Meliputi ruang lingkup yang terdapat pada Pasal 2 s/d Pasal 9 KUHP, yang dapat dibagi dalam bebreapa sifat : A. MENGIKUTI ASAS YANG DIANUT KUHP. Asas Teritorial, yaitu KUHAP berlaku di dalam wilayah Republik Indonesia. Hal ini sejajar dengan prinsip asas legalitas/asas negara hukum, yang menempatkan semua warga negara sama hak, derajat, kedudukannya di depan hukum, tanpa membedakan SARA, jabatan, dll. Termasuk dalam pengertian Pasal 3 KUHP, yaitu setiap orang yang melakukan tinpid di dalam kendaraan air dan pesawat udara Indonesia.
5/1/17 Ruang Lingkup berlakunya KUHAP 1
Asas nasionalitas, yaitu KUHAP berlaku bagi setiap orang yang melakukan tindak pidana di luar wilayah RI, jika tinpid yang dilakukan itu menyangkut : 1. Kejahatan terhadap keamanan nehara vide Pasal 104, 106, 108, 110, 111 bis ke-1, 131 KUHP. Seperti dalam Pasal 4 ke- 1 KUHP; 2. Kejahatan tentang mata uang, uang kertas/kertas bank, meterai, dan merk yang dikeluarkan/digunakan oleh Pemerintah RI. Seperti dalam Pasal 4 ke-2; 3. Kejahatan terhadap pemalsuan surat-surat uang yang ditanggung oleh Pemerintah RI, seperti dalam Pasal 4 ke- 3 KUHP; 4. kejahatan terhadap salah satu Pasal 438, 444 s/d 446, 447, 479 huruf j.
5/1/17 Ruang Lingkup berlakunya KUHAP 2
B. SEBAGAI ACARA PERADILAN UMUM. Ruang lingkup berlakunya KUHAP bukan hanya terhadap tugas-tugas pokok peradilan umum dalam memeriksa perkara pidana umum, tetapi meliputi tata cara pelaksanaan peradilan yang menyangkut pemeriksaan dan penyelesaian perkara-perkara ekonomi (Peradilan ekonomi), perkara kejahatan anak (peradilan anak-anak), perkara tindak pidana korupsi, imigrasi, narkotika, dsb. Dalam buku pedoman pelaksanaan KUHAP dijelaskan dan mengingat Pasal 284 ayat (2) KUHAP peraturan yang telah ada sebelum Undang-Undang Hukum Acara Pidana ini, termasuk penegak hukum (i.c. penyidikan) di wilayah laut teritorial Indonesia, tetap berlaku. Termasuk di dalamnya wilayah Zone Economic Exclusive (ZEE), berlaku KUHAP.