Pramuka
5) Lintas Alam.
6) Olahraga.
7) Kesenian.
8) Pengaturan lalu-lintas.
9) Pengumpulan benda-benda bekas (perangko, binatang, dan lain-lain).
c. Kegiatan-kegiatan pengembangan sikap:
1) Pengumpulan dana sosial.
2) Peringatan hari besar-besar nasional, dan keagamaan.
3) Membantu masyarakat yang terkena musibah.
Pengelolaan data sesiswaan merupakan salah satu garapan administrasi murid
yang tidak dapat ditinggalkan. Pada intinya ada tiga macam data yang perlu
sekali dikelola, yaitu: data tentang identitas murid, temtang hasil belajar
murid dan tentang kehadiran murid.
Dat ini tidak hanya berguna sewaktu murid tersebut masih sekolah,
tetapi juga bermanfaat kelak setelah murid tersebut sudah lulus dan
meninggalkan sekolah tersebut.
Berikut contoh format data identitas murid:

C. Pengertian Organisasi
Organisasi didefinisikan secara beragam oleh berbagai ahli. Variasi definisi
didasarkan pada sudut pandang dan waktu ahli kerika mendefinisikan. Perkembangan
kajian organisasi dari organisasi sederhana mengarah pada pola organisasi yang
kompleks yang dicirikan oleh koneksitas organisasi yang tidak terbatas antara unit-
unit organisasi dengan lingkungnya.
Gibson, invancevich, dan Donnelly (1996:6) mendefinisikan oorganisasasi
sebagai “wadash yang memuingkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri”. Lebih jauh
ketiganya menyebutkan bahwa organisasi adalah suatu unit terkoordinasi terdiri
setidaknya dua orang berfungsi mencapai satu sasaran tertentu dan serangkaian
sasaran. Definisi ini menekankan pada upaya peningkatan pencapaian tujuan bersama
secara efektif dan efesien melalui koordinasi antar unit organisasi.
Stephen P. Robbins (1994:4) mendefinisikan organisasi:
“Kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasi secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja keras atas dasar yang relative
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan”.
Definisi Robbins tersebut, menekankan bahwaorganisasi adalah suatu sistem
sosial yang perlu dikoordinasi dalam arti perlu menajemen. Batasan organisasi
menurut Robbins akan berubah sebagimana tuntutan lingkungan organisasi, sehingga
dikatakan “relative”
Wayne K. Hoy dan Cecil G. Miskel (2001:1) menelusuri kajian organisasi
dalam tiga pandangan, yaitu rational, natural,dan open sistem. A rational-sistems
perseptive views organization as formal instrument designed to achieve
organizational goals; structure is the most important feature. Telaah ini menunjukkan
bahwa dalam pandangan sistem rasional (logika) organisasi merupakan instrument
formal yang dibuat untuk mencapai tujuan organisasi dan struktur merupakan aspek
yang paling penting/utama.
A natural-sistems persective views organizations as typical sosial groups
intent or surviving: people are the most important aspect. Dalam pandangan sistem
natural (alamiah) organisasi sebagai kelompom sosial khusus yang bertujuan untuk
pertahanan: orang-orang merupakan aspek yang paling penting/utama.
An open-sistems perspective has the potential to combine rational and natural
element in the same framework and provide a more complete perspective. Robbins
memandang organisasi dalam arti sebuah sistem terbuka sebagai sesuatu yang
potensial untuk menggabungkan komponen rasional dan natural dalam satu kerangka
dan memberikan sutu pandangan yang lebih lengkap.
Definisi lain mengenai organisasi dikemukakan oleh Oteng Sutisna
(1993:205) “ organisasi yakni mekanisme mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan”. Definisi ini menekankan pada mekanisme kerja
dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa organisasin adalah
suatu sistem interaksi antar orang yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan
organisasi, dimana sistem tersebut memberikan arahan perilaku bagi anggota
organisasi. Definisi ini menekankan pada interaksi sosial diantara anggotanya dan
anggota dengan lingkungannya supaya tujuan organisasi dapat dicapai secra efektif
dan efisien. ss

Anda mungkin juga menyukai