Anda di halaman 1dari 19

PERJANJI

AN
Hukum Bisnis
◂ Husnul Khatimah (1892142018)
◂ Yuliana M. (1892142022)
◂ Reza Amanda (1892142026)
Kelompok 2B ◂ Nur Fadiah (1892142030)
◂ Surya Saputra (1892142034)
◂ Andi Nur Reskiyani Mustafa (1892142038)
◂ Hafshah Zainuddin (1892142042)
◂ Elsamawati Putri Pratama (1892142046)
◂ Dicky Al Fauzi (1892142050)
◂ Andi Apriana Basfin (1892142054)
◂ Fadel Muhammad Asdar (1892142058)
◂ Siti Ariqah Auliyah (1892142062)
◂ Fuzan Kurniawan (1892142066)
◂ Widha Saniyyah Allies Thufaila (1892142070)
◂ A. Sriwahyuni Irwan (1892142074)
◂ Iftitah Rahmatika (1892142078)
◂ M. Wimran Mustamin (1892142082)
◂ Jusrina (1892142086)
◂ Muh Raihan Syahban (1892142090)
◂ Muzdalifah (1892142094)
PENGERTIAN
Perjanjian (Kontrak) atau dalam bahasa inggris disebut contracts dan dalam
bahasa belanda disebut overeenkomst. Perjanjian (Kontrak) adalah dimana dua
orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan
tertentu, biasanya secara tertulis. Sedangkan, menurut salah satu ahli, Djumadi
mengatakan perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada
orang lain, atau dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melaksanakan
suatu hal.
PENGERTIAN

Perjanjian juga diatur dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
yang selanjutnya disebut KUHPerdata menyebutkan : “Suatu perjanjian adalah
suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengaitkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih.”
PENGERTIAN
Namun, ada beberapa kelemahan dari pengertian perjanjian yang diatur dalam ketentuan diatas, seperti yang dinyatakan oleh Mariam
Darus Badrulzaman (dkk) dalam bukunya Kompilasi Hukum Perikatan bahwa : “Definisi perjanjian yang terdapat dalam ketentuan
Pasal 1313 KUHPerdata adalah tidak lengkap dan terlalu luas, tidak lengkap karena yang dirumuskan itu hanya mengenai perjanjian
sepihak saja. Definisi itu dikatakan terlalu luas karena dapat mencakup perbuatan-perbuatan di dalam lapangan hukum keluarga,
seperti janji kawin yang merupakan perjanjian juga, tetapi sifatnya berbeda dengan perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata Buku
III, perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata Buku III kriterianya dapat dinilai secara materiil, dengan kata lain dinilai dengan
uang.”
SISTEM PERJANJIAN
Hukum perjanjian menganut system terbuka. Dalam
pengertian ini, hukum perjanjian memberikan
kebebasan kepada masyarakat untuk mengadakan a. Pilihan Hukum (choice of law). Dalam hal ini para
perjanjian memberikan kebebasan kepada masyarakat pihak menentukan sendiri dalam perjanjian tentang
untuk mengadakan perjanjian yang berisi apa saja, mana yang berlaku terhadap interpretasi perjanjian
asalkan tidak melanggar ketertibn umum dan tersebut.
kesusilaan. Sistem ini kemudian melahirkan prinsip b. Pilihan Forum (choice of jurisdiction). Para pihak
kebebasan berperjanjian (freedom of contract) yang menentukan sendiri dalam perjanjian tentang
membuka kesempatan kepada para pihak yang pengadilan atau forum mana yang berlaku jika terjadi
membuat perjanjian untuk menentukan hal-hal berikut sengketa di antara para pihak dalam perjanjian
ini. tersebut.
c. Pilihan Domisili (choice of domicile). Dalam hal ini
masing-masing pihak melakukan penunjukan
dimanakah domisili hukum dari para pihak tersebut.
Kebebasan di atas tidak hanya berlaku juga dalam
perjanjian yang melintasi Negara.
SYARAT SAH sebuah
Syarat KONTRAK
secara
Subjektif
- Sepakat para pihak untuk mengikatkan
dirinya;
Syarat secara
Objektif
- Cakap untuk membuat suatu perikatan.

Secara subyek, jika tidak terpenuhi dapat dimintakan


pembatalannya. - Suatu hal tertentu

- Suatu sebab yang halal

Syarat secara objektif ini apabila dilanggar maka kontraknya


batal demi hukum.

7
ASAS-ASAS dalam HUKUM
KONTRAK

Kebebasa Pacta sunt


n servanda
Konsens Artinya, seseorang bebas Artinya, kontrak itu Kepercay
berkontra
untuk mengadakan perjanjian, merupakan undang-undang

us / bebas mengenai apa yang bagi para pihak yang


aan
Artinya, kontrak harus
mengenai bentuk kontraknya.k
diperjanjikan, serta bebas membuatnya (mengikat dan
memaksa). dilandasi oleh i’tikad
sepakat
Artinya perjanjian itu telah
terjadi jika telah ada konsensus /
baik para pihak sehingga
tidak ada unsur
sepakat antara pihak-pihak yang manipulasi dalam
mengadakan kontrak. melakukan kontrak.
ASAS-ASAS dalam HUKUM
KONTRAK

Moral dan
Persamaan hak kepatutan Kebiasaan
dan dan
keseimbangan kepastian
dalam kewajiban hukum
SUMBER HUKUM
KONTRAK

a. Persetujuan para pihak (kontrak)


b. Undang-undang selanjutnya yang lahir dari UU
ini dapat dibagi : 1) Undang-undang saja; 2) UU
DELTA karena suatu perbuatan. Selanjutnya yang lahir
dari UU karena suatu perbuatan dapat dibagi,
LIGHT menjadi : 1) yang dibolehkan (zaakwaarnaming);
2) yang berlawanan dengan hukum.
GAMES
JENIS-JENIS
KONTRAK Perjanjian
Keagenan dan
Distributor
Keagenan adalah hubungan hukum antara
pemegang merek (principal) dan suatu perusahaan
Perjanjian Kredit dalam penunjukkan untuk melakukan
perakitan/pembuatan/manufaktur serta
Kredit at credere (dalam bahasa Romawi) penjualan/distribusi barang modal atau produk
artinya percaya. Kepercayaan ini merupakan industri tertentu.
dasar dari setiap perjanjian.

Perjanjian
Franchising dan
Lisensi
Perjanjian
Franchising adalah pemilik dari sebuah merek
Leasing dagang, nama dagang sebuah rahasia dagang,
Leasing (kredit barang) berasal dari kata lease paten, atau produk (biasanya disebut franchisor)
(dalam bahasa Inggris) adalah perjanjian yang untuk menjual atau memberi pelayanan dari
membayarnya dilakukan secara angsuran dan produk dibawah nama franchisor.
hak milik atas barang itu beralih kepada
pembeli setelah angsurannya lunas dibayar.
INTERPRETASI dalam
PERJANJIAN
Penafsiran tentang perjanjian diatur dalam Pasal 1342
sampai dengan Pasal 1351 KUHPerdata. Pada dasarnya perjanjian yang
dibuat oleh para pihak haruslah dapat dimengerti dan dipahami isinya.
Namun, dalam kenyataannya banyak perjanjian yang isinya tidak
dimengerti oleh para pihak.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa isi perjanjian
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kata-katanya jelas dan kata-
katanya tidak jelas yang bisa menimbulkan bermacam-macam ◂ Pada pasal 1345 KUHPerdata, jika kata-kata dalam perjanjian diberik
penafsiran. an dua macam pengertian maka harus dipilih pengertian yang paling
Di dalam pasal 1343 KUHPerdata disebutkan bahwa apabila selaras dengan sifat perjanjian. Apabila terjadi keragu-raguan, maka h
kata-katanya jelas, tidak diperkenankan untuk menyimpan dari padanya arus ditafsirkan menurut kebiasaan dalam negeri atau di tempat dibua
dengan jalan penafsiran. Ini berarti bahwa para pihak haruslah tnya perjanjian termuat dalam pasal 1346 KUHPerdata.
melaksanakan isi perjanjian tersebut dengan i’tikad baik. Sedangkan, ◂ J
apabila kata-katanya tidak jelas, dapat dilakukan penafsiran terhadap
ika ada keragu-raguan, perjanjian harus ditafsirkan atas kerugian oran
isi perjanjian yang dibuat para pihak.
g yang meminta diperjanjikan sesuatu hal, dan untuk keuntungan ora
Untuk melakukan penafsiran haruslah dilihat dari beberapa ng yang mengikatkan dirinya untuk termuat pada pasal 1349 KUHPer
aspek, yaitu : data.

◂ Pada pasal 1343 KUHPerdata memuat jika kata-katanya dalam pe


rjanjian memberikan berbagai penafsiran maka harus diselidiki m
aksud para pihak yang membuat perjanjian.

◂ P
ada pasal 1344 KUHPerdata berbunyi jika suatu perjanjian memb
erikan berbagai penafsiran maka harus diselidiki pengertian yang
memungkinkan perjanjian itu dapat dilaksanakan.
FUNGSI Fungsi perjanjian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi

PERJANJIAN yuridis dan fungsi ekonomis. Fungsi Yuridis perjanjian adalah dapat
memberikan kepastian hukum para pihak. Sedangkan, Fungsi Ekonomis
perjanjian adalah menggerakkan (hak milik) sumber daya dari nilai
penggunaan yang lebih rendah menjadi nilai yang lebih tinggi.

13
PRESTASI dan
Prestasi (performance) dalam hukum kontrak dimaksudkan WANPRESTA
sebagai suatu pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam suatu
kontrak oleh pihak yang telah mengikatkan diri untuk itu,
pelaksanaan mana sesuai dengan “term” dan “condition”
SI dalam
sebagaimana disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan.
Wanprestasi (breach of contract) adalah tidak dilaksanakannya
prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan
HUKUM
oleh kotrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang disebutkan
dalam kontrak yang bersangkutan.
KONTRAK

14
TAHAPAN-TAHAPAN PEMBUATAN SURAT
PERJANJIAN

Kontrak Pasca Kontrak


1. Pelaksanaan
2. Penafsiran
Para Kontrak 1.
2.
Penulisan naskah awal
Perbaikan naskah 3. Penyelesaian sengketa
3. Penulisan naskah akhir
1. Negosiasi
2. Memorandum of Understanding (MoU) 4. penandatanganan
3. Studi kelayakan
4. Negosiasi (lanjutan)
Perjanjian baku adalah perjanjian yang klausul-klausulnya telah

PERJANJIAN BAKU ditetapkan atau dirancang oleh salah satu pihak. Penggunaan perjanjian
baku dalam perjanjian-perjanjian yang biasanya dilakukan oleh pihak
yang melakukan perjanjian yang sama terhadap pihak lain, dalam Pasal
1338 (1), berbunyi : bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya.

16
BERAKHINYA PERJANJIAN

Berakhirnya karena
perjanjian dibagi
menajadi
1) Pembayaran; tujuh
2) Novasi (pembaruan
utang);
3) Kompensasi;
Berakhir 4) Konfusio
(percampuran utang);
karena UU
1. Konsignasi
5) Pembebasan utang;
6) Kebatalan atau
2. Musnahnya pembatalan;
barang terutang 7) Berlakunya syarat
batal.
3. Kadaluarsa
Perjanjian merupakan suatu peristiwa yang konkret dan dapat diamati, baik
perjanjian secara lisan dan tertulis. Pendapat ini mengkaji hukum kontrak dari dimensi
pelaksanaan perjanjian yang dibuat oleh para pihak, artinya hukum perjanjian adalah
mekanisme hukum dalam masyarakat untuk melindungi kepentingan yang timbul dalam
pembuatan persetujuan demi perubahan masa yang akan datang bervariasi seperti jual beli.
Suatu kesepakatan kehendak terhadap suatu kontrak dimulai dari adanya unsur penawaran
(offer) oleh salah satu pihak, diikuti oleh penerimaan penawaran (acceptance) dari pihak
lainnya, sehingga terjadilah suatu perjanjian yang terutama untuk perjanjian bisnis seperti

KESIMPULA
Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB) yang dilakukan secara tertulis. Fungsi perjanjian jika
dilihat dari aspek yuridis adalah pertama mengatur hak dan kewajiban para pihak, kedua
mengamankan transaksi bisnis, ketiga mengatur tentang metode penyelesaian sengketa yang
timbul antara kedua belah pihak. Sebagai perwujudan tertulis dari perjanjian, perjanjian
adalah salah satu dari dua dasar hukum yang ada selain undang-undang yang dapat
N
menimbulkan perikatan.
Jadi, ketika melakukan suatu perjanjian, ada hak dan kewajiban yang melekat
masing-masing pihak yang harus dilaksanakan supaya perjanjian tersebut terlaksana.

18
THANKS

Does anyone have any questions?

facebook.com/kelompok2B

@Kelompok2B

company/kelompok2B

Anda mungkin juga menyukai