Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

THE ENVIRONMENT FOR ENTREPRENEURSHIP

Dosen Pengampu
Dr. Ir. Muhamad Ahsan, M.M.

Disusun Oleh :
1. Afifah Reza A. K. (G03217001)
2. Diana Firnanda (G03217014)
3. Ainun Ma’rifa (G73217041)
4. Giani Lia R. (G73217050)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan yang berjudul “The Environment for Entrepreneurship”.
Kami ucapkan Terima Kasih kepada Bpk.Dr. Ir. Muhamad Ahsan,
M.M.selaku Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan, seluruh teman sekelas kami, dan
seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Pada penyusunan makalah ini, terdapat banyak hambatan yang kami hadapi
maka dari itu kami mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Kami
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 8 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i


Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
1. Skema Usaha Baru ...................................................................... 3
2. Proses Analisa Lingkungan Bisnis .............................................. 4
3. Analisis Dalam Kewirausahaan ................................................... 7
4. Analisis Stakeholder .................................................................... 15
5. Analisis Makroekonomi .............................................................. 16
6. Analisis Teknologi....................................................................... 18
7. Analisis Sosiodemografi .............................................................. 20
8. Analisis Ekologis ......................................................................... 22
9. Analisis Kompetitif ..................................................................... 22
10. Analisis Industri........................................................................... 23
11. Analisis Kompetitor..................................................................... 26
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 27
A. Kesimpulan .................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian. Kewirausahaan atau wirausaha sering diidentikkan hanya
sebagai seorang pengusaha, namun secara lebih luas kewirausahaan atau
wirausaha lebih dikaitkan dengan seorang individu ataupun kelompok yang
dapat bekerja secara profesional serta didasari jiwa wirausaha, berfikir kreatif,
dan dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ideal dalam kehidupan sosial,
budaya, politik, dan aspek lainnya. Kewirausahaan lebih mengarah pada suatu
proses dalam menciptakan hal yang baru serta kreatif yang disertai dengan
risiko-risiko tertentu.1
Dalam dunia bisnis saat ini sudah banyak ditemui para pengusaha
membuka bisnisnya di berbagai bidang. Semakin banyaknya usaha yang
berkembang di dunia bisnis menjadi semakin tinggi pula tingkat persaingan di
antara bisnis-bisnis tersebut. Salah satu bisnis tersebut akan menjadi pangsa
pasar ketika mempunyai keunggulan kompetitif, di mana bisnis yang
mempunyai keunggulan kompetitif adalah bisnis yang mempunyai perbedaan
lebih unggul, dan tidak dimiliki oleh bisnis yang lain.
Dengan demikian, dalam mengembangkan bisnis perlu diperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bisnis yang akan dilakukan. Terlebih
ketika memulai membuka usaha baru. Salah satu yang menjadi faktor suatu
bisnis atau usaha dapat berkembang adalah faktor lingkungan. Dalam
membuka usaha baru, lingkungan dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
dapat berkembang atau tidak. Lingkungan dapat menjadi pendorong atau
penghambat jalannya usaha. Perusahaan atau suatu usaha tidak akan tumbuh
dengan baik jika lingkungan di sekitarnya tidak kondusif, dan sebaliknya jika

1
Mohammad Maskan, Ita, dan Alifiulahtin. “Kewirausahaan”. (Malang : POLINEMA PRESS, 2018).
Hlm 8.

1
2

lingkungan yang ada di sekitar dalam keadaan baik dan kondusif, hal itu
menjadi peluang suatu usaha dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian,
dalam makalah ini akan dijelaskan lebih detail mengenail “Lingkungan untuk
Kewirausahaan”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana skema lingkungan usaha baru ?
2. Bagaimana proses-proses lingkungan bisnis ?
3. Apa saja analisis-analisis yang memengaruhi kewirausahaan ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yaitu,
1. Untuk mengetahui skema lingkungan usaha baru.
2. Untuk mengetahui proses-proses lingkungan bisnis.
3. Untuk mengetahui analisis-analisis yang memengaruhi kewirausahaan.

D. Manfaat
Dalam makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pembaca, serta menambah literatur bagi yang melakukan penelitian. Dan
secara praktis diharapkan dapat dijadikan pengetahuan bagi pengusaha dan
mempraktikkannya dalam melakukan usaha.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Skema Lingkungan Usaha Baru


Setiap usaha baru maupun yang sudah berjalan memiliki siklus.
Seringkali pengusaha yang sudah berjalan memiliki siklus seringkali
pengusaha yang sudah sukses menganggap kesuksesan adalah sesuatu yang
stabil. Kondisi dan lingkungan bisnis sangat dinamis, sehingga usaha tersebut
harus selalu dievaluasi dan diperbaiki. Agar perusahaan bisa bertahan dan
berkembang di dunia bisnis hal yang perlu diperhatikan adalah lingkungan
sekitar.2
Lingkungan yang memengaruhi usaha terdiri dari lingkungan Internal
dan lingkungan eksternal, di mana lingkungan internal akan menghasilkan
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang meliputi kuantitas maupun kualitas
perusahaan, sumber daya manusia, manajemen, organisas, dan sebagainya.
Dan lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman
perusahaan. Lingkungan ekesternal terdiri dari faktor-faktor yang bersumber
dari luar dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan
tertentu, seperti faktor ekonomi, sosial budaya, teknologi, demografi, politik-
hukum, dan ekologi.3
Berikut skema lingkungan usaha baru :

2
Jackie Ambadar, Miranty, dan Yanty.“Usaha Menjadi Besar”. (Jakarta : Yayasan Bina Karsa
Mandiri). hlm 2
3
M. Suyanti. “Marketing Strategy Top Brand Indonesia”. (Yogyakarta : Andi, 2007). hlm 54.

3
4

Dari skema tersebut dapat dijelaskan bahwa lingkaran paling dalam


mewakili perusahaan dan sumber daya yang ada di dalamnya. Lingkaran
tersebut merupakan inti dari dunia wirausaha. Lingkungan berikutnya
memegang semua elemen yang merupakan bagian dari industri perusahaan,
tetapi bukan bagian dari perusahaan itu sendiri. Dan lingkaran terbesar
mewakili segala sesuatu yang bukan bagian dari industri perusahaan, tetapi
masih penting dan dapat memengaruhi untuk usaha baru. Dalam lingkaran
tersebut merupakan lingkungan makro di mana perusahaan beroperasi. Dalam
lingkaran ini memiliki ketidakpastian yang tinggi, maksud ketidakpastian
adalah penghalang kewirausahaan.
Terdapat enam segmen yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan
makro, yaitu politik dan pemerintah, stakeholder, makro ekonomi, teknologi,
sosiodemografi, dan ekologi.4

2. Proses-proses Analisis Lingkungan Bisnis


Dalam melakukan kegiatan bisnis maupun kewirausahaan, mengetahui
keadaan lingkungan yang ada disekitar merupakan hal yang penting. Salah
satu yang perlu dilakukan adalah menganalisis lingkungan bisnis atau
kewirausahaan secara sistematis. Berikut proses-proses secara berututan yang
dilakukan untuk menganalisis lingkungan untuk kewirausahaan :
1. Pemindaian (Scanning)
Hal pertama yang dilakukan dalam menganalisis lingkungan
untuk kewirausahaan adalah melihat sekeliling, atau melihat situasi
dan kondisi yang ada di sekitar. Pemindaian atau memindai
lingkungan merupakan suatu proses di mana pengusaha pertama
kali mengidentifikasi lingkungan dan karakteristik lingkungannya.
Tujuan pemindaian adalah untuk mendeteksi perubahan yang
terjadi. Jika pemindaian sudah lebih awal dapat menangkap
perubahan yang sedang terjadi, hal tersebut memberikan perusahaan

4
Marc J. Dollinger, “Entrepreneurship: Strategies and Resource, Fourth Edition”, (USA: Marsh
Publication, 2008), hlm 71-73.
5

baru cukup waktu untuk beradaptasi. Pemindaian memberikan


kepekaan bagi para pengusaha terhadap kondisi lingkungan.

2. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan (monitoring) merupakan proses pelacakan,
pengembangan, dan urutan peristiwa penting yang memengaruhi
kelangsungan hidup dan profitabilitas bisnis di masa depan. Data
dari proses scanning kemudian digunakan dalam proses
pemantauan. Proses pemantauan (monitoring) merupakan proses
analisis yang dirasa lebih fokus dibandingkan dengan proses
scanning. Hasil dari proses monitoring adalah model rinci tentang
bagaimana pengaruh lingkungan makro dalam memengaruhi
perusahaan.

3. Peramalan (Forecasting)
Peramalan memungkinkan pengusaha untuk mengembangkan
proyeksi yang masuk akal untuk masa depan. Hal ini dapat berupa
elemen-elemen seperti tingkat harga, arah tingkat bunga, atau
mengenai sebab dan akibat di masa depan. Teknik spesifik yang
dipilih untuk tugas harus sesuai dengan jenis data yang digunakan
sebagai input. Ketika peramalan digunakan untuk mencari peluang
usaha baru dan untuk mengungkap potensial lingkungkan makro,
dapat dilakuka lima proses, diantaranya adalah :
a) Memilih variabel lingkungan makro yang sangat penting
untuk usaha baru. Misalnya, jika suatu pengusaha dalam
bisnisnya memperkejarkan tenaga kerja yang berupah
rendah, biaya upah minimum dan pajak gaji menjadi
variabel yang penting.
b) Memilih sumber data untuk perkiraan. Sumber data dapat
diperoleh di mana aja, termasuk melalui internet.
6

c) Mengevaluasi berbagai teknik peramalan. Peramalan


dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda,
sehingga hasil dari perkiraan terkadang berbeda.
d) Mengintegrasikan hasil perkiraan ke dalam rencana untuk
menciptakan usaha baru. Hasil ini akan mencakup tingkat
sumber daya, ketersediaan sumber daya, dan perkiraan
penjualan. Misalnya, jika penjualan diperkirakan
mengalami kenaikan perusahaan juga harus merencanakan
kenaikan biaya.
e) Melacak aspek-aspek penting dari ramalan, artinya
membandingkan antara hasil nyata atau aktual dengan hasil
yang diperkirakan.

4. Menilai (Assessing)
Menilai lingkungan adalah salah satu proses analisis
lingkungan yang paling sulit dan penting untuk dilakukan.
Pengusaha harus menjawab pertanyaan yang paling sulit, artinya
adalah interpretasi adalah seni, dan begitu pula dengan penilaian.
Dalam menilai sebagian besar peluang wirausaha, pasti terdapat
hasil yang berbeda-beda.

Bisnis baru dan pengembangan kewirausahaan adalah proses yang


mengarah pada penciptaan usaha baru. Prosesnya dimulai dengan pengenalan
peluang. Sumber peluang dapat diperoleh dari internal maupun eksternal.
Secara eksternal pengakuan peluang terjadi setelah pengusaha memutuskan
untuk memulai bisnis. Pengusaha mengscan atau memindai lingkungan untuk
mencari peluang, dan menghasilkan serangkaian kemungkinan. Kemungkinan
yang harus dipilih oleh pengusaha adalah kemungkinan yang paling tepat.
Untuk mendapatkan yang tepat tersebut pengusaha harus menyaring,
kemudian membandingkannya dengan keterampilan, sumber daya,
pengalaman, dan keinginan. Selain itu terdapat pengecualian, yaitu ketika
7

pengusaha membutuhkan keahlian khusus. Begitu wirausahawan


berkomitmen pada ide yang cocok, pengusaha akan menyaring ide tersebut
menjadi konsep atau model bisnis.
Sedangkan secara internal, pengakuan peluang usaha didahului dengan
keputusan. Individu melihat kebutuhan dan masalah yang terkait dengan
pengalamannya sendiri di tempat kerja. Seringkali, pengusaha mulai
memikirkan masalah dan solusinya sebagai peluang bisnis. Keinginan untuk
memulai usaha muncul setelah pengusaha mengakui masalah yang harus
dipecahkan, dan biasanya hanya ada satu peluang yang akan
dipertimbangkan. Keuntungan umum dari proses ini adalah bahwa
wirausahawan akan melakukan pekerjaan baik untuk mencocokkan
kesempatan ini dengan minat dan kompentensi.5

3. Analisis dalam Kewirausahaan

1. Analisis Politik dan Pemerintahan

Politik adalah seni dari segala kemungkinan. Kita bisa mengatakan


hal yang sama tentang kewirausahaan. Menganalisis panggung politik
akan memberi wirausahawan perasaan tentang apa yang mungkin, apa
yang mungkin, dan apa yang tidak mungkin. Segmen politik dan
pemerintahan dari lingkungan bisnis adalah arena di mana berbagai
kelompok kepentingan bersaing untuk mendapatkan perhatian dan sumber
daya untuk memajukan kepentingan mereka sendiri, membangun nilai-
nilai mereka sendiri, dan mencapai tujuan mereka sendiri. Di sinilah
individu dan kelompok tertentu menggunakan kekuatan politik. Untuk
sebagian besar, pengusaha individu dipaksa untuk menerimapolitik saat ini
lingkungan dari usaha baru. Namun, secara kolektif dan seiring
waktu,kelompok pengusaha yang terorganisir dapat memengaruhi sektor
politik. Satu kelompok seperti itu,Federasi Nasional Bisnis Independen

5
Ibid, hlm 72-75.
8

(NFIB), melobi keras untuk masalah yang mempengaruhi pengusaha dan


usaha kecil.

a) Persoalan Global dan Internasional 8

Kita semua saling terhubung dalam ekonomi global, dan peristiwa


yang terjadi ribuan mil jauhnya dapat memengaruhi bisnis kita.Masalah
global utama adalah hambatan perdagangan, tarif, risiko politik, dan
hubungan bilateral dan multilateral. Semua masalah ini saling terkait8

b) Hambatan Perdagangan dan Tarif.

Perdagangan dan tarif adalah hasil dari kelompok kepentingan


ekonomi di suatu negara yang berusaha untuk mencegah persaingan
transnasional. Tren saat ini adalah untuk mengurangi hambatan
perdagangan di seluruh dunia.

c) Perjanjian Perdagangan8

Sejak Perang Dunia II, dan terutama sejak akhir Perang Dingin,
trennya mengarah pada peningkatan perjanjian perdagangan. Perjanjian
negara-ke-negara dan regional ini telah menetapkan aturan
ekonomibisnis ketika mereka berinteraksi yang dipatuhi dengan bisnis
lain di dalam kelompok negara yang sedang berkuasa.

d) Resiko Politik8

Potensi ketidakstabilan, korupsi, dan kekerasan di suatu negara atau


wilayah dikenal sebagai risiko politik. Risiko politik merupakan
variabel penting, karena di daerah-daerah di mana ia tinggi, sumber
daya sulit dan mahal untuk dibeli, dilindungi, dan dibuang. Lebih jauh,
risiko nasionalisasi pemerintah dan perampasan perusahaan secara
hukum selalu ada. (Bahkan dalam demokrasi yang stabil, orang dapat
memilih untuk mengambil uang orang lain).

e) Masalah Nasional8
9

Analisis politik dan pemerintahan di tingkat nasional mengacu


padaperpajakan, regulasi, undang-undang antimonopoli, pengeluaran
pemerintah, dan perlindungan paten.

f) Perpajakan

Faktor politik utama yang dihadapi pengusaha adalah perpajakan.


Pemerintah membutuhkan sejumlah besar uang untuk mempromosikan
publik yang baik.Namun, perpajakan mengurangi uang tunai yang
tersedia bagi perusahaan untuk diinvestasikan kembali. Dengan
demikian, wirausahawan dapat berinvestasi atau menginvestasikan
kembali bukan jumlah yang rasional secara ekonomi, tetapi jumlah
yang sedikit lebih rendah — penghasilannya setelah pajak. Investor luar
juga harus menghitung pengembalian setelah pajak, yang berarti bahwa
tingkat pengembalian yang disyaratkan harus cukup tinggi untuk
menutupi bagian pemerintah. Beberapa usaha baru tidak dapat
menghasilkan pembiayaan luar karena pengembalian setelah pajak
kepada investor hanya akan terlalu rendah untuk membenarkan
investasi.Perpajakan tidak hanya memengaruhi bisnis perorangan, tetapi
juga hubungan antar bisnis, memberi beberapa perusahaan keunggulan
dibandingkan yang lain. Keringanan pajak khusus untuk industri
tertentu, seperti tunjangan depresiasi dan deplesi, menguntungkan
perusahaan yang menerimanya. Perusahaan padat modal, seperti
produsen, mendapat manfaat secara tidak proporsional dari pelindung
pajak yang diberikan oleh depresiasi. Di sisi lain, bisnis jasa dengan
investasi besar dalam pelatihan dan pengembangan tidak dapat
mendepresiasi karyawan mereka. Perlakuan pajak diferensial yang
diberikan kepada bunga dan dividen di bawah Kode Pajak AS
menguntungkan perusahaan yang dapat memperoleh pinjaman bank dan
bentuk utang lain atas perusahaan yang dibiayai ekuitas yang membayar
dividen dan yang investornya menerima capital gain. Karena bisnis
“bankable” —mereka yang biasanya menerima pinjaman bank — pada
10

umumnya adalah perusahaan yang lebih tua dengan aset fisik daripada
yang dapat dijadikan jaminan untuk pinjaman, usaha baru (terutama
bisnis jasa) dirugikan oleh aturan pajak saat ini. Perpajakan juga
memiliki efek global. Negara yang berbeda memperlakukan dividen,
bunga, dan capital gain dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh,
perusahaan Jepang membayar dividen yang sangat rendah relatif
terhadap rekan-rekan Jerman dan AS mereka karena dividen lebih
tinggi pajaknya di Jepang. Dengan demikian, investor Jepang lebih suka
capital gain, yang tidak dikenakan pajak sama sekali, sehingga
memungkinkan perusahaan Jepang untuk menyimpan lebih banyak
uang tunai untuk diinvestasikan kembali.

g) Peraturan

Pemerintah mengendalikan aliran sumber daya ke perusahaan dan


hak properti pemilik bisnis melalui peraturan federal. Pemerintah
membentuk lembaga-lembaga ini sebagai tanggapan terhadap
kelompok dengan minat khusus atau sekelompok pemangku
kepentingan untuk melindungi kepentingan, nilai, dan tujuannya.
Regulasi pada dasarnya tidak buruk; kita semua milik satu kelompok
dengan minat khusus atau yang lain. Sebagai contoh, kita semua makan
dan minum obat pada suatu waktu. Administrasi Makanan dan Obat-
obatan, dengan fungsi pengaturannya, membantu melindungi
kepentingan kita dalam masalah ini. Namun, dampak regulasi terhadap
bisnis terkadang negatif. Badan pengatur membebankan biaya yang
signifikan pada perusahaan dalam bentuk seperti dokumen, pengujian
dan pemantauan, dan kepatuhan. Biaya-biaya ini mungkin atau
mungkin tidak dapat dipulihkan melalui harga yang lebih tinggi. Jika
industri yang diatur memiliki pengganti yang baik untuk produk-
produknya, dan industri pengganti kurang diatur, perusahaan-
perusahaan dalam industri yang lebih tinggi harus menyerap biaya, dan
profitabilitas menderita. Biaya-biaya ini menghasilkan lebih sedikit
11

investasi ulang dan output yang lebih rendah secara keseluruhan di


industri yang diatur. Jika industri dapat membebankan harga yang lebih
tinggi, masyarakat akhirnya membayar untuk perlindungan dan layanan
yang diberikan oleh peraturan.

h) Antitrust Legislation11

Setiap pemerintah nasional menentukan tingkat kegiatan


antimonopoli yang akan ditegakkan. Amerika Serikat memiliki undang-
undang antimonopoli terberat di dunia. Divisi antitrust dari Departemen
Kehakiman Amerika Serikat adalah kekuatan pendorong dalam
pemecahan AT&T, dan dalam perubahan strategi Microsoft, dari
pengamat pasif Kebijakan hukum federal untuk pelobi aktif. Negara-
negara lain, terutama Jepang, memiliki pandangan berbeda tentang
peraturan antimonopoli. Di negara-negara ini, semangat penegakan
peraturan mungkin merupakan fungsi dari kepentingan ekonomi
nasional (seperti neraca perdagangan atau pertukaran mata uang).
Ketika kepentingan nasional bertabrakan dengan kepentingan
konsumen atau wirausaha, kepentingan nasional memiliki prioritas.
Secara umum, usaha baru tidak dalam bahaya melanggar undang-
undang antimonopoli; mereka lebih cenderung menjadi korban
penegakan antimonopoli yang lemah.

i) Perlindungan Paten

Pemerintah nasional memberikan paten dan menegakkan hukum


paten. Paten adalah properti legal yang memungkinkan pemegangnya
untuk mencegah orang lain menggunakan produk atau layanan untuk
jangka waktu tertentu. Ada tiga jenis paten:

1. Paten utilitas, yang mencakup artikel baru, proses, mesin, dan


teknik.
12

2. Paten desain, yang mencakup desain hias baru dan asli untuk
produk manufaktur.

3. Paten tanaman, yang mencakup berbagai bentuk kehidupan, dan


organisme yang direkayasa secara genetika.

Paten adalah sumber daya dan karenanya dapat dianalisis


menggunakan model berbasis sumber daya kami. Di negara-negara di
mana penegakan paten lemah, perusahaan mungkin perlu
mempertimbangkan biaya untuk membocorkan teknologinya secara
publik terhadap manfaat memiliki perlindungan paten sebelum
mengajukan permohonan. Dalam banyak kasus, perubahan kecil pada
suatu produk atau desain mengikis perlindungan paten yang cukup
untuk membuat paten tidak berharga. Di Amerika Serikat, paten dan
merek dagang dikelola dari US Patent and Trademark Office. Di sini
kita dapat mengetahui cara mengajukan paten atau merek dagang, atau
melakukan pencarian paten dan merek dagang untuk memastikan
bahwa kita tidak melanggar paten atau merek orang lain. Baru-baru ini,
bisnis cenderung mencari perlindungan paten untuk cara mereka
melakukan bisnis, membuat perbedaan kecil dalam proses yang mereka
gunakan. Ini dikenal sebagai paten proses bisnis. Misalnya, JM
Smucker, Orrville, Ohio, pembuat selai, berupaya mematenkan
metodenya untuk membuat Uncrustables. Unrustables adalah sandwich
bundar, tertutup, tanpa kulit. Smucker sudah memiliki paten pada
sandwich, tetapi ingin memperluas paten untuk memasukkan
bagaimana sandwich dibuat.Mereka berpendapat bahwa mereka
menggunakan metode kompresi versus metode “smushed” yang
digunakan dalam membuat kue tar dan ravioli. Seorang hakim
pengadilan banding federal menolak permohonan mereka, dengan
menyatakan bahwa perpanjangan paten gagal dalam ujian dengan
menjadi "jelas." orang-orang kami berinvestasi.
13

j) Pengeluaran pemerintah.

Sebagian besar negara, pemerintah nasional adalah pembeli dan


konsumen barang dan jasa terbesar. Karena itu pemerintah adalah pasar
yang besar, dan menampilkan preferensi untuk produk, layanan, dan
pemasok tertentu. Preferensi ini dipengaruhi oleh tekanan dari berbagai
kelompok kepentingan, pemangku kepentingan, dan organisasi politik
yang terus melobi pemerintah. Kadang-kadang, angin politik
nampaknya mendukung pengeluaran pertahanan dan pendatang baru ke
industri pertahanan dan terkait. Di lain waktu, prioritas pemerintah
mungkin bermanfaat untuk membangun infrastruktur atau
mengembangkan program sosial. Dalam kasus terakhir, penerima
manfaat akan mencakup kontraktor konstruksi, konsultan, dan industri
jasa terkait.

k) Negara, Regional, dan Isu Lokal Negara,

Regional ,atau kebijakan pajak lokal dapat menciptakan peluang


atau kerugian bagi pengusaha. Di tingkat negara bagian, tiga bidang
lain memengaruhi bisnis: perizinan, sekuritas dan undang-undang
pendirian, serta pengembangan dan insentif ekonomi.

l) Perijinan.

Lisensi adalah hak istimewa ekonomi yang diberikan kepada


individu dan perusahaan yang memungkinkan mereka menjalankan
bisnis secara legal. Tidak semua bisnis memerlukan lisensi, tetapi
banyak yang membutuhkan. Pada suatu waktu, lisensi adalah waralaba
yang berharga dan cara membatasi masuk dan meningkatkan kualitas
dalam industri tertentu. Namun, saat ini, otoritas negara bagian dan
lokal sering menganggap lisensi sebagai sumber pendapatan dan tidak
berbuat banyak untuk memantau tingkat kinerja lisensi. Pengusaha
14

harus tetap waspada terhadap peraturan perizinan saat ini dan potensi
perubahan untuk meningkatkan penegakan hukum yang dapat
memengaruhi usaha baru.

m) Hukum Sekuritas dan Penggabungan.

Peraturan keamanan dan undang-undang penggabungan ditulis


dan ditegakkan oleh negara. Karena Konstitusi AS tidak secara spesifik
memberi pemerintah federal wewenang untuk mengatur penggabungan
bisnis, ini adalah salah satu peran pengaturan utama yang diserahkan
kepada negara bagian. Meskipun pemerintah federal memang memiliki
peran pengaturan penting di bawah Securities Act of 1934, yang
membentuk Securities and Exchange Commission, perusahaan baru
diberikan dan dipantau di tingkat negara bagian. Sebagian besar
pembiayaan awal yang diterima perusahaan dilindungi oleh peraturan
sekuritas negara. Pengusaha perlu mempekerjakan pengacara dan
akuntan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua
peraturan negara.

n) Insentif

Otoritas negara bagian dan lokal mengendalikan pemberian


insentif pembangunan ekonomi dan pengurangan pajak untuk bisnis
baru atau lama yang direlokasi dalam wilayah hukum mereka. Insentif
ini dapat menjadi stimulus yang kuat untuk perusahaan baru. Mereka
mungkin termasuk program pelatihan kerja bersubsidi, peningkatan real
estat dan perlakuan pajak real estat yang menguntungkan, dan
peningkatan infrastruktur (misalnya, jalan dan persimpangan, trotoar,
peningkatan air dan selokan). Pemerintah daerah juga mengontrol tata
cara dan hukum zonasi, yang menentukan bagaimana properti dapat
digunakan dan dikembangkan. Setiap perusahaan memiliki komponen
lokal. Pengusaha dapat memindai dan memantau perkembangan ini,
terutama ketika mempertimbangkan di mana harus mencari. Badan-
15

badan negara bagian dan lokal juga dapat menimbulkan hambatan dan
disinsentif yang serius. Sebagai contoh, di Filipina, pemerintah daerah
dapat mewajibkan pengusaha untuk melakukan usaha baru. Pablo
Planas menemukan alat penghemat bahan bakar untuk mobil Dan
sepeda motor. Sayangnya, dia menemukan perangkat di Filipina 30
tahun sebelum dia bisa memproduksinya. Dia bermasalah dengan
kurangnya infrastruktur dan birokrasi untuk waktu yang lama, tetapi
akhirnya, dia membuat perangkat dan mendirikan Khaos Super Gas
Saver. "Saya adalah salah satu yang beruntung," katanya. Di tingkat
kota, perpajakan sekali lagi mengikis kemampuan perusahaan untuk
membiayai dirinya sendiri dan memberi penghargaan kepada
investornya. Pajak lokal termasuk pendapatan dan properti, saluran
pembuangan, air, dan pembuangan limbah. Jika pajak lokal dapat
dialokasikan untuk layanan tertentu yang disediakan pemerintah daerah
untuk penggunaan bisnis, itu bukan pajak melainkan biaya layanan.

4. Stakeholder Analysis 15

Analisis pemangku kepentingan membantu pengusaha


mengidentifikasi kelompok dan minat mana yang ramah terhadap usaha
baru dan yang memusuhi. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk melihat
apakah ada kelompok yang memiliki afinitas langsung terhadap produk
atau layanan, dan apakah afinitas ini dapat diterjemahkan ke dalam pasar.
Analisis ini juga mengungkapkan tren mengenai sikap dan perilaku
konsumen untuk produk-produk ventura baru, produk pesaing, dan barang
pelengkap.

Tujuh Dimensi Pengaruh para pemangku kepentingan dapat bersifat


positif dan negatif. Tidak semua pemangku kepentingan sama. Stakeholder
dapat bervariasi sepanjang tujuh dimensi berikut, kemampuan sumber
daya yaitu sejauh mana para pemangku kepentingan memiliki akses ke
16

sumber daya yang membantu mempengaruhi bisnis atau lembaga yang


dapat dikategorikan (keuangan, fisik, teknis, reputasi, manusia, dan
organisasi; jarang, berharga, sulit ditiru, dan tidak dapat diganti). Tingkat
pengaruh, yaitu sejauh mana kelompok kepentingan dapat
mempromosikan agendanya. Beberapa pemangku kepentingan diatur
sebagai kelompok lobi dan memiliki pengaruh yang sangat besar misalnya,
Asosiasi Senapan Nasional atau Ibu yang menentang Pengemudi Mabuk.
Tingkat organisasi: Sejauh mana para pemangku kepentingan
diorganisasikan untuk aksi kolektif secara lokal, regional, dan nasional.
Salah satu pemangku kepentingan sangat terorganisasi dengan baik yaitu
Yayasan Kauffman. Kauffman adalah salah satu organisasi non
pemerintah yang paling penting untuk menjadi pemangku kepentingan
bagi para pengusaha. Secara resmi dikenal sebagai Yayasan Ewing Marion
Kauffman dari Kansas City, The Kauffman Foundation mendukung
pendidikan, penelitian, dan aksi berbasis komunitas untuk membantu
mempromosikan penciptaan usaha baru dan kewirausahaan. Sebagai
contoh, ketika yayasan menyadari sebuah penelitian yang menunjukkan
bahwa bisnis milik minoritas tumbuh pesat tetapi dihadapkan dengan
masalah keuangan, ia membentuk koalisi dengan National Urban League
dan organisasi lain untuk mengatasi masalah tersebut. Ketika Badai
Katrina menghancurkan Pantai Teluk Amerika Serikat dan New Orleans,
yayasan menyusun rencana untuk menawarkan bantuan intensif kepada
pengusaha dan saran gratis.

5. Analisis MakroEkonomi

Ekonomi makro adalah total semua barang dan jasa yang


diproduksi, didistribusikan, dijual, dan dikonsumsi. Hal ini terjadi di
tingkat global, nasional, dan lokal. Setiap tingkat memiliki ekonomi makro
sendiri, dan jumlah semua tingkat yang lebih rendah adalah ekonomi
17

global. Perbedaan geografis ini penting bagi pembuat kebijakan karena


kekuatan dan pengaruh pembuat kebijakan biasanya dibatasi oleh batasan
geografis. Perbedaan geografis ini juga penting bagi wirausahawan karena,
pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, setiap bisnis terjalin dalam
ketiga ekonomi makro. Pengusaha harus menganalisis ketiga ekonomi
makro, tetapi waktu yang ia habiskan untuk salah satu dari mereka harus
proporsional dengan dampak potensial pada kinerja perusahaan. Perubahan
ekonomi makro dapat terjadi pada salah satu dari tiga level geografis yang
dibahas sebelumnya. Ada dua jenis perubahan ekonomi makro:

a) Perubahan Struktural

Struktural dalam makroekonomi adalah perubahan besar sumber daya


permanen dan pelanggan dari satu sektor ekonomi ke sektor lainnya.
Ketika pergeseran ini terjadi, modal keuangan, sumber daya fisik, dan
karyawan berkurang dalam industri yang memudar, Dan mengalir ke
industri yang muncul. Contoh perubahan struktural baru-baru ini dapat
ditemukan di industri surat kabar. Kemampuan mengumpulkan berita,
dolar periklanan, sumber daya keuangan, dan inovasi teknologi telah
ditransfer dari industri surat kabar cetak ke Internet dan industri berita dan
informasi elektronik. Beberapa surat kabar dapat melakukan
penyesuaian,Seperti The Wall Street Journal, yang memiliki basis
berlangganan internet berbayar terbesar di Amerika Serikat. Surat kabar
lain telah kehilangan bisnis, gulung tikar, atau dibeli oleh investor yang
ingin memerah susu sapi ini. Tanpa investasi baru dan strategi inovatif,
industri ini dapat menjadi dinosaurus.

b) Perubahan Siklis

Perubahan ekonomi makro yang kedua adalah perubahan siklus.


Ekonomi makro menikmati periode pertumbuhan diikuti oleh periode
kontraksi. Periode waktu bergantian ini membentuk apa yang disebut
18

siklus bisnis. Siklus bisnis adalah tingkat di mana perusahaan baru


mengikuti tren siklus bisnis. Sebuah usaha yang tumbuh dan berkontraksi
seperti yang dilakukan ekonomi bersifat prosiklikal. Contohnya adalah
industri mobil dan pemasoknya. Orang-orang membeli lebih banyak mobil
ketika upah mereka tinggi dan naik dan mereka merasa pekerjaan mereka
aman. Jadi, ketika ekonomi baik, penjualan mobil baik, dan ketika miskin,
penjualan mobil lambat. Industri countercyclical memiliki pola yang
berlawanan. Penjualan lebih baik ketika ekonomi sedang buruk dan upah
turun. Untuk sebagian besar, industri makanan cepat saji adalah
countercyclical karena, ketika orang menghemat makan di luar, mereka
cenderung memilih restoran berbiaya lebih rendah. Sebuah usaha yang
tidak terpengaruh oleh siklus bisnis bersifat asiklikal. Misalnya, industri
bahan pokok konsumen sering bersifat acyclical karena orang
membutuhkan sabun dan sup, sampo, dan bola lampu terlepas dari
bagaimana kinerja ekonomi. Memahami hubungan usaha baru dengan
siklus bisnis sangat penting bagi pengusaha karena sulit, jika bukan tidak
mungkin, bagi bisnis baru untuk melawan siklus alami. Jadi, jika
perusahaan berada dalam industri procyclical dan tren saat ini dalam siklus
bisnis menurun, perusahaan akan mengalami kesulitan mengabaikan tren
ini dengan memperluas. Jelas, pengusaha perlu memindai dan memantau
variabel ekonomi yang menunjukkan arah tren ekonomi.6

6. Analisis Teknologi
Teknologi berasal dari bahasa Perancis yaitu “La Teknique” yang
dapat diartikan dengan “Semua Proses yang dilaksanakan dalam upaya
untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.7Teknologidapat didefinisikan
sebagai "Cabang ilmu yang berhubungan dengan seni industri, ilmu
terapan, dan teknik," dan "Suatu proses, penemuan, atau metode". Dari

6
Ibid, hlm 78-85
7
Siti Hardiyanti-Edna Tri Wahyuli, “Wawasan IPTEKS Teknologi”, (Makassar, 2014), hlm. 5
19

definisi tersebut, analisis teknologi berkaitan dengan “Apa” dan


“Bagaimana”. Maka dari itu memerlukan pemindaian dan pemantauan
sejak saat penelitian dasar melalui pengembangan produk dan
komersialisasi, serta mencakup pemindaian operasi dan teknik
pembuatan.8
Perubahan teknologi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Penemuan Murni
Adalah penciptaan sesuatu yang secara mendasar
berbeda dari teknologi atau produk yang ada. Cara ini
memiliki karakteristik tertentu yang menarik secara
ekonomi. Suatu penemuan mungkin tidak memiliki pesaing
pada saat kemunculnya, dengan demikian memberikan
penguasaan pasar kepada individu yang memegang hak
hukumnya. Akan tetapi kerugian pada saat ini yaitu
penemuan ini juga tidak memiliki pasar, kombinasi dari
penguasaan pasar terbalik dengan kelemahan tidak siap
pasar aspek ekonomi dari penemuan berisiko karena
hasilnya berpotensi sangat bervariasi.
Penemuan murni bersifat radikal dan revolusioner,
membawa serta potensi untuk menciptakan industry baru.
Penemuan semi konduktor menciptakan industry computer
dalam segala bentuknya. Penemuan ilmiah yang dibuat oleh
para ahli genetika menciptakan industry biotek dengan
semua ceruk dan segmennya. Pada fase awal teknologi dan
penemuan semacam itu (penciptaan produk dan pasar)
pengusaha memainkan peran paling penting. Selama siklus
hidup produk, unit organisasi besar berkembang untuk
mengeksploitasi produk dan pasar.
2. Inovasi Proses

8
Op.Cit.,Marc J. Dollinger, hlm. 96
20

Inovasi proses bersifat inkremental dan evolusioner. Tujuannya


adalah untuk membuat industri yang ada lebih efisien. Inovasi proses
mengacu pada perubahan kecil dalam desain, formulasi produk dan
manufaktur, bahan, dan pengiriman layanan yang dibuat perusahaan
untuk menjaga produk mereka tetap up-to-date dan biayanya rendah.
Seringkali perbaikan inovasi proses dilakukan oleh orang-orang
yang bekerja untuk perusahaan besar. Jika perusahaan-perusahaan
ini bukan tempat terbaik untuk sepenuhnya memanfaatkan
peningkatan, orang-orang yang membuatnya dapat memutuskan
untuk menjadi pengusaha. Mereka benar-benar memutar diri dan
produk baru mereka menjadi usaha baru. Para peneliti menemukan
bahwa inovasi yang sukses memiliki beberapa atau semua
karakteristik sebagai berikut :
a. Cukup baru di pasar
b. Didasarkan pada teknologi yang sudah mapan
c. Menghemat uang pelanggan
d. Memenuhi harapan pelanggan
e. Mendukung proses dan prosedur yang ada9

7. Analisis Sosiodemografi
Fase Sosiodemografi dari analisis lingkungan bisnis memiliki dua
aspek yang berkaitan erat, yaitu demografi dan tren sosial (Tren Gaya
Hidup). Interaksi yang terjadi ketika unsur-unsur ini bergabung dikenal
sebagai budaya populer. Dalam budaya populer masyarakat ditemukan
bahwa peluang bisnis yang sangat besar terdapat pada barang-barang
konsumen yang tahan lama, ritel dan layanan, rekreasi dan hiburan, serta
perumahan dan konstruksi.
1. Demografi
adalah studi tentang kecenderungan dalam populasi manusia,
ukuran populasi dan berbagai sub kelompoknya, struktur umur

9
Ibid, hlm. 97
21

populasi, distribusi geografis, campuran etnis dan ras, distribusi


pendapatan dan kekayaan dalam populasi. Perubahan demografis
mengacu pada perubahan dalam salah satu variabel ini serta
perubahan dalam hubungan diantara faktor-faktor diatas. Demografi
merupakan suatu ketetapan, karena semua faktor tersebut
membentuk esensi dari permintaan konsumen, kapasitas industri, dan
daya beli. Maka dari itu, pasar diciptakan dari analisis demografis.
2. Tren Sosial dan Nilai
Tren Sosial mengacu pada mode dan perilaku dimana orang
hidup. Gaya hidup mencerminkan selera dan preferensi orang-orang
dari sudut pandang ekonomi berhubungan dengan gaya hidup. Nilai-
nilai sosial dan perubahan sosial bersama-sama membentuk
komponen penting dari analisis sosiodemografi.
Nilai adalah konsepsi, eksplisit atau implisit, berbeda dari
individu atau karakteristik kelompok yang diinginkan yang
memengaruhi pemilihan sarana dan tujuan tindakan yang tersedia.
Secara sederhana, pernyataan ini berarti bahwa pilihan yang kita
buat mencerminkan nilai-nilai kita.
Orang memegang nilai-nilai politik yang berkaitan dengan peran
pemerintah, partisipasi politik, dan keadilan distributif.Mereka
memegang nilai-nilai pengaturan mengenai isu-isu seperti
konsumerisme dan kebijakan energi. Nilai-nilai sosial mereka
mencerminkan kepercayaan mereka tentang pekerjaan, hubungan
antar ras, dan pentingnya gender. Nilai-nilai ekonomi mereka
tercermin dalam pilihan yang mereka buat tentang pertumbuhan dan
perpajakan. Beberapa dari nilai-nilai ini adalah inti dari sistem
kepercayaan individu, dan yang lain berada di pinggiran. Tentu saja,
orang-orang di negara yang sama mungkin memiliki nilai yang
bertentangan secara diametris.10

10
Ibid, hlm. 99-102
22

8. Analisis Ekologis
Ekologi berkaitan dengan isu-isu seperti polusi dan limbah
pembuangan daur ulang dari bahan yang dapat digunakan, perlindungan
satwa liar dan hutan belantara, keselamatan kerja dan bahaya, serta
kualitas hidup secara keseluruhan. Analisis ekologis melintasi semua
bidang lain yang telah dibahas, yaitu politik dan pemerintah, ekonomi
makro, teknologi, dan gaya hidup. Masalah ekologis menjadi perhatian
utama yaitu wirausahawan harus bertanggung jawab seperti halnya
pebisnis atau warga negara lainnya.
Kemajuan ekonomi di masa depan harus dipandu oleh konservasi
ekologis. Ekosistem dan perlindungannya masuk ke semua keputusan
utama kewirausahaan dan pengembangan bisnis. Misalnya, pengembangan
produk dan masalah desain mempertimbangkan tingkat penggunaan dan
transformasi sumber daya alam dan pembuangan produk limbah.
Pengusaha harus membuat keputusan tentang hal-hal ini dalam tahap
perencanaan untuk bisnis, bukan pada tahap krisis. Selain itu, perhitungan
keuangan harus sepenuhnya menilai sumber daya alam untuk nilainya saat
ini dan nilainya bagi generasi mendatang. Kurang menilai sumber daya
alam menyebabkan pemborosan dan permintaan berlebih.11

9. Analisis Kompetitif

Alat analisis kompetitif berasal dari ekonomi, yang disebut suram


ilmu. Seorang siswa dan professor ekonominya, sambil berjalan bersama
melintasi kampus, terlibat dalam diskusi serius mengenai elastisitas harga
permintaan untuk pendidikan di perguruan tinggi. Ketika mereka berjalan,
mata siswa itu jatuh pada selembar kertas di trotoar di depan mereka.
Ketika mereka semakin dekat, siswa dapat melihat bahwa kertas itu adalah
uang kertas $ 20. Ketika mereka berada di atas tagihan, siswa
membungkuk untuk mengambilnya. "Apa yang kamu lakukan?" Tanya

11
Ibid, hlm. 102-103
23

professor ekonomi. “Ada uang $ 20 dalam perjalanan,” jawab siswa itu.


"Omong kosong," kata profesor. "Jika ada uang kertas $ 20 di tanah,
seseorang pasti sudah mengambilnya sekarang."
Lelucon ini menunjukkan bahwa kepercayaan kuat pada model
ekonomi pasar yang sangat kuat dan efisien dapat mencegah seseorang
melihat peluang, bahkan ketika kesempatan itu tepat di bawah hidungnya.
Profesor ekonomi tidak dapat percaya bahwa tagihan $ 20 (kesempatan)
akan terbentang, karena, dengan asumsi teori pasar yang efisien, peluang
menghilang secara instan. Namun, kenyataan dan sejarah ekonomi saat ini
menunjukkan bahwa ada banyak peluang bagi individu yang mengikuti
naluri mereka dan menindakinya dengan cerdas.

10. Analisis Industri,

Tujuan analisis industry adalah untuk menentukan apa yang


membuat suatu industry menarik dan untuk memutuskan segmen mana
dari industry itu yang paling menarik. Analisis ini mengungkapkan strategi
dan sumber daya yang tepat untuk mengadakan atau mengembangkan.. Di
sisi lain, industry dengan pertumbuhan tinggi umumnya lebih menarik
bagi perusahaan yang kurang efisien daripada perusahaan yang efisien.27
Setiap tahun, Fortune mensurvei semua kelompok industry utama dan
menerbitkan data. Hasilnya adalah wirausahawan yang sangat stabil dari
waktu ke waktu: Hasil satu tahun untuk suatu industry mungkin sangat
buruk atau bagus, tetapi keseluruhan profil tabilitas dalam industry itu
terkendala oleh karakteristik industri.

Tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan laba di atas


normal. Ini dilakukan dengan salah satu dari dua cara:

a) Dengan mengembangkan produk yang sangat berbeda,


pelanggan akan bersedia membayar harga yang cukup tinggi
untuk menghasilkan margin yang menarik.
24

b) Dengan produk yang identik dengan pesaing yang dapat


diproduksi dengan biaya yang cukup rendah untuk menghasilkan
margin yang menarik dan profitabilitas.

Kedua strategi ini secara luas disebut sebagai diferensiasi strategi


strategi dan berbiaya rendah, masing-masing. Ketika suatu perusahaan
mengejar diferensiasi atau strategi berbiaya rendah untuk sub-pasar
(sebagai lawan dari pasar umum), it umenggunakan strategi fokus.

1. Konsentrasi Kelompok Pembeli. Jika ada lebih banyak penjual yang


menjual daripada pembeli, kecenderungan alami adalah penjual
mengurangi harga untuk melakukan penjualan.

2. Biaya Pembeli. Jika produk mewakili bagian yang signifikan dari total
biaya pembeli atau total pendapatan, pembeli menjadi sangat sensitive
terhadap harga. Ketika pembelian besar, konsesi kecil dalam harga
menghasilkan manfaat besar bagi pembeli. Konsumen sedikit menawar,
tetapi mereka masih membayar cukup untuk menyelamatkan margin
penjual.

3. Produk Serupa. Jika pembeli acuh tak acuh di antara penjual karena
produk yang tersedia untuk pembelian pada dasarnya sama, pembeli
memiliki kekuatan Implikasinya di sini adalah bahwa perusahaan
penjual mungkin percaya memiliki produk yang harus memerintahkan
harga premium karena kualitas tinggi dan fitur-fiturnya khusus.

4. Mengganti Biaya. Jika pembeli menghadapi sedikit biaya pengalihan


dan dapat berbelanja dengan harga atau kualitas tanpa menimbulkan
biaya transaksi yang tinggi, pembeli menjadi kuat.

5. Pendapatan Pembeli. Pembeli yang untung rendah atau berpenghasilan


rendah sensitive terhadap harga. Sensitivitas harga meningkat ketika
pembeli kekurangan dana, baik pendapatan pribadi (untuk konsumen)
atau keuntungan dari operasi (untuk pembeli industri).
25

6. Ancaman Integrasi. Jika perusahaan pembeli memilih untuk tidak


membeli di pasar terbuka dan dapat membuat ancaman yang kredibel
untuk membuat produk atau memberikan layanan itu sendiri, itu
meningkatkan kekuatannya dengan mendapatkan daya tawar tawar-
menawar atas penjual di industri

7. Ketidakpedulian terhadap Kualitas. Jika produk atau layanan dalam


suatu industry tidak dibedakan oleh kualitas, biaya menjadi factor
penentu dalam pilihan konsumen. Sensitivitas harga yang meningkat
menyebabkan pembeli berkeliling dan secara negatef mempengaruhi
margin industri.

8. Informasi Lengkap. Semakin banyak informasi yang dimiliki kelompok


pembeli tentang harga produk, biaya produksi, atribut produk
komparatif, dan strategi negosiasi penjual, semakin besar daya tawar
yang dimilikinya.

11. Analisis Kompetitor

Analisis industri, yang dibahas sebelumnya, mendahului analisis pesaing


dan lebih umum. Data yang diperlukan untuk analisis industry dikumpulkan
dalam bentuk terpilah (tingkat perusahaan), data ini menyediakan bahan baku
yang diperlukan untuk menilai strategi dan basis sumber daya dari kompetisi.
Analisis pesaing akan digunakan dalam bab berikutnya untuk mengembangkan
strategi untuk usaha baru.

a) Mengidentifikasi Kompetisi, langka hpertama yang harus diambil


perusahaan dalam mengidentifikasi kompetisi adalah menentukan siapa
pesaing itu. Pesaing saat ini dapat diidentifikasi dengan beberapa cara.
Metode langsung adalah dengan bertanya kepada pelanggan (dari
perusahaan yang sudah ada) atau pelanggan potensial (dari usaha baru)
di mana lagi mereka akan mempertimbangkan pengadaan produk atau
layanan. Metode tidak langsung termasuk memindai direktori
26

perdagangan dan bisnis, membaca Halaman Kuning, dan mencari di


Internet.

b) Peringkat Pesaing, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi


serangkaian pesaing saat ini dan yang potensial berdasarkan kualitas
sumber daya mereka. Analisis ini akan memberikan gambaran tentang
pesaing relative kekuatan dan kelemahan dan akan menyajikan
kerangka kerja komparatif, yang memungkinkan pengusaha untuk
memposisikan usaha baru.12

12
Ibid, hlm 91-98.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengusaha dengan strategi yang efektif untuk memperoleh sumber daya


dapat mengendalikan sebagian dari sumber daya ini, dengan yang lain
dikendalikan oleh pesaing dan pesaing potensial. Pengusaha harus memahami
lingkungan makro, karena itu menetapkan aturan politik, ekonomi, teknologi,
sosiodemografi, dan ekologi di mana perusahaan baru dibuat dan harus
beroperasi. Pengusaha harus mampu memindai dan memantau lingkungan
makro dan untuk mengenali kontingensi dan kendala yang diterapkan oleh
lingkungan makro . Analisis ini, bagaimana pun, tidak cukup untuk
keberhasilan perusahaan. Pengusaha harus dapat memperkirakan dan menilai
pengembangan, menggunakan sebagai pengetahuan sumber empat atribut
yang diperlukan untuk keunggulan kompetitif. Yang juga diperlukan adalah
kemampuan untuk mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk
mengatasi kendala atau secara efektif menangani kontinjensi. Memahami
elemen-elemen dan proses pasar yang kompetitif memungkinkan kita
menemukan kekuatan yang membuat industry menarik bagi wirausahawan.
Kekuatan-kekuatan ini adalah kekuatan pembeli, kekuatan pemasok, ancaman
pengganti, ketinggian hambatan masuk, dan sifat persaingan antara pesaing.
Ketika pembeli dan pemasok kuat, ketika ada pengganti yang baik untuk
produk-produk perusahaan, dan ketika hambatan masuk rendah dan
persaingan ketat, industry tidak menarik karena keuntungan cenderung
rendah.

27
DAFTAR PUSTAKA

Ambadar, Jackie dan Miranty dan Yanty. “Usaha Menjadi Besar”. Jakarta :
Yayasan Bina Karsa Mandiri.

Dollinger, Marc J. (2008). “Entrepreneurship: Strategis and Resource, Fourth


Edition”. USA : Marsh Publication.

Hardiyanti, Siti dan Edna Tri Wahyuli. (2014). “Wawasan IPTEKS Teknologi”.
Makassar.

Suyanti. (2007). “Marketing Strategy Top Brand Indonesia”. Yogyakarta : Andi.

Maskan, Mohammad. (2018). “Kewirausahaan”. Malang : Polinema Press.

28

Anda mungkin juga menyukai