Dosen Pembimbing :
Dr. Sulastri, S.Pd, M.Pd
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9 :
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatnya dan hidayah-Nya serta limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Layanan Khusus dengan judul “Koperasi
Sekolah”. Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar
Muhammad Saw.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebasar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi sekolah adalah koperasi yang berada dilingkungan sekolah yang
anggotanya adalah siswa dari sekolah tersebut yang dapat melakukan kegiatan ekonomi
tanpa berbadan hukum. Sebagai penunjang program pembangunan pemerintah di sektor
perekonomian melalui program pendidikan koperasi di sekolah, menumbuhkan koperasi
sekolah dan kesadaran berkoperasi dikalangan siswa, membina rasa tanggung jawab,
meningkatkan keterampilan siswa, membina rasa tanggung jawab, serta sebagai sarana
untuk memeneuhi keburuhan siswa dan warga sekolah terutama menyangkut peralatan
sekolah. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah
adalah suatu badan usaha yang beranggotakan para siswa, yang bekerjasama dalam
suatu usaha dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya tanpa berbadan
hukum.
Menurut Wijaya dkk (2010: 3) mendefinisikan koperasi sebagai suatu lembaga
usaha bersama di antara para anggotanya. Tidak jauh dengan pengertian koperasi
sekolah sebagaimana menurut Suwandi (1982:2) ”koperasi sekolah adalah koperasi
yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah tingkat
pertama, sekolah menegah tingkat atas, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan
lainnya yang setaraf”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Koperasi Sekolah ?
2. Apa Saja Masalah dan Kebutuhan Koperasi Sekolah ?
3. Apa Saja Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah?
4. Bagaimana Perencanaan Koperasi Sekolah?
5. Bagaimana Organisasi Koperasi Sekolah?
6. Bagaimana Pelaksanaan Koperasi Sekolah?
7. Bagaimana Program dan Kaitannya dengan Peningkatan Keefektifan Pembelajaran
di Sekolah?
8. Apa saja Tata Tertib Koperasi Sekolah?
9. Bagaimana Evaluasi Program Koperasi Sekolah
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian koperasi sekolah
2. Untuk mengetahui masalah dan kebutuhan koperasi sekolah
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan koperasi sekolah
4. Untuk mengetahui perencanaan koperasi sekolah
5. Untuk mengetahui organisasi koperasi sekolah
6. Untuk mengetahui pelaksanaan koperasi sekolah
7. Untuk mengetahui program dan kaitannya dengan peningkatan keefektifan pembelajaran di
sekolah
8. Untuk mengetahui tata tertib koperasi sekolah
9. Untuk mengetahui evaluasi program koperasi sekolah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengembangkan koperasi tersebut, karena pentingnya teknologi yang ada di koperasi
bisa mendata semua unit barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-
waktu dapat diperiksa apabila ada kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah
dikeluarkan. Siswa juga dapat menyebabkan kendala tersebut datang, karena kalau kita
mengikutsertakan siswa sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada
disekolah ini mungkin akan lebih baik berkembangnya koperasi ini dan akan lebih maju,
karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru-guru di
sekolah tersebut.
3. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong
royong di masyarakat.
4. Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat, dan
untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani
mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya.
5
dijelaskan 4 tahap pendirian Koperasi Sekolah.
1. Tahap Persiapan
Dalam rapat tersebut ditetapkan mengenai pengurus koperasi dan modal koperasi
yang akan dibentuk. Oleh karena itu, perlu dibentuk panitia yang akan melaksanakan
dan mengoordinasikan segala keperluan untuk pembentukan koperasi sekolah tersebut.
Tugas yang perlu dilakukan oleh panitia, antara lain sebagai berikut.
2. Tahap Pembentukan
4. Tahap Pengesahan
7
c. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus serta pengawas
koperasi.
2. Pengurus koperasi sekolah, dipilih dan diangkat Rapat Anggota. Ada beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam memilh da mengangkat pengurus
koperasi sekolah, yaitu sebagai berikut.
❖ Kedua, jika pengurus koperasi berasal dari siswa, maka siswa yang
berperan sebagai pengurus koperasi harus mengutamakan perannya
sebagai siswa sehingga kegiatannya di koperasi sekolah tidak
mengganggu jam belajar.
❖ Ketiga, siswa kelas XII yang akan segera menjalani Ujian Nasional
sebaiknya tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan koperasi, sehingga
tidak mengganggu proses belajar mereka. Pengurus merupakan pemegang
kekuasaan dalam rapat anggota.
3. Badan Pengawas/Pemeriksa.
9
1) Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya (exofficio)
2) Guru pada sekolah yang bersangkutan dan
3) Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki pengalaman di
bidang koperasi.
2. Pelaksanaan Harian
Pelaksanaan harian bertugas mengelola usaha administrasi dan keuangan.
Pelaksanaan harian dapat di atur bergantian antara pengurus koperasi sekolah atau
ditunjukk secara tetap atau bergantian antara semua anggota koperasi yang tidak
menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi.
3. Rapat Anggota
10
G. PROGRAM DAN KAITANNYA DALAM KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH
Jenis usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi sekolah hendaknya
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pokok yang umumnya dibutuhkan oleh para
siswa, di samping menjangkau kebutuhan lain yang mungkin diperlukan oleh sebagian
siswa. Pada dasarnya kegiatan yang akan dilaksanakan tidak menimbulkan atau
mengganggu kegiatan belajar para siswa, bahkan lebih menambah pengetahuan serta
praktik nyata tentang kegiatan berkoperasi. Memperhatikan hal-hal tersebut, maka
kegiatan usaha yang dilaksanakan koperasi sekolah meliputi usaha yang dapat
memenuhi kebutuhan para siswa di sekolah yang bersangkutan dan masyarakat
(Sudarsono & Edilius, 2004)..
1. unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam
sekolah, serta barang lain yang diperlukan siswa,
2. unit usaha cafetaria (warung) sekolah, dimaksudkan untuk menampung siswa agar
tidak keluar dari lingkup sekolahan,
3. unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan pinjaman
uang guna meringankan para siswa serta untuk menumbuhkan kegemaran menabung
bagi siswa,
4. unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan
kegiatan ekonomi masyarakat, seperti fotokopi, wartel, warnet, menerima
percetakan, travel bus, bursa buku, penjahitan pakaian seragam siswa, pengetikan
dan penjilidan (rental), pengoperasian gedung serba guna, dan sebagainya.
2. Kepercayaan diri
Seorang wirausaha harus mempunyai kecenderungan untuk selalu melakukan
kegiatan berdasarkan kemampuan diri senduru dengan didukung modal optimisme,
11
tenang dan tidak takut gagal.
3. Kreativitas diri
Seorang wirausaha harus memiliki kemauan serta kemampuan mencari
alternatif atau ide-ide baru dan melaksanakan semua yang dikerjakannya secara
profesional.
4. Pikiran Positif
Kunci sukses seorang wirausaha adalah memiliki pikiran yang positif.
Sehingga, dapat lemihat dan memanfaatkan peluang untuk mendukung semua
kegiatannya.
5. Orientasi Hasil
Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun
orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa kini dan masa
yang akan datang.
7. Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus mampu mengendalikan lingkungannya dan siap
setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi apapun, baikyang menyenangkan
apalagi yang tidak menyenangkan bagi dirinya.
8. Orisinil
Seorang wirausaha perlu mengembangkan gagasan baru baik untuk
mendapatkan peluang maupun mengatasi tantangan.
9. Orientasi Ke Depan
Seorang wirausaha harus selalu mempunyai visi ke depan. Seorang wirausaha
tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun orang lain.
12
Prinsip-Prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan
usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip-prinsip tersebut
terdiri dari: kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara
demokratis pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,
pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar-koperasi
Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain
adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the
member), yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user
own oriented firm). Oleh karena itu:
1) Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu
kepentingan ekonomi yang sama;
2) Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,
keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota-anggota koperasi
percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial,
dan kepedulian terhadap orang lain;
3) Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan
sendiri oleh anggotanya;
4) Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi
anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of
the members’ welfare); 5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan
koperasi kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota
koperasi.
13
1. Adapun landasan hukum berdirinya koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi sekolah mempunyai sasaran koperasi untuk mengenalkan peserta didik
dalam kegiatan pelaksanaan perkoperasian, membentuk sikap yang positif dalam
memberikan bekal keterampilan sehingga bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah adalah suatu perserikatan
yang ada di sekolah dengan menjual kebutuhan atau keperluan belajar mengajar dengan
harga relatif murah dan dikelola oleh semua warga sekolah tersebut. Jadi pengelolaan
koperasi sekolah merupakan kegiatan penataan koperasi sekolah antara lain proses
merencana, mengatur, menilai segala sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi
dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Yang bertujuan untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan
berbagai tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi, dalam praktek
koperasi sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-
masing siswa, menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan dikalangan
pembimbing yang ada diantara mereka berusaha mencari keuntungan dari kegiatan
usaha koperasi sekolah, untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan
kesamaan derajat, dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan
sikap berani mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya.
B. Saran
Penyelenggaran koperasi sekolah hendaknya terus meningkatkan pelayanannya
terhadap seluruh warga sekolah, terus berinovasi dalam pengadaan barang yang
disediakan di koperasi sekolah, dan pengurus koperasi hendaknya terus diberikan
bimbingan dan pelatihan agar sadar tanggungjawab maupun kewajiban yang
diembannya agar koperasi sekolah terus bertahan dan bahkan maju.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono & Edilius. (2005). Koperasi dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Suwandi, I. 1982. Seluk Liku Koperasi Sekolah. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Wijaya, L.R.P, Wibawa, A.2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto: 1-21.
Wijaya, A. dkk. 2010. Kewirausahaan Koperasi: Studi Kasus Koperasi Karyawan Universitas
Surabaya. Sidoarjo: Brilian Internasional
iiiii
i