KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Kepariwisatan
1. Pengertian Pariwisata
dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari, berarti banyak, berkali-
suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata
kata tourisme atau tourism. Hal semacam ini sudah menjadi kebiasaan
untuk memberikan pengertian yang lebih luas bagi suatu kata. Biasanya kata
atau isme.
11
12
bahwa :
menyatakan bahwa :
menyatakan bahwa :
2. Definisi Wisatawan
Ditinjau dari arti, kata wisatawan berasal dari kata wisata. Maka
Inggris. Kata ini berasal dari kata sansekerta, wisata yang berarti
14
Pasal 1 butir 6 :
15
Ada tiga kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh suatu daerah
(2002:66) adalah :
dijelaskan bahwa :
ruang wilayah yang cukup luas. Pembangunan suatu kawasan wisata adalah
3. Zonasi Kawasan
mengatakan bahwa:
wisata di bagi menjadi tiga zona yaitu zona inti, zona penyangga, dan zona
pelayanan.
Gambar 2.1
Pembagian Zonasi Kawasan Wisata
Zona
Inti Area atraksi/daya tarik
utama berada.
Akses Internal
a. Zona Inti adalah area dimana atraksi atau daya tarik utama wisata berada.
utama.
17
b. Zona Penyangga (Buffer Zone) adalah area antara atau buffer antara dua
pengunjung.
C. Konsep Infrastruktur
1. Definisi Infrastruktur
luas dan banyak, namun secara umum terdiri dari 12 (dua belas) komponen
d. Fasilitas transportasi termasuk jalan raya, rel kereta api dan lapangan
terbang;
i. Bangunan umum, seperti pasar, sekolah, rumah sakit, kantor polisi dan
j. Fasilitas perumahan;
l. Fasilitas telekomunikasi;
19
banjir;
(persampahan);
g. Kelompok telekomunikasi.
2. Infrastruktur Pariwisata
bahwa :
(2004:22-23), yaitu :
(2004:21), yaitu :
Prasarana wisata adalah sumber daya alam buatan manusia yang mutlak
dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan
wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan
lain sebagainya. Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan
dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana tersebut
perlu dibangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi objek
wisata yang bersangkutan.
kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu objek wisata yang
pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri.
wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti
bank, apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan, barber, dan
sebagainya.
kuantitatif maupun secara kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun dapat
harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah hotel, biro perjalanan, alat
transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Tak
a. Hotel
b. Mandala Wisata
c. Penginapan
d. Pondok Wisata
e. Rumah Makan
f. Gerai Cinderamata
i. Tempat Ibadah
adalah :
23
suprastructure) seperti:
adalah :
Tabel 2.1
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata
PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
SUB BIDANG PEMERINTAH PUSAT DAERAH
DAERAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
Kebijakan 1. Penetapan kebijakan: 1. Pelaksanaan kebijakan 1. Pelaksanaan kebijakan
Bidang a. Rencana Induk nasional dan penetapan nasional, provinsi dan
Kepariwisataan Pengembangan kebijakan skala provinsi: penetapan kebijakan
Pariwisata (RIPP) a. RIPP provinsi. skala kabupaten/kota:
nasional. b. Pelaksanaan kebijakan a. RIPP
b. Pengembangan nasional dan penetapan kabupaten/kota.
sistem informasi kebijakan provinsi b. Pelaksanaan
pariwisata nasional. dalam pengembangan kebijakan nasional,
c. Standarisasi bidang sistem informasi provinsi dan
pariwisata. pariwisata. penetapan kebijakan
d. Pedoman c. Pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota
manajemen nasional dan penetapan dalam
pengembangan kebijakan provinsi pengembangan
destinasi pariwisata. dalam penerapan sistem informasi
e. Pedoman pembinaan standarisasi bidang pariwisata.
dan pariwisata. c. Pelaksanaan
penyelenggaraan d. Pelaksanaan kebijakan kebijakan nasional
izin usaha nasional dan penetapan dan provinsi serta
penetapan kebijakan
25
kerjasama
internasional
pengembangan
destinasi pariwisata
skala kabupaten/kota.
4. Pelaksanaan
kerjasama pengem-
bangan destinasi
pariwisata skala
kabupaten/ kota.
5. Monitoring dan
evaluasi
pengembangan
pariwisata skala
kabupaten/kota.
Sumber : Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 38 Tahun 2007 (Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota)
Tabel 2.2
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Penataan Ruang
PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
SUB BIDANG PEMERINTAH PUSAT DAERAH
DAERAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan 1. Penetapan peraturan 1. Penetapan peraturan
perundang-undangan daerah bidang daerah bidang
bidang penataan ruang penataan ruang penataan ruang di
tingkat provinsi tingkat kabupaten/kota
2. Penetapan Norma, 2.
Standar, Prosedur dan 2. Penetapan pedoman
Kriteria (NSPK) pelaksanaan NSPK 3. Penetapan penataan
bidang penataan ruang. bidang penataan ruang perairan sampai
ruang. dengan 4 (empat) mil
3. Penetapan penataan dari garis pantai.
ruang perairan di luar 3. Penetapan penataan
12 (dua belas) mil dari ruang perairan di luar 4. Penetapan kriteria
garis pantai. 4 (empat) mil sampai penentuan dan
12 (dua belas) mil perubahan fungsi
4. Penetapan kriteria dari garis pantai. ruang kawasan/lahan
penentuan dan kriteria wilayah dalam rangka
perubahan fungsi 4. Penetapan kriteria penyelenggaraan
ruang suatu kawasan penentuan dan penataan ruang.
yang berskala besar perubahan fungsi
dan berdampak penting ruang kawasan lintas 5. Penetapan kawasan
dalam rangka kabupaten/kota dalam strategis
penyelenggaraan rangka penyusunan kabupaten/kota
penataan ruang. tata ruang khususnya
untuk menjaga 6.
27
5. Penetapan kawasan
7. Penetapan Standar strategis provinsi.
Pelayanan Minimal
(SPM) bidang 6. Pemberian arahan
penataan ruang. pengelolaan kawasan
andalan sebagai
bagian RTRWP.
7.
masyarakat. tanggungjawab
masyarakat. 11.
10. Koordinasi dan
fasilitasi penataan 10. Koordinasi dan
ruang lintas provinsi. fasilitasi penataan
ruang lintas
11. Pembinaan penataan kabupaten/kota.
ruang untuk lintas 11. Pembinaan penataan
provinsi. ruang untuk lintas
kabupaten/kota.
3. Pembangunan a. Perencanaan Tata Ruang
1. Penyusunan dan 1. Penyusunan dan 1. Penyusunan dan
penetapan Rencana penetapan Rencana penetapan Rencana Tata
Tata Ruang Wilayah Tata Ruang Wilayah Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN). Provinsi (RTRWP). Kabupaten/Kota
(RTRWK).
2. Penyusunan dan 2. Penyusunan dan
penetapan Rencana penetapan Rencana 2. Penyusunan dan
Tata Ruang Kawasan Tata Ruang Kawasan penetapan Rencana Tata
Strategis Nasional. Strategis Provinsi. Ruang Kawasan
Strategis
3. Penetapan rencana 3. Penetapan rencana kabupaten/kota.
detail tata ruang untuk detail tata ruang
RTRWN untuk RTRWP. 3. Penetapan rencana detail
tata ruang untuk
RTRWK.
b. Pemanfaatan Ruang
1. Penyusunan program 1. Penyusunan program 1. Penyusunan program
dan anggaran nasional dan anggaran dan anggaran
di bidang penataan provinsi di bidang kabupaten/kota di
ruang, serta fasilitasi penataan ruang , bidang penataan ruang.
dan koordinasi antar serta fasilitasi dan
provinsi. koordinasi antar 2. Pemanfaatan kawasan
kabupaten/kota. strategis
2. Pemanfaatan kawasan kabupaten/kota.
strategis nasional. 2. Pemanfaatan
kawasan strategis 3. Pemanfaatan NSPK
3. provinsi. bidang penataan ruang.
8. Fasilitasi
penyelesaian
perselisihan dalam
pelaksanaan
penataan antar
kabupaten/kota.
9. Pembentukan
lembaga yang
bertugas
melaksanakan
pengendalian
pemanfaatan ruang
tingkat provinsi.
4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap 1. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap
pelaksanaan penataan terhadap pelaksanaan penataan
ruang di wilayah pelaksanaan ruang di wilayah
nasional. penataan ruang di kabupaten/kota.
wilayah provinsi.
2. Pengawasan terhadap 2.
pelaksanaan penataan 2. Pengawasan
31
infrastruktur.
demikian rencana tata ruang yang ada dapat diwujudkan dalam bentuk