Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH PENGANTAR ILMU HUKUM

HUKUM PAJAK DI INDONESIA


Nama

: WANDES TYANDRA

NPM

: 1241173301020

Fak. / Prodi

: Pisif (Ilmu pemerintahan)

UNSIKA
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KATA PENGANTAR

Penyusun

memanjatkan

puji

syukur

Al-Hamdulillah

kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah melimpahkan


rahmat

dan

karunianya

kepada

kita

khususnya

kepada

penyusun yang telah dapat menyusun tugas paper.


Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang di beri oleh Dosen pendidikan pengantar ilmu
hukum.
Penyusun

menyadari

sepenuhnya,

bahwa

tugas

ini

terdapat banyak kekurangan dan kelemahan serta sangat jauh


dari sempurna baik dari segi isi maupun dari yang lainnya, tata
tulis

maupun

sistematika

penyusun.

Karena

itu,

dengan

kerendahan hati penyusun akan menerima berbagai masukan


yang

berupa

saran

dan

kritik

untuk

perbaikan

dan

kesempurnaan tugas ini.


Harapan penyusun, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi dunia pendidikan kita. Tidak lupa penyusun mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah mendukung dan membantu terselesaikannya tugas ini.

Karawang, 08 Januari 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
a Latar belakang
b Rumusan masalah
c Tujuan penulisan

BAB II Pembahasan
PEMBENAHAN HUKUM pajak di indonesia
1
2
3
4

Pengertian
Hukum pajak dibedakan atas material dan fajak formal
Pengertian pajak menurut para ahli
Fungsi pajak

Bab III Penutup


a Kesimpulan

PENDAHULUAN
a Latar belakang
Hukum Pajak di Negara Indonesia memang selalu tidak stabil,
itu dikarenakan banyak hukum pajak yang disalahgunakan oleh
para aparat yang diatas dan tidak jarang juga yang menjadikan
itu sebagai bahan korupsi. Maka dari itu seharusnya hukum
yang ada di Indonesia bisa lebih tegas dalam mengatasi
pelanggaran yang terjadi pada setiap kasus, terutama dalam
hal pajak . Dan kepada rakyat yang berada dibawah
seharusnya bisa memanfaatkan celah kecil dalam usaha jangan
hanya mengandalkan meminta-minta. Kepada pemerintah juga
seharusnya memberikan pelatihan atau member lahan untuk
masyarakat nya.

b Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka timbul permasalahan
sebagai berikut :
1 Solusi apa yang tepat untuk pembenahan hukum pajak di
Indonesia ?
2 Apa saja contoh yang melanggar hukum pajak di
Indonesia ?
3 Apa ada yang menguatkan hukum tersebut ?
4 Bagaimana perkembangan hukum pajak di Indonesia

c Tujuan penulisan
Penulisan paper ini bertujuan :
1 Untuk mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah yang sering terjadi pada hukum pajak di

Indonesia, dan cara yang tepat dalam mengatasi


permasalahan yang terjadi pada setiap waktu.
2 Untuk mengetahui hal apa saja yang melanggar hokum
pajak di Indonesia, agar kitq dapat menghindari hal
tersebut.
3 Untuk mengetahui pasal 80 ayat 1 dan dapat menghapal
isi yang terkandung di dalam nya dan mengamalkannya.
4 Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari tiap
tahun ke tahun yang terjadi di Indonesia.

Hukum Pajak Di Indonesia


HUKUM PAJAK
Adalah: Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth
untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat
melalui kas negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur
hubungan negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar
pajak.
Hukum pajak dibedakan atas:
1. Hukum pajak material
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan tentang siapa yang dikenakan pajak dan siapa-siapa
yang dikecualikan dengan pajak dan berapa harus dibayar.
2. Hukum pajak formal
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan bagaiman mewujudkan hukum pajak material
menjadi kenyataan.
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak secara umum

Seiring dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan tax ratio,


sejak tahun 2001 pemerintah telah melakukan berbagai kegiatan untuk
ekstensifikasi dibidang perpajakan. Selain melalui kegiatan
canvassing, upaya eksensifikasi juga dilakukan DJP dengan
cara "memaksa" Wajib Pajak Orang Pribadi untuk memiliki NPWP secara
system, misalnya kewajiban memiliki NPWP sebagai salah satu syarat
dalam permohonan kredit perbankan bagi wajib pajak orang pribadi.
Aparat pajak membuat perkiraan berapa yang 'ditimpa' dan mengenakan denda.
WP lantas kaget dan mengajak berunding. Jumlah yang disepakati, sebagai
hasil perundingan, dibayar oleh WP. Oknum aparat pajak bersangkutan
menyetorkannya ke kas negara maksimal hanya 50%.
Alhasil, kalau yang tercantum dalam APBN-sebagai pendapatan pajak
penghasilan dan pajak pertambahan nilai-sebesar misalnya Rp180 triliun,
mestinya yang menjadi hak negara dan tidak masuk ke kas negara ya sama
dengan jumlah itu.
Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib
pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa
yang dapat ditunjuk secara langsung.
Pengetian pajak menurut bebetapa ahli :
1.Prof Dr Adriani
pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajibpajak
membayarnya menurut peraturan derngan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat
ditunjuk secara langsung.
(dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi)yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Lima unsur pokok dalam defenisi pajak

Iuran / pungutan

Pajak dipungut berdasarkan undang-undang

Pajak dapat dipaksakan

Tidak menerima kontra prestasi

Untuk membiayai pengeluaran umun pemerintah

Karakteristik pokok dari pajak adalah: pemunngutanya harus berdasarkan undang-undang.


diperlukan perumusan macam pajak dan berat ringannya tariff pajak itu, untuk itulah
masyarakat ikut didalam menetapkan rumusannya.
Ketentuan mengenai penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
1. untuk wajib pajak pertahun PTKP adalah Rp. 2.880.000;
2. untuk istri dan suami Rp. 1.440.000;
3.

tambahan untu8k seorang istri Rp. 2.880.000; diberikan sapabila ada


penghasilan istri yang digabungkan dengan penghasilan suami dalam hal istri.

4.

Rp. 1.440.000;tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah ,misalnya


(ayah,ibu atau anak kandung atau semenda) dalam garis keturunan lurus
sertaanak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak tiga
orang untuk ssetiap keluarga.

Enam undang-undang hasil tax reform tahun 2000


1. UU RI NO 16 tentang prubahan kedua atas uu no. 6 thn 1983 yaitu tentang ketentuan
umum dan tata cara perpajakan
2. UU RI NO 17 tahun 2000 tentang perubahan kedua atas uu no 7 thn 1983 tentang
pajak penghasilan
3. UU RI NO 18 tahun 2000 tentang perubahan kedua atas uu no 8 thn 1983 tentang
pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah
4. UU RI NO 19 tahun 2000 tentang perubahan atas uu no 19 thn 1997 tentang
penghasilan pajak dengan surat paksa
5. UU RI NO 20 tahun 2000 tentang perubahan uu no 21 thn 1997 tentang peralihan hak
atas tanah dan bangunan . kelima uu ini diundangkan pada tanggal 2 agustus 2000 dan
berlaku sejak 1 januari 2001

6. UU RI NO 34 tahun 2000 tentangperubahan atas undang-undang no 18 thn 1997


tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Undang-undng ini diundangkan pada
tanggal 20 Desember 2000 dan berlaku saat diundangkan.
Satu undang-undang hasil tax reform tahun 1985
7. UU RI NO 17tahun 1985 tentang bea dan material
Satu undang undang hasil tax reform tahun 1994
8. UU RI NO 17 thun 1994 tentang perubahan atas uu no 12 thn 1985 tentang pajak
bumi dan bangunan
Satu undang-undang hasil tax reform thn 2002
9. UU RI NO 14 tahun 2002 tentang pengadiloan pajak sebagai penhganti uu no 17 thn
1997 tentang badan penyelesaian sengketa pajak .
Pasal 79 mencantumkan sunber pendapatan daerah terdiri dari
a.

PAD (pendapatan asli daerah )

Hasil pajak daerah

Hasil retribusi daerah

Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan

Dan lain-lain penghasilan daerah yang sah

b. dana perimbangan
c.

pinjaman daerah
pasal 80 ayat 1
dana perimbangan sebagaimana dimaksut dalam pasal 79 terdiri atas

bagian daerah dari penerimaan PBB, biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan
dan penerimaan atas sda

dana alokasi umum

dana alokasi khusus

ayat 2
bagian dari PBB sector pedesaan perkotaan serta perkebunan serta biaya perolehan hak
atas tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima langsung oleh
daeerah penghasil.
Ayat3
Bagian daerah dari sector pertambangan dan kehutanan

dan penerimaan SDA

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima oleh daerah penghasil dan daerah linnya
untuk pemerataan sesuai dengan undang-undang
Ayat 4
Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksu pada ayat 1,2 dan 3 ditetapkan undang
undang.
Berdasarkan UU NO 34 THN 2000 tentang perubahan atas uu no 18b thn 1997 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah maka jenis pajak untuk profinsi kabupaten, kota adalah
sebagai berikut:
a. jenis pajak propinsi terdiri dari
pajak kendraan bermotor dengan kendraan atas air, bbn kendraan bermotor
dan atas air
pajak bahan bakar kendraan bermotor
pajak pengeambilan dan pemanfaatan air bawh tanah dan permukaan

b. jenis pajak kabupaten kota


pajak hotel, restoran, hiburan , pajak reklame, pajak penerangan jalan , pajak
pengambilan bahan galian golongan c , pajak parkir
untuk lebih mendalami mata kuliah perpajakan secara garis besar kita harus
mengetahui :
1. siapa yang dikenakan pajak( subjek pajak)
2. apa yang dikenakan pajak ( objek pajak)
3. berapa pajaknya (tariff pajak)
4. bagaimana melaksanakan hukum pajak
* pajak dapat dipaksakan
Undang-undang memberikan wewenang kepada fiskus untuk memaksa wp untuk
mematuhi dan melaksanakan kewajiban pajaknya. Sebab undang undang menurut sanksisanksi pidana fiscal (pajak) sanksi administrative yang kususnya diatur oleh undang-undang
no 19 tahun 2000 termasuk wewenang dari perpajakan untuk mengadsakan penyitaan
terhadap harta bergerak/ tetap wajib pajak.
Dalam hokum pajak Indonesia dikenal lembaga sandera atau girling yaitu wajib pajak
yang pada dasarnya mampu membayar pajak namun selalu menghindari pembayaran pajak
dengan berbagai dalih, maka fiskus dapat menyandera wp dengan memasukkannya kedalam
penjara.
* Pajak tidak menerima kontra prestasi
Ciri kas pajak dibandiong dengan jenis pungutan lainnya adalah wajib pajak (tax
payer ) tidak menerima jasa timbal yang dapat ditunjuk secara langsung dari pemerintah
namun perlu dipahami bahwa sebenarnya subjek pajak ada menerima jasa timbal tetapi
diterima secara kolektif bersama dengan masyarakat lainnya.
* Untuk membiayai biaya umum pemerintah

Pajak yang dipungut tidak pernah ditujukan untuk biaya khusus . dipandang dari segi
hokum maka pajak akan terutang apabila memenuhi syarat subjektif dan syaratobjektif .
Syarat objektif : ,yang berhubungan dengan objek pajak misalnmya adanya
penghasilan atau penyeerahan barang kena pajak . syarat subjektif adlah syarat yang
berhubungan dengan subjek pajak , apakah orang pribadi atau badan.
Struktur pajak di Indonesia berdasarkan urian diatas adalah sebagai berikut:
1. pajak penghasilan (PPh)
2. pajak pertambahan nilaio barang dan jasa dan penjualan atas baeang mewah
3. pajak bumi dan bangunan

Fungsi pajak
Fungsi budgetair
Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi
dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas
negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang berlaku segala pajak untuk keperkuan
negara berdasarkan undang-undang.
Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:
jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar kewajiban
pajaknya.
Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus
Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus yang terlepas
Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas
usaha wajib pajak dan fiskus.
System pemungutan pajak suatu negara menganut dua system :

1. Self assessment system; menghitung pajak sendiri


2. official assessment system ;menghitung pajak adalah pihak fiscus
factor yang turut mempengaruhi optimalisasi pemasukan dana kekas negara adlah
1. filsafat negara
negara yang berideologi yang berorientasi kepada kesejahtraan rakyat banyak akan
mendapat dukungan dari rakyatnya dalam hal pembayaran pajak. Untuk itu rakyat
diikut sertakan dalam menentukanberat rinngannya pajak melalui penetapan undangundang perpajakan oleh DPR sebaliknya dinegara yang berorientasi kepada
kepenmtingan penguasa sangat sulit untuk mengharapkan partisipasi masyarakat
untuk kewajiban pajaknya.
2. kejelasan undang-undang dan peraturan perpajakan
yang jelas mudah dan sederhana serta pasti akan menimbulkan penafsiran yang baik
dipihak fiscus maupun dipihak wajib pajak
3. tingkat pendidikan penduduk / wajib pajak
secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan wajib pajak maka
makin mudah bagi mereka untuk memahami peraturan perpajakan termasuk
memahami sanksi administrasi dan sanksi pidana fiscal.
4. kualitas dan kuantitas petugas pajak setempat
ssangat menentukan efektifitas uu dan peraturan perpajakan . fiscus yang professional
akan akan berusaha secara konsisten untuk menggali objek pajak yang menurut
ketentuan pajak harus dikenakan pajak.
5. strategi yang diterapkan organisasi yang mengadministrasikan pajak di Indonesia
unit-unit untuk ini adalah

kantor pelayanan pajak

kantor pemeriksaan dan penyelidikan pajak yanmg dilakukan dirjen pajak

perwujudan fungsi budgetair dalam kehidupan kenegaraan dapat terlihat dalam APBN yang
setiap tyahun disahkan dengan undang-undang. Penerimaan negara selalu meningkat dari
tahun ketahun khususnya setelah reformasi uu perpajakan thn 1983/1984.
Fungsi regulerend
Atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh
pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi
tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas
minuman keras ditinggikan untuk mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga
perwujudan dari pajak regulerend yang terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang
penanaman modal asing. Contoh:
1) bea materai modal
2) bea masuk dan pajak penjualan
3) bea balik nama
4) pajak perseroan
5) pajak devident

YUSDIFIKASI PAJAK DAN PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK


Dalam hal ini akan dikemukakan asas-asas pemungutan pajak dan alas an-alasan yang
menjdi dasar pembenaran pemungutan pajak oleh fiskus negara, sehingga fiskus negara
merasa punya wewenang untuk memungut pajak dari penduduknya.

Kewajiban Wajib Pajak.


1) Mendaftarkan diri ke KPP untuk memperoleh NPWP.

Dalam rangka program extensifikasi, meskipun Wajib Pajak tidak


(belum) mendaftarkan diri, bagi wajib pajak yang telah memenuhi
syarat untuk memiliki NPWP maka akan diberikan NPWP secara jabatan.
Apabila kepada wajib pajak telah diberikan NPWP secara jabatan, maka
telah menggugurkan kewajiban wajib pajak untuk mendaftarkan diri.
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah suatu sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak, oleh karena itu kepada setiap Wajib Pajak
hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak. Selain daripada itu,
Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban
dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, Wajib Pajak
diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya.
2) Wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha
Kena Pajak.
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang memenuhi syarat untuk
dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Fungsi pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain dipergunakan untuk
mengetahui identitas Pengusaha Kena Pajak yang sebenarnya, juga
berguna untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM) serta untuk pengawasan
administrasi perpajakan.
3) Mengambil sendiri Surat Pemberitahuan di tempat yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Dalam rangka pelayanan dan kemudahan bagi Wajib Pajak, formulir Surat
Pemberitahuan disediakan pada kantor-kantor di lingkungan DJP dan

tempat-tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak yang


diperkirakan mudah terjangkau oleh Wajib Pajak.
4) Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya.
Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dalam bahasa
Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata
uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor
pelayanan pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan. Bagi
Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk
menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata
uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam
bahasa Indonesia dan mata uang selain Rupiah yang diizinkan.
5) Wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang ke kas
negara melalui Kantor Pos dan atau Bank Persepsi.
Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak
menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak
6) Wajib menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.
Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia diwajibkan untuk
menyelenggarakan pembukuan. Dikecualikan dari kewajiban pembukuan,
tetapi diwajibkan melakukan pencatatan bagi Wajib Pajak orang pribadi
yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

Pembukuan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan usaha


harus disimpan oleh wajib pajak selama 10 (sepuluh) tahun. Karena
selama jangka waktu tersebut DJP masih dapat melakukan pemeriksaan.
7) Dalam hal terjadi pemeriksaan pajak, Wajib Pajak wajib :
Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan
dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang
dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
Memberikan keterangan yang diperlukan.

KESIMPULAN
Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth untuk
mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui
kas negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur
hubungan negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar
pajak.
Pajak sangat penting untuk membantu penambahan kas negara ? dan
hasilnya bisa dinikmati hajat orang banyak ,sehingga indonesia bisa
menggapai suatu cita-cita yaitu menjadi negara maju , dan uang pajak
juga bisa digunakan sebagai membangun insfrastruktur ,pendidikan dan
pertahan negara ,

Anda mungkin juga menyukai