BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pramuwisata merupakan salah satu profesi dalam dunia pariwisata yang
menyediakan jasa untuk memandu wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara dan menemani mereka berpergian kesuatu tempat tujuan wisata di
sekitar wilayah yang mereka kunjungi. Dalam menjalankan tugasnya,
pramuwisata
menjalankan tugasnya.
Kode etik pramuwisata sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan berwisata di
Indonesia. Dalam matakuliah pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa telah
mempelajari kurikulum tentang demokrasi yang menjelaskan tentang unsur-unsur
demokrasi. Oleh karena itu, penulis mengkaitkan unsur-unsur demokrasi dalam
kode etik pramuwisata.
Unsur-unsur demokrasi yang terdiri dari unsur kebebasan, persamaan,
solidaritas, toleransi, menghormati kejujuran, menghormati penalaran, dan
keadaban dapat dikaitkan dalam kode etik pramuwisata. Sehingga, saat
menjalankan tugas, seorang pramuwisata harus juga memiliki unsur demokrasi.
Namun pada kenyataannya tidak semua unsur demokrasi terdapat dalam kode etik
pramuwisata. Hal ini membuktikan bahwa seorang pramuwisata tidak
mendapatkan hak penuh yang terdapat dalam unsur-unsur demokrasi.
Kondisi nyata yang terjadi salah satunya ialah unsur kebebasan yang tetap
diatur dalam kode etik pramuwisata. Artinya, seorang pramuwisata tidak memiliki
kebebasan penuh dalam menjalankan tugasnya tetapi melainkan diatur dalam kode
etik pramuwisata.
Nilai-nilai yang terkandung pada unsur-unsur demokrasi tersebut membawa
penulis untuk memaparkan tentang permasalahan tersebut dalam makalah
Unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.
unsur
menghormati
penalaran
dalam
kode
etik
kode
etik
pramuwisata?
g. Bagaimanakah unsur keadaban dalam kode etik pramuwisata?
1.3 Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk membahas unsur-unsur demokrasi
dalam kode etik pramuwisata. Secara rinci tujuan yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
pramuwisata.
f. Untuk mengetahui unsur menghormati penalaran dalam kode etik
pramuwisata.
g. Untuk mengetahui unsur keadaban dalam kode etik pramuwisata.
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah unsur-unsur demokrasi dalam kode etik
pramuwisata adalah sebagai berikut.
a. Bagi penulis, makalah ini dapat menjadi sumber wawasan dan
pengetahuan dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.
b. Bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi sumber informasi dalam unsurunsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.
c. Bagi dosen, makalah ini dapat menjadi sumber informasi serta acuan untuk
mengetahui perkembangan pemahaman para mahasiswa/i dalam unsur2
kurikulum pembelajaran
dapat
menerapkan
tentang
unsur-unsur
demokrasi
demokrasi
sehingga
di
dalam
kehidupannya.
1.5 Metode Penelitian
Makalah ini akan menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka
dilakukan dengan cara mengumpulkan referensi dari buku-buku serta internet
untuk mendapatkan data tentang unsur-unsur demokrasi dalam kode etik
pramuwisata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Unsur-Unsur Demokrasi
2.1.1 Kebebasan
Menurut Saeful Malik (2010), kebebasan adalah keleluasan untuk
membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan
dari pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk
melakukan segala hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk halhal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak
melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama.
demokrasi,
diakui
kesamaan
kesempatan
rakyat
untuk
membolehkan)
pendirian
(pendapat,
pandangan,
masyarakat
demokratis
seseorang
berhak
memiliki
dapat
mendorong
tumbuhnya
sikap
toleran
terhadap
nilai,penghormatan
terhadap
kejujuran
akan
prilaku
yang
mencerminkan
penghormatan
terhadap
dan
Peranan Pramuwisata
Menurut Setzer (2010), Pramuwisata adalah orang yang pertama
Kode etik profesi (Dikutip dari Dewi Nurbaiti, 2013) merupakan suatu
tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang
memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional
2.2.2
Pramuwisata
harus
mampu
menciptakan
kesan
3.
Pramuwisata
harus
mampu
menciptakan
suasana
6.
mampu
menghindari
timbulnya
kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara
7.
asal wisatawan.
Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang
baik dan benar. Apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka
pramuwisata harus berusaha mencari keterangan mengenai hal
tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam
8.
kesempatan berikutnya.
Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik
9.
Sumber Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari
Pembaruan Informasi
10
informasi
terkini
pramuwisata
harus
senantiasa
Teknik Berbicara:
Berbicara
bagi
seorang
pramuwisata
adalah
suatu
seni
penyampaian informasi yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang
mendengarkannya. Dilihat dari cara penyampaiannya maka bahasa yang
digunakan dalam berbicara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai
sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja,
akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat
membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang
disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara
dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan
teknik suara)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan
antara lain:
1. Berbicara pada waktu yang tepat.
2. Tunjukan kesan ramah selama berbicara.
3. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut
dijadikan sebagai materi pemanduan.
4. Bersikap dengan baik selama berbicara.
5. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis.
2. Bahasa Tubuh:
11
Menurut
keterangan
para
ahli
bahwa
dalam
ketrampilan
Pelayanan Tour
Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
Penanganan masalah
Itinerary yang telah disusun sebelum tut dilaksanakan adalah
12
keputusan
alternatif
yang
diambil
dalam
menyelesaikan
Pengertian Pramuwisata
Lilim Nova (2013) menjabarkan pengertian pramuwisata sebagai berikut :
1. Pramuwisata adalah profesi di bidang kepariwisataan. Pramuwisata
disebut juga Pemandu Wisata atau Tour Guide.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pramuwisata adalah
petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi
yang diperlukan wisatawan.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kebebasan
Menurut Saeful Malik (2010), kebebasan adalah keleluasan untuk
membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari
pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala hal
tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi
masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah
disepakati bersama.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa demokrasi harus
memiliki unsur kebebasan yang luas namun terbatas. Hal ini juga terdapat pada
pramuwisata dalam menjalankan tugasnya berdasarkan ketetapan (Himpunan
Pariwisata Indonesia) HPI (dikutip oleh setzer, 2010) yang ditetapkan melalui
Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan
Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata. Artinya
pramuwisata memiliki kebebasan yang dibatasi oleh kode etik pramuwisata. Hal
inilah yang menjadikan segala sesuatu yang dilakukan pramuwisata saat bekerja
14
3.2 Persamaan
Saeful Malik (2010) mengatakan dalam demokrasi, diakui kesamaan
kesempatan rakyat untuk menggembangkan kepribadian masing-masing,dan
untuk menduduki jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya
keistimewaan bagi siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama kepada setiap
dan semua orang.
Didalam pramuwisata terdapat unsur persamaan yang mana telah
ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata
Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik
pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010).
Adapun unsur persamaaan tersebut terletak pada poin ke 4 yang
menyatakan Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan
yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang
dan tidak meminta komisi.
Dalam melaksanakan tugas, seorang pramuwisata harus menerapkan
prinsip persamaan dalam memperlakukan anggota tour tanpa membeda-bedakan
status mereka. Pada saat mereka melayani petinggi-petinggi pemerintah harus
sama saat mereka melayani masyarakat biasa, karena jika sudah berada dalam satu
lingkungan tour. Mereka dianggap sama.
3.3 Solidaritas
Menurut Saeful Malik (2010) nilai solidaritas mengikat manusia yang
sama-sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak
lain. Dalam kehidupan demokratis di kenal agree to disagree yang berarti setuju
untuk tidak setuju. Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip solidaritas ; sebab,
15
walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap sepakat untuk
mempertahankan kesatuan/ikatan bersama.
Hal ini tercermin pada saat pramuwisata bertindak sesuai kode etik dalam
penanganan masalah yang ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I
Himpunan
Pramuwisata
Indonesia
dengan
Keputusan
Nomor
3.4 Toleransi
Menurut Saeful Malik (2010), toleransi adalah sikap atau sifat
toleran.Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan)
pendirian
(pendapat,
pandangan,
16
kepercayaan,
kebiasaan,
17
diberi waktu untuk mencari tahu dan tidak diperkenankan untuk berkata bohong
dalam penyampaian informasinya. Hal ini ditujukan untuk mencegah penyebaran
informasi yang tidak benar.
3.7 Keadaban
Menurut Saeful Malik (2010), keadaban adalah ketinggian tingkat
kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah
prilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan
kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam
bertindak, termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradab.
Terdapat unsur keadaban di dalam Keputusan Musyawarah Nasional I
Himpunan
Pramuwisata
Indonesia
dengan
Keputusan
Nomor
18
Pada unsur ini, kami lebih menekankan pada teknik berbicara seorang
pramuwisata menggunakan bahasa lisan. Diantaranya :
1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai
sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja,
akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat
membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang
disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara
dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan
teknik suara)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara
lain:
6. Berbicara pada waktu yang tepat
7. Tunjukan kesan ramah selama berbicara
8. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut
dijadikan sebagai materi pemanduan
9. Bersikap dengan baik selama berbicara
10. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis
1. Bahasa Tubuh: Menurut keterangan para ahli bahwa dalam
ketrampilan berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya
hanyalah 7%, bagaimana kita mengatakan 38% dan bahasa tubuh
pentingnya adalah 55% (Peter Thomson,1997:57). Hal ini dapat
dipahami karena pada umumnya pendengar lebih percaya terhadap
apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar, dan
bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat
informasi
diterima.
Unsur-unsur
bahasa
tubuh
meliputi
19
baik, sopan, dan santun. Kemudian penggunaan bahasa tubuh yang tidak
berlebihan digunakan untuk tidak menimbulkan kesalah pahaman kepada anggota
tour sekaligus sebagai cara kita monghormati mereka dengan keadaban tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Malik,Saeful.
2011.
Nilai-Nilai
dan
Unsur-Unsur
Demokrasi.
(http://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur-unsurdemokrasi, diakses 25 April 2015)
Nova,Lilim.
2013.
Pramuwisata.
(http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata, diakses 25 April 2015)
20
LAMPIRAN
http://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur-unsurdemokrasi.html , ditulis oleh Saeful Malik,2011.
1. Unsur-Unsur Budaya Demokrasi
1. KEBEBASAN
Kebebasan adalah keleluasan untuk membuat pilihan terhadap
beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak
manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala
hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata
aturan yang sudah disepakati bersama.
Sebagai nilai, kebebasan merupakan pedoman prilaku rakyat
berdaulat. Nilai ini tercermin dalam kemampuan menghargai kebebasan
orang lain dan memanfaatkan kebebasan diri sendiri secara bertanggung
jawab. Nilai ini juga tercermin dalam tanggung jawab pribadi dan
kesedian menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi
dari
tindakantindakannya.
2. PERSAMAAN
Tuhan menciptakan setiap manusia sebagai pribadi yang unik.
Namun, demokrasi berpandangan bahwa manusia yang berbeda-beda itu
hakikatnya sama sederajat. Demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia
itu semuanya sama, melainkan berbeda satu sama lain. Tetapi disamping
perbedaanya, manusia itu sesungguhnya sama derajat di depan Allah, sama
derajat dalam nilainya dan harga keluhurannya sebagai manusia (dignity of
man as human being) dalam masyarakat,sama kedudukan di dalam hukum,
politik, dan sebagainya. Dalam demokrasi, diakui kesamaan kesempatan
21
22
24
25
26
Penting pula untuk diketahui bahwa tidak semua orang yang menemani wisatawan
itu disebut sebagai pramuwisata, karena masih ada profesi lain yang kegiatannya
berhubungan dengan wisatawan, antara lain sebagai berikut :
Penterjemah (Interpreter)
Penerjemah adalah seseorang yang bertugas menerjemahkan bahasa tertentu ke
dalam bahasa yang dikehendaki oleh wisatawan. Ia hanya menyampaikan apa
yang disampaikan oleh orang lain atau menjelaskan percakapan dalam suatu
bahasa tertentu
Penerima Tamu (Hostess)
Penerima tamu adalah seseorang yang bertugas menjemput tamu di bandara,
pelabuhan laut, stasiun atau terminal serta hotel atau memberikan ucapan selamat
jalan kepada tamu yang akan kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan
ke tempat lain. Kegiatannya, antara lain memberi ucapan selamat datang dengan
mengalungkan rangkaian bunga, membantu tamu pada saat pemeriksaan
keimigrasian dan bea cukai, menghubungkan atau memperkenalkan tamu dengan
orang-orang tertentu.
Pengawal atau Pendamping (Escortist)
Pengawal adalah seseorang yang bertugas mendampingi wisatawan dalam
berbagai aktivitas, seperti tur, belanja, pertemuan, termasuk kegiatan-kegiatan
yang sifatnya pribadi. Ruang lingkup kegiatan Escortist lebih luas dibandingkan
dengan pramuwisata atau profesi sejenis lainnya.
Penggolongan Pramuwisata
Pramuwisata dapat dikelompokan sesuai dengan sudut pandang sebagai
berikut:
Beradasarkan ruang lingkup kegiatannya.
1. Transfer Guide: Transfer guide adalah pramuwisata yang kegiatannya
menjemput wisatawan di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal
menuju ke hotel atau sebaliknya atau mengantar wisatawan dari satu hotel
ke hotel lainnya
2. Walking Guide/Tour Guide: Walking guide adalah pramuwisata yang
kegiatannya memandu wisatawan dalam suatu tour
3. Local/Expert Guide: Local guide adalah pramuwisata yang kegiatannya
khusus memandu wisatawan pada suatu objek atau transaksi wisata
tertentu, misalnya museum, wisata agro, river rafting, goa, gedung
bersejarah, dan lain-lain
4. Common Guide: Common guide adalah pramuwisata yang dapat
melakukan kegiatan baik transfer maupun tour
5. Driver Guide: Driver guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan
sebagai Pramuwisata. Ia bertugas mengantarkan wisatawan ke objek atau
atraksi wisata yang dikehendaki sekaligus memberikan informasi yang
27
Peranan Pramuwisata
Pramuwisata adalah orang yang pertama kali dijumpai oleh wisatawan
dalam rangka mewujudkan harapan dan impian atas tour yang telah dibayarnya.
Wisatawan bagaikan seorang bocah kecil di tengah hiruk pikuknya pasar. Ia tidak
tahu harus melangkah kemana, ia membutuhkan bimbingan untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya. Adalah tugas Pramuwisata untuk menemani,
mengarahkan, membimbing, menyarankan wisatawan di tengah-tengah
ketidaktahuannya itu. Wajarlah jika wisatawan mempercayakan aktivitasnya
kepada Pramuwisata, karena ia yang lebih tahu dan berpengalaman. Maka jadilah
Pramuwisata itu sebagai teman perjalan bagi wisatawan. Sebagai teman yang baik
maka akan sangat ironi jika seorang pramuwisata memanfaatkan ketidaktahuan
wisatawan untuk mengail keuntungan untuk diri sendiri, misalnya dengan
menaikan harga barang yang dibeli wisatawan, memaksa untuk memberikan
imbalan lebih, dan sebagainya.
Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau
setidaknya duta daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang
diekspresikan oleh pramuwisata dianggap oleh wisatawan sebagai
cerminan karakter masyarakat setempat, demikian pula apa yang
disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh wisatawan sebagai
pengetahuan yang akan selalu diingat hingga kembali ke tempat asal.
Mengingat hal tersebut, maka seorang pramuwisata hendaknya dapat
memberikan informasi dengan benar dan baik menyangkut negara, kota,
maupun suatu desa, objek wisata, budaya, dan lain sebagainya.
Persyaratan Pramuwisata
Pramuwisata adalah seseorang yang memegang peranan penting dalam
kegiatan tur maupun transfer. Ia menjadi tumpuan harapan wisatawan, perusahaan
yang mempekerjakannya, bahkan daerah atau negara tempat ia bekerja. Untuk
itulah, ia harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat mengemban amanat
yang demikian berat secara profesional. Persyaratan tersebut menyangkut hal-hal
yang bersifat fisik maupun psikis
1. Syarat fisik/Penampilan Pramuwisata: Pakaian dalam pengertian ini
mengandung makna yang luas, tidak sekedar baju, celana, rok, sendal, dan
sebagainya akan tetapi keseluruhan yang tampak dari luar diri seseorang
itu. Secara manusiawi kesan seseorang terhadap orang lain pertama-tama
biasanya dipengaruhi oleh penampilan orang yang dihadapi tersebut.
Sebagai petugas yang pertama kali berhubungan dengan wisatawan saat
penyelenggaraan tur, maka pramuwisata harus dapat berpenampilan secara
maksimal, karena apa yang ditampilkan pertama kali itu akan berdampak
terhadap kesan wisatawan selanjutnya
2. Syarat Psikis/Kepribadian Pramuwisata: Secara teori yang dimaksud
dengan kepribadian adalah integritas psiko-fisik sebagai resultan dari
hereditas, lingkungan dan kematangan yang bersifat unik dan dinamis
serta berbeda satu dengan yang lainnya. Jelasnya, kepribadian lahir karena
29
30
31
32
33
Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut ekskursi, sedangkan
yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata paket. Wisata paket pada
dasarnya adalah rangkaian dari beberapa eksekursi.
Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
6. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan,
jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan,
perkiraan waktu keberangkatan
7. Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan
8. Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour
9. Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat
10. Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak
terjadi keterlambatan
Pelaporan
Setelah semua rangkaian kegiatan tur dilaksanakan maka pramuwisata
harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada perusahaan perjalanan yang
memberinya tugas pemanduan. Laporan ini akan bermanfaat baik bagi
pramuwisata
sendiri
maupun
bagi
perusahaan
perjalanan
yang
mempekerjakannya. Bagi pramuwisata laporan dapat dipakai sebagai dasar untuk
menuntut hak atas pekerjaan yang telah dilakukan serta alat evaluasi bagi
pelaksanaan tugas berikutnya. Sedangkan bagi perusahaan, laporan ini bermanfaat
sebagai alat kontrol penyelenggaraan wisata serta untuk mengindikasi hal-hal
penting sebagai masukan untuk penyelenggaraan tur yang lebih baik di masa yang
akan datang. Ada dua hal yang perlu dilaporkan oleh pramuwisata yaitu laporan
kegiatan dan laporan keuangan.
Penanganan masalah
Itinerary yang telah disusun sebelum tut dilaksanakan adalah sebuah
rencana yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang disebutkan
didalamnya, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan atas
program tersebut.
Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar jangkauan manusia
seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan tur
tidak dapat dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Penyimpangan dapat pula
terjadi karena unsur kesengajaan baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh
pramuwisata.
Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut:
3. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia
maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan
34
35
Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi
yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus
diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan
37
professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam
mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.
38
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan.
b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan
suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya
suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak
boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip
atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi
profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan
seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah
program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja
program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan
merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral,
sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari
jabatannya
39
2.
a)
b)
c)
3.
a)
Obyek wisata
b) Tempat-tempat bersejarah
c)
Museum
d)
Budaya
40
e)
4.
Membantu wisatawan dalam hal Cara mengatur barang-barang bawaan,
mengirim pesanan,menawar harga cinderamata.
5. Memberikan pengarahan dalam hal mematuhi peraturan dan ketentuan yang
berlaku / ditetapkan oleh Imigarasi,Bea cukai ,Karantina ,Otorita Bandar Udara ,
Pelabuhan laut / Fery,Objek-objek wisata.
6.
Membantu wisatawan yang mengalami, sakit, kecelakaan, kehilangan,
kecurian dan musibah lainnya.
2.
3.
4.
8.
Menyelenggarakan serangkaian tour termasuk tour setengah hari / sehari
penuh, tour malam, tempat-tempat menarik dan tour khusus.
9.
10.
Mengurus masalah-masalah dasar tour (misalnya kehilangan / pencurian
barang milik tamu / sakit) dan keadaan darurat.
11.
Pramuwisata tetap
41
Pramuwisata perorangan
Pramuwisata kelompok/rombongan
Pramuwisata domestic
Pramuwisata Tetap
Seseorang yang bekerja pada sebuah Biro Perjalanan sebagai anggota staf tetap
dan digaji setiap bulannya. Memandu atau memimpin tour, transfer kedatangan /
keberangkatan, tour dalam kota, tour dalam negeri, tour keluar negeri, tour
melalui darat dan darmawisata.
2.
Pramuwisata Lepas
Seseorang yang bekerja pada sebuah Biro Perjalanan untuk sementara atau paruh
waktu, dan dia dapat bekerja juga untuk organisasi lain. Umumnya dibayar untuk
setiap pekerjaan yang dilakukannya. Memandu atau memimpin transfer
kedatangan /keberangkatan, tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tour-tour
keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata.
3.
Pramuwisata Seseorang
Pramuwisata Lokal
Pramuwisata Perorangan
42
Pramuwisata Domestik
43
44