NPM : 191010301
KELAS :B
:A. Pencegahan perkawinan yaitu : suatu usaha yang digunakan untuk menghindari
terjadinya perkawinan yang bertentangan dengan ketentuan undang-undang,Terdapat
larangan perkawinan salah satu atau kedua calon mempelai masih terikat perkawinan dengan
orang lain.
menurut hukum perkawinan Islam (UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam) dapat
dicegah apabila pihak yang hendak melakukan perkawinan tidak memenuhi syarat untuk
melangsungkan perkawinan. Mereka yang dapat melakukan pencegahan perkawinan adalah para
keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah, saudara, wali nikah, wali pengampu
dari salah seorang calon mempelai, dan pihak-pihak yang berkepentingan. Mereka dapat
mencegah dilakukannya perkawinan apabila:
Pencegahan perkawinan diajukan kepada Pengadilan Agama dalam daerah hukum di mana
perkawinan tersebut akan dilangsungkan. Pencegahan itu dilakukan dengan memberitahukan
juga kepada pegawai pencatat perkawinan, selanjutnya pegawai pencatat perkawinan akan
memberitahukan kepada calon-calon mempelai mengenai permohonan pencegahan perkawinan
tersebut.
Selain melalui putusan pengadilan, pencegahan perkawinan hanya dapat dicabut dengan menarik
kembali permohonan pencegahan tersebut dari Pengadilan oleh pihak yang ingin mencegahnya.
Perkawinan tidak dapat dilangsungkan apabila pencegahan belum dicabut.
B.Pembatalan perkawinan
Pembatalan perkawinan adalah tindakan putusan pengadilan yang menyatakan bahwa
ikatan perkawinan yang telah dilakukan itu tidak sah, akibatnya ialah bahwa perkawinan itu
dianggap tidak pernah ada. Menurut Soedaryo Soimin,S.H.: “Pembatalan perkawinan adalah
perkawinan yang terjadi dengan tanpa memenuhi syarat-syarat sesuai Undang-Undang”.
“Pembatalan perkawinan adalah tindakan putusan pengadilan yang menyatakan bahwa
perkawinan yang dilakukan itu tidak sah, akibatnya ialah bahwa perkawinan itu dianggap tidak
pernah ada”.