Dosen Pengampu
Dr. Ir. Muhamad Ahsan, M.M.
Disusun Oleh :
1. Afifah Reza A. K. (G03217001)
2. Diana Firnanda (G03217014)
3. Ainun Ma’rifa (G73217041)
4. Giani Lia R. (G73217050)
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian. Kewirausahaan atau wirausaha sering diidentikkan hanya
sebagai seorang pengusaha, namun secara lebih luas kewirausahaan atau
wirausaha lebih dikaitkan dengan seorang individu ataupun kelompok yang
dapat bekerja secara profesional serta didasari jiwa wirausaha, berfikir kreatif,
dan dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ideal dalam kehidupan sosial,
budaya, politik, dan aspek lainnya. Kewirausahaan lebih mengarah pada suatu
proses dalam menciptakan hal yang baru serta kreatif yang disertai dengan
risiko-risiko tertentu.1
Dalam dunia bisnis saat ini sudah banyak ditemui para pengusaha
membuka bisnisnya di berbagai bidang. Semakin banyaknya usaha yang
berkembang di dunia bisnis menjadi semakin tinggi pula tingkat persaingan di
antara bisnis-bisnis tersebut. Salah satu bisnis tersebut akan menjadi pangsa
pasar ketika mempunyai keunggulan kompetitif, di mana bisnis yang
mempunyai keunggulan kompetitif adalah bisnis yang mempunyai perbedaan
lebih unggul, dan tidak dimiliki oleh bisnis yang lain.
Dengan demikian, dalam mengembangkan bisnis perlu diperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bisnis yang akan dilakukan. Terlebih
ketika memulai membuka usaha baru. Salah satu yang menjadi faktor suatu
bisnis atau usaha dapat berkembang adalah faktor lingkungan. Dalam
membuka usaha baru, lingkungan dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
dapat berkembang atau tidak. Lingkungan dapat menjadi pendorong atau
penghambat jalannya usaha. Perusahaan atau suatu usaha tidak akan tumbuh
dengan baik jika lingkungan di sekitarnya tidak kondusif, dan sebaliknya jika
1
Mohammad Maskan, Ita, dan Alifiulahtin. “Kewirausahaan”. (Malang : POLINEMA PRESS, 2018).
Hlm 8.
1
2
lingkungan yang ada di sekitar dalam keadaan baik dan kondusif, hal itu
menjadi peluang suatu usaha dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian,
dalam makalah ini akan dijelaskan lebih detail mengenail “Lingkungan untuk
Kewirausahaan”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana skema lingkungan usaha baru ?
2. Bagaimana proses-proses lingkungan bisnis ?
3. Apa saja analisis-analisis yang memengaruhi kewirausahaan ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yaitu,
1. Untuk mengetahui skema lingkungan usaha baru.
2. Untuk mengetahui proses-proses lingkungan bisnis.
3. Untuk mengetahui analisis-analisis yang memengaruhi kewirausahaan.
D. Manfaat
Dalam makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pembaca, serta menambah literatur bagi yang melakukan penelitian. Dan
secara praktis diharapkan dapat dijadikan pengetahuan bagi pengusaha dan
mempraktikkannya dalam melakukan usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Jackie Ambadar, Miranty, dan Yanty.“Usaha Menjadi Besar”. (Jakarta : Yayasan Bina Karsa
Mandiri). hlm 2
3
M. Suyanti. “Marketing Strategy Top Brand Indonesia”. (Yogyakarta : Andi, 2007). hlm 54.
3
4
4
Marc J. Dollinger, “Entrepreneurship: Strategies and Resource, Fourth Edition”, (USA: Marsh
Publication, 2008), hlm 71-73.
5
2. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan (monitoring) merupakan proses pelacakan,
pengembangan, dan urutan peristiwa penting yang memengaruhi
kelangsungan hidup dan profitabilitas bisnis di masa depan. Data
dari proses scanning kemudian digunakan dalam proses
pemantauan. Proses pemantauan (monitoring) merupakan proses
analisis yang dirasa lebih fokus dibandingkan dengan proses
scanning. Hasil dari proses monitoring adalah model rinci tentang
bagaimana pengaruh lingkungan makro dalam memengaruhi
perusahaan.
3. Peramalan (Forecasting)
Peramalan memungkinkan pengusaha untuk mengembangkan
proyeksi yang masuk akal untuk masa depan. Hal ini dapat berupa
elemen-elemen seperti tingkat harga, arah tingkat bunga, atau
mengenai sebab dan akibat di masa depan. Teknik spesifik yang
dipilih untuk tugas harus sesuai dengan jenis data yang digunakan
sebagai input. Ketika peramalan digunakan untuk mencari peluang
usaha baru dan untuk mengungkap potensial lingkungkan makro,
dapat dilakuka lima proses, diantaranya adalah :
a) Memilih variabel lingkungan makro yang sangat penting
untuk usaha baru. Misalnya, jika suatu pengusaha dalam
bisnisnya memperkejarkan tenaga kerja yang berupah
rendah, biaya upah minimum dan pajak gaji menjadi
variabel yang penting.
b) Memilih sumber data untuk perkiraan. Sumber data dapat
diperoleh di mana aja, termasuk melalui internet.
6
4. Menilai (Assessing)
Menilai lingkungan adalah salah satu proses analisis
lingkungan yang paling sulit dan penting untuk dilakukan.
Pengusaha harus menjawab pertanyaan yang paling sulit, artinya
adalah interpretasi adalah seni, dan begitu pula dengan penilaian.
Dalam menilai sebagian besar peluang wirausaha, pasti terdapat
hasil yang berbeda-beda.
5
Ibid, hlm 72-75.
8
c) Perjanjian Perdagangan8
Sejak Perang Dunia II, dan terutama sejak akhir Perang Dingin,
trennya mengarah pada peningkatan perjanjian perdagangan. Perjanjian
negara-ke-negara dan regional ini telah menetapkan aturan
ekonomibisnis ketika mereka berinteraksi yang dipatuhi dengan bisnis
lain di dalam kelompok negara yang sedang berkuasa.
d) Resiko Politik8
e) Masalah Nasional8
9
f) Perpajakan
umumnya adalah perusahaan yang lebih tua dengan aset fisik daripada
yang dapat dijadikan jaminan untuk pinjaman, usaha baru (terutama
bisnis jasa) dirugikan oleh aturan pajak saat ini. Perpajakan juga
memiliki efek global. Negara yang berbeda memperlakukan dividen,
bunga, dan capital gain dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh,
perusahaan Jepang membayar dividen yang sangat rendah relatif
terhadap rekan-rekan Jerman dan AS mereka karena dividen lebih
tinggi pajaknya di Jepang. Dengan demikian, investor Jepang lebih suka
capital gain, yang tidak dikenakan pajak sama sekali, sehingga
memungkinkan perusahaan Jepang untuk menyimpan lebih banyak
uang tunai untuk diinvestasikan kembali.
g) Peraturan
h) Antitrust Legislation11
i) Perlindungan Paten
2. Paten desain, yang mencakup desain hias baru dan asli untuk
produk manufaktur.
j) Pengeluaran pemerintah.
l) Perijinan.
harus tetap waspada terhadap peraturan perizinan saat ini dan potensi
perubahan untuk meningkatkan penegakan hukum yang dapat
memengaruhi usaha baru.
n) Insentif
badan negara bagian dan lokal juga dapat menimbulkan hambatan dan
disinsentif yang serius. Sebagai contoh, di Filipina, pemerintah daerah
dapat mewajibkan pengusaha untuk melakukan usaha baru. Pablo
Planas menemukan alat penghemat bahan bakar untuk mobil Dan
sepeda motor. Sayangnya, dia menemukan perangkat di Filipina 30
tahun sebelum dia bisa memproduksinya. Dia bermasalah dengan
kurangnya infrastruktur dan birokrasi untuk waktu yang lama, tetapi
akhirnya, dia membuat perangkat dan mendirikan Khaos Super Gas
Saver. "Saya adalah salah satu yang beruntung," katanya. Di tingkat
kota, perpajakan sekali lagi mengikis kemampuan perusahaan untuk
membiayai dirinya sendiri dan memberi penghargaan kepada
investornya. Pajak lokal termasuk pendapatan dan properti, saluran
pembuangan, air, dan pembuangan limbah. Jika pajak lokal dapat
dialokasikan untuk layanan tertentu yang disediakan pemerintah daerah
untuk penggunaan bisnis, itu bukan pajak melainkan biaya layanan.
4. Stakeholder Analysis 15
5. Analisis MakroEkonomi
a) Perubahan Struktural
b) Perubahan Siklis
6. Analisis Teknologi
Teknologi berasal dari bahasa Perancis yaitu “La Teknique” yang
dapat diartikan dengan “Semua Proses yang dilaksanakan dalam upaya
untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.7Teknologidapat didefinisikan
sebagai "Cabang ilmu yang berhubungan dengan seni industri, ilmu
terapan, dan teknik," dan "Suatu proses, penemuan, atau metode". Dari
6
Ibid, hlm 78-85
7
Siti Hardiyanti-Edna Tri Wahyuli, “Wawasan IPTEKS Teknologi”, (Makassar, 2014), hlm. 5
19
8
Op.Cit.,Marc J. Dollinger, hlm. 96
20
7. Analisis Sosiodemografi
Fase Sosiodemografi dari analisis lingkungan bisnis memiliki dua
aspek yang berkaitan erat, yaitu demografi dan tren sosial (Tren Gaya
Hidup). Interaksi yang terjadi ketika unsur-unsur ini bergabung dikenal
sebagai budaya populer. Dalam budaya populer masyarakat ditemukan
bahwa peluang bisnis yang sangat besar terdapat pada barang-barang
konsumen yang tahan lama, ritel dan layanan, rekreasi dan hiburan, serta
perumahan dan konstruksi.
1. Demografi
adalah studi tentang kecenderungan dalam populasi manusia,
ukuran populasi dan berbagai sub kelompoknya, struktur umur
9
Ibid, hlm. 97
21
10
Ibid, hlm. 99-102
22
8. Analisis Ekologis
Ekologi berkaitan dengan isu-isu seperti polusi dan limbah
pembuangan daur ulang dari bahan yang dapat digunakan, perlindungan
satwa liar dan hutan belantara, keselamatan kerja dan bahaya, serta
kualitas hidup secara keseluruhan. Analisis ekologis melintasi semua
bidang lain yang telah dibahas, yaitu politik dan pemerintah, ekonomi
makro, teknologi, dan gaya hidup. Masalah ekologis menjadi perhatian
utama yaitu wirausahawan harus bertanggung jawab seperti halnya
pebisnis atau warga negara lainnya.
Kemajuan ekonomi di masa depan harus dipandu oleh konservasi
ekologis. Ekosistem dan perlindungannya masuk ke semua keputusan
utama kewirausahaan dan pengembangan bisnis. Misalnya, pengembangan
produk dan masalah desain mempertimbangkan tingkat penggunaan dan
transformasi sumber daya alam dan pembuangan produk limbah.
Pengusaha harus membuat keputusan tentang hal-hal ini dalam tahap
perencanaan untuk bisnis, bukan pada tahap krisis. Selain itu, perhitungan
keuangan harus sepenuhnya menilai sumber daya alam untuk nilainya saat
ini dan nilainya bagi generasi mendatang. Kurang menilai sumber daya
alam menyebabkan pemborosan dan permintaan berlebih.11
9. Analisis Kompetitif
11
Ibid, hlm. 102-103
23
2. Biaya Pembeli. Jika produk mewakili bagian yang signifikan dari total
biaya pembeli atau total pendapatan, pembeli menjadi sangat sensitive
terhadap harga. Ketika pembelian besar, konsesi kecil dalam harga
menghasilkan manfaat besar bagi pembeli. Konsumen sedikit menawar,
tetapi mereka masih membayar cukup untuk menyelamatkan margin
penjual.
3. Produk Serupa. Jika pembeli acuh tak acuh di antara penjual karena
produk yang tersedia untuk pembelian pada dasarnya sama, pembeli
memiliki kekuatan Implikasinya di sini adalah bahwa perusahaan
penjual mungkin percaya memiliki produk yang harus memerintahkan
harga premium karena kualitas tinggi dan fitur-fiturnya khusus.
12
Ibid, hlm 91-98.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
Ambadar, Jackie dan Miranty dan Yanty. “Usaha Menjadi Besar”. Jakarta :
Yayasan Bina Karsa Mandiri.
Hardiyanti, Siti dan Edna Tri Wahyuli. (2014). “Wawasan IPTEKS Teknologi”.
Makassar.
28