Hukum pajak atau juga disebut hukum fiskal, adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang
meliputi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya
kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara, sehingga ia merupakan bagian dari
hukum publik, yang mengatur hubungan-hubungan hukum antar negara & orang-orang atau
badan-badan (hukum) yang berkewajiban membayar pajak (wajib pajak).
Sedangkan definisi pajak sendiri tidak mempunyai batasan diantaranya adalah:
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. P.J.A Adriani, pajak adalah iuran kepada negara
(yang dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
paraturan dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk,dan
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas
negarauntuk menyelenggerakan pemerintahan.
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak Dan Pajak
Pendapatan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-
Undang ( yang dapat dipaksakan) dengan mendapat jasa-jasa timbal (kontra-prestasi), yang
langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Tetapi
pengertian tersebut dikoreksi lagi dalam bukunya yang berjudul Pajak dan Pembangunan ,
Eresco, 1974, halaman 8 Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat ke kas
negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplus-nya digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Dari beberapa definis diatas & berdasarkan ciri-ciri dari pajak dapat ditarik kesimpulan bahwa
pajak adalah iuran yang dipungut baik oleh pemerintah pusat maupun daerah berdasarkan
kekuatan undang-undang serta aturan palaksanaannya kepada wajib pajak yang diperuntukan
bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah baik yang bersifat pembiayaan (publik Investment)
maupun mengatur untuk mencapai kesejahteraan umum.
PEMBAGIAN PAJAK.
Secara umum pembagian pajak dibedakan berdasarkan sifat-sifat & ciri-ciri tertentu yang
terdapat dalam masing-masing pajak.
b. dana perimbangan
c. pinjaman daerah
pasal 80 ayat 1
dana perimbangan sebagaimana dimaksut dalam pasal 79 terdiri atas
bagian daerah dari penerimaan PBB, biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan
dan penerimaan atas sda
dana alokasi umum
dana alokasi khusus
ayat 2
bagian dari PBB sector pedesaan perkotaan serta perkebunan serta biaya perolehan hak
atas tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima langsung oleh
daeerah penghasil.
Ayat3
Bagian daerah dari sector pertambangan dan kehutanan dan penerimaan SDA
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima oleh daerah penghasil dan daerah linnya
untuk pemerataan sesuai dengan undang-undang
Ayat 4
Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksu pada ayat 1,2 dan 3 ditetapkan undang
undang.
Berdasarkan UU NO 34 THN 2000 tentang perubahan atas uu no 18b thn 1997 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah maka jenis pajak untuk profinsi kabupaten, kota adalah
sebagai berikut:
a. jenis pajak propinsi terdiri dari
pajak kendraan bermotor dengan kendraan atas air, bbn kendraan bermotor dan
atas air
pajak bahan bakar kendraan bermotor
pajak pengeambilan dan pemanfaatan air bawh tanah dan permukaan
untuk lebih mendalami mata kuliah perpajakan secara garis besar kita harus mengetahui
:
1. siapa yang dikenakan pajak( subjek pajak)
2. apa yang dikenakan pajak ( objek pajak)
3. berapa pajaknya (tariff pajak)
4. bagaimana melaksanakan hukum pajak
untuk mewujudkan pajak-pajak tersebut menjadi kenyataan, terdapat hokum pajak formal yaitu
UU RI NO 16 thn 2000 tentang perubahan kedua dari uu no 6 1983 tentang ketentuan umum
dan tata cara perpajakan.
Bagi wajib pajak yang menghindari pajak uu no 19 thn 2000 tentang p[enagihan pajak
dan surat paksa.
Bagi wajib pajak yang banding berdasarkan uu no 17 thn 1997 tentang badan
penyelesaian sengketa pajak BPSP tyelah disebutkan diatas telah diubah dan diganti dengan
uu no 14 thn 2002 tentang penaagihan pajak
Fungsi pajak
Fungsi budgetair
Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi
dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas
negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang berlaku segala pajak untuk keperkuan
negara berdasarkan undang-undang.
Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:
jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar kewajiban pajaknya.
Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus
Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus yang terlepas
Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas usaha
wajib pajak dan fiskus.
factor yang turut mempengaruhi optimalisasi pemasukan dana kekas negara adlah
1. filsafat negara
negara yang berideologi yang berorientasi kepada kesejahtraan rakyat banyak akan
mendapat dukungan dari rakyatnya dalam hal pembayaran pajak. Untuk itu rakyat diikut
sertakan dalam menentukanberat rinngannya pajak melalui penetapan undang-undang
perpajakan oleh DPR sebaliknya dinegara yang berorientasi kepada kepenmtingan
penguasa sangat sulit untuk mengharapkan partisipasi masyarakat untuk kewajiban
pajaknya.
2. kejelasan undang-undang dan peraturan perpajakan
yang jelas mudah dan sederhana serta pasti akan menimbulkan penafsiran yang baik
dipihak fiscus maupun dipihak wajib pajak
3. tingkat pendidikan penduduk / wajib pajak
secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan wajib pajak maka
makin mudah bagi mereka untuk memahami peraturan perpajakan termasuk memahami
sanksi administrasi dan sanksi pidana fiscal.
4. kualitas dan kuantitas petugas pajak setempat
ssangat menentukan efektifitas uu dan peraturan perpajakan . fiscus yang professional
akan akan berusaha secara konsisten untuk menggali objek pajak yang menurut
ketentuan pajak harus dikenakan pajak.
5. strategi yang diterapkan organisasi yang mengadministrasikan pajak di Indonesia
unit-unit untuk ini adalah
kantor pelayanan pajak
kantor pemeriksaan dan penyelidikan pajak yanmg dilakukan dirjen pajak
perwujudan fungsi budgetair dalam kehidupan kenegaraan dapat terlihat dalam APBN yang
setiap tyahun disahkan dengan undang-undang. Penerimaan negara selalu meningkat dari
tahun ketahun khususnya setelah reformasi uu perpajakan thn 1983/1984.
Fungsi regulerend
Atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh pemerintah
sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi tambahan karena
fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas minuman keras ditinggikan untuk
mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga perwujudan dari pajak regulerend yang
terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Contoh:
1) bea materai modal
2) bea masuk dan pajak penjualan
3) bea balik nama
4) pajak perseroan
5) pajak devident
Dalam hal ini akan dikemukakan asas-asas pemungutan pajak dan alas an-alasan yang
menjdi dasar pembenaran pemungutan pajak oleh fiskus negara, sehingga fiskus negara
merasa punya wewenang untuk memungut pajak dari penduduknya.
Teori asas pemungutan pajak :
1) Teori ansuransi
Negara berhak memungut pajak dari penduduk karena menurut teori ini negara melindungi
semua rakyat dan rakyat membayar premi pada negara.
2) Teori kepentingan
Bahwa negara berhak memungut pajak karena penduduk negara tersebut mempunyai
kepentingan pada negara, makin besar kepentingan penduduk kepada negara maka makin
besar pula pajak yang harus dibayarnya kepada negara.
3) Teori bakti
Mengajarkan bahwa pwnduduk adalah bagian dari suatu negara oleh karena itu penduduk
terikat pada negara dan wajib membayar pajak pada negara dalam arti berbakti pada
negara.
4) Teori gaya pikul
Teori ini megusulkan supaya didalam hal pemungutan pajak pemerintah memperhatikan
gaya pikul wajib pajak.
5) Teori gaya beli
Menurut teori ini yustifikasi pemungutan pajak terletak pada akibat pemungutan pajak.
Misalnya tersedianya dana yang cukup untuk mrmbiayai pengeluaran umum negara, karena
akibat baik dari perhatian negara pada masyarakat maka pemuingutan pajak adalah juga
baik.
6) Teori pembangunan
Untuk Indonesia yustifikasi pemungutan pajak yang paling tepat adalah pembangunan
dalam arti masyarakat yang adil dan makmur
Disamping itu terdapat juga asas-asas pemungutan pejak seperti:
Asas yuridis yang mengemukakan supaya pemungutan pajak didasarkan pada undang-
undang
Asas ekonomis yang menekankan supaya pemungutan pajak jangan sampai
menghalangi produksi dan perekonomian rakyat
Asas finansial menekankan supaya pengeluaran-pengeluaran untuk memungut pajak
harus lebih rendah dari jumlah pajak yang dipungut.
HUKUM PAJAK
Adalah: Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth untuk
mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui kas
negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur hubungan
negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar pajak.
Hukum pajak dibedakan atas:
1. Hukum pajak material
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan tentang siapa yang dikenakan pajak dan siapa-siapa
yang dikecualikan dengan pajak dan berapa harus dibayar.
2. Hukum pajak formal
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan bagaiman mewujudkan hukum pajak material menjadi
kenyataan.