com/doc/135722288/Laporan-
Pendahuluan-Bph
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh:
Kelompok 1 (A3)
1. Anita Septya Wibowo (131711133017)
2. Santi Oktavia (131711133021)
3. Fiadela Natalia (131711133023)
4. Annisa (131711133039)
5. Ely Ayu Andira (131711133057)
6. Salsabila Ridni Fairuz (131711133059)
7. Citra Alfianti (131711133098)
8. Rizka Devi Rismawati (131711133116)
9. Wiranda Rahmadhani (131711133151)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik dan Faktor-Faktor
Penyebab Kegagalan Dalam Kewirausahaan”.
Terlepas dari semua itu, penulis meminta maaf apabila dalam menyusun
makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang terbentuk adalah:
1. Bagaimana pengertian, tujuan, dan manfaat kewirausahaan?
2. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
3. Apa saja faktor-faktor yang memepengaruhi keberhasilan dalam berwirausaha
4. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha?
5. Bagaimana cara menanggulangi kegagalan dalan berwirausaha?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
3. Membudayakan semangat, sikap, perilak, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan
kuat terhadap masyarakat.
4
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan tasa usahanya.
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga
masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan
kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil. Pemilik menyukai
kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani
dengan setia selam bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem
bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata
dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan
bagi manajer perusaan kecil.
1. Percaya Diri
Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah
mencapai tingkat maturity (kedewasaan). Percaya diri merupakan suatu paduan
sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dalam
praktik, sikap kepercayaan ini merupakan keyakinan untuk memulai, melakukan
dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Kepercayaan diri diatas
baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap mental seseorang
seperti kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya
dan sebagianya banyak dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri seseorang yang
berbaur dengan pengetahuanketerampilan serta kewaspadaan.
2. Inisiatif
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai
diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses,
maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan
semakin berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada
5
inisiatif. Perilaku isiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman
yang bertahun-tahun dan pengembanganya diperoleh dengan cara disiplin diri,
berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat.
3. Motivasi Prestasi
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang
wirausaha, karena dapat membentuk mental pada diri mereka untuk selalu lebih
unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar yang ada. Motivasi
berprestasi, pertama diartikan sebagai perilaku yang timbul karena melihat standar
keunggulan dan dengan demikian dapat dinilai dari segi keberhasilan dan
kegagalan. Kondisi kedua adalah individu sedikit banyak harus bertangggung jawab
atas hasilnya. Ketiga, terdapat suatu tingkat tantangan dan timbul perasaan tidak
pasti. Konsep-konsep motivasi berprestasi juga sangat menitik beratkan pada kerja
dinamika batiniah. Seseorang yang memiliki motivasi prestasi maka dalam
menjalankan usahanya ia akan berorioentasi pada hasil dan wawasan ke depan.
4. Mempunyai sifat kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloran dan teladan. Kepemimpinan ialah kualitas tingkah laku seseorang yang
mempengaruhi tingkah orang lain atau kelompok orang, sehingga mereka bergerak
ke arah tercapianya tujuan bersama. Seorang wirausahawan yang menghendaki
kerjasama dengan orag lain hendaknya memiliki keterampilan kepemimpinan.
Kepemimpinan termasuk faktor kunci bagi seorang wirausahawan. Dengan
keunggulan dibidang ini, maka seorang wirausahawan akan sangat memperhatikan
orientasi pada sasaran, hubungan kerja atau personal dan efektifitas. Pemimpin
yang berorientasi pada ketiga faktor di atas, senantiasa tampil hangat, medorong
pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan, dan selalu ingat pada sasaran
yang hendak dicapai.
5. Berani mengambil resiko
Setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang telah lama akan selalu
berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada tanpa dapat diketahui secara pasti.
Seorang wirausahawan harus belajar dari hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya.
Berbagai kejadian yang merugikan sebagai dampak dari timbulnya risiko telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepadanya. Seorang wirausaha yang
berani menaggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan
memenagkan dengan cara yang baik. Keberanian menanggung risiko bergantung
6
pada daya tarik setiap alternatif, siap untuk mengalami kerugian dan kemungkinan
relatif untuk sukses atau gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko ditentukan oleh
keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, kemampuan untuk
menilai risiko.
7
diajalankan. Pengelolaan sebuah usaha bergantung pada pemilik usahanya.
Pengelolaan usaha harus berjalan baik dan lancer agar factor-faktor lainnya bisa
terpenuhi dengan baik.
7. Faktor Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dan penjualan adalah lokomotif dalam bagian laninnya
seperti keuangan, personalian, produksi, distribusi, logistic, dan pembelian.
Factor pemasaran dan penjualan sangat penting bagi kelancara sebuah usaha.
Kegagalan dalam sebuah usaha karena hanya mementingkan bagian
pengelolaanya saja
8. Faktor Administrasi
Tanpa adanya pencatatan, dokumentasi, pengumpulan, dan
pengelompokan data administrasi dengan baik, stategis, dengan taktik, dengan
perencanaan, dengan pengembangan, dan program-program, maka arah
perusahaan tidak akan berkembang dan tumbuh dengan baik dan lancar.
9. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Ekoomi, Sosial, dan Budaya
Faktor peraturan pemerintah dan poleksosbud besar pengaruhnya pada
suatu usaha, karena wirausaha juga berhubungan langsung dengan peraturan
pemerintah dan daerah seperti pembayaran pajak, restribusi, dan pendapat
daerah. Berhubungan juga dengan legalitas dan perijinan pada bidang politik.
Suatu usaha juga sangan berpengaruh pada perkembangan budaya local dan
lingkungan sosal yang berubah-ubah.
10. Catatan Bisnis
Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena kita tidak
tahu sudah sejauh mana bisnis tersebut berjalan. Catatan usaha atau bisnis ini
akan membuat kita tahu bagaimana perkembangan dan hambatan apa saja yang
dialami dalam menjalankan suatu usaha.
8
Tidak kompeten dalam manejerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola usaha merupakan faktor
penyebab utama yang menyebakan perusahaan atau seseorang kurang berhasil
dalam menjalankan usahanya.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasi usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar usaha berhasil dengan baik faktor
yang paling utama adalah hal keuangan yaitu memelihara arus kas. Mengatur
pengeluaran dan pemasukan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara
aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan akan mengakibatkan
usaha tersebut tidak berjalan lancer, bahkan akan mati.
Gagal dalam perencanaan. Perencanaa merupakan suatu titik awal dalam
kegiatan.
Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efesien.
Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitanya dengan efesiensi
dan efektifittas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaaan alat
tidak efesien dan efektif.
Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam usaha. Ketidakmampuan dalam
melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk
menjadi wirausaha yang berhasil.
9
Manajemen Piutang, yaitu menggunakan aliran kas secara tidak tepat karena
kurang perhtaian terhadap piutang sehingga modalnya habis karena banyak
pembeli yang berutang, apalagi kalau utang tersebut akhirnya tidak tertagih.
Pengembangan yang berlebihan. Program pengembangan usaha sebaiknya
dilakukan dengan persiapan yang matang. Pertumbuhan usaha sebiknya seiring
dengan pertumbuhan pasar dan prospek pasar.
Dengan kata lain seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang cukup
untuk dapat mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun konsep
usaha, membuat perencanaan, masuk pasar, beroperasi(organisasi/sendiri) dan dengan
demikian menikmati nilai tambah dan mengembangkan diri
10
Ketrampilan tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang
memadai guna mengembangkan dan mempertajam ketrampilan yang kita miliki. Untuk
melakukan wirausaha kita perlu mengadakan penilaian terhadap diri sendiri dan dari
luar diri kita, yang akan menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha kita.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kewirausahaan atau enterpreneurship berasal dari bahasa Perancis yang artinya
perantara. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menamukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau
kegiatan (Zimmer, 2008).
Dalam mendirikan bisnis, pastinya wirausaha sudah memiliki tujuan dan
manfaat yang matang sehingga akan diperoleh hasil maksimal. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian. Wirausahawan yang sukses pasti memiliki karakteristik khusus
sehingga dapat mencapai tujuannya. Salah satu karakteristik kewirausahaan yaitu
mampu melihat kedepan dengan berfikir penuh perhitungan mencari pilihan dari
berbagai alternatif masalah dan pemecahannnya.
Tetapi ada juga wirausahawan yang mengalami titik balik atau kegagalan dalam
mengembangkan bisnisnya, itupun tergantung dari pada kemampuan pribadi
wirausaha. Faktor yang menyebabkan wirausaha mengalami kegagalan yaitu kurang
pengalaman, tidak kompeten dalam manajerial, kurang dapat mengendalikan keuangan,
pengeluaran lebih banyak daripada penghasilan, dan masih banyak lagi. Kegagalan itu
dapat kita hindari apabila kita dapat bertanggung jawab dalam bertugas, membangun
hubungan dengan pelanggan, karyawan, suplier, kerja keras, dan terutama berani
mengambil risiko.
12
DAFTAR PUSTAKA
13