( 932411219 )
Abstrak
Fokus pembahasan tulisan ini adalah pada pemasaran jasa pendidikan di lembaga
pendidikan yang kini memiliki banyak tantangan di era global. Pemasaran jasa pendidikan
merupakan strategi peningkatan mutu pendidikan yang merupakan elemen terpenting bagi
kualitas serta kemajuan taraf pendidikan pada suatu lembaga pendidikan. Lebih lanjut, tulisan
ini melihat secara kritis bagaimana maraknya pemasaran jasa pendidikan beranjak dari konsep
awal sekolah sebagai lembaga pendidikan nirlaba dan bukan sebagai lahan bisnis dalam dunia
pendidikan. sebuah proses sosial dan managerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan melalui penciptaaan penawaran, pertukaran produkyang bernilai dengan pihak lain
dalam bidang pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
jasa merupakan rencana keseluruhan suatu perusahaan jasa agar konsumen potensial dapat
menikmati produk yang diberikan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan atau institusi . Demikian juga pada lembaga pendidikan sebagai sebuah
lembaga non profit. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu lembaga
pendidikan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem
informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti
(sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah
tujuan dalam mendesain sistem baru.1
1
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 199.
berkualitas akan dicampakkan oleh konsumen, persaingan pasar semacam ini menuntut barang
dagangan yang berkualitas.
PEMBAHASAN
Definisi Sistem Informasi Pemasaran ialah salah satu sistem yang di dalamnya menganalisa
dan juga mengukur informasi pemasaran yang dihimpun secara terus menerus dari berbagai
sumber perusahaan. Di dalam sistem informasi pemasaran juga tersedia informasi penjualan,
promosi penjualan, aktivitas pemasaran, kegiatan penelitian pasar, dan hal lainnya yang
berkaitan dengan pemasaran.
Philip kotler menjelaskan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu struktur set
prosedur dan cara reguler untuk direncanakan penghimpunan, analisa, dan juga penyajian
informasi untuk bisa digunakan dalam membuat keputusan pemasaran. Manfaat dari sistem
informasi pemasaran sendiri adalah guna memecahkan masalah pemasaran yang hadir dari
suatu perusahaan dan bisa mengambil kebijakan strategis dalam ruang lingkup pemasaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa sistem informasi pemasaran
adalah suatu sistem yang didesain untuk bisa mengolah suatu informasi untuk membantu
kegiatan pemasaran dan juga aktivitas penjualan pada suatu perusahaan. Siklus yang terdapat
dalam sistem informasi pemasaran ini juga harus terus dibangun agar nantinya terbentuk suatu
pola yang mampu memudahkan pihak manajemen dalam hal mengontrol dan juga
mengevaluasi sistem di dalamnya.2
Sistem informasi pemasaran memiliki beberapa fungsi yang bagus untuk dijalankan oleh
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
2
Tim Redaksi KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1092. 5 Graham J
Hooley, Nigel F. Piercy, Brigitte Nicoulaud. Marketing Strategy and Competitive Positioning. (London: Prentice
Hall, 2008), hlm. 7.
4. Mempermudah manajemen waktu dalam hal menjalankan kegiatan perusahaan,
terutama dalam hal pemasaran.
5. Meminimalisir terjadinya human error.
Intelijen pemasaran adalah informasi sehari-hari yang relevan dengan pasar perusahaan,
dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat dan percaya diri
pengambilan keputusan dalam menentukan peluang pasar, strategi penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan metrik, Organisasi dan perusahaan sangat membutuhkan marketing
intelligence. Marketing intelligence dapat digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen,
perilaku kompetitor, mengidentifikasi produk baru, memprediksi pasar di masa yang akan
datang, melakukan perencanaan pemasaran hingga segmentasi pasar3. Sebuah perusahaan juga
dapat mengambil delapan tindakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari marketing
intelligence, diantaranya:
• Memberi pelatihan dan memotivasi para sales untuk melihat dan melaporkan
perkembangan – perkembangan baru
• Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara lainnya untuk menyampaikan hal –
hal dalam marketing intelligence yang penting
• Merekrut pekerja ahli eksternal untuk mengumpulkan komponen lain
dalam marketing intelligence
• Memperluas jaringan internal dan eksternal
• Menyiapkan panel penasehat bagi pelanggan
• Memanfaatkan sumber data yang terkait dengan pemerintah
• Mendapatkan informasi dari pihak eksternal, seperti perusahaan riset dan vendor.4
Dengan adanya marketing intelligence system, maka proses kegiatan pemasaran di
perusahaan ataupun organisasi dapat berjalan secara maksimal. Apabila proses pemasaran
3
Basu Swastha dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta: Liberty, 2008), hlm. 5.
4
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Marketing Management. (New Jersey: Prentice Hall, 2012), hlm. 5.
berjalan dengan baik, maka keuntungan akan mudah diperoleh, seperti meningkatnya
penjualan, revenue, profit serta keunggulan kompetitif.
Sedangkang Riset pemasaran adalah adalah suatu riset yang ditujukan untuk
mengumpulkan data yang akan digunakan oleh pimpinan untuk menemukan marketing
policies dan rencana usaha, termasuk di dalamnya penggunaan metode-metode ilmiah untuk
memecahkan problem-problem marketing. Selain digunakan untuk meneliti kondisi penjualan
barang/jasa, riset pemasaran juga memiliki tujuan-tujuan lain yang bermanfaat bagi proses
pemasaran usahamu dan berikut tujuannya.
Sebelum memulai langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran atau riset pasar,
berikut adalah metode-metode yang bisa digunakan.
• Kuesioner. Metode ini menggunakan formulir yang berisi daftar pertanyaan yang
dibutuhkan. Formulir akan disebar kepada sampel riset tergantung dengan subyek riset
5
Nyoman Sudiarta. “Strategi Pemasaran: Mengintegrasikan Konsep Pemasaran Pariwisata, Gaya Hidup
Konsumen dan Manajemen Destinasi Pariwisata Menuju Kualitas Pengalaman Berkelanjutan” dalamJurnal
Ilmiah Manajemen dan Akutansi STIE Triatma Mulya, Vol. 16/No. 2/Desember 2011, hlm. 60
yang digunakan. Misalnya, Anda ingin melakukan riset bisnis minuman kekinian, Anda
dapat memilih responden dari komunitas usia 15 – 25 tahun yang tinggal di Jakarta.
• Riset Grup. Riset grup dilakukan dengan diskusi kelompok yang memiliki motivasi
sama terhadap suatu hal. Anda dapat menanyakan kebutuhan mereka, melakukan tes
produk kepada mereka, dan juga memberikan pertanyaan terkait opini yang berkaitan
dengan bisnis Anda.
• Survei. Jika kuesioner dilakukan dengan responden tertentu, survei lebih bersifat acak.
sejatinya metode ini digunakan. Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran
umum yang berkaitan dengan bisnis Anda
• Observasi. Metode ini lebih bersifat deskriptif. Dimana Anda mengamati langsung
situasi pasar baik mengamati tren melalui media sosial dan outlet berita. Anda dapat
langsung mendatangi pasar dan juga mengamati suatu peristiwa dengan menganalisis
sebab-akibat.6
D. Penutup
6
Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung. Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2003), hlm.
158
7
Mudie, Peter dan Angela Pirrie. Service Marketing Management. (London: Elseivier, 2006), hlm. 3-5.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Redaksi KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Basu, Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. New Jersey: Prentice
Hall.
Hafidhudin, Didin dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Syariah dalam Praktik, Jakarta:
Gema Insani.
Mudie, Peter dan Angela Pirrie. 2006. Service Marketing Management. London: Elseivier.