Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS


“ Koperasi Sekolah “

Dosen Pembimbing :
Dr. Sulastri, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9 :

Dwi Shantiqa Aprillia 19002106


Hanifa Qatrinnada Panggi 19002053
U Pg Fitra A M 19002148

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatnya dan hidayah-Nya serta limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Layanan Khusus dengan judul “Koperasi
Sekolah”. Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar
Muhammad Saw.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebasar-besarnya.

Padang, 1 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Koperasi Sekolah .......................................................................................... 3
B. Masalah dan Kebutuhan Koperasi Sekolah .................................................................... 3
C. Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah ............................................................................. 5
D. Perencanaan Koperasi Sekolah ....................................................................................... 5
E. Organisasi Koperasi Sekolah…………………………………………………………...7
F. Pelaksanaan Koperasi Sekolah………………………………………………………….9
G. Program dan Kaitannya dengan Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Sekolah….11
H. Tata Tertib Koperasi Sekolah………………………………………………………....13
I. Evaluasi Program Evaluasi Sekolah ………………………………………………….14
BAB III PENUTUP ............. ....................................................................................................15
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi sekolah adalah koperasi yang berada dilingkungan sekolah yang
anggotanya adalah siswa dari sekolah tersebut yang dapat melakukan kegiatan ekonomi
tanpa berbadan hukum. Sebagai penunjang program pembangunan pemerintah di sektor
perekonomian melalui program pendidikan koperasi di sekolah, menumbuhkan koperasi
sekolah dan kesadaran berkoperasi dikalangan siswa, membina rasa tanggung jawab,
meningkatkan keterampilan siswa, membina rasa tanggung jawab, serta sebagai sarana
untuk memeneuhi keburuhan siswa dan warga sekolah terutama menyangkut peralatan
sekolah. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah
adalah suatu badan usaha yang beranggotakan para siswa, yang bekerjasama dalam
suatu usaha dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya tanpa berbadan
hukum.
Menurut Wijaya dkk (2010: 3) mendefinisikan koperasi sebagai suatu lembaga
usaha bersama di antara para anggotanya. Tidak jauh dengan pengertian koperasi
sekolah sebagaimana menurut Suwandi (1982:2) ”koperasi sekolah adalah koperasi
yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah tingkat
pertama, sekolah menegah tingkat atas, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan
lainnya yang setaraf”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Koperasi Sekolah ?
2. Apa Saja Masalah dan Kebutuhan Koperasi Sekolah ?
3. Apa Saja Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah?
4. Bagaimana Perencanaan Koperasi Sekolah?
5. Bagaimana Organisasi Koperasi Sekolah?
6. Bagaimana Pelaksanaan Koperasi Sekolah?
7. Bagaimana Program dan Kaitannya dengan Peningkatan Keefektifan Pembelajaran
di Sekolah?
8. Apa saja Tata Tertib Koperasi Sekolah?
9. Bagaimana Evaluasi Program Koperasi Sekolah
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian koperasi sekolah
2. Untuk mengetahui masalah dan kebutuhan koperasi sekolah
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan koperasi sekolah
4. Untuk mengetahui perencanaan koperasi sekolah
5. Untuk mengetahui organisasi koperasi sekolah
6. Untuk mengetahui pelaksanaan koperasi sekolah
7. Untuk mengetahui program dan kaitannya dengan peningkatan keefektifan pembelajaran di
sekolah
8. Untuk mengetahui tata tertib koperasi sekolah
9. Untuk mengetahui evaluasi program koperasi sekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOPERASI SEKOLAH


Koperasi sekolah atau koperasi siswa adalah koperasi yang anggota-anggotanya
terdiri atas siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah
atas, atau sekolah-sekolah yang sederajat.Menurut Wijaya dkk (2010: 3) mendefinisikan
koperasi sebagai suatu lembaga usaha bersama di antara para anggotanya. Tidak jauh
dengan pengertian koperasi sekolah sebagaimana menurut Suwandi (1982:2) ”koperasi
sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah dasar, sekolah
menengah tingkat pertama, sekolah menegah tingkat atas, pondok pesantren, dan
lembaga pendidikan lainnya yang setaraf”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah adalah suatu
perserikatan yang ada di sekolah dengan menjual kebutuhan atau keperluan belajar
mengajar dengan harga relatif murah dan dikelola oleh semua warga sekolah tersebut.

B. MASALAH DAN KEBUTUHAN KOPERASI SEKOLAH


1. Masalah Koperasi Sekolah
Koperasi saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan
usaha swasta lainnya, hal ini disebabkannya adanya masalah-masalah yang dihadapi
koperasi terutama aspek keseimbangan,aspek usaha dan modal, modal kerja bagi
koperasi sangat penting. Biasanya modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan
koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan
mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan, masalah modal ini sangat
penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh
koperasi karena dari itu koperasi harus cermat dalam mengelola modal.
Masalah yang timbul dari aspek ini menyebabkan koperasi sebagai badan usaha tidak
memiliki lagi budaya perusahaan yang kondusif,diakibatkannya koperasi sulit untuk
mengatualisasikan Dirinyaditengah realitas perekonomian yang terus berkembang
kearah liberalisasi demikian juga koperasi tidak mempunyai daya tarik sebagai sarana
penghimpun pontensi okenomi para anggotanya yang kecil-kecil dan tersebar karena
koperasi lebih di promosikan sebagai badan usaha yang ideal ( tidak mencari
keuntungan dan berwatak sosial).
Adapun masalah yang lain seperti kurangnya teknologi yang bisa

3
mengembangkan koperasi tersebut, karena pentingnya teknologi yang ada di koperasi
bisa mendata semua unit barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-
waktu dapat diperiksa apabila ada kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah
dikeluarkan. Siswa juga dapat menyebabkan kendala tersebut datang, karena kalau kita
mengikutsertakan siswa sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada
disekolah ini mungkin akan lebih baik berkembangnya koperasi ini dan akan lebih maju,
karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru-guru di
sekolah tersebut.

2. Solusi Dari Masalah Koperasi Sekolah


Koperasi sekolah sebagai wadah pendidikan perkoperasian dan sekaligus sebagai
kegiatan ekonomi dari, oleh, dan untuk siswa, maka keberadaannya perlu
dikembangkan. Untuk itu perlu peranan dari beberapa pihak, antara lain:
a. Kepala Sekolah
Berikut ini beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah.
1) Menciptakan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan koperasi
sekolah.
2) Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada koperasi
sekolah.
3) Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya koperasi sekolah
b. Pejabat dari Kantor Dinas Koperasi dan PKM
Dalam upaya pembinaan koperasi sekolah, pejabat koperasi daerah setempat
dapat berperan seperti berikut ini :
1) Menetapkan kebijaksanaan dalam memberikan
bimbingan, pengawasan, perlindungan, dan pemberian fasilitas
terhadap koperasi sekolah.
2) Memberi kemudahan dalam pengadaan alat-alat sekolah dan fasilitas lainnya.
3) Memberikan kemudahan dan membantu dalam masalah permodalan.
c. Guru Pembimbing
Berikut ini peran guru pembimbing dalam pengembangan koperasi sekolah
antara lain:
1) Mengarahkan kegiatan koperasi sekolah sesuai dengan tujuannya.
2) Memberikan langkah-langkah praktis dalam menjalankan koperasi sekolah.
3) Memberikan saran-saran praktis, nasihat, dan bantuan konsultasi atas masalah-
masalah yang dihadapi koperasi sekolah.
4
C. FUNGSI DAN TUJUAN KOPERASI SEKOLAH
Menurut Suwandi (1982) fungsi koperasi sekolah sebagai berikut:
1. Agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa
demokratis.

2. Agar siswa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis


dalam hal pengelolaan koperasi sekolah melalui latihan-latihan maupun praktik
kerja nyata.

3. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong
royong di masyarakat.

4. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor usaha melalui program


pendidikan di sekolah.

5. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah terhadap koperasi,


sekaligus sebagai sarana untuk menanamkan jiwa, semangat serta sikap
wirausaha.

Menurut Suwandi (1982:3) tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut.


1. Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai
tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi

2. Dalam praktek koperasi sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan


peralatan sekolah masing-masing siswa

3. Menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan dikalangan pembimbing


yang ada diantara mereka berusaha mencari keuntungan dari kegiatan usaha
koperasi sekolah

4. Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat, dan
untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani
mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya.

D. PERENCANAAN KOPERASI SEKOLAH

Menurut Sudarsono & Edilius.(2005) untuk mendirikan Koperasi Sekolah


diperlukan Tahap yang runtut dan sesuai dengan peraturan yang ada.Berikut ini

5
dijelaskan 4 tahap pendirian Koperasi Sekolah.

1. Tahap Persiapan

Koperasi sekolah didirikan melalui rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya


siswa atau perwakilan siswa dari setiap kelas, pengurus OSIS, para guru dan kepala
sekolah, serta perwakilan dari pejabat direktorat koperasi setempat.

Dalam rapat tersebut ditetapkan mengenai pengurus koperasi dan modal koperasi
yang akan dibentuk. Oleh karena itu, perlu dibentuk panitia yang akan melaksanakan
dan mengoordinasikan segala keperluan untuk pembentukan koperasi sekolah tersebut.
Tugas yang perlu dilakukan oleh panitia, antara lain sebagai berikut.

a. Melakukan konsultasi dengan kantor koperasi setempat mengenai segala


hal yang berkaitan dengan pembentukan koperasi sekolah.

b. Menetapkan waktu, tempat, dan acara pelaksanaan rapat pembentukan


koperasi sekolah.

c. Menyiapkan administrasi rapat pembentukan, seperti daftar hadir undangan,


notulen rapat pembentukan, tata tertib, dan akta pendirian.

d. Membuat rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

e. Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pem- bentukan


koperasi.

f. Mempersiapkan sistem pemilihan dan pelantikan pengurus.

2. Tahap Pembentukan

Setelah tahap persiapan, selanjutnya dilakukan rapat resmi pembentukan


koperasi sekolah. Rapat pembentukan dibagi menjadi:
a. pembukaan;

b. laporan panitia tentang tujuan pendirian koperasi sekolah;

c. penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah oleh


perwakilan dari kantor koperasi setempat;

d. pembacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi;


6
e. penetapan AD dan ART koperasi sekolah;

f. pemilihan serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi sekolah.

3. Tahap Pelaporan atau Pendaftaran

Dalam tahap pelaporan, pengurus terpilih segera mendaftarkan koperasi sekolah


ke kantor koperasi setempat. Dalam pengajuan laporan, harus dilengkapi dengan
beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut.
a. Akta pendirian koperasi/anggaran dasar yang telah disahkan sebanyak 2 (dua)
eksemplar, salah satunya telah dibubuhi materai.

b. Petikan berita acara pembentukan koperasi sekolah.

c. Neraca awal yang menunjukkan aset atau permodalan koperasi sekolah.

4. Tahap Pengesahan

Tahap terakhir dari pembentukan koperasi sekolah adalah tahap


pengesahan.Dalam tahap pengesahan, permohonan pengesahan ditujukan kepada
direktorat jenderal koperasi tingkat provinsi setempat. Setelah persyaratan yang telah
ditetapkan dipenuhi dengan lengkap, sekolah akan memperoleh surat tanda pengesahan
yang akan dikirim ke sekolah yang bersangkutan. Setelah tahap ini selesai, koperasi
sekolah dapat melaksanakan semua aktivitasnya sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.

E. ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH


Menurut Alam (2007) Perangkat organisasi koperasi sekolah sama dengan
koperasi pada umumnya, yaitu sebagai berikut.
1. Rapat anggota, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi
sekolah. Rapat anggota dapat meminta berbagai keterangan dan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas seputar pengelolaan koperasi
sekolah. Rapat anggota koperasi sekolah diadakan minimal sekali dalam
setahun untuk membicarakan hal-hal sebagai berikut :

a. Penetapan anggaran dasar.

b. Penentuan kebijakan umum dibidang organisasi dan manajemen usaha


koperasi sekolah.

7
c. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus serta pengawas
koperasi.

d. Penetapan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja


koperasi sekolah, serta pengesahan laporan keuangan.

e. Penetapan pembagian surplushasil usaha (SHU) koperasi sekolah.

f. Penetapan penggabungan atau pembubaran koperasi sekolah.

2. Pengurus koperasi sekolah, dipilih dan diangkat Rapat Anggota. Ada beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam memilh da mengangkat pengurus
koperasi sekolah, yaitu sebagai berikut.

❖ Pertama, pebgurus koperasi sekolah harus dapat berfikir dewasa.Jika


belum ada siswa yang memenuhi kriteria itu, maka guru dapat menjadi
pengurus sesuai dengan kebijakan kepala sekolah.

❖ Kedua, jika pengurus koperasi berasal dari siswa, maka siswa yang
berperan sebagai pengurus koperasi harus mengutamakan perannya
sebagai siswa sehingga kegiatannya di koperasi sekolah tidak
mengganggu jam belajar.

❖ Ketiga, siswa kelas XII yang akan segera menjalani Ujian Nasional
sebaiknya tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan koperasi, sehingga
tidak mengganggu proses belajar mereka. Pengurus merupakan pemegang
kekuasaan dalam rapat anggota.

Tugas-tugas pengurus koperasi sekoah meliputi hal-hal sebagai berikut.


1. Mengelola koperasi sekolah dan usaha yang dijalankan oleh koperasi
sekolah.

2. Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana


anggaran pendapatan dan belanja koperasi sekolah.

3. Menyelenggarakan rapat anggota koperasi sekolah.

4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan


tugas, dengan diawasi oleh guru.

5. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.


8
Wewenang pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar koperasi sekolah.

2. Membuat keputusan dalam penerimaan anggota baru atau


pemberhentian anggota lama sesuai dengan ketentuan dalam
anggaran dasar koperasi.

3. Melakukan tindakan demi kepentingan dan manfaat koperasi sekolah


sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pengurus.

3. Badan Pengawas/Pemeriksa.

Biasanya yang menjadi pengawas dalam koperasi sekolah adalah guru.Di


samping melakukan pengawasan, pengawas juga memberikan arahan-arahan yang
sifatnya mendidik, baik pendidikan ekonomi dan koperasi, maupun pembentukan
karakter siswa.
Bertolak dari pernyataan di atas, pengawas bertanggung jawab kepada
rapat anggota dan kepala sekolah yang menganggaktnya sebagai pengawas
koperasi sekolah.Dengan demikian, tugas pengawas koperasi sekolah sedikit
berbeda dengan tugas pengawas koperasi secara umum.

F. PELAKSANAAN KOPERASI SEKOLAH


1. Struktur Organisasi Sekolah
a. Struktur organisasi sekolah :
1) Anggota
2) Pengurus
3) Badan Pemeriksa
4) Pembina Dan Pengawas
5) Badan Penasehat
b. Perangkat organisasi sekolah :
1) Rapat anggota koperasi sekolah
2) Pengurus koperasi sekolah
3) Pengawas koperasi sekolah

c. Dewan Penasehat Koperasi Sekolah :


Untuk keperluan bimbingan pada koperasi sekolah diangkat penasehat
koperasi sekolah yang anggota-angotanya terdiri atas :

9
1) Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya (exofficio)
2) Guru pada sekolah yang bersangkutan dan
3) Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki pengalaman di
bidang koperasi.

2. Pelaksanaan Harian
Pelaksanaan harian bertugas mengelola usaha administrasi dan keuangan.
Pelaksanaan harian dapat di atur bergantian antara pengurus koperasi sekolah atau
ditunjukk secara tetap atau bergantian antara semua anggota koperasi yang tidak
menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi.

3. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi ditata kehidupan koperasi yang


berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat
anggota. Di sini para rapat anggota berbicara memberikan usul dan pertimbangan
menyetujui suatu usul atau menolaknya serta memberikan himbauan atau masukan
yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena itu jumlah siswa terlalu banyak maka
Dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas.Rapat anggota tahunna (RAT)
diadakan paling sedikit diadakan sekali dalam setahun adapula yang mengadakan dua
kali dalam setahun yaitu sekali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan datang
dan yang kedua membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat
anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar disekolah maka
rapat diadakan pada masa liburan tahunan atau liburan semester sebagai pemegang
kekuasaan trtinggi dalam koperasi sekolah rapat anggota mempunyai wewenang cukup
besar.

Wewenang tersebut misalnya :


a. Menetapkan anggaran dasar koperasi
b. Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi
c. Menetapkan anggaran dasar koperasi
d. Menetapkan kebijakan koperasi
e. Memilih serta mengangkat pengurus kopersi
f. Memberhentikan pengurus dan
g. Mengesahkan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

10
G. PROGRAM DAN KAITANNYA DALAM KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH
Jenis usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi sekolah hendaknya
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pokok yang umumnya dibutuhkan oleh para
siswa, di samping menjangkau kebutuhan lain yang mungkin diperlukan oleh sebagian
siswa. Pada dasarnya kegiatan yang akan dilaksanakan tidak menimbulkan atau
mengganggu kegiatan belajar para siswa, bahkan lebih menambah pengetahuan serta
praktik nyata tentang kegiatan berkoperasi. Memperhatikan hal-hal tersebut, maka
kegiatan usaha yang dilaksanakan koperasi sekolah meliputi usaha yang dapat
memenuhi kebutuhan para siswa di sekolah yang bersangkutan dan masyarakat
(Sudarsono & Edilius, 2004)..

Adapun kegiatan usaha koperasi sekolah antara lain:

1. unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam
sekolah, serta barang lain yang diperlukan siswa,
2. unit usaha cafetaria (warung) sekolah, dimaksudkan untuk menampung siswa agar
tidak keluar dari lingkup sekolahan,
3. unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan pinjaman
uang guna meringankan para siswa serta untuk menumbuhkan kegemaran menabung
bagi siswa,
4. unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan
kegiatan ekonomi masyarakat, seperti fotokopi, wartel, warnet, menerima
percetakan, travel bus, bursa buku, penjahitan pakaian seragam siswa, pengetikan
dan penjilidan (rental), pengoperasian gedung serba guna, dan sebagainya.

Kaitannya dalam Peningkatan Keefektifan Pembelajaran Disekolah :

1. Partisipasi Siswa dalam koperasi sekolah


Partisipasi siswa merupakan wujud dari kontribusi atau keikutsertaan siswa
dalam kegiatan koperasi sekolah. Terkait partisipasi siswa dibutuhkan beberapa
karakteristik wirausahawan sebagaimana disebutkan oleh Mulyasa (2011) sebagai
berikut.

2. Kepercayaan diri
Seorang wirausaha harus mempunyai kecenderungan untuk selalu melakukan
kegiatan berdasarkan kemampuan diri senduru dengan didukung modal optimisme,
11
tenang dan tidak takut gagal.

3. Kreativitas diri
Seorang wirausaha harus memiliki kemauan serta kemampuan mencari
alternatif atau ide-ide baru dan melaksanakan semua yang dikerjakannya secara
profesional.

4. Pikiran Positif
Kunci sukses seorang wirausaha adalah memiliki pikiran yang positif.
Sehingga, dapat lemihat dan memanfaatkan peluang untuk mendukung semua
kegiatannya.

5. Orientasi Hasil
Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun
orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa kini dan masa
yang akan datang.

6. Berani Mengambil Risiko


Seorang wirausaha tidak boleh mudah putus asa, dalami sekitarnya yang akan
menguntungkan walaupun banyak kendala. menjadi wirausahawan suskses
diperlukan keberanian untuk mengambil risiko yang nantinya dapat menguntungkan.
Yakinlah bahwa suatu pekerjaan akan memperoleh hasil yang memuaskan bila
dilakukan dengan sungguh-sungguh.

7. Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus mampu mengendalikan lingkungannya dan siap
setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi apapun, baikyang menyenangkan
apalagi yang tidak menyenangkan bagi dirinya.

8. Orisinil
Seorang wirausaha perlu mengembangkan gagasan baru baik untuk
mendapatkan peluang maupun mengatasi tantangan.

9. Orientasi Ke Depan
Seorang wirausaha harus selalu mempunyai visi ke depan. Seorang wirausaha
tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun orang lain.

H. TATA TERTIB KOPERASI SEKOLAH

❖ Tata Tertib Koperasi Sekolah

12
Prinsip-Prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan
usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip-prinsip tersebut
terdiri dari: kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara
demokratis pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,
pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar-koperasi
Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain
adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the
member), yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user
own oriented firm). Oleh karena itu:
1) Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu
kepentingan ekonomi yang sama;
2) Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,
keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota-anggota koperasi
percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial,
dan kepedulian terhadap orang lain;
3) Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan
sendiri oleh anggotanya;
4) Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi
anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of
the members’ welfare); 5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan
koperasi kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota
koperasi.

Dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi tidak hanya dituntut


mempromosikan usaha-usaha ekonomi anggota, tetapi juga mengembangkan sumber
daya anggota melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara terus-menerus
dan berkelanjutan sehingga anggota semakin profesional dan mampu mengikuti
perkembangan bidang usahanya. Sebagai penggerak ekonomi rakyat dan sokoguru
perekonomian nasional, pemerintah sangat berkepentingan terhadap keberhasilan
koperasi.

❖ Landasan Koperasi Sekolah

13
1. Adapun landasan hukum berdirinya koperasi sekolah adalah sebagai berikut.

a. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.


638/AKPTS/Men/1974 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Koperasi Sekolah.

b. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


0158/P/1984 dan Menteri Koperasi Nomor 51/M/KPTS/III/1984, tertanggal 22
Maret 1984.

c. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/ U/1984, tentang


Pendidikan Perkoperasian.

d. UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

I. EVALUASI PROGRAM EVALUASI


Dalam koperasi biasanya terjadi suatu masalah pembiayaan atau pemodalan
karena koperasi tersebut sebagian besar anggotanya masih berstatus pelajar yang
notabennya belum bisa menghasilkan uang. Terkadang suatu koperasi juga mengalami
kegagalan dikarenakan tidak adnya transparasi dari pengurus inti koperasi dalam
memberikan laporan tentang keuangan sehari-hari yang menyebabkan timbulnya
kecurigaan dari pada anggota koperasi yang lain. Dengan demikian dalam koperasi
sekolah harus adanya evaluasi dengan tujuan secara formatif: memberian informasi dan
pertimbangan yang berkenaan dengan upaya memperbaiki suatu koperasi sekolah,
tujuan secara sumatif: fungsi koperasi memberi pertimbangan terhadapa hasil koperasi.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Koperasi sekolah mempunyai sasaran koperasi untuk mengenalkan peserta didik
dalam kegiatan pelaksanaan perkoperasian, membentuk sikap yang positif dalam
memberikan bekal keterampilan sehingga bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah adalah suatu perserikatan
yang ada di sekolah dengan menjual kebutuhan atau keperluan belajar mengajar dengan
harga relatif murah dan dikelola oleh semua warga sekolah tersebut. Jadi pengelolaan
koperasi sekolah merupakan kegiatan penataan koperasi sekolah antara lain proses
merencana, mengatur, menilai segala sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi
dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Yang bertujuan untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan
berbagai tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi, dalam praktek
koperasi sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-
masing siswa, menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan dikalangan
pembimbing yang ada diantara mereka berusaha mencari keuntungan dari kegiatan
usaha koperasi sekolah, untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan
kesamaan derajat, dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan
sikap berani mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya.

B. Saran
Penyelenggaran koperasi sekolah hendaknya terus meningkatkan pelayanannya
terhadap seluruh warga sekolah, terus berinovasi dalam pengadaan barang yang
disediakan di koperasi sekolah, dan pengurus koperasi hendaknya terus diberikan
bimbingan dan pelatihan agar sadar tanggungjawab maupun kewajiban yang
diembannya agar koperasi sekolah terus bertahan dan bahkan maju.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. 2002.Manajemen berbasis sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Sudarsono & Edilius. (2004). Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Sudarsono & Edilius. (2005). Koperasi dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Suwandi, I. 1982. Seluk Liku Koperasi Sekolah. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Wijaya, L.R.P, Wibawa, A.2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto: 1-21.

Wijaya, A. dkk. 2010. Kewirausahaan Koperasi: Studi Kasus Koperasi Karyawan Universitas
Surabaya. Sidoarjo: Brilian Internasional

iiiii
i

Anda mungkin juga menyukai