: WANDES TYANDRA
NPM
: 1241173301020
Fak. / Prodi
UNSIKA
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KATA PENGANTAR
Penyusun
memanjatkan
puji
syukur
Al-Hamdulillah
dan
karunianya
kepada
kita
khususnya
kepada
menyadari
sepenuhnya,
bahwa
tugas
ini
maupun
sistematika
penyusun.
Karena
itu,
dengan
berupa
saran
dan
kritik
untuk
perbaikan
dan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
a Latar belakang
b Rumusan masalah
c Tujuan penulisan
BAB II Pembahasan
PEMBENAHAN HUKUM pajak di indonesia
1
2
3
4
Pengertian
Hukum pajak dibedakan atas material dan fajak formal
Pengertian pajak menurut para ahli
Fungsi pajak
PENDAHULUAN
a Latar belakang
Hukum Pajak di Negara Indonesia memang selalu tidak stabil,
itu dikarenakan banyak hukum pajak yang disalahgunakan oleh
para aparat yang diatas dan tidak jarang juga yang menjadikan
itu sebagai bahan korupsi. Maka dari itu seharusnya hukum
yang ada di Indonesia bisa lebih tegas dalam mengatasi
pelanggaran yang terjadi pada setiap kasus, terutama dalam
hal pajak . Dan kepada rakyat yang berada dibawah
seharusnya bisa memanfaatkan celah kecil dalam usaha jangan
hanya mengandalkan meminta-minta. Kepada pemerintah juga
seharusnya memberikan pelatihan atau member lahan untuk
masyarakat nya.
b Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka timbul permasalahan
sebagai berikut :
1 Solusi apa yang tepat untuk pembenahan hukum pajak di
Indonesia ?
2 Apa saja contoh yang melanggar hukum pajak di
Indonesia ?
3 Apa ada yang menguatkan hukum tersebut ?
4 Bagaimana perkembangan hukum pajak di Indonesia
c Tujuan penulisan
Penulisan paper ini bertujuan :
1 Untuk mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah yang sering terjadi pada hukum pajak di
Iuran / pungutan
4.
Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
b. dana perimbangan
c.
pinjaman daerah
pasal 80 ayat 1
dana perimbangan sebagaimana dimaksut dalam pasal 79 terdiri atas
bagian daerah dari penerimaan PBB, biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan
dan penerimaan atas sda
ayat 2
bagian dari PBB sector pedesaan perkotaan serta perkebunan serta biaya perolehan hak
atas tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima langsung oleh
daeerah penghasil.
Ayat3
Bagian daerah dari sector pertambangan dan kehutanan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima oleh daerah penghasil dan daerah linnya
untuk pemerataan sesuai dengan undang-undang
Ayat 4
Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksu pada ayat 1,2 dan 3 ditetapkan undang
undang.
Berdasarkan UU NO 34 THN 2000 tentang perubahan atas uu no 18b thn 1997 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah maka jenis pajak untuk profinsi kabupaten, kota adalah
sebagai berikut:
a. jenis pajak propinsi terdiri dari
pajak kendraan bermotor dengan kendraan atas air, bbn kendraan bermotor
dan atas air
pajak bahan bakar kendraan bermotor
pajak pengeambilan dan pemanfaatan air bawh tanah dan permukaan
Pajak yang dipungut tidak pernah ditujukan untuk biaya khusus . dipandang dari segi
hokum maka pajak akan terutang apabila memenuhi syarat subjektif dan syaratobjektif .
Syarat objektif : ,yang berhubungan dengan objek pajak misalnmya adanya
penghasilan atau penyeerahan barang kena pajak . syarat subjektif adlah syarat yang
berhubungan dengan subjek pajak , apakah orang pribadi atau badan.
Struktur pajak di Indonesia berdasarkan urian diatas adalah sebagai berikut:
1. pajak penghasilan (PPh)
2. pajak pertambahan nilaio barang dan jasa dan penjualan atas baeang mewah
3. pajak bumi dan bangunan
Fungsi pajak
Fungsi budgetair
Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi
dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas
negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang berlaku segala pajak untuk keperkuan
negara berdasarkan undang-undang.
Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:
jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar kewajiban
pajaknya.
Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus
Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus yang terlepas
Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas
usaha wajib pajak dan fiskus.
System pemungutan pajak suatu negara menganut dua system :
perwujudan fungsi budgetair dalam kehidupan kenegaraan dapat terlihat dalam APBN yang
setiap tyahun disahkan dengan undang-undang. Penerimaan negara selalu meningkat dari
tahun ketahun khususnya setelah reformasi uu perpajakan thn 1983/1984.
Fungsi regulerend
Atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh
pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi
tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas
minuman keras ditinggikan untuk mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga
perwujudan dari pajak regulerend yang terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang
penanaman modal asing. Contoh:
1) bea materai modal
2) bea masuk dan pajak penjualan
3) bea balik nama
4) pajak perseroan
5) pajak devident
KESIMPULAN
Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth untuk
mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui
kas negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur
hubungan negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar
pajak.
Pajak sangat penting untuk membantu penambahan kas negara ? dan
hasilnya bisa dinikmati hajat orang banyak ,sehingga indonesia bisa
menggapai suatu cita-cita yaitu menjadi negara maju , dan uang pajak
juga bisa digunakan sebagai membangun insfrastruktur ,pendidikan dan
pertahan negara ,