Anda di halaman 1dari 44

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pramuwisata merupakan salah satu profesi dalam dunia pariwisata yang
menyediakan jasa untuk memandu wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara dan menemani mereka berpergian kesuatu tempat tujuan wisata di
sekitar wilayah yang mereka kunjungi. Dalam menjalankan tugasnya,
pramuwisata

memiliki beberapa kode etik yang merupakan acuan dalam

menjalankan tugasnya.
Kode etik pramuwisata sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan berwisata di
Indonesia. Dalam matakuliah pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa telah
mempelajari kurikulum tentang demokrasi yang menjelaskan tentang unsur-unsur
demokrasi. Oleh karena itu, penulis mengkaitkan unsur-unsur demokrasi dalam
kode etik pramuwisata.
Unsur-unsur demokrasi yang terdiri dari unsur kebebasan, persamaan,
solidaritas, toleransi, menghormati kejujuran, menghormati penalaran, dan
keadaban dapat dikaitkan dalam kode etik pramuwisata. Sehingga, saat
menjalankan tugas, seorang pramuwisata harus juga memiliki unsur demokrasi.
Namun pada kenyataannya tidak semua unsur demokrasi terdapat dalam kode etik
pramuwisata. Hal ini membuktikan bahwa seorang pramuwisata tidak
mendapatkan hak penuh yang terdapat dalam unsur-unsur demokrasi.
Kondisi nyata yang terjadi salah satunya ialah unsur kebebasan yang tetap
diatur dalam kode etik pramuwisata. Artinya, seorang pramuwisata tidak memiliki
kebebasan penuh dalam menjalankan tugasnya tetapi melainkan diatur dalam kode
etik pramuwisata.
Nilai-nilai yang terkandung pada unsur-unsur demokrasi tersebut membawa
penulis untuk memaparkan tentang permasalahan tersebut dalam makalah
Unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Masalah


Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimanakah unsurunsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata? Secara rinci masalah yang akan
dibahas makalah ini sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.

Bagaimanakah unsur kebebasan dalam kode etik pramuwisata?


Bagaimanakah unsur persamaan dalam kode etik pramuwisata?
Bagaimanakah unsur solidaritas dalam kode etik pramuwisata?
Bagaimanakah unsur toleransi dalam kode etik pramuwisata?
e. Bagaimanakah unsur menghormati kejujuran dalam
pramuwisata?
f. Bagaimanakah

unsur

menghormati

penalaran

dalam

kode

etik

kode

etik

pramuwisata?
g. Bagaimanakah unsur keadaban dalam kode etik pramuwisata?
1.3 Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk membahas unsur-unsur demokrasi
dalam kode etik pramuwisata. Secara rinci tujuan yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.

Untuk mengetahui unsur kebebasan dalam kode etik pramuwisata.


Untuk mengetahui unsur persamaan dalam kode etik pramuwisata.
Untuk mengetahui unsur solidaritas dalam kode etik pramuwisata.
Untuk mengetahui unsur toleransi dalam kode etik pramuwisata.
Untuk mengetahui unsur menghormati kejujuran dalam kode etik

pramuwisata.
f. Untuk mengetahui unsur menghormati penalaran dalam kode etik
pramuwisata.
g. Untuk mengetahui unsur keadaban dalam kode etik pramuwisata.
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah unsur-unsur demokrasi dalam kode etik
pramuwisata adalah sebagai berikut.
a. Bagi penulis, makalah ini dapat menjadi sumber wawasan dan
pengetahuan dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.
b. Bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi sumber informasi dalam unsurunsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata.
c. Bagi dosen, makalah ini dapat menjadi sumber informasi serta acuan untuk
mengetahui perkembangan pemahaman para mahasiswa/i dalam unsur2

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata sehingga tidak hanya


diterapkan dalam pekerjaan pramuwisata tetapi juga pekerjaan lainnya.
d. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat menjadi sumber informasi dan
pengetahuan dalam unsur-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata
sehingga mahasiswa dapat menerapkan ke-7 unsur demokrasi yang
diajarkan ketika memasuki dunia kerja.
e. Bagi pemerintah, makalah ini dapat menjadi acuan untuk selalu
menerapkan
mahasiswa

kurikulum pembelajaran
dapat

menerapkan

tentang

unsur-unsur

demokrasi
demokrasi

sehingga
di

dalam

kehidupannya.
1.5 Metode Penelitian
Makalah ini akan menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka
dilakukan dengan cara mengumpulkan referensi dari buku-buku serta internet
untuk mendapatkan data tentang unsur-unsur demokrasi dalam kode etik
pramuwisata.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Unsur-Unsur Demokrasi
2.1.1 Kebebasan
Menurut Saeful Malik (2010), kebebasan adalah keleluasan untuk
membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan
dari pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk
melakukan segala hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk halhal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak
melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama.

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Sebagai nilai, kebebasan merupakan pedoman perilaku rakyat


berdaulat. Nilai ini tercermin dalam kemampuan menghargai kebebasan
orang lain dan memanfaatkan kebebasan diri sendiri secara bertanggung
jawab. Nilai ini juga tercermin dalam tanggung jawab pribadi dan
kesedian menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi
dari tindakan- tindakannya.
2.1.2 PERSAMAAN
Tuhan menciptakan setiap manusia sebagai pribadi yang unik.
Namun, demokrasi berpandangan bahwa manusia yang berbeda-beda itu
hakikatnya sama sederajat. Menurut Saeful Malik (2010), demokrasi tidak
berpendirian bahwa manusia itu semuanya sama, melainkan berbeda satu
sama lain. Tetapi disamping perbedaanya, manusia itu sesungguhnya sama
derajat di depan Tuhan, sama derajat dalam nilainya dan harga
keluhurannya sebagai manusia (dignity of man as human being) dalam
masyarakat,sama kedudukan di dalam hukum, politik, dan sebagainya.
Dalam

demokrasi,

diakui

kesamaan

kesempatan

rakyat

untuk

menggembangkan kepribadian masing-masing,dan untuk menduduki


jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya keistimewaan bagi
siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama kepada setiap dan semua
orang.
Sebagai nilai, persamaan menjadi pedoman perilaku rakyat
berdaulat sehingga mereka mampu menghargai harkat dan martabat
sesamanya, selain itu, memiliki kesediaan untuk berkompromi dan
menerima kenyataan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kadang kala
saling bertentangan.
2.1.3 SOLIDARITAS
Menurut Saeful Malik (2010), soridaritas atau kesetiakawanan
adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerja sama
dengan orang lain. Nilai solidaritas mengikat manusia yang sama-sama

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak lain.


Dalam kehidupan demokratis di kenal agree to disagree yang berarti
setuju untuk tidak setuju. Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip
solidaritas ; sebab, walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak
tetap sepakat untuk mempertahankan kesatuan/ikatan bersama. Solidaritas
ini merupakan perekat bagi para pendukung demokrasi agar tidak jatuh ke
dalam perpecahan.Sebagai nilai, solidaritas ini dapat menumbuhkan sikap
batin dan kehendak untuk menempatkan kebaikan bersama di atas
kepentingan pribadi, mengasihi sesama dan murah hati terhadap sesama
warga masyarakat.
2.1.4 TOLERANSI
Menurut Saeful Malik (2010), toleransi adalah sikap atau sifat
toleran.Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan,

membolehkan)

pendirian

(pendapat,

pandangan,

kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan atau


berbeda dengan pendirian sendiri. Toleransi dengan semikian menunjukan
tingkat tingkat penerimaan kita terhadap sesuatu yang tidak kita
setujui,karena kebutuhan untuk bertoleransi akan muncul jika ada
penolakan satu pihak terhadap pihak lain. Di dalam konsep toleransi
terkandung baik penolakan maupun kesabaran.
Dalam

masyarakat

demokratis

seseorang

berhak

memiliki

pandangannya sendiri , tetapi, ia akan memegang teguh pendiriannya itu


dengan cara yang toleran terhadap pandangan orang lain yang berbeda
atau balikan bertentangan dengan pendirian nya.Toleransi berbeda dengan
sikap permisif, yaitu sikap serba membolehkan sesuatu.Sebagai nilai,
toleransi

dapat

mendorong

tumbuhnya

sikap

toleran

terhadap

keanekaragaman, sikap saling percaya dan kesediaan untuk bekerja sama


antar pihak yang berbeda beda keyakinan, prinsip, pandangan dan
kepentingan nya.

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

2.1.5 MENGHORMATI KEJUJURAN


Menurut Saeful Malik (2010), kejujuran adalah keterbukaan untuk
menyatakan kebenaran.Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak
berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan benih benih konflik di
masa depan.Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat
diperlukan bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama
pendukung masyarakat demokratis.
Pemerintah juga harus jujur dan terbuka kepada rakyat .
Pemerintah harus terbuka kepada rakyat tentang bagaimana semua
keputusan pemerintah dibuat,dan atas pertimbangan apa sebuah kebijakan
dipilih di antara sejumlah alternatif kebijakan yang ada. Walaupun demi
alasan keamanan dan memang ada hal hal yang tidak perlu dinnyatakan
kepada rakyat ,namun hal itu harus dianggap sebagai sebuah pengecualian.
Sebab,pada prinsipnnya rakyat mempunyai hak untuk mengetahui apa
yang dikerjakan pemerintah dan bagaimana pemerintah mengerjakan
tugasnya.
Sebagai

nilai,penghormatan

terhadap

kejujuran

akan

menumbuhkan integritas diri,sikap disiplin diri ,dan kesetiaan pada aturan


aturan. Sikap sikap ini diperlukan untuk memelihara pemerintah
demokratis.
2.1.6 MENGHORMATI PENALARAN
Menurut Saeful Malik (2010), penalaran adalah penjelasan
mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,membela tindakan
tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang lain.kebiasaan memberi
penalaran akan membutuhkan kesadaran bahwa ada banyak alternatif
sumber informasi dan ada banyak kemungkinan cara untuk mencapai
tujuan. Sama seperti kejujuran,penalaran juga amat di perlukan bagi
terbangun nya solidaritas yang kokoh antarsesama pendukung masyarakat
demokratis.
Pemberian penalaran oleh pemerintah terhadap kebijakan yang

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

ditetapkannya tidak akan melemahkan wibawa pemerintah. Sebaliknya,


jika pemerintah menolak memberi penalaran terhadap kebijakannya, hal
itu justru akan mendorong sikap pasif atau pemberontakan rakyat.
Sebagai nilai,penghormatan pada penalaran dapat mendorong
tumbuhnya keterbukaan pikiran,termasuk sikap skepatis yang sehat dan
pengakuan terhadap sifat ambiguitas (kemenduaartian) kenyataan sosial
dan politik.
2.1.7 KEADABAN
Menurut Saeful Malik (2010), keadaban adalah ketinggian tingkat
kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab
adalah

prilaku

yang

mencerminkan

penghormatan

terhadap

dan

mempertimbangkan kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh


sopan santun dalam bertindak, termasuk penggunaan bahasa tubuh dan
berbicara yang beradap.
Sebagai nilai,keadaban akan menjadi pedoman prilaku warga
negara demokrasi yang serba santun, mengutamakan musyawarah untuk
mencap. ai mufakat,menghindari kekerasan seminimal mungkin dalam
menyelesaikan persoalan bersama,dan kepatuhan dalam norma-norma
yang berlaku dalam kehidupan bersama.
2.2

Kode Etik Pramuwisata


Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih mengenal istilah guide

daripada pemandu wisata maupun pramuwisata. Guide selalu dikaitkan dengan


orang bule, turis (wisatawan). Setiap orang yang menemani wisatawan makan
di restoran, mengantar wisatawan mengunjungi objek wisata, menonton
pertunjukan, belanja di souvenir shop, dan lain-lain selalu dikonotasikan sebagai
guide. Untuk itulah, pertama-tama perlu kita pahami apa dan siapa sebenarnya
pramuwisata itu.
Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah seseorang yang menemani,
memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut, antara lain mengunjungi objek


dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata lainnya dan
untuk itu ia mendapatkan imbalan tertentu.
2.1.2

Peranan Pramuwisata
Menurut Setzer (2010), Pramuwisata adalah orang yang pertama

kali dijumpai oleh wisatawan dalam rangka mewujudkan harapan dan


impian atas tour yang telah dibayarnya. Wisatawan bagaikan seorang
bocah kecil di tengah hiruk pikuknya pasar. Ia tidak tahu harus melangkah
kemana, ia membutuhkan bimbingan untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya. Adalah tugas Pramuwisata untuk menemani, mengarahkan,
membimbing, menyarankan wisatawan di tengah-tengah ketidaktahuannya
itu. Wajarlah jika wisatawan mempercayakan aktivitasnya kepada
Pramuwisata, karena ia yang lebih tahu dan berpengalaman. Maka jadilah
Pramuwisata itu sebagai teman perjalan bagi wisatawan. Sebagai teman
yang baik maka akan sangat ironi jika seorang pramuwisata memanfaatkan
ketidaktahuan wisatawan untuk mengail keuntungan untuk diri sendiri,
misalnya dengan menaikan harga barang yang dibeli wisatawan, memaksa
untuk memberikan imbalan lebih, dan sebagainya.
Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau setidaknya duta
daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang diekspresikan oleh pramuwisata
dianggap oleh wisatawan sebagai cerminan karakter masyarakat setempat,
demikian pula apa yang disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh
wisatawan sebagai pengetahuan yang akan selalu diingat hingga kembali ke
tempat asal. Mengingat hal tersebut, maka seorang pramuwisata hendaknya dapat
memberikan informasi dengan benar dan baik menyangkut negara, kota, maupun
suatu desa, objek wisata, budaya, dan lain sebagainya.
2.2.1

Pengertian Kode Etik

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Kode etik profesi (Dikutip dari Dewi Nurbaiti, 2013) merupakan suatu
tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang
memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional

2.2.2

Kode Etik Pramuwisata


Kode etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan

Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan


Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 (dikutip oleh setzer, (2010)),
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
2.

Pramuwisata

harus

mampu

menciptakan

kesan

penilaian yang baik atas daerah, negara bangsa, dan kebudayaan.


Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus
mampu menguasai diri, senang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan
yang simpatik (menghindari bau badan, perhiasan, dan parfum yang
berlebihan).

3.

Pramuwisata

harus

mampu

menciptakan

suasana

gembira dan sopan menurut kepribadian Indonesia.


4.
Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan
perlakuan yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip,
5.

tidak menjajakan barang dan tidak meminta komisi.


Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal
usul wisatawan serta mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan
agar mematuhi hukum, peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan

6.

ikut melestarikan objek.


Pramuwisata

mampu

menghindari

timbulnya

pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdepatan mengenai


9

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara
7.

asal wisatawan.
Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang
baik dan benar. Apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka
pramuwisata harus berusaha mencari keterangan mengenai hal
tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam

8.

kesempatan berikutnya.
Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik

9.

perusahaan, teman seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya.


Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan
masalah pribadinya yang bertujuan untuk menimbulkan rasa belas

kasihan dari wisatawan.


10.
Pramuwisata saat perpisahan mampu memberikan
kesan yang baik agar wisatawan ingin berkunjung kembali.
2.2.3

Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh Pramuwisata


Agar dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik, maka seorang

pramuwisata harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang


berhubungan dengan pelaksanaan tugas dalam kegiatan tersebut.
Secara umum pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang
pramuwisata meliputi pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan
tentang wisatawan dan pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan.
2.2.4

Sumber Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari

sumber-sumber yang benar-benar relevan dan dapat dipercaya sehingga


informasi yang didapat benar-benar berkualitas dan memberikan manfaata
sebagaimana diharapkan, sumber informasi bagi pramuwisata antara lain
adalah: (pengalaman pribadi, penyedia fasilitas, kantor pemerintah,
organisasi/asosiasi, perpustakaan, media massa).
2.2.5

Pembaruan Informasi

10

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Salah satu ciri informasi yang berkualitas adalah Up to date atau


terkini yang mengandung makna bahwa informasi tersebut merupakan
kondisi yang paling akhir dari apa yang diinformasikan. Untuk
mendapatkan

informasi

terkini

pramuwisata

harus

senantiasa

memperbaharuinya dengan selalu mengikuti perkembangannya melalui


sarana-sarana yang tersedia.
Beberapa informasi yang sering mengalami perubahan dan perlu
mendapat perhatian utama untuk dilakukan pembaharuan antara lain kurs
mata uang, tanggal, waktu, data, statistik, temperatur udara, kondisi
politik, dan lain-lain.
2.2.6

Teknik Berbicara:
Berbicara

bagi

seorang

pramuwisata

adalah

suatu

seni

penyampaian informasi yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang
mendengarkannya. Dilihat dari cara penyampaiannya maka bahasa yang
digunakan dalam berbicara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai
sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja,
akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat
membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang
disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara
dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan
teknik suara)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan
antara lain:
1. Berbicara pada waktu yang tepat.
2. Tunjukan kesan ramah selama berbicara.
3. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut
dijadikan sebagai materi pemanduan.
4. Bersikap dengan baik selama berbicara.
5. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis.
2. Bahasa Tubuh:
11

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Menurut

keterangan

para

ahli

bahwa

dalam

ketrampilan

berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana


kita mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (dikutip
oleh Setzer (2010)). Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya
pendengar lebih percaya terhadap apa yang mereka lihat dari pada apa
yang mereka dengar, dan bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka
lihat pada saat informasi diterima. Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi :
(penampilan, gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata)
2.2.7

Pelayanan Tour
Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari

kegiatant ersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara


untuk menikmati objek dan daya tarik wisata dalam Undang-undang
Nomor 9 thn 1990, tentang Kepariwisataan, (dikutip oleh setzer, 2010).
Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut
ekskursi, sedangkan yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata
paket. Wisata paket pada dasarnya adalah rangkaian dari beberapa
eksekursi.
Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan,
jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan,
2.
3.
4.
5.

perkiraan waktu keberangkatan.


Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan.
Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour.
Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat.
Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak
terjadi keterlambatan
2.2.8

Penanganan masalah
Itinerary yang telah disusun sebelum tut dilaksanakan adalah

sebuah rencana yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa

12

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

yang disebutkan didalamnya, namun tidak menutup kemungkinan


terjadinya penyimpangan atas program tersebut.
Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar
jangkauan manusia seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut
mengakibatkan kegiatan tur tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
direncanakan. Penyimpangan dapat pula terjadi karena unsur kesengajaan
baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh pramuwisata.
Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia
maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan
wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat
dilakukan.
2. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus
dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal
tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi
pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang
dilakukan.
Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk
setiap

keputusan

alternatif

yang

diambil

dalam

menyelesaikan

penyimpangan pelayanan harus didukung dengan bukti tertulis yang


disetujui oleh bersama antara pramuwisata dan wisatawan
2.3

Pengertian Pramuwisata
Lilim Nova (2013) menjabarkan pengertian pramuwisata sebagai berikut :
1. Pramuwisata adalah profesi di bidang kepariwisataan. Pramuwisata
disebut juga Pemandu Wisata atau Tour Guide.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pramuwisata adalah
petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi
yang diperlukan wisatawan.

13

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Pramuwisata


adalah petugas di bidang kepariwisataan yang bertugas memandu
wisatawan saat kunjungan mereka.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kebebasan
Menurut Saeful Malik (2010), kebebasan adalah keleluasan untuk
membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari
pihak manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala hal
tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi
masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata aturan yang sudah
disepakati bersama.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa demokrasi harus
memiliki unsur kebebasan yang luas namun terbatas. Hal ini juga terdapat pada
pramuwisata dalam menjalankan tugasnya berdasarkan ketetapan (Himpunan
Pariwisata Indonesia) HPI (dikutip oleh setzer, 2010) yang ditetapkan melalui
Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan
Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata. Artinya
pramuwisata memiliki kebebasan yang dibatasi oleh kode etik pramuwisata. Hal
inilah yang menjadikan segala sesuatu yang dilakukan pramuwisata saat bekerja

14

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

bisa menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara


yang tidak melanggar tata aturan yang sudah ditetapkan melalui Musyawarah
Nasional.

3.2 Persamaan
Saeful Malik (2010) mengatakan dalam demokrasi, diakui kesamaan
kesempatan rakyat untuk menggembangkan kepribadian masing-masing,dan
untuk menduduki jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya
keistimewaan bagi siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama kepada setiap
dan semua orang.
Didalam pramuwisata terdapat unsur persamaan yang mana telah
ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata
Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik
pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010).
Adapun unsur persamaaan tersebut terletak pada poin ke 4 yang
menyatakan Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan
yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang
dan tidak meminta komisi.
Dalam melaksanakan tugas, seorang pramuwisata harus menerapkan
prinsip persamaan dalam memperlakukan anggota tour tanpa membeda-bedakan
status mereka. Pada saat mereka melayani petinggi-petinggi pemerintah harus
sama saat mereka melayani masyarakat biasa, karena jika sudah berada dalam satu
lingkungan tour. Mereka dianggap sama.

3.3 Solidaritas
Menurut Saeful Malik (2010) nilai solidaritas mengikat manusia yang
sama-sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan kepentingan pihak
lain. Dalam kehidupan demokratis di kenal agree to disagree yang berarti setuju
untuk tidak setuju. Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip solidaritas ; sebab,

15

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap sepakat untuk
mempertahankan kesatuan/ikatan bersama.
Hal ini tercermin pada saat pramuwisata bertindak sesuai kode etik dalam
penanganan masalah yang ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I
Himpunan

Pramuwisata

Indonesia

dengan

Keputusan

Nomor

07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010).


Diantaranya.
1. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia
maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan
wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat
dilakukan
2. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus
dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal
tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi
pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang
dilakukan.
Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk setiap
keputusan alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan
harus didukung dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara
pramuwisata dan wisatawan.
Dalam penanganan masalah, setiap pramuwisata harus merundingkan dan
menerapkan prinsip solidaritas terhadap masalah yang dihadapi untuk kepentingan
bersama. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar hingga kegiatan
berakhir.

3.4 Toleransi
Menurut Saeful Malik (2010), toleransi adalah sikap atau sifat
toleran.Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan)

pendirian

(pendapat,

pandangan,

16

kepercayaan,

kebiasaan,

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian


sendiri.
Didalam pramuwisata, terdapat unsur toleransi yang ditetapkan dalam
Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan
Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip
oleh setzer, 2010). Pada poin ke 6 Pramuwisata mampu menghindari timbulnya
pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdepatan mengenai kepercayaan,
adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan.
Dalam hal ini, pramuwisata tidak diperkenankan untuk menggabungkan
pekerjaan dengan kepercayaan, ras, dan suku. Karena kita tahu anggota tour
berasal dari latar belakang yang berbeda. Maka dari itu, pramuwisata harus
bersikap toleransi (menghargai) keanekaragaman tersebut.

3.5 Menghormati Kejujuran


Menurut Saeful Malik (2010), kejujuran adalah keterbukaan untuk
menyatakan kebenaran. Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan
dengan baik dan tidak menimbulkan benih benih konflik di masa depan.
Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat diperlukan bagi
terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat
demokratis.
Terdapat unsur demokrasi tentang kejujuran didalam pramuwisata yang
ditetapkan dalam Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata
Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik
pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010). Nilai kejujuran tersebut terletak pada
poin ke 7 yang menyatakan Pramuwisata berusaha memberikan keteangan yang
baik, apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan, maka pramuwisata harus
berusaha mencari keterangan hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada
wisatawan dalam kesempatan berikutnya.
Dapat kita lihat bahwa dalam penyampaian informasi, pramuwisata
dituntut untuk berbicara jujur. Saat ia tidak mengetahui suatu informasi maka, ia

17

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

diberi waktu untuk mencari tahu dan tidak diperkenankan untuk berkata bohong
dalam penyampaian informasinya. Hal ini ditujukan untuk mencegah penyebaran
informasi yang tidak benar.

3.6 Menghormati Penalaran


Menurut Saeful Malik (2010), penalaran adalah penjelasan mengapa
seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut
hal serupa dari orang lain. Kebiasaan memberi penalaran akan membutuhkan
kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak
kemungkinan cara untuk mencapai tujuan.
Sebenarnya, penalaran ini hampir sama dengan sikap toleransi. Saat kita
berbicara mengenai penalaran, berarti kita berbicara mengenai keyakinan dan
pandangan dari masing-masing individu.
Contoh : Pada saat kita kita memperkenalkan kebiasaan masyarakat yang
menggunakan pakaian tertutup itu adalah baik. Sebagian anggota tour memiliki
pandangan yang berbeda. Ada yang bisa menerima pandangan tersebut, namun
ada yang tidak bisa menerima. Bagi individu yang tidak bisa menerima, kita tidak
boleh memaksakan mereka untuk menerima pandangan tersebut. Karena
penalaran yang ia punya termasuk kepercayaan yang ia miliki.

3.7 Keadaban
Menurut Saeful Malik (2010), keadaban adalah ketinggian tingkat
kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah
prilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan
kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam
bertindak, termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradab.
Terdapat unsur keadaban di dalam Keputusan Musyawarah Nasional I
Himpunan

Pramuwisata

Indonesia

dengan

Keputusan

Nomor

07/MUNAS.I/X/1988 dalam kode etik pramuwisata (dikutip oleh setzer, 2010).

18

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Pada unsur ini, kami lebih menekankan pada teknik berbicara seorang
pramuwisata menggunakan bahasa lisan. Diantaranya :
1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai
sarananya. Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja,
akan tetapi berbicara juga merupakan seni, yang menarik dan dapat
membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati informasi yang
disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara
dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan
teknik suara)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara
lain:
6. Berbicara pada waktu yang tepat
7. Tunjukan kesan ramah selama berbicara
8. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut
dijadikan sebagai materi pemanduan
9. Bersikap dengan baik selama berbicara
10. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis
1. Bahasa Tubuh: Menurut keterangan para ahli bahwa dalam
ketrampilan berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya
hanyalah 7%, bagaimana kita mengatakan 38% dan bahasa tubuh
pentingnya adalah 55% (Peter Thomson,1997:57). Hal ini dapat
dipahami karena pada umumnya pendengar lebih percaya terhadap
apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar, dan
bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat
informasi

diterima.

Unsur-unsur

bahasa

tubuh

meliputi

(penampilan, gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata).


Dapat dikatakan bahwa teknik berbicara yang di gunakan oleh
pramuwisata telah memenuhi unsur keadaban dalam penyampaian informasi.
Keadaban yang dimaksud adalah bagaimana cara penyampaian informasin dengan

19

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

baik, sopan, dan santun. Kemudian penggunaan bahasa tubuh yang tidak
berlebihan digunakan untuk tidak menimbulkan kesalah pahaman kepada anggota
tour sekaligus sebagai cara kita monghormati mereka dengan keadaban tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Malik,Saeful.
2011.
Nilai-Nilai
dan
Unsur-Unsur
Demokrasi.
(http://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur-unsurdemokrasi, diakses 25 April 2015)

Munavist, Setzer. 2010. Pemanduan Wisata Kode Etik Pramuwisata.


(http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/pemanduan-wisatakode-etik-pramuwisata, diakses 25 April 2015)

Nurbaiti, Dewi. 2013. Pengertian Etika, Kode Etik dan Fungsi.


(http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etikdan-fungsi, diakses 25 April 2015)

Nova,Lilim.
2013.
Pramuwisata.
(http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata, diakses 25 April 2015)

20

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

LAMPIRAN
http://saepulmalik27.blogspot.com/2011/10/nilai-nilai-dan-unsur-unsurdemokrasi.html , ditulis oleh Saeful Malik,2011.
1. Unsur-Unsur Budaya Demokrasi
1. KEBEBASAN
Kebebasan adalah keleluasan untuk membuat pilihan terhadap
beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak
manapun. Namun, kebebasan bukan keleluasan untuk melakukan segala
hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat bagi masyarakat,dan dengan cara yang tidak melanggar tata
aturan yang sudah disepakati bersama.
Sebagai nilai, kebebasan merupakan pedoman prilaku rakyat
berdaulat. Nilai ini tercermin dalam kemampuan menghargai kebebasan
orang lain dan memanfaatkan kebebasan diri sendiri secara bertanggung
jawab. Nilai ini juga tercermin dalam tanggung jawab pribadi dan
kesedian menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri serta konsekuensi
dari
tindakantindakannya.
2. PERSAMAAN
Tuhan menciptakan setiap manusia sebagai pribadi yang unik.
Namun, demokrasi berpandangan bahwa manusia yang berbeda-beda itu
hakikatnya sama sederajat. Demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia
itu semuanya sama, melainkan berbeda satu sama lain. Tetapi disamping
perbedaanya, manusia itu sesungguhnya sama derajat di depan Allah, sama
derajat dalam nilainya dan harga keluhurannya sebagai manusia (dignity of
man as human being) dalam masyarakat,sama kedudukan di dalam hukum,
politik, dan sebagainya. Dalam demokrasi, diakui kesamaan kesempatan

21

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

rakyat untuk menggembangkan kepribadian masing-masing,dan untuk


menduduki jabatan pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya
keistimewaan bagi siapa pun dan pemberian kesempatan yang sama
kepada setiap dan semua orang.
Sebagai nilai, persamaan menjadi pedoman perilaku rakyat
berdaulat sehingga mereka mampu menghargai harkat dan martabat
sesamanya, selain itu, memiliki kesediaan untuk berkompromi dan
menerima kenyataan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kadang kala
saling bertentanggan.
3. SOLIDARITAS
Soridaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk
memperhatikan kepentingan dan bekerja sama dengan orang lain. Nilai
solidaritas mengikat manusia yang sama-sama memiliki kebebasan untuk
mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Dalam kehidupan demokratis
di kenal agree to disagree yang berarti setuju untuk tidak setuju.
Ungkapan itu menunjukan adanya prinsip solidaritas ; sebab, walau
berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak tetap sepakat untuk
mempertahankan kesatuan/ikatan bersama. Solidaritas ini merupakan
perekat bagi para pendukung demokrasi agar tidak jatuh ke dalam
perpecahan akibat terlalu menggutakan kebebasan pribadi tanpa menggian
adanya
persamaan
hak
maupun
semangat
kebersamaan.
Sebagai nilai, solidaritas ini dapat menumbuhkan sikap batin dan
kehendak untuk menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan
pribadi, mengasihi sesama dan murah hati terhadap sesama warga
masyarakat.
4. TOLERANSI
Toleransi adalah sikap atau sifat toleran.Bersikap toleran artinya
bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya)
yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. Toleransi
dengan semikian menunjukan tingkat tingkat penerimaan kita terhadap
sesuatu yang tidak kita setujui,karena kebutuhan untuk bertoleransi akan
muncul jika ada penolakan satu pihak terhadap pihak lain.Didalam konsep
toleransi
terkandung
baik
penolakan
maupun
kesabaran.
Dalam masyarakat demokratis seseorang berhak memiliki
pandangannya sendiri ,tetapi, ia akan memegang teguh pendiriannya itu
dengan cara yang toleran terhadap pandangan orang lain yang berbeda
atau balikan bertentangan dengan pendiriannya.Toleransi berbeda dengan

22

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

sikap permisif,yaitu sikap serba membolehkan sesuatu.


Sebagai nilai, toleransi dapat mendorong tumbuh nya sikap toleran
terhadap keanekaragaman, sikap saling percaya dan kesediaan untuk
bekerja sama antar pihak yang berbeda beda keyakinan, prinsip,
pandangan dan kepentingan nya.
5. MENGHORMATI KEJUJURAN
Kejujuran
adalah
keterbukaan
untuk
menyatakan
kebenaran.Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan
dengan baik dan tidak menimbulkan benih benih konflik di masa
depan.Kejujuran dalam komunikasi antar warga negara amat diperlukan
bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung
masyarakat demokratis.
Pemerintah juga harus jujur dan terbuka kepada rakyat .
Pemerintah harus terbuka kepada rakyat tentang bagaimana semua
keputusan pemerintah dibuat dan atas pertimbangan apa sebuah kebijakan
dipilih di antara sejumlah alternatif kebijakan yang ada. Walaupun demi
alasan keamanan dan memang ada hal hal yang tidak perlu dinyatakan
kepada rakyat ,namun hal itu harus dianggap sebagai sebuah pengecualian.
Sebab,pada prinsipnnya rakyat mempunyai hak untuk mengetehui apa
yang dikerjakan pemerintah dan bagaimana pemerintah mengerjakan
tugasnya.
Sebagai
nilai,penghormatan
terhadap
kejujuran
akan
menumbuhkan integritas diri,sikap disiplin diri ,dan kesetiaan pada aturan
aturan. Sikap sikap ini diperlukan untuk memelihara pemerintah
demokratis.
6. MENGHORMATI PENALARAN
Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki
pandangan tertentu,membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa
dari orang lain.kebiasaan memberi penalaran akan membutuhkan
kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak
kemungkinan
cara
untuk
mencapai
tujuan.
Sama
seperti
kejujuran,penalaran juga amat di perlukan bagi terbangunnya solidaritas
yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis.
Pemberian penalaran oleh pemerintah terhadap kebijakan yang
ditetapkannya
tidak
akan
melemahkan
wibawa
pemerintah.
Sebaliknya,jika pemerintah menolak memberi penalaran terhadap
kebijakannya,hal itu justru akan mendorong sikap pasif atau
pemberontakan
rakyat.
23

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Sebagai nilai,penghormatan pada penalaran dapat mendorong


tumbuhnya keterbukaan pikiran,termasuk sikap skepatis yang sehat dan
pengakuan terhadap sifat ambiguitas (kemenduaartian) kenyataan sosial
dan politik.
7. KEADABAN
Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau
kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah prilaku yang
mencerminakan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan
kehadiran pihak lain sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam
bertindak,termasuk penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang
beradap.Sebagai nilai, keadaban akan menjadi pedoman prilaku warga
negara demokrasi yang serba santun, mengutamakan musyawarah untuk
mencapai mufakat,menghindari kekerasan seminimal mungkin dalam
menyelesaikan persoalan bersama,dan kepatuhan dalam norma-norma
yang berlaku dalam kehidupan bersama.
Bertolak dari nilai-nilai dasar itulah masyarakat pendukung
demokrasi mengembangkan budaya politiknya. Nilai-nilai dasar itu
kemudian dijabarkan lebih rinci dan oprasional dalam kehidupan
demokrasi. Menurut Hendry B Mayo (Budiardjo; 1980), ada sejumlah
nilai operasional yang menjadi landasan pelaksanaan demokrasi,yaitu:
a.Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga dalam
kehidupan masyarakat wajar jika terdapat perselisihan pendapat dan
kepentingan. Yang penting bahwa dalam alam demokrasi perselisihan
perselisihan itu harus di selesaikan melalui perundingan serta dialog
terbuka agar tercapai kompromi,konsensus atau mufakat.
b.Menjamin terselanggaranya perubahan masyarakat secara damai.
Kehidupan masyarakat selalu berubah.Oleh karena itu,pemerintah harus
dapat menyesuaikan kebijakan publik nya dengan perubahan perubahan
itu.Pemerintah itu juga perlu menjaga agar perubahan perunbahan dalam
masyarakat tetap terkendali.
c.Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur. Cara cara
pergantian pimpinan melalui kekerasan,penunjukan diri sendiri,atau
pewarisan tidak sesuai dengan demokrasi.
d.Membatasi penggunaan kekerasan seminimal mungkin. Demokrasi
mengutamakan konsensus atau mufakat dalam menyelesaikan perbedaan
kepentingan warga negara. Oleh karena itu, penggunaan kekerasan sejauh
mungkin harus dihindarkan.
e.Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam
masyarakat, yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat,

24

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

keanekaragaman kepentingan dan tingkah laku. Walaupun demikian,


keanekaragaman itu perlu dijaga agar tidak melampaui batas karena
demokrasi juga memerlukan kesatuan dan integrasi.
f.Menjamin tegaknya keadilan. Keadilan menjadi penting dalm demokrasi
karena adanya mayoritas dan minoritas dalam pengambilan keputusan
secara demokrasi. Hubungan antar mayoritas dan minoritas harus dijaga
sedemikian rupa agar demokrasi tidak berubah menjadi tirani mayoritas.
Nilai-nilai itulah yang dijadikan pedoman bertindak baik oleh para
pejabat pemerintah dan lembaga negara, maupun juga seluruh warga
negara yang bersangkutan. Dengan demikian, akan terwujud budaya
demokratis dalam kehidupan masyarakat negara yang bersangkutan.
Nilai-nilai itu berlawanan dengan nilai-nilai yang melandasi masyarakat
komunis. Menurut Budiardjo (1980), nilai-nilai yang terkandung dalam
komunisme antara lain adalah :
1) Monisme, yaitu pandangan yang menolak adanya golongan-golongan
keanekaragaman
dalam
masyarakat
.
2) Kekerasan merupakan alat yang sah untuk mencapai tujuan negara,
yaitu terwujudnya masayarakat tanpa kelas.
3) Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme sehingga semua
alat negara (polisi, tentara, kejaksaan, dan sebagainya) digunakan untuk
mewujudkan komunisme.Tantangan terberat bagi sebuah bangsa yang
hendak membangun demokrasi adalah bagaimana mengembangkan
budaya demokrasi dalam kehidupan bangsa yang bersangkutan.
Dalam pembangunan demokrasi paling tidak ada empat bidang yang harus
mendapat perhatian:
Pertama, lembaga-lembaga negara termasuk birokrasi pemerintah
didalamnya. Lembaga-lembaga negara harus dibangun agar menjadi lembaga
pelaksanaan kedaulatan rakyat. Cara pengisian jabatan lembaga lembaga negara
harus demokratis,melalui pemilu atau pemilihan oleh wakil rakyat. Semua pejabat
negara harus mempertanggung jawabkan penggunaan kekuasaannya kepada
rakyat. Aparat birokrasi harus mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Mereka harus menerapkan asas keterbukaan atau transparan,akuntabel / dapat
dipertanggung jawabkan partisipatif. Lebih dari pada itu birokrasi pemerintah
harus mampu bekerja secara efektif dan efisien.Termasuk dalam pembangunan
lembaga-lembaga negara ini adalah pembangunan aparat penegak hukum. Mental
dan keahlian aparat penegak hukum harus dibangun sehingga benar-benar mampu
menerapkan prinsip rule of law yang sangat dibutuhkan dalam negara demokrasi.
Jika pada pemeritahan otoriter hukum dibuat dan ditegakan untuk mengabdi
kepentingan pemnguasa, dalam proses demokratisasi hukum harus dikembalikan

25

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

ke fungsi dasarnya sebagai pelindung dan pengayom rakyat, dan sarana


mewujudkan dan kedamaian dalam kehidupan bersama.
Kedua, partai-partai politik. Partai-partai harus dibangun agar benar-benar
mampu berperan sebagai perumus dan pemadu aspirasi rakyat untuk kemudian
memperjuangkan melalui wakil-wakil rakyat di lembaga pemerintah. Partaipolitik
pun harus mampu melakukan kaderisasi sehingga mampu memasok calo-calon
memimpin bangsa yang benar-benar mewujudkan aspirasi rakyat berdaulat.
Ketiga, pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi harus juga mambangun
dirinya agar mampu melakukan kegiatan ekonomi dalam suasana kehidupan
demokrasi. Perilaku ekonomi yang merusak, seperti suap, korupsi, kolusi, dan
nepotisme harus dihindari agar kegiatan ekonomi benar-benar menyejahterakan
rakyat banyak, bukan hanya segelintir konglomerat dan para penguasa negara.
Keempat, civil society / masyarakat madani. Kehidupan masyarakat juga
harus dibangun agar mampu menjadi kekuatan pengontrol terhadap penyelenggara
negara. Jika di masa pemerintaha otoriter rakyat sama seklai takut menghadapi
penguasa, sehingga penguasa tidak terkontrol sama sekali, maka dalam proses
demokratisasi masyarakat jalannya pemerintahan negara kesadarannya untuk
selalu mengawasssi jalannya pemerintahan negara melalui civil soiety.
Membangun masyarakat madani merupakan bagian dari upaya melewati
masa transisi menuju demokrasi melalui pengembangan budaya politik
demokratis. Jika budaya demokratis mengakar pada sanubari setiap warga negara,
cita-cita akan adanya civil society yang kuat dan efektif dapat diwujudkan.
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/pemanduan-wisata-kodeetik-pramuwisata.html , Ditulis oleh setzer munavist tahun 2010
2. Kode Etik Pramuwisata
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih mengenal istilah guide
daripada pemandu wisata maupun pramuwisata. Guide selalu dikaitkan dengan
orang bule, turis (wisatawan). Setiap orang yang menemani wisatawan makan
di restoran, mengantar wisatawan mengunjungi objek wisata, menonton
pertunjukan, belanja di souvenir shop, dan lain-lain selalu dikonotasikan sebagai
guide. Untuk itulah, pertama-tama perlu kita pahami apa dan siapa sebenarnya
pramuwisata itu.
Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah seseorang yang menemani,
memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam
melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut, antara lain mengunjungi objek
dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata lainnya dan
untuk itu ia mendapatkan imbalan tertentu.

26

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Penting pula untuk diketahui bahwa tidak semua orang yang menemani wisatawan
itu disebut sebagai pramuwisata, karena masih ada profesi lain yang kegiatannya
berhubungan dengan wisatawan, antara lain sebagai berikut :
Penterjemah (Interpreter)
Penerjemah adalah seseorang yang bertugas menerjemahkan bahasa tertentu ke
dalam bahasa yang dikehendaki oleh wisatawan. Ia hanya menyampaikan apa
yang disampaikan oleh orang lain atau menjelaskan percakapan dalam suatu
bahasa tertentu
Penerima Tamu (Hostess)
Penerima tamu adalah seseorang yang bertugas menjemput tamu di bandara,
pelabuhan laut, stasiun atau terminal serta hotel atau memberikan ucapan selamat
jalan kepada tamu yang akan kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan
ke tempat lain. Kegiatannya, antara lain memberi ucapan selamat datang dengan
mengalungkan rangkaian bunga, membantu tamu pada saat pemeriksaan
keimigrasian dan bea cukai, menghubungkan atau memperkenalkan tamu dengan
orang-orang tertentu.
Pengawal atau Pendamping (Escortist)
Pengawal adalah seseorang yang bertugas mendampingi wisatawan dalam
berbagai aktivitas, seperti tur, belanja, pertemuan, termasuk kegiatan-kegiatan
yang sifatnya pribadi. Ruang lingkup kegiatan Escortist lebih luas dibandingkan
dengan pramuwisata atau profesi sejenis lainnya.
Penggolongan Pramuwisata
Pramuwisata dapat dikelompokan sesuai dengan sudut pandang sebagai
berikut:
Beradasarkan ruang lingkup kegiatannya.
1. Transfer Guide: Transfer guide adalah pramuwisata yang kegiatannya
menjemput wisatawan di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal
menuju ke hotel atau sebaliknya atau mengantar wisatawan dari satu hotel
ke hotel lainnya
2. Walking Guide/Tour Guide: Walking guide adalah pramuwisata yang
kegiatannya memandu wisatawan dalam suatu tour
3. Local/Expert Guide: Local guide adalah pramuwisata yang kegiatannya
khusus memandu wisatawan pada suatu objek atau transaksi wisata
tertentu, misalnya museum, wisata agro, river rafting, goa, gedung
bersejarah, dan lain-lain
4. Common Guide: Common guide adalah pramuwisata yang dapat
melakukan kegiatan baik transfer maupun tour
5. Driver Guide: Driver guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan
sebagai Pramuwisata. Ia bertugas mengantarkan wisatawan ke objek atau
atraksi wisata yang dikehendaki sekaligus memberikan informasi yang

27

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

diperlukan. Tak jarang pula seseorang pramuwisata pengemudi ikut turun


ke objek untuk memberikan penjelasan tentang objek tersebut jika tidak
ada local guide. Kadang-kadang ia juga menemani wisatawan saat
berbelanja atau makan. Jadi, pada dasarnya driver guide menjalankan dua
fungsi, yakni sebagai pengemudi dan pramuwisata.
Berdasarkan Status
1. Payroll Guide: Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai
pagawai tetap perusahaan perjalanan dengan mendapat gaji tetap di
samping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan
2. Part Timer/Freelance Guide: Part Timer/Freelance guide adalah
pramuwisata yang bekerja pada suatu perusahaan perjalanan untuk
kegiatan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang dilakukan, serta
tidak terikat oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu dan bebas
melakukan kegiatannya sesuai permintaan wisatawan atau perusahaan
perjalanan lain yang membutuhkannya
3. Member of Guide Association: Member of guide association adalah
pramuwisata yang berstatus sebagai peserta dari suatu asosiasi
pramuwisata dan melakukan kegiatannya sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh asosiasi tersebut
4. Government Officials: Government officials adalah pegawai pemerintah
yang bertugas untuk memberikan informasi kepada tamu tentang suatu
aktivitas ,objek, gedung, atau suatu wilayah tertentu
5. Company Guide: Company guide adalah karyawan sebuah perusahaan
yang bertugas memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau
objek perusahaan.
Berdasarkan Karakteristik Wisatawan Yang Dipandu
1. Individual Tourist Guide: Individual tourist guide adalah pramuwisata
yang khusus memandu wisatawan individu
2. Group Tour Guide: Group tour guide adalah pramuwisata yang memandu
wisatawan rombongan
3. Domestic Tourist Guide: Domestic tourist guide adalah pramuwisata
yang memandu wisatawan nusantara/ domestik
4. Foreign Tourist Guide: Foreign tourist guide adalah pramuwisata yang
memandu wisatawan mancanegara
28

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Peranan Pramuwisata
Pramuwisata adalah orang yang pertama kali dijumpai oleh wisatawan
dalam rangka mewujudkan harapan dan impian atas tour yang telah dibayarnya.
Wisatawan bagaikan seorang bocah kecil di tengah hiruk pikuknya pasar. Ia tidak
tahu harus melangkah kemana, ia membutuhkan bimbingan untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya. Adalah tugas Pramuwisata untuk menemani,
mengarahkan, membimbing, menyarankan wisatawan di tengah-tengah
ketidaktahuannya itu. Wajarlah jika wisatawan mempercayakan aktivitasnya
kepada Pramuwisata, karena ia yang lebih tahu dan berpengalaman. Maka jadilah
Pramuwisata itu sebagai teman perjalan bagi wisatawan. Sebagai teman yang baik
maka akan sangat ironi jika seorang pramuwisata memanfaatkan ketidaktahuan
wisatawan untuk mengail keuntungan untuk diri sendiri, misalnya dengan
menaikan harga barang yang dibeli wisatawan, memaksa untuk memberikan
imbalan lebih, dan sebagainya.
Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau
setidaknya duta daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang
diekspresikan oleh pramuwisata dianggap oleh wisatawan sebagai
cerminan karakter masyarakat setempat, demikian pula apa yang
disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh wisatawan sebagai
pengetahuan yang akan selalu diingat hingga kembali ke tempat asal.
Mengingat hal tersebut, maka seorang pramuwisata hendaknya dapat
memberikan informasi dengan benar dan baik menyangkut negara, kota,
maupun suatu desa, objek wisata, budaya, dan lain sebagainya.
Persyaratan Pramuwisata
Pramuwisata adalah seseorang yang memegang peranan penting dalam
kegiatan tur maupun transfer. Ia menjadi tumpuan harapan wisatawan, perusahaan
yang mempekerjakannya, bahkan daerah atau negara tempat ia bekerja. Untuk
itulah, ia harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat mengemban amanat
yang demikian berat secara profesional. Persyaratan tersebut menyangkut hal-hal
yang bersifat fisik maupun psikis
1. Syarat fisik/Penampilan Pramuwisata: Pakaian dalam pengertian ini
mengandung makna yang luas, tidak sekedar baju, celana, rok, sendal, dan
sebagainya akan tetapi keseluruhan yang tampak dari luar diri seseorang
itu. Secara manusiawi kesan seseorang terhadap orang lain pertama-tama
biasanya dipengaruhi oleh penampilan orang yang dihadapi tersebut.
Sebagai petugas yang pertama kali berhubungan dengan wisatawan saat
penyelenggaraan tur, maka pramuwisata harus dapat berpenampilan secara
maksimal, karena apa yang ditampilkan pertama kali itu akan berdampak
terhadap kesan wisatawan selanjutnya
2. Syarat Psikis/Kepribadian Pramuwisata: Secara teori yang dimaksud
dengan kepribadian adalah integritas psiko-fisik sebagai resultan dari
hereditas, lingkungan dan kematangan yang bersifat unik dan dinamis
serta berbeda satu dengan yang lainnya. Jelasnya, kepribadian lahir karena

29

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

perpaduan tiga faktor, yakni keturunan, lingkungan atau pergaulan, dan


waktu atau kematangan. Ketiga unsur ini saling berkaitan dalam
membentuk satu wujud kepribadian. Karena sifatnya yang spesifik, maka
setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing.
Menurut ilmu jiwa, kepribadian seseorang dapat berkembang karena dua
hal, yaitu bakat dan didikan. Kepribadian karena faktor bakat sulit untuk
diubah atau diciptakan, akan tetapi kepribadian itu dapat pula
dikembangkan melalui proses pendidikan. Agar dapat mengembangkan
kepribadian yang menarik maka seseorang pramuwisata hendaknya
menampilkan sifat-sifat: ( penuh perhatian, ketajaman daya ingatan,
pandai bergaul, periang, jujur dan dapat dipercaya, penuh inisiatif,
humoris, suka menolong, empati, pemimpin yang baik)
Kode Etik Pramuwisata
Kode etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan
Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan
Nomor 07/MUNAS.I/X/1988, meliputi hal-hal sebagai berikut:
11. Pramuwisata harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas
daerah, negara bangsa, dan kebudayaan
12. Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri,
senang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik
(menghindari bau badan, perhiasan, dan parfum yang berlebihan)
13. Pramuwisata harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan
menurut kepribadian Indonesia
14. Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang
sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan
barang dan tidak meminta komisi
15. Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta
mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum,
peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek
16. Pramuwisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat
yang mengundang perdepatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama,
ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan
17. Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar.
Apabila ada hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka pramuwisata harus
berusaha mencari keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya
menyampaikan kepada wisatawan dalam kesempatan berikutnya

30

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

18. Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman


seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya
19. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadinya
yang bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan
20. Pramuwisata saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar
wisatawan ingin berkunjung kembali
Hubungan Pramuwisata dengan Perusahaan dan Organisasi Terkait
Pramuwisata dapat dikatakan sebagai jantung dari sebuah tur atau transfer
sebab ia adalah seseorang yang harus dapat memompa dan menghidupkan suasana
sehingga wisatawan benar-benar dapat memperolah pengalaman menarik
sebagimana diharapkan. Oleh karenanya Pramuwisata harus memahami organ
atau komponen lain yang dapat membentuk pengalaman-pengalamanitu. Untuk
itulah penting baginya menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan serta
organisasi terkait dengan tujuan, antara lain sebagai berikut
1. Mendapatkan informasi yang akurat dari sumber yang kompeten
2. Mengetahui perkembangan terkini atas informasi yang disampaikan
3. Menjalin komunikasi yang lebih baik dengan perusahaan dan organisasi
terkait
Hubungan yang baik tersebut pada akhirnya akan bermuara pada
efektifitas dan efisiensi rencana pemanduan yang dibuat serta tercapainya
pemanduan yang berkualiatas. Adapun perusahaan dan organisasi yang erat
kaitannya dengan kegiatan Pramuwisata antara lain adalah: (perusahaan
perjalanan, Himpunan Pramuwisata Indonesia/HPI, Association of Indonesian
Travel Agencies/ASITA, objek dan atarksi wisata, toko cinderamata, Hotel dan
Restaurant, Perusahaan transportasi, Pemerintah).
Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh Pramuwisata
Agar dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik, maka seorang
pramuwisata harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas dalam kegiatan tersebut.
Secara umum pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pramuwisata
meliputi pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang wisatawan dan
pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan.
Sumber Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari sumbersumber yang benar-benar relevan dan dapat dipercaya sehingga informasi yang
didapat benar-benar berkualitas dan memberikan manfaata sebagaimana
diharapkan, sumber informasi bagi pramuwisata antara lain adalah: (pengalaman

31

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

pribadi, penyedia fasilitas, kantor pemerintah, organisasi/asosiasi, perpustakaan,


media massa).
Pembaruan Informasi
Salah satu ciri informasi yang berkualitas adalah Up to date atau terkini
yang mengandung makna bahwa informasi tersebut merupakan kondisi yang
paling akhir dari apa yang diinformasikan. Untuk mendapatkan informasi terkini
pramuwisata harus senantiasa memperbaharuinya dengan selalu mengikuti
perkembangannya melalui sarana-sarana yang tersedia.
Beberapa informasi yang sering mengalami perubahan dan perlu mendapat
perhatian utama untuk dilakukan pembaharuan antara lain kurs mata uang,
tanggal, waktu, data, statistik, temperatur udara, kondisi politik, dan lain-lain.
Sarana yang dapat dipergunakan untuk memperbaharui informasi, antara lain
sebagai berikut:
1. Mengikuti seminar, kursus singkat, pelatihan-pelatihan, talk show
2. Membaca, baik dalam bentuk buku panduan, artikel, majalah dan surat
kabar, brosur, maupun media cetak yang lain
3. Mengunjungi situs internet
4. Melibatkan diri dalam kegiatan organisasi profesi
5. Mengunjungi pameran-pameran
6. Mengunjungi dan mendengarkan informasi dari personel perusahaan
perjalanan, hotel, restoran, transportasi, objek dan atraksi wisata maupun
juga wisatawan
Teknik Berbicara:
Berbicara bagi seorang pramuwisata adalah suatu seni penyampaian
informasi yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mendengarkannya.
Dilihat dari cara penyampaiannya maka bahasa yang digunakan dalam berbicara
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bahasa Lisan: Yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai sarananya.
Informasi disampaikan melalui simbol-simbol suara saja, akan tetapi berbicara
juga merupakan seni, yang menarik dan dapat membangkitkan minat wisatawan
untuk menikmati informasi yang disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai
agar dapat berbicara dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata
bahasa dan teknik suara)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara
lain:
11. Berbicara pada waktu yang tepat

32

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

12. Tunjukan kesan ramah selama berbicara


13. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut
dijadikan sebagai materi pemanduan
14. Bersikap dengan baik selama berbicara
15. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis
2. Bahasa Tubuh: Menurut keterangan para ahli bahwa dalam ketrampilan
berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana kita
mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (Peter
Thomson,1997:57). Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya pendengar
lebih percaya terhadap apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar,
dan bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat informasi
diterima. Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi : (penampilan, gerakan tubuh,
ekspresi wajah dan kontak mata)
Pelayanan Transfer
Transfer adalah kegiatan perpindahan wisatawan dari satu tempat ke
tempat lain. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa airport, pelabuhan,
terminal maupun hotel. Dilihat dari asal dan tujuan perpindahan tersebut maka
transfer dapat dibedakan menjadi:
1. Transfer in atau Arrival Transfer: Adalah kegiatan penjemputan tamu
dari tempat kedatangan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk dibawa
dan melakukan check in di suatu hotel
2. Transfer out atau Departure Transfer: Adalah kegiatan pengantaran
tamu dari hotel ke tempat keberangkatan (airport, pelabuhan atau terminal)
untuk kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan ketempat lain
3. Transfer Hotel: Adalah kegiatan pengantaran kepindahan tamu dari hotel
yang satu ke hotel yang lain karena sebab-sebab tertentu baik atas
permintaan tamu sendiri atau keinginan pihak hotel
4. Intercity Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari satu kota ke
kota lain. Adakalanya dalam perjalanan selama transfer tersebut diselingi
dengan kegiatan tur.
Pelayanan Tour
Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatant
ersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata. (Undang-undang Nomor 9 thn 1990, tentang
Kepariwisataan).

33

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut ekskursi, sedangkan
yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata paket. Wisata paket pada
dasarnya adalah rangkaian dari beberapa eksekursi.
Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
6. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan,
jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan,
perkiraan waktu keberangkatan
7. Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan
8. Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour
9. Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat
10. Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak
terjadi keterlambatan
Pelaporan
Setelah semua rangkaian kegiatan tur dilaksanakan maka pramuwisata
harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada perusahaan perjalanan yang
memberinya tugas pemanduan. Laporan ini akan bermanfaat baik bagi
pramuwisata
sendiri
maupun
bagi
perusahaan
perjalanan
yang
mempekerjakannya. Bagi pramuwisata laporan dapat dipakai sebagai dasar untuk
menuntut hak atas pekerjaan yang telah dilakukan serta alat evaluasi bagi
pelaksanaan tugas berikutnya. Sedangkan bagi perusahaan, laporan ini bermanfaat
sebagai alat kontrol penyelenggaraan wisata serta untuk mengindikasi hal-hal
penting sebagai masukan untuk penyelenggaraan tur yang lebih baik di masa yang
akan datang. Ada dua hal yang perlu dilaporkan oleh pramuwisata yaitu laporan
kegiatan dan laporan keuangan.
Penanganan masalah
Itinerary yang telah disusun sebelum tut dilaksanakan adalah sebuah
rencana yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang disebutkan
didalamnya, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan atas
program tersebut.
Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar jangkauan manusia
seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan tur
tidak dapat dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Penyimpangan dapat pula
terjadi karena unsur kesengajaan baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh
pramuwisata.
Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut:
3. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia
maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan

34

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat


dilakukan
4. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus
dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal
tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi
pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang
dilakukan.
Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk setiap keputusan
alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan harus
didukung dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara pramuwisata
dan wisatawan
Kehilangan:
Kehilangan dapat berupa kehilangan barang maupun kehilangan peserta
wisatawan. Kehilangan barang dapat berupa barang bawaan, paspor, uang, tiket
perjalanan. Kehilangan dapat terjadi di airport, terminal atau pelabuhan, hotel,
atau di tempat-tempat lain.
Bentuk bantuan yang diberikan oleh pramuwisata tergantung dari tempat kejadian
kehilangan. Kehilangan yang terjadi di airport menuntut pramuwisata lebih aktif
memberikan bantuan pencarian dibandingkan dengan kehilangandi hotel karena
hotel telah memiliki prosedur sendiri atas kasus kehilangan.
Kecelakaan:
Apabila dalam perjalanan terjadi kecelakaan maka hal-hal yang perlu
dilakukan oleh pramuwisata, antara lain:
1. Memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan yang mengalami luka
ringan
2. Mengantarkan wisatawan ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat untuk
mendapat penanganan
3. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh pihak kepolisian atas
kejadian kecalakaan tersebut.
Dalam hal ini sudah barang tentu diperlukan biaya untuk penyelesaikan
pengobatan di puskesmas atau ke rumah sakit, sehingga pramuwisata harus
mengkomunikasikannya kepada perusahaan yang mempekerjakannya untuk
penyelesaian lebih lanjut
Sakit atau Meninggal
Bagi wisatawan yang menderita penyakit tertentu maka sebelum tour
berlangsung diinformasikan untuk membawa obat pribadi yang diperlukan selama
tour. Akan tetapi pramuwisata harus menyiapkan obat-obat tertentu untuk

35

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

memberikan pertolongan sementara jika wisatawan mengalami sakit di perjalanan.


Obat-obatan yang dapat dibawa antara lain: paracetamol, aspirin, anti alergi dan
lain-lain.
Seandainya wisatawan sakit di perjalanan maka:
1. Tanyakan apakah yang bersangkutan membawa atau harus minim obat
tertentu untuk meredakan sakitnya
2. Berikan pertolongan pertama semampunya
3. Jika perlu berikan obat-obatan yang dapat dikonsumsi secara umum untuk
sakit tertentu misalnya influensa, panas, alergi
4. Apabila sakitnya tidak dapat ditangani maka rujuk ke puskesmas atau
rumah sakit terdekat
5. Laporkan ke perusahaan
Apabila sakitnya terjadi di hotel, maka pihak hotel akan menanganinya dengan
memberikan pertolongan pertama, memanggil dokter atau apabila parah maka
hotel akan merujuknya ke rumah sakit.
Jika wisatawan meninggal maka:
1. Buat peserta lain agar tidak panik
2. Panggil ambulance dan kirim ke rumah sakit. Jika memanggil ambulance
tidak mungkin maka gunakan kendaraan tur
3. Rundingkan dengan wisatawan atau tur leader untuk kegiatan berikutnya,
dilanjutkan atau tidak
4. Laporkan ke perusahaan.
Keluhan Wisatawan
Keluhan wisatawan tidak terbatas pada pelaksanaan panduan seorang
pramuwisata, aka tetapi menyangkut kesuluruhan fasilitas dan pelayanan yang
didapat selama melakukan tur dan pramuwisata harus dapat menanganinya secara
profesional.
Untuk dapat menangani keluhan secara profesional, maka harus diketahui terlebih
dahulu jenis keluhan tersebut. Pada dasarnya keluhan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
1. Keluhan Sejati: Adalah keluhan yang timbul karena kondisi fasilitas dan
pelayanan berdasarkan standar umum tidak memuaskan arau tidak sesuai
dengan perjanjian sebelumnya
36

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

2. Keluhan biasa: Adalah keluhan yang timbul karena pengaruh cara


pandang wisatawan terhadap fasilitas atau pelayanan yang diterima. Dalam
hal ini antara wisatawan yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda
penilaiannya terhadap fasilitas atau pelayanan yang sama.
Apapun jenis keluhannya, pramuwisata harus dapat menangani secara arif dan
bijaksana dengan menggunakan prinsip-prinsip: (mendengarkan, memahami,
meneliti, menangani, minta maaf)
Setiap keluhan yang terjadi seharusnya dilaporkan secara tertulis kepada
perusahaan yang akan bermanfaat bagi perbaikan pelayanan dan mengantisipasi
munculnya keluhan yang sama di masa yang akan datang. Secara sedarhana
laporan tersebut dapat dibuat dengan menggunakan blanko pada contoh berikut
Menjadi seorang pramuwisata yang profesional bukanlah hal yang mudah,
namun tidaklah mustahil untuk dilakukan. Profesionalisme itu merupakan
akumulasi dari semua unsur yang seharusnya dimiliki oleh seorang pramuwisata.
Unsur itu berupa modal dasar yang ada dalam dirinya sendiri yang dapat
membangkitkan semangat untuk tangap terhadap lingkungan di luar dirinya, yaitu
wisatawan dan kegiatan yang dilakukan.
http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-danfungsi.html, ditulis oleh Dewi Nurbaiti. 2013
Pengertian Etika, Kode Etik dan Fungsi Kode Etik Profesi
Create by Dewi Nurbaiti
Pengertian Etika
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang bearti adat
istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang
buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai
kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai yang
benar
dan
salah
yang
dianut
masyarakat.

Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi
yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus
diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan

37

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam
mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.

Pengertian Etika Profesi


Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah
sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan
kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak professional.

Pengertian Kode Etik


kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk
dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional
Fungsi Kode Etik Profesi
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga
hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik

38

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan.
b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan
suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya
suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak
boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip
atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi
profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan
seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah
program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja
program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan
merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral,
sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari
jabatannya

39

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata.html, ditulis oleh Lilim Nova.


2013
PRAMUWISATA
Pengertian Pramuwisata
1.
Pramuwisata adalah profesi di bidang kepariwisataan. Pramuwisata
disebut juga Pemandu Wisata atau Tour Guide.
2.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pramuwisata adalah
petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang
diperlukan wisatawan.
Tugas Pramuwisata
1.

Mengantar wisatawan, baik perorangan maupun rombongan (group).

2.

Memberikan penjelasan/ informasi tentang :

a)

Rencana perjalanan wisata

b)

Objek dan daya tarik wisata maupun atraksi wisata.

c)

Peraturan yang berlaku dalam hal dokumen perjalanan.

3.

Memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai :

a)

Obyek wisata

b) Tempat-tempat bersejarah
c)

Museum

d)

Budaya

40

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

e)

Obyek wisata lainnya

4.
Membantu wisatawan dalam hal Cara mengatur barang-barang bawaan,
mengirim pesanan,menawar harga cinderamata.
5. Memberikan pengarahan dalam hal mematuhi peraturan dan ketentuan yang
berlaku / ditetapkan oleh Imigarasi,Bea cukai ,Karantina ,Otorita Bandar Udara ,
Pelabuhan laut / Fery,Objek-objek wisata.
6.
Membantu wisatawan yang mengalami, sakit, kecelakaan, kehilangan,
kecurian dan musibah lainnya.

Tanggung Jawab Pramuwisata


1.

Menjamin kepuasan berlibur semua tamu secara keseluruhan.

2.

Menjamin tour terlaksana sesuai yang dipromosikan.

3.

Memberikan serangkaian informasi pada tamu.

4.

Merekonfirmasi / memesan komponen acara tour yang wajib.

5. Bekerjasama dengan pegawai Biro Perjalanan dan Pariwisata untuk menjamin


suksesnya tour.
6.
Memimpin pengantaran kedatangan dan keberangkatan dari tempat
penginapan (check in / out).
7.

Menyediakan meja beserta pegawai untuk pelayanan tamu.

8.
Menyelenggarakan serangkaian tour termasuk tour setengah hari / sehari
penuh, tour malam, tempat-tempat menarik dan tour khusus.
9.

Menjual jenis-jenis tour optional yang diharapkan.

10.
Mengurus masalah-masalah dasar tour (misalnya kehilangan / pencurian
barang milik tamu / sakit) dan keadaan darurat.
11.

Menyempurnakan laporan-laporan dan menyimpan data-data yang tepat.

Pembagian Pramuwisata (Berdasarkan Tugasnya Masing -Masing)

Pramuwisata tetap

41

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Pramuwista lepas dan pramuwisata tour

Pramuwista lokal atau pramuwisata khusus/ahli

Pramuwisata perorangan

Pramuwisata kelompok/rombongan

Pramuwisata domestic

Pramuwisata untuk wisatawan asing.

Definisi Aktivitas Kerja Sehari-hari Pramuwisata Berdasarkan Tugas Masingmasing :


1.

Pramuwisata Tetap

Seseorang yang bekerja pada sebuah Biro Perjalanan sebagai anggota staf tetap
dan digaji setiap bulannya. Memandu atau memimpin tour, transfer kedatangan /
keberangkatan, tour dalam kota, tour dalam negeri, tour keluar negeri, tour
melalui darat dan darmawisata.
2.

Pramuwisata Lepas

Seseorang yang bekerja pada sebuah Biro Perjalanan untuk sementara atau paruh
waktu, dan dia dapat bekerja juga untuk organisasi lain. Umumnya dibayar untuk
setiap pekerjaan yang dilakukannya. Memandu atau memimpin transfer
kedatangan /keberangkatan, tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tour-tour
keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata.

3.

Pramuwisata Seseorang

Pramuwisata Seseorang yang memandu para turis selama berlangsungnya tur.


Memandu atau memimpin tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tour-tour
keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata.
4.

Pramuwisata Lokal

Pramuwisata Lokal atau Pramuwisata Khusus/Ahli Seseorang yang bekerja pada


sebuah obyek wisata. Memandu turis yang datang di obyek wisata, tempat dia
bekerja.
5.

Pramuwisata Perorangan
42

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Seseorang yang memandu tour-tour untuk perorangan. Memandu atau memimpin


transfer kedatangan/keberangkatan, tour-tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,
tour- tour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khususnya untuk
perorangan.
6.

Pramuwisata Rombongan/ Kelompok

Seseorang yang memimpin tour-tour dalam negeri. Melakukan tour atau


menangani
transfer kedatangan/keberangkatan, tour dalam kota, tour-tour dalam negeri,tourtour keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khusus bagi
rombongan / kelompok.
7.

Pramuwisata Domestik

Seseorang yang memimpin tour-tour dalam negeri. Memimpin atau menangani


transfer kedatangan/keberangkatan, tur-tur dalam kota, tour-tour keluar negeri,
tour-tour melalui darat dan darmawisata khususnya untuk turis domestik
8.

Pramuwisata Untuk Turis asing

Seseorang yang memimpin turis-turis asing. Memimpin atau menangani transfer


kedatangan/keberangkatan, tour dalam kota, tour-tour dalam negeri, tour-tour
keluar negeri, tour-tour melalui darat dan darmawisata khususnya untuk turis
Indonesia.
Fungsi Pramuwisata
Dalam melaksanakan tugasnya selama di perjalanan bersama wisatawan,
pramuwisata berfungsi untuk :
1.
Membimbing perjalanan bersama wisatawan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pramuwisata .
2. Memberikan penerangan mengenai perjalanan secara keseluruhan,khususnya
mengenai objek-objek wisata yang dikunjungi.
3.
Memperkenalkan hal-hal yang dirasakan baru bagi wisatawan atau sesuai
dengan hal-hal yang perlu diketahui serta dijumpai selama perjalanan bagi
wisatawan yang sedang dibimbing perjalanannya.
4. Memberikan saran kepada wisatawan untuk melakukan suatu tindakan atau
kegiatan yang mungkin timbul yang ada sangkut pautnya dengan perjalanan yang
sedang dibimbing.

43

Unsure-unsur demokrasi dalam kode etik pramuwisata

Gunanya Peran Pramuwisata Bagi Tamu :

Kepastian tamu akan terlaksananya liburan dengan sukses sesuai yang


dijadwalkan.

Tamu bebas dari segala tanggung jawab yang berhubungan dengan


penyelenggaraan tour/liburannya.

Kesenangan tamu ditingkatkan melalui pelayanan dan informasi yang


diberikan.

Resiko keselamatan dan keamanan para tamu berkurang dengan hadirnya


pramuwisata.
Diposkan oleh Lilim Nova di 01.22
http://lilimnova.blogspot.in/2013/02/pramuwisata.html

44

Anda mungkin juga menyukai