Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN FORMAL

Tentang

PENGATURAN PESERTA DIDIK, PENDIDIK, DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN FORMAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Manajemen Pendidikan Formal

OLEH :

Kelompok 11

Anggun Oktavia 2130103009

Fahrurroji 2130103026

Zikra Drajat 2130103118

Reni Refenski 2230103062

Dosen Pengampu:

Dr. Abhanda Amra, M. Ag

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya serta karunia yang telah dilimpahkan dalam bentuk
kesehatan dan kesempatan sehingga makalah yang berjudul “ Pengaturan Peserta
Didik, Pendidik, Dan Tenaga Kependidikan Pada Pendidikan Formal” ini bisa
terselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari Bapak Dr. Abhanda Amra, M.Ag. Selanjutnya penulis ucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr. Abhanda Amra, M.Ag selaku dosen pengampu
mata kuliah Manajemen Pendidikan Formal yang telah memberikan arahan, saran
dan nasihatnya kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan sebaik mungkin dalam membuat
makalah ini.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan makalah


ini, akan tetapi kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah
dibutuhkan guna menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah
ini, dapat membantu dan menambah pengetahuan pembaca.

Batusangkar, 1 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. Peserta Didik ................................................................................................ 4
B. Pendidik ....................................................................................................... 6
C. Tenaga Kependidikan................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengaturan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan


merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan formal. Hal ini
melibatkan kebijakan dan tindakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan
lembaga pendidikan untuk mengatur aspek-aspek terkait peserta didik,
guru, dan staf pendidikan.
Pendidikan formal merujuk pada sistem pendidikan yang
diselenggarakan oleh institusi-institusi resmi seperti sekolah dan
perguruan tinggi. Pengaturan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan dalam konteks ini meliputi beberapa aspek penting seperti
proses penerimaan peserta didik baru, penempatan peserta didik dalam
kelas atau program studi yang sesuai, seleksi dan pengembangan pendidik
yang berkualitas, serta pengaturan dan pengembangan staf pendidikan.
Pertama-tama, pengaturan peserta didik melibatkan proses
penerimaan peserta didik baru. Hal ini mencakup kebijakan dan prosedur
untuk mendaftar, mengajukan pendaftaran, serta seleksi peserta didik yang
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan. Tujuan
dari pengaturan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap peserta didik
mendapatkan kesempatan yang adil dan merata untuk mengakses
pendidikan formal.
Selain itu, pengaturan peserta didik juga melibatkan penempatan
mereka dalam kelas atau program studi yang sesuai dengan kemampuan,
minat, dan potensi mereka. Ini melibatkan proses evaluasi dan pembagian
peserta didik ke dalam kelas atau program studi yang optimal, sehingga
mereka dapat mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan mereka.

1
Selanjutnya, pengaturan pendidik juga menjadi bagian penting
dalam sistem pendidikan formal. Proses pengaturan ini melibatkan seleksi,
pelatihan, dan pengembangan pendidik yang berkualitas. Pemerintah dan
lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menetapkan standar
kualifikasi pendidik, serta mengembangkan program pelatihan dan
pengembangan profesional yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa pendidik memiliki kompetensi dan pengetahuan yang
memadai untuk melaksanakan tugas mengajar dengan baik.
Terakhir, pengaturan tenaga kependidikan melibatkan kebijakan
dan prosedur terkait dengan pengelolaan dan pengembangan staf
pendidikan. Ini melibatkan rekrutmen, seleksi, penempatan, dan penilaian
kinerja staf pendidikan, serta pengembangan program pengembangan
profesional untuk meningkatkan kualitas mereka. Pengaturan ini bertujuan
untuk menjaga kualitas dan profesionalisme tenaga kependidikan,
sehingga mereka dapat mendukung proses pembelajaran dan
perkembangan peserta didik secara efektif. Secara keseluruhan, pengaturan
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan formal.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan


rumusan masalah sebagai berikut:

1. Jelaskan Tentang Peserta Didik Dan Pengaturan Peserta Didik?


2. Jelaskan Tentang Pendidik Dan Pengaturan Pendidik?
3. Jelaskan Tentang Tenaga Kependidikan Dan Pengaturan Tenaga
Kependidikan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan


tujuan sebagai berikut:

2
1. Dapat Mengetahui Tentang Peserta Didik Dan Pengaturan Peserta
Didik?
2. Dapat Mengetahui Tentang Pendidik Dan Pengaturan Pendidik?
3. Dapat Mengetahui Tentang Tenaga Kependidikan Dan Pengaturan
Tenaga Kependidikan?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peserta Didik

1. Pengertian Peserta Didik


Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum
undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian peserta didik adalah
orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-
cita dan harapan masa depan (Kirom, 2017).
Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu
komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses
dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta
didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya).
Individu di artikan “orang seorang tiidak tergantung dari orang lain,
dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan
tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”.
Sedangkan Hasbullah berpendapat bahwa siswa sebagai peserta
didik merupakan salah satu input yang ikut menentukan keberhasilan
proses pendidikan. Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan
terjadi proses pengajaran. Sebabnya ialah karena peserta didiklah yang
membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru hanya berusaha
memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta didik.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa
peserta didik adalah orang/individu yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh

4
dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima
pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
2. Pengaturan Peserta Didik Pada Pendidikan Formal
Pengaturan peserta didik dalam pendidikan formal melibatkan
berbagai aspek yang harus dipertimbangkan untuk memastikan efektivitas
pembelajaran dan perkembangan optimal peserta didik (BK & HAFID,
2007). Berikut adalah beberapa pengaturan yang umum diterapkan dalam
pendidikan formal:
a. Klasifikasi berdasarkan usia
Peserta didik umumnya dikelompokkan berdasarkan usia dalam
tingkatan yang sesuai, seperti TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah
Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan SMA (Sekolah
Menengah Atas). Klasifikasi ini memungkinkan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan fisik, kognitif,
dan sosial peserta didik.
b. Pembagian kelas
Peserta didik dalam setiap tingkatan seringkali dibagi menjadi
kelas-kelas yang lebih kecil. Pembagian kelas ini memungkinkan
pengajar untuk memberikan perhatian yang lebih personal kepada
peserta didik, mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat
kemampuan, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih
terstruktur.
c. Penempatan peserta didik
Dalam beberapa kasus, penempatan peserta didik di sekolah
tertentu mungkin berdasarkan tes masuk, penilaian kemampuan, atau
preferensi orang tua. Tujuannya adalah untuk mencocokkan peserta
didik dengan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
potensinya.
d. Program pembelajaran khusus
Beberapa peserta didik mungkin membutuhkan program
pembelajaran khusus, seperti program inklusi untuk peserta didik

5
dengan kebutuhan khusus atau program akselerasi untuk peserta didik
yang memiliki kemampuan lebih tinggi. Pengaturan ini bertujuan
untuk memberikan dukungan dan tantangan yang sesuai bagi setiap
peserta didik.
e. Pengelompokan berdasarkan minat atau bakat:
Dalam beberapa kasus, peserta didik dapat dikelompokkan
berdasarkan minat atau bakat mereka. Ini memungkinkan mereka
untuk fokus pada bidang tertentu yang mereka minati, seperti seni,
musik, olahraga, atau sains. Pengelompokan semacam ini dapat
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan
potensi mereka di bidang yang diminati.
f. Pengaturan ruang kelas
Pengaturan ruang kelas juga memiliki pengaruh terhadap
pengaturan peserta didik. Faktor-faktor seperti jumlah peserta didik,
tata letak meja dan kursi, pengaturan peralatan pembelajaran, dan
lingkungan fisik dapat mempengaruhi interaksi dan konsentrasi peserta
didik.
g. Pembinaan dan dukungan sosial
Pembinaan dan dukungan sosial sangat penting bagi pendidikan
formal untuk menyediakan pembinaan dan dukungan sosial bagi
peserta didik. Ini melibatkan peran guru, konselor, dan staf sekolah
dalam memberikan bimbingan, mendengarkan, dan memberikan solusi
untuk masalah yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran
dan pertumbuhannya.

B. Pendidik

1. Pengertian Pendidik
Kata pendidik berasal dari didik, artinya memelihara, merawat dan
memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti yang
diharapkan (tentang sopan santun, akal budi, akhlak, dan sebagainya)
selanjutnya dengan menambahkan awalan pe- hingga menjadi pendidik,

6
artinya orang yang mendidik. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
pendidik artinya orang yang mendidik. Secara etimologi dalam bahasa
Inggris ada beberapa kata yang berdekatan arti pendidik seperti kata
teacher artinya pengajar dan tutor yang berarti guru pribadi, di pusat-pusat
pelatihan disebut sebagai trainer atau instruktur (LUAS, 2021).
Demikian pula dalam bahasa Arab seperti kata al-mualim (guru),
murabbi (mendidik), mudarris (pengajar) dan uztadz. Secara terminology
beberapa pakar pendidikan berpendapat, Menurut Ahmad Tafsir, bahwa
pendidik dalam Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh
potensi peserta didik, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun
psikomotorik (karsa).5 Sedangkan Abdul Mujib mengemukakan bahwa
pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi peserta didik, yang
memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan
meluruskan perilakunya yang buruk. Pendidik dapat pula berarti orang
bertanggung jawab terhadap perkembangan dan kematangan aspek rohani
dan jasmani anak. Secara umum dijelaskan pula oleh Maragustam Siregar,
yakni orang yang memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan lain-lain baik di lingkungan keluarga, masyarakat
maupun di sekolah.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pendidik dalam Islam adalah orang yang mempunyai tanggung jawab dan
mempengaruhi jiwa serta rohani seseorang yakni dari segi pertumbuhan
jasmaniah, pengetahuan, keterampilan, serta aspek spiritual dalam upaya
perkembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh seseorang tersebut
sesuai dengan prinsip dan nilai ajaran Islam sehingga menjadi insan yang
berakhlakul karimah(Abd Rahman et al., 2022).
2. Pengaturan Pendidik
Pengaturan pendidik dalam pendidikan formal mencakup berbagai
aspek yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan tenaga
pendidik di institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi

7
(Nugroho et al., 2023). Berikut adalah beberapa hal yang umumnya
menjadi bagian dari pengaturan pendidik dalam pendidikan formal:
a. Kualifikasi pendidik: Setiap negara memiliki persyaratan kualifikasi
tertentu yang harus dipenuhi oleh calon pendidik. Ini biasanya
melibatkan memperoleh gelar sarjana di bidang terkait pendidikan
dan mungkin juga memerlukan gelar pascasarjana atau sertifikasi
tambahan. Kualifikasi ini memastikan bahwa pendidik memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di
tingkat tertentu.
b. Rekrutmen dan seleksi: Proses rekrutmen dan seleksi dilakukan
untuk memilih calon pendidik yang berkualitas. Hal ini dapat
meliputi pengumuman lowongan, penerimaan aplikasi, wawancara,
tes pengetahuan atau keterampilan, serta penilaian lainnya.
Tujuannya adalah memastikan bahwa pendidik yang direkrut
memiliki kemampuan yang sesuai dan komitmen terhadap
pendidikan.
c. Pelatihan dan pengembangan profesional: Pendidik dalam
pendidikan formal sering kali mengikuti program pelatihan dan
pengembangan profesional yang terus-menerus. Ini dapat berupa
workshop, seminar, program pengembangan keterampilan, atau
pendidikan lanjutan. Tujuannya adalah memperbarui pengetahuan
dan keterampilan pendidik, serta memperkenalkan mereka dengan
praktik terbaik dan inovasi terkini di bidang pendidikan.
d. Standar dan kurikulum: Pendidikan formal sering mengacu pada
standar dan kurikulum yang ditetapkan oleh otoritas pendidikan.
Standar pendidikan menetapkan harapan tentang apa yang harus
dipelajari siswa di berbagai tingkat pendidikan. Kurikulum, di sisi
lain, merujuk pada rencana pembelajaran yang mencakup materi,
metode pengajaran, dan penilaian. Pendidik dalam pendidikan
formal diharapkan mengajar sesuai dengan standar dan mengikuti
kurikulum yang ditetapkan.

8
e. Evaluasi kinerja: Evaluasi kinerja dilakukan secara teratur untuk
mengukur kemajuan dan kualitas kerja pendidik. Hal ini dapat
melibatkan penilaian oleh rekan kerja, pengawas, atau siswa.
Evaluasi kinerja membantu mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan pendidik, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan
mengidentifikasi area pengembangan yang diperlukan.
f. Pengelolaan dan kepemimpinan: Pengaturan pendidik dalam
pendidikan formal juga melibatkan pengelolaan dan kepemimpinan
institusi pendidikan. Kepala sekolah atau pimpinan perguruan tinggi
bertanggung jawab untuk mengelola pendidik, memfasilitasi
lingkungan belajar yang kondusif, dan memimpin inisiatif
pendidikan.
C. Tenaga Kependidikan

1. Pengertian Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga (personil) yang
berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang
memiliki wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan),
dan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau
penyelenggaraan pendidikan. Menurut Hasbullah, yang dimaksud
personel adalah orang-orang yang melaksanakan sesuatu tugas untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam konteks lembaga pendidikan atau
sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai. Tugas kependidikan dinyatakan
UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 dalam pasal 39 ayat 1
Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan (Danumiharja, 2014).
Tenaga kependidikan merujuk pada kelompok orang yang terlibat
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan sistem pendidikan. Mereka
memainkan peran penting dalam mendukung proses pembelajaran dan
pengembangan peserta didik di berbagai tingkat pendidikan. Istilah

9
“tenaga kependidikan” dapat mencakup berbagai profesi dan peran di
bidang pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, staf administrasi,
konselor, pustakawan, dan personel pendukung lainnya.
Tenaga kependidikan berperan dalam memberikan pendidikan
yang berkualitas dan memastikan kelancaran operasional lembaga
pendidikan. Mereka dapat berkontribusi dalam penyusunan kurikulum,
pengelolaan administrasi sekolah, menyediakan dukungan akademik dan
emosional kepada siswa, memberikan pengarahan karir, serta membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman bagi peserta didik.
Tenaga kependidikan dalam konteks pendidikan formal merujuk
kepada individu-individu yang terlibat dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan
tinggi, dan institusi pendidikan lainnya. Mereka memiliki peran yang
penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
membantu siswa dalam mencapai potensi mereka.
2. Pengaturan Tenaga Kependidikan
Pengaturan tenaga kependidikan dalam pendidikan formal berbeda-
beda antara negara-negara, tergantung pada sistem pendidikan yang
diterapkan dan kebijakan pemerintah. Namun, secara umum, ada
beberapa peran tenaga kependidikan yang umum ditemui dalam konteks
pendidikan formal:
a. Guru
Guru adalah komponen penting dalam pendidikan formal.
Mereka bertanggung jawab mengajar siswa dalam berbagai mata
pelajaran, mengembangkan rencana pelajaran, dan melakukan
evaluasi kemajuan siswa. Guru juga berperan sebagai pengelola
kelas, mentor, dan fasilitator pembelajaran.
b. Kepala Sekolah
Kepala sekolah atau kepala lembaga pendidikan bertanggung
jawab atas manajemen harian sekolah atau institusi pendidikan.
Tugas mereka meliputi pengawasan tenaga pengajar, pembuatan

10
kebijakan sekolah, koordinasi program akademik, komunikasi
dengan siswa, orang tua, dan masyarakat, serta pengelolaan sumber
daya sekolah.
c. Staf Administrasi
Staf administrasi pendidikan terlibat dalam pekerjaan
administratif di sekolah atau institusi pendidikan. Tugas mereka
meliputi pendaftaran siswa, pengelolaan data siswa, pengelolaan
keuangan sekolah, penjadwalan, dan koordinasi kegiatan sekolah.
d. Konselor
Konselor pendidikan berperan dalam memberikan bimbingan
dan konseling kepada siswa dalam hal akademik, karir, dan masalah
pribadi. Mereka membantu siswa dalam pemilihan program
pendidikan yang tepat, memberikan dukungan emosional, dan
membantu mengatasi masalah yang mungkin mempengaruhi prestasi
akademik.
e. Pustakawan
Pustakawan bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan
sekolah atau institusi pendidikan. Tugas mereka termasuk
menyediakan akses ke bahan bacaan yang relevan, membantu siswa
dalam mencari informasi, serta mengelola dan merawat koleksi
perpustakaan.
f. Tenaga Kependidikan Pendukung
Tenaga Kpendidikan dibeberapa negara, ada tenaga
kependidikan pendukung yang mendukung guru dalam mengajar
siswa dengan kebutuhan khusus atau mengatasi tantangan
pembelajaran. Tenaga pendukung ini dapat berupa asisten kelas,
tutor, atau terapis khusus.
g. Tenaga Teknis
Tenaga teknis, seperti petugas laboratorium, komputer, atau
fasilitas, bertanggung jawab dalam mendukung penggunaan
teknologi.

11
Pengaturan tenaga kependidikan dalam pendidikan formal juga
melibatkan proses rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan profesional.
Pemerintah biasanya memiliki peran dalam mengatur kualifikasi
pendidikan, persyaratan sertifikasi, dan peningkatan kompetensi tenaga
kependidikan agar dapat memberikan pendidikan berkualitas.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaturan peserta didik perlu diatur secara efektif untuk


menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Hal ini meliputi
pengaturan kelas, pengelompokan peserta didik, pengaturan aturan dan
disiplin, serta penggunaan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Pengaturan Pendidik perlu diatur dalam hal
kompetensi, tugas dan tanggung jawab, serta penilaian kinerja. Pengaturan
ini bertujuan untuk memastikan pendidik memiliki kualifikasi yang
memadai, menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, serta
terus meningkatkan profesionalisme melalui pengembangan
diri.Pengaturan Tenaga kependidikan, seperti kepala sekolah, staf
administrasi, dan petugas kebersihan, juga perlu diatur dengan baik.
Pengaturan ini meliputi penugasan tugas, penilaian kinerja, pengembangan
profesional, dan pemenuhan hak dan kewajiban tenaga kependidikan.
pengaturan yang baik dan efektif terhadap peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan merupakan faktor penting dalam menciptakan
sistem pendidikan yang berkualitas. Dengan pengaturan yang tepat,
lingkungan pembelajaran dapat didukung secara optimal, sumber daya
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan dapat berkinerja baik, dan
tujuan pendidikan dapat tercapai dengan lebih baik.
B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada pembaca agar


mengambil ilmu dari makalah ini. Penulis menyadari banyak kekurangan
dalam makalah ini baik dari segi materi maupun referensi. Maka dari itu,
disarankan kepada pembaca agai membaca banyak sumber untuk materi
ini. Semoga makalah ini bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi
pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahman, B. P., Munandar, S. A., Fitriani, A., Karlina, Y., & Yumriani, Y.
(2022). Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur
Pendidikan. Al-Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, .
BK, B., & HAFID, D. H. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan
dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.
Danumiharja, M. (2014). Profesi Tenaga Kependidikan. Deepublish.
Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbasis multikultural. Jurnal Al-Murabbi,
LUAS, A. P. P. D. A. (2021). Pengertian Pendidikan. Landasan Pendidikan
Nugroho, A. A., Mahmuddah, M., Purwanto, A., & Hidayat, M. L. (2023).
Development of biology interactive multimedia based on vegetation
diversity research results for high school students. In Teacher Education
and Teacher Professional Development in the COVID-19 Turn

Anda mungkin juga menyukai