Total
Quality
Management
(TQM)
atau
disebut
Manajemen
Mutu Terpadu (MMT) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan mutu
tersebut. Suatu produk dibuat semaksimal atau seoptimal mungkin agar
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan customer. Titik temunya antara
harapan dan kebutuhan customer dengan hasil produk itulah yang disebut
bermutu. Jadi ukuran bermutu tidaknya suatu produk adalah pada terpenuhi
tidaknya harapan dan kebutuhan customer. Semakin tinggi tuntutan
customer maka semakin tinggi kualitas mutu tersebut.
Namun demikian, di sisi lain sesungguhnya masih banyak para pelaku
pendidikan yang masih mengahadapi kesulitan dalam memahami kekuatan
dan manfaat MMT dalam memenuhi mutu dan kinerja pembelajaran yang
direncanakan. Penyebabnya adalah MMT sebagai suatu bidang ilmu belum
ada suatu definisi standar atau tunggal dan menyeluruh. MMT hanya
merujuk pada sebuah pendekatan, sebuah sistem, sebuah alat, sebuah teknik
dan atau filosofi yang ditujukan untuk mencapai target kualitas tertentu.
Berdasarkan deskripsi di atas, makalah ini bermaksud
membahas
Konsep
Manajemen
Mutu
Terpadu
(selanjutnya
disingkat
MMT) merupakan bangunan konsep yang terdiri atas tiga unsur, yaitu
manajemen, mutu, dan terpadu. Oleh karena itu, untuk mengantarkan
pemahaman terhadap MMT, lebih dahulu akan dipaparkan pengertian
ketiga unsur tersebut secara berurutan, dan diakhiri dengan pengertian
MMT.
a. Manajemen
Manajemen memiliki arti yang sangat luas sehingga dalam
orang.
manajemen
Secara
adalah
operasional
proses
dapat
didefinisikan
pengkoordinasian,
bahwa
mengintegrasikan,
pendapat
yang
berbeda-beda
tentang
pengertian
Perancanaan
berarti
bahwa
manajer
memikirkan
pencapaian
tujuan
tersebut,
manajer
tidak
selalu
proses
pencapaian
tujuan
dilakukan
fungsi-fungsi
dapat
dipergunakan
sebagaimana
fungsinya
untuk
mengintegrasikan,
menyederhanakan,
dan
fungsi-fungsi
manajemen
untuk
mewujudkan
yaitu
sesuai
distandarkan.
3) W. Edwards Deming mendefinisikan mutu, bahwa mutu adalah
kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
7
pendapat
Garvin
dan
Davis
dipahami
setiap
orang berusaha
keras
adalah
suatu
prosedur
secara
terus
menerus
persaingan
yang
sebuah organisasi
tugas
pelayanan
umum
(public
service)
dan
sumber
daya
yang
dimiliki,
yang
harus
Hadari Nawawi, Manajemen Strategik (Yogyakarta: Gadjah Mada Pers, 2005), hal.46
value
to
managemen philosophy.
3) Quality concept (e.g.
computer assisted
statistical
process
control
or
culture,
established
and
reinforced
by top
barang
maupun
sektor
jasa
yang
bertujuan
untuk
pendekatan
praktis,
namun
organisasi
yang
juga
strategis
memfokuskan
diri
dalam
menjalankan
roda
pada
terpenuhinya
terus menerus serta melibatkan seluruh sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian tentang pengertian MMT, dapat diketahui
adanya lima unsur utama dalam penerapan MMT, yaitu: (1)
berfokus pada pelanggan,
MMT
harus
mengetahui
ciri-ciri
pelanggan-
dilaksanakan
secara
cermat,
dan
hasilnya
dievaluasi
10
perlu
ditinjau
apakah
telah mendatangkan
hasil
yang
diharapkan. Bila tidak, maka prosedur itu perlu diubah dan diganti
dengan yang lebih baik dan sesuai. Jadi disini, harus ada keterbukaan
dan kesediaan berubah dan menggantikan hal yang lama dengan hal
yang baru jika memang diperlukan. Ini berlaku bagi multilevel, baik
dari tingkat pimpinan sampai dengan staf terbawah.
Pemikiran jangka panjang menunjuk pada visi dan misi
lembaga. Visi dan misi lembaga harus dirumuskan dan dicapai
bersama oleh segenap unsur dalam lembaga, kemana arah lembaga
akan tertuju untuk jangka panjang. Suatu kegiatan staf atau siapapun
dalam
lembaga
tersebut
harus
dapat
ditelusuri
mampu
adanya
pimpinan
yang
memiliki
visi
jangka
panjang,
masing-masing
SDM
dalam
staf.
Bagaikan
suatu
bangunan,
lainnya
adalah
komitmen
pada
mutu.
Semua
11
masing, dan karenanya harus ada tekad dan rasa keterikatan yang kuat
untuk menjadi dan meningkatkan mutu kerja masing-masing yang
menyokong mutu lembaga. Dengan adanya komitmen pada mutu,
akan mampu menggerakkan usaha-usaha yang terus menerus
untuk meningkatkan mutu, sehingga tidak akan menyerah pada
kendala dan kesulitan yang menghadang di perjalanan menerapkan
MMT dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan.
2. Rasionalitas Manajemen Mutu Terpadu
dengan
12
(empowerment), 8) pimpinannya
terpadu,
pelaksanaan
terdesentralisasi.10
Sejumlah karakteristik
tersebut
di
dan
pengendaliannya
atas,
mengindikasikan
melakukan
ke
yang
Manajemen
II
dikenal
dengan
sebutan
Total
Quality
Mutu
Terpadu
(MMT)
telah
mampu
membangkitkan Jepang dari negara yang hancur lebur akibat kalah perang
menjadi negara yang mampu bersaing dengan negara-negara Eropa
dan Amerika yang sudah lebih maju duluan.
3. Landasan Manajemen Mutu Terpadu
a. Landasan teoritis
Istilah utama yang terkait dengan kajian MMT ialah
continuous improvement (perbaikan terus-menerus) dan quality
improvement (perbaikan mutu). Sebagai suatu strategi manajemen,
10
13
metodologi
industri,
dalam
yang
membantu
mengelola
berbagai
perubahan
dan
institusi,
terutama
menyusun
agenda
yang
mengarahkan
pimpinan
organisasi
dan
yang
terfokus pada
pencapaian
kepuasan
para
terkait
dengan
landasan
14
MMT
adalah
suatu
menekankan
fundamental
perbaikan
untuk
berkelanjutan
meningkatkan
mutu,
sebagai
tujuan
produktifitas,
dan
dapat
terhindar
dari
berbagai
kesalahan
dalam
Mutu
dan sistem
untuk
(continuous
improvement)
Terpadu
pengembangan
terhadap
(MMT)
secara
jasa
atau
adalah
filosofi
terus
menerus
produk
untuk
4. Perbedaan
Konvensional
Terdapat
perbedaan
mendasar
12
antara
MMT
dengan
15
manajemen
konvensional. Dalam
manajemen
konvensional
yang
kepada generasi
oleh
karna
itu
manajemen
konvensional
sering
pada
sistem merupakan
suatu
upaya
proses.
untuk
Proses
mencegah
dinyatakan
dalan
kebijakan
untuk
dapat
mencapai
sasaran-sasaran
tersebut,
dan
dilakukan
disinilah
16
Untuk
dapat
memaknai
untuk
dapat
data
dan
fakta
yang
ada
dan
tinjauan manajemen.
Dari
tinjauan
manajemen
itulah
melakukan
kegiatan
perencanaan
lagi,
melaksanakan,
manajemen.
Demikian seterusnya
siklus
tersebut
akan
itulah,
kemudian
dikembangkan
dapat
berkaitan
dengan
proses menghasilkan
suatu
17
hanya pihak luar yang merupakan pembeli jasa atau produk dari
organisasi
tetapi
juga
kegiatan
pengembangan
secara
berkelanjutan.
organisasi.
MMT
proses
pengiriman,
banyaknya
komplain,
dan
dilakukan
melalui
kegiatan-kegiatan
membandingkan
mengidentifikasi
masalah,menelusuri
akar
masalah,
dan
dalam
kaitan
untuk
menemukan
MMT
dan
mendasarkan
18
Seluruh
(Plan)
terlebih
aktivitas
pekerjaan
harus
dilakukan
perencanaan
manajemen
kesalahan,
tradisional lebih
sedangkan
MMT
lebih
menekankan
menekankan
pada
memeriksa
pada mencegah
19
roda
organisasi
yang
memfokuskan
diri
pada
yang
bermutu.
Untuk itu,
diperlukan
adanya
transformasi
20
Total
Quality
Management
21
Terpadu
(Jakarta:
dalam
Departeman
MAKALAH
MANAJEMEN MUTU TERPADU
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
oleh :
LUTFI WIDAD
NIM : 1423402075
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur
Mata Kuliah Manajemen Mutu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu Dr. Hisbul Muflihin, M.Pd
22
23